Bab 16 Kemah 1

Malam hari sebelum kemah diadakan, Ayana mempersiapkan keperluannya yang akan ia bawa. Dia sudah mencatat semuanya. Bahkan dia juga sudah berdiskusi dengan kelompok tenda, apa saja yang harus ia bawa untuk keperluan bersama karena ada beberapa barang yang tidak digunakan secara pribadi dan pembagiannya sama rata setiap kelompok agar tidak ada yang iri.

"Sepertinya sudah semua." gumam Ayana. Dia mengecek sekali lagi karena takut ada yang tertinggal. Dan setelah semuanya selesai, dia membaringkan tubuhnya karena hari sudah malam dan dia tidak ingin terlambat besok.

Namun baru beberapa saat ia memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar suara benda terjatuh.

Ayana tersentak dan langsung terbangun. Dia melihat kearah sumber suara dan mendapati buku milik Larasati terjatuh. "Kenapa buku ini bisa jatuh?" gumamnya. Buku tersebut ia selipkan di antara tumpukan buku lainnya. Jadi bagaimana bisa buku tersebut jatuh, sementara buku yang menindihnya masih tertata rapi di meja.

Ayana merasa bingung. Dia membuka kembali buku tersebut dan kata "Terkutuk" yang tertulis di buku tersebut sudah menghilang. "Aneh sekali. Waktu pertama kali gue nemu nih buku, banyak gambar yang gue gak ngerti. Dan sesampainya di rumah, gambar itu dah gak ada dan cuma ada tulisan terkutuk. Dan sekarang tulisan itu juga hilang? Sebenarnya ini buku apaan?" Ayana tidak habis pikir. Kenapa dia bisa dengan mudah dibuat bingung oleh makhluk halus? Atau sebenarnya buku ini hanya buku biasa?

Ayana mendengus kesal. Dia jadi merasa jika buku tersebut tidak memiliki petunjuk apapun. Awalnya dia ingin mencari tahu mengenai gambar-gambar yang ada di buku tersebut. Tapi ternyata semua itu hanya ulah makhluk halus yang iseng padanya.

Ayana kembali meletakkan buku tersebut di atas meja dan memilih membaringkan tubuhnya. Dia sudah sangat lelah karena seharian setelah pulang sekolah, dia kembali membeli keperluan untuk kemah. Dan besok pagi-pagi sekali semua kelas XI harus sudah siap di lapangan jam 6 pagi.

Ayana memejamkan matanya. Dan tidak membutuhkan waktu lama, Ayana terlelap dalam tidurnya. Namun tanpa Ayana tahu, buku yang ia letakkan tadi tiba-tiba bergerak sendiri dan kembali terjatuh. Namun suaranya tidak membuat Ayana terbangun.

...----------------...

"Aku berangkat dulu ya ma, pa." pamit Ayana

"Hati-hati ya sayang!! Kalau ada apa-apa, bilang sama pak guru atau Andra. Jangan di pendam sendiri dan jangan melakukan hal yang aneh-aneh!! Apa kau mengerti?" ucap Amira memperingatkan

"Iya mamaku sayang."

"Jangan iya-iya saja Ay, mama dan papa benar-benar khawatir." sahut Heri

"Om tenang saja. Saya pasti akan menjaga Ayana." sela Andra

Heri tersenyum dan mengangguk. Dia mempercayakan putri semata wayangnya pada Andra.

"Ayo ay!!" ajak Andra.

Ayana mengangguk. Keduanya masuk kedalam mobil dan melambaikan tangannya pada Heri dan Amira.

"Loe bawa ponsel?" tanya Andra sesaat setelah mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Ayana.

"Enggak." jawab Ayana menggelengkan kepalanya. "Katanya gak boleh bawa ponsel. Kenapa sekarang kakak tanya?" gerutu Ayana

"Iya, memang gak boleh bawa ponsel. Tapi biasanya banyak yang nakal dan mengabaikan larangan dari pembina OSIS. Makanya gue tanya ke elo. Kalau misal loe bawa, mau gue sita." kekeh Andra.

"Gue gak gitu." protes Ayana.

Andra hanya tersenyum. Namun tiba-tiba ia menepikan mobilnya.

"Kenapa berhenti?" tanya Ayana bingung

Andra tidak merespon. Dia justru sibuk dengan ponselnya. Dan tidak berapa lama terdengar nada dering ponsel milik Ayana.

Andra menoleh menatap Ayana yang tersenyum kikuk karena ketahuan berbohong. "Jangan di sita ya kak!! Gue pengen ambil beberapa foto saat kemah nanti." seru Ayana memelas

"Loe pasti dah kompromi sama kelompok tenda loe, kan?" tebak Andra. Tapi bukannya menjawab, Ayana justru memamerkan deretan gigi putihnya.

"Jangan marah!! Gue yakin kalian pasti juga bawa ponsel, kan? Curang dong, kalian bawa kita enggak." protes Ayana lagi

Andra melirik sekilas dan menghela nafas panjang . Dia memilih menjalankan mobilnya kembali daripada berdebat dengan Ayana. Dia sudah memberi peringatan sebelumnya untuk tidak membawa ponsel atau peralatan elektronik lainnya. Jika ada yang nekad membawanya dan terjadi kehilangan, maka itu bukan tanggung jawab sekolah.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sampai di sekolah. Bukan hal yang baru Ayana berangkat bersama dengan Andra. Namun tetap saja banyak tatapan iri dan tidak suka saat mereka bersama. Terutama Shelly dan seseorang yang saat ini melihat keduanya.

"Loe liat!! Dia masih aja deket sama Andra. Sebenarnya selama ini apa aja yang loe lakuin, hah?" seru orang yang saat ini berdiri di samping Shelly sambil menatap Andra dan Ayana

"Diem loe!! Gue pasti bakalan buat tuh cewek kapok." sungut Shelly

"Bikin dia kapok? Hah.. Gue gak yakin loe bisa."

"Liat aja ntar!!" Shelly pergi dengan raut wajah kesal. Dia tidak menyangka jika Ayana berani mengabaikan peringatan darinya. "Awas loe!!" batin Shelly.

Terpopuler

Comments

novita setya

novita setya

wothepen selly..marah2 g jls

2023-12-09

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

apa Riki ya yg lagi bicara sama Shelly itu 🤔🤔🤔

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!