I Love You My Girl
Di siang hari di sebuah kafe di pinggir kota, dua anak manusia sedang asik menikmati waktu siang mereka dengan menikmati sebuah cake potong dan juga secangkir teh dan segelas milk shake.
Dengan suasana kafe yang sangat nyaman di tambah dengan iringan musik clasic yang beralun membuat suasana di kafe menjadi nyaman untuk para pengunjung kafe di siang hari tersebut.
Seorang gadis sedang asik menikmati stroberi chesee cake dalam setiap sendok yang dia masukan ke dalam mulutnya dan lumer di lidahnya dan meluncur bebas ke dalam kerongkongan nya, sungguh sangat nikmat cake yang sedang dia nikmati tersebut, rasa manis yang tidak berlebihan, asam dari buah stroberi dan wangi khas stroberi ditambah keju yang ikut meramaikan rasa cake tersebut pun berpadu dengan pas di lidah orang yang mencicipinya hingga tak terasa satu potong slice cake saja tak cukup untuk di nikmati.
Setelah cake di piring kecilnya habis tak bersisa gadis itu pun mulai berbicara dengan pria dewasa yang sedang duduk di meja yang sama dengannya.
Pria tersebut sedang asik menikmati teh hijau hangat sambil dengan sabarnya menunggu gadis tersebut menghabiskan cake nya, di piringnya.
"Kak mau kah kakak menjadi pacar ku? "
Byur....
Zaed langsung menyemburkan teh yang sedang di minumnya, dia terkejut saat mendengar ungkapan cinta dari adik sahabatnya.
"Uhuk... uhuk... " Zaed terbatuk-batuk.
"Aaaa kakak tidak apa-apa? " Aletta panik saat melihat sahabat kakaknya tersedak minuman.
"Uhuk... uhuk... aku nggak apa-apa" ucap Zaed yang masih sedikit batuk.
"Tapi apa aku nggak salah dengar dengan yang barusan kamu ucapkan Aletta? " tanya Zaed bingung.
"Hem... kakak nggak salah dengar kok, aku meminta kakak menjadi pacar ku" ucap Aletta dengan yakinnya.
Zaed seolah bermimpi gadis kecil yang selama ini sangat dicintainya ini tiba-tiba memintanya menjadi pacar nya entah dia sendiri pun harus bagaimana perasaannya campur aduk dirinya senang karena dia tak menyangka kalau selama ini cintanya berbalas, karena selama ini Zaed merasa Aletta hanya menganggap dirinya sebagai seorang kakak laki-laki nya.
"Apa kakak tidak mau jadi pacar ku? apa kakak sudah punya pacar? " tanya Aletta lesu.
"Eh.... bukan begitu Aletta... tapi apa kau serius? " tanya Zaed ragu.
"Iya kak aku serius karena aku sendiri bingung harus minta tolong pada siapa lagi kalau bukan dengan kakak" ucap Aletta lemas.
"Mak-sud mu? " tanya Zaed ragu. dia bingung dengan perkataan dari Aletta.
"Iya karena aku sudah terlanjur bilang pada Chef yang mengajari ku memasak kalau aku itu sudah punya pacar" ucap Aletta cemberut.
"Apa maksud mu sih kakak nggak ngerti? " Zaed mulai kesal karena ternyata Aletta tidak serius dengan ucapan pertama nya.
"Jadi begini kak" Aletta mulai bercerita.
Ternyata gurunya di tempat dia meninba ilmu memasak itu menyukainya dan telah menyatakan cinta padanya, Aletta yang kala itu kebingungan pun akhirnya mengatakan pada chef tersebut kalau dirinya telah mempunyai pacar, agar chef tersebut tidak mengganggunya lagi, tapi chef tersebut tidak percaya pada gadis yang berusia 17tahun ini, hingga Aletta akhirnya berfikir untuk meminta bantuan pada Zaed untuk menjadi pacar pura-pura nya.
"Kau keluar saja dari sekolah memasak mu itu jadi kau bisa menghindari chef tersebut" ucap Zaed menahan kesal.
"Tapi tidak ada tempat sebagus itu kak... disana aku benar-benar di ajari dengan chef profesional dan bila lulus dari sana aku bisa mendapatkan rekomendasi ke restoran mewah hiks... hiks... tolong aku ya kak hiks... hiks... " Aletta merengek
Zaed memijat keningnya karena pusing dengan kelakuan adik sahabatnya ini, disisi lain dia kesal tapi disisi lainnya dia tidak rela kalau Aletta di ganggu oleh laki-laki lain.
"Kalau kakak tidak setuju jadi pacar ku minimal kakak menjadi pacar kontrak ku saja, bayarannya nanti setiap hari aku akan memasak makanan kesukaan kakak hiks... mau ya kak jadi pacar kontrak ku setidaknya sampai aku lulus sekolah saja hiks... hiks... setelah itu kakak bisa pacaran dengan wanita yang kakak cintai tapi Letta mohon untuk beberapa bulan ini kakak bantu Letta untuk jadi pacar kontrak aku dulu"rengek Aletta.
Kenapa harus jadi pacar pura-pura sih kenapa harus jadi pacar kontrak sih? pacar sungguhan pun aku bersedia sayang... tapi kenapa mulut ku ini sulit sekali mengatakan kejujuran itu.
Batin Zaed.
Grab.
Aletta menggenggam tangan Zaed dan memasang wajah menyedihkan.
"Kakak mau ya... mau ya kak... Aletta janji nggak akan ganggu kakak lagi kalau Aletta sudah lulus sekolah dan kakak sudah punya pacar" ucapnya memohon.
Melihat wajah menyedihkan dari gadis yang dicintainya membuat hati Zaed seperti teremas sangat menyakitkan baginya melihat gadis ini sedih.
"Oke... oke... kakak mau kau tidak perlu menangis seperti itu" Ucap Zaed dengan mengusap air mata yang sudah menetes di pipi Aletta dengan lembut.
Dengan terpaksa dia menerima tawaran Aletta, entah kenapa mulutnya tidak bisa berbicara jujur pada gadis ini dan malah menyetujui permintaan Aletta untuk menjadi kekasih kontrak nya hingga sampai dirinya lulus dari sekolah memasaknya.
Hal bodoh yang di lakukan Zaed agar gadis ini tidak bersedih dan agar gadis ini tidak di ganggu lagi oleh laki-laki lain, dia tidak rela ada laki-laki lain yang mendekati Aletta selain dirinya.
"Benarkah kakak mau jadi pacar ku? " wajah Aletta langsung berubah saat Zaed menyetujui permintaan nya.
"Iya... " ucap Zaed singkat.
"Terima kasih kakak kakak baik banget sih" Aletta langsung menghambur memeluk tubuh Zaed yang sedang duduk di hadapan nya.
Zaed hanya tersenyum canggung, sebenarnya dirinya kecewa karena dia fikir Aletta benar-benar mencintainya tapi ternyata dirinya salah karena Aletta hanya menganggapnya sebagai seorang kakak tak lebih dari itu.
Zaed memeluk tubuh Aletta dan mengelus punggung Aletta lembut, meski kecewa dengan Aletta tapi perasaannya pada Aletta sangat dalam hingga, dirinya rela membiarkan Aletta menjadikan kekasih kontrak demi menjaga gadis itu dari ancaman laki-laki lain.
Zaed berharap suatu saat nanti Aletta sadar kalau dirinya sangat mencintai nya, dan Aletta bisa membalas rasa cintanya pada Zaed, dan tidak menganggap nya hanya sebagai seorang kakak laki-laki nya saja.
Siang itu setelah selesai pembicaraan mereka di kafe mereka pun kembali ke kegiatan masing-masing, Zaed yang tadi menjemput Aletta di sekolah kini kembali ke kantor untuk mengerjakan pekerjaannya yang tertunda dan Aletta yang sudah diantar ke rumahnya setelah selesai jam pelajaran hari ini.
Di ruangannya Zaed merenung, merenungkan kejadian di kafe tadi, dan karena melamun dirinya sampai tidak menyadari kalau CEO Aslan telah berada di ruangannya karena sejak tadi dirinya menelponnya tidak ada jawaban dari Zaed hingga dirinya akhirnya memasuki ruangan asistennya tersebut dan mendapati sang asisten sedang melamun.
"Woi... " tegur Zaed yang langsung membangunkan lamunan Zaed.
"Eh... tuan muda maafkan saya" Zaed langsung meminta maaf pada Aslan.
"Kenapa lu? " tanya Aslan yang seolah tahu asisten sekaligus sahabat nya ini sedang mempunyai masalah.
Akhirnya Zaed pun bercerita tentang kejadian di kafe tadi, Aslan terkejutnya mendengar cerita Zaed.
"Terus elu mau gitu jadi pacar kontrak? " tanya Aslan penasaran.
Zaed hanya mengangguk.
"Bodohnya" Ucap Aslan kesal hingga dia sampai memukul kepala Zaed dengan map berisi berkas.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments