"Terus elu mau gitu jadi pacar kontrak? " tanya Aslan penasaran.
Zaed hanya mengangguk.
"Bodohnya" Ucap Aslan kesal hingga dia sampai memukul kepala Zaed dengan map berisi berkas.
Plak.
Aslan memukul kepala Zaed kembali setelah mengatainya bodoh.
"Kenapa kau tidak terus terang saja kalau kau benar-benar mencintainya bodoh" maki Aslan dia tahu benar kalau sahabat nya sekaligus asistennya ini sangat mencintai adik sepupunya.
Ya Aslan adalah kakak sepupu dari Aletta.
"Dia masih kecil Tuan muda, usianya saja baru genap 17 tahun, aku tak mau merusak masa mudanya hanya karena cinta, oleh karena itu aku menerima tawaran itu karena berniat untuk selalu menjaganya" jelas Zaed.
Aslan menghela nafasnya dalam karena apa yang di bilang oleh Zaed memang benar adanya, Aletta masih sangat muda dan masih ingin meraih cita-cita nya, tak etis bila Zaed mengungkapkan perasaan nya di saat anak itu belum matang benar.
"Terserah pada mu lah yang jelas jangan mempermainkan Aletta dengan status palsu kalian ini" ucap Aslan pasrah.
"Tidak akan tuan muda anda tahu bagaimana saya" ucap Zaed serius.
Aslan tersenyum kecut dia sangat tahu arti penekanan kata-kata tersebut, dia tahu sahabatnya itu tak mungkin berani menyakiti apa lagi mempermainkan adik sepupunya itu.
Aslan pun pergi dari ruangan Zaed setelah selesai berbicara dengan Zaed dan mengambil dokumen yang di butuhkannya. dia kembali keruangan CEO dan mengerjakan pekerjaannya.
...***...
Di sisi lain seorang pria dewasa yang berprofesi sebagai chef saat ini sedang duduk dan malamun di ruang kerjanya, dia memikirkan perkataan gadis yang di sukainya tadi siang sebelum selesai pelajaran.
"Apa benar dia sudah mempunyai pacar? heuh... lagi pula kenapa aku jadi suka dan malah semakin penasaran dengan gadis kecil itu sih?! " dirinya kesal sendiri karena perasaan pada salah satu muridnya tidak bisa di bendung lagi.
Flash back.
Di pagi hari di saat praktek memasak western di mulai chef utama yang serba bisa sekaligus owner sekolah memasak ini hari ini akan mengadakan demo memasak di depan semua murid-murid nya, walau banyak chef profesional yang mengajar di sini hingga jarang sekali chef utama melakukan praktek di depan murid-murid nya.
Tapi entah kenapa akhir-akhir ini dirinya selalu mengadakan demo di depan semua muridnya, itu semua di karenakan dirinya tertarik saat melihat seorang murid yang seolah sangat takjub dengan keahlian memasak nya.
Wajah berbinar dari seorang gadis remaja yang tidak bisa di tutupi saat menyaksikan aksi chef tersebut memasak di meja demo, sungguh itu membuat dirinya semakin percaya diri untuk melakukan demo di depan semua muridnya yang rata-rata masih berusia belasan tahun.
Dan pagi tadi saat setelah selesai melakukan demo dirinya menyempatkan diri untuk berbicara dengan gadis tersebut di ruang kerjanya.
Tok... tok...
"Masuk" terdengar suara seorang pria dewasa dari dalam ruangan tersebut.
Srek....
Pintu di geser dan muncul lah seorang gadis dari balik pintu tersebut.
Senyum sumeringah langsung terlihat dari wajah chef yang memang tampan tersebut.
"Katanya Chef memanggil ku? "tanya gadis itu polos.
" Hem... ya masuk lah dan duduk lah"ucapnya mempersilahkan duduk di sebuah sofa yang ada di ruangannya.
Gadis itu pun duduk perlahan di atas sofa tersebut.
ih... dia manis banget sih... gemesin...
Batin Chef tersebut yang sangat gemas melihat gadis yang ada di hadapan nya ini.
"Kamu tahu apa alasan ku memanggil mu kesini? " tanya chef tersebut tegas.
Gadis itu menggeleng polos.
Astaga menggemaskan sekali sih...
"Saya tidak tahu chef, apa saya melakukan kesalahan? " tanya gadis itu polos.
"Ya... kamu melakukan kesalahan" ucap chef tegas.
Deg.
Jantung gadis itu berdegub dirinya takut mendapatkan masalah di tempat nya menimba ilmu.
"Kesalahan apa chef apa kesalahan saya fatal hingga anda memanggil saya keruangan anda? " tanya gadis itu panik.
kesalahan mu karena terlalu menggemaskan dan selalu menganggu fikiran ku.
"Kau benar-benar ingin tahu apa kesalahan mu hem? " tanya Chef tersebut yang mendekat pada gadis yang sedang duduk di sofa ruangannya.
Gadis itu mengangguk polos.
Dan itu semakin membuat chef tersebut gemas padanya dan semakin mendekat padanya, bahkan kini chef tersebut sudah duduk di samping nya.
"Kesalahan mu karena kau akhir-akhir ini selalu menggangu fikiran ku" ucapnya pelan.
Gadis itu nampak kebingungan saat mendengar perkataan pria dewasa yang ada di sampingnya ini.
"Yes... Aletta sepertinya aku jatuh cinta pada mu manis" bisiknya.
Aletta langsung terbelalak saat mendengar pernyataan cinta dari idolanya, dia memang sangat mengidolakan seseorang yang ada di dekatnya saat ini tapi bukan berarti dirinya jatuh cinta padanya.
"Ma... af chef tapi aku sudah punya pacar" jawab Aletta gugup.
Bagai di sambar petir di pematangan sawah chef tersebut langsung lemas saat mendengar penolakan dari gadis yang di sukainya ini.
"Benar kah? " tanyanya tak percaya.
"Hem... dia bekerja di perusahaan otomotif dan dia seorang asisten CEO disana" jelas Aletta dengan yakin.
"Asisten CEO? kau berhubungan dengan pria dewasa? " tanyanya penasaran.
"Ya... usianya sepertinya tak jauh dari anda chef jadi maaf aku tidak bisa menerima cinta anda karena aku ingin setia" jawab Aletta.
akh... sial baru kali ini aku di tolak dengan wanita di tambah lagi ini anak kecil memalukan sekali untung tidak ada orang disini.
Batinnya.
"Aku tidak percaya begitu saja aku perlu bukti Aletta, buktikan pada ku kalau kau benar-benar punya kekasih" Chef tersebut tidak ingin menyerah begitu saja.
Aletta mengeluarkan ponselnya dari saku appron yang di gunakan nya dan menunjukan sebuah foto dirinya dengan Zaed.
Zaed yang terlihat tampan di foto tersebut dan berwajah dingin membuat chef tersebut semakin penasaran dengan pria tersebut, pria yang bisa-bisanya menyukai gadis yang di sukainya.
Flash back off.
"Sialan kenapa saingan ku harus orang yang seperti itu sih ku fikir saingan ku itu hanya anak SMA seusianya kalau dengan pria dewasa dan berwajah seperti itu memang sangat berat" gumamnya di ruangan kerja nya.
"Tapi kenapa aku malah semakin penasaran dengan gadis manis itu sih heuh... menyebalkan seolah tak ada wanita lain saja" gumamnya.
Tok.. tok...
"Ya masuk" ucapnya kesal.
Srek...
suara pintu bergeser.
Seorang wanita cantik muncul dari balik pintu tersebut.
"Ck...mau apa dia kesini" keluhannya
Saya mau menyerahkan berkas pada anda ada beberapa orang yang telah saya pilih untuk mengajar sebagai guru magang disini" ucap Thalita seorang pemegang saham di sekolah ini.
Chef Frans mengambil berkas yang ada rintangan Thalita dan melihat data orang-orang nyang telah Thalita tunjuk sebagai guru magang disini.
Frans terkejut saat melihat semua data yang di tunjukan oleh Thalita karena para calon guru magang tersebut adalah bukan orang-orang biasa melainkan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis yang sebenarnya.
"Apa maksud anda nona Thalita? semua orang ini bukan orang biasa, mereka itu. pengusaha" ucap Frans bingung.
"Justru kita harus bekerja sama dengan orang yang berkecimpung langsung di dunia bisnis sebenarnya agar anak-anak yang nantinya lulus dari sekolah kita bisa mempunyai usaha sendiri minimal, terutama di bidang kuliner" ucap Thalita dengan anggunnya.
Frans hanya menghela nafasnya dalam karena bila Thalita sudah mempunyai keinginan maka dirinya susah menolak karena Thalita adalah pemegang saham terbesar di sekolah ini.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments