Bab 20

Zaed berjalan keluar dari restoran tersebut, dia benar-benar sangat tidak suka dengan Thalita wanita kaya yang sangat sombong.

Hingga waktu berlalu hari berganti esok.

Pagi ini Aletta yang memang sudah lama. tidak bertemu dengan Zaed karena ayahnya masih melarang pria itu dekat lagi dengan putri nya, sedang sibuk mempersiapkan menu masakan yang akan disajikan untuk beberapa chef ternama di negeri ini.

Fedrik yang benar-benar telah mempersiapkan dengan matang semua bahan dan telah di setujui oleh Aletta kalau akhirnya mereka akan memasuki daging kuda untuk menu yang berbeda dari yang lain.

Sebenarnya mereka hanya memasak daging kuda tersebut menjadi sate berbumbu pedas dan akan di berikan saus asam pedas, karena tekstur daging kuda yang lembut membuat daging kuda jadi lebih cepat matang.

Kali ini Fedrik yang banyak ambil kendali saat memasak dia banyak memimpin dan memberikan instruksi kepada Aletta dan kedua kawannya, wajah serius Fedrik sungguh berbeda dari biasanya karena biasanya wajah itu penuh dengan kekonyolan di mata Aletta, tapi saat ini wajah itu benar-benar terlihat sangat serius hingga beberapa kali Aletta seolah terpesona melihat Fedrik saat memasak, dia seperti melihat chef Frans saat memasak bahkan wajah Fedrik terlihat lebih tampan dari wajah kakaknya saat ini, dimata Aletta.

Begitu selesai semua hidangan yang telah dimasak oleh semua kelompok memasak hari ini dan sesuai dengan waktu yang di tentu kan oleh tim penguji, semuanya pun terlihat tegang saat para chef terkenal tersebut mencicipisakan mereka.

Mereka berdiskusi dan menilai setiap masakan dan kekompakan mereka saat memasak tadi.

Semua tim yang menjadi kelompok memasak yang terdiri dari dua orang tersebut menantikan hasil dengan cemas, termasuk Aletta dan Fedrik karena tim yang lolos dalam ujian memasak kali ini akan mendapatkan kesempatan untuk magang di resto-resto ternama dan akan mendapatkan sertifikat dari para chef dan resto yang akan menjadi tempat mereka magang nantinya, karena bila sudah mendapatkan pengalaman berharga dari restoran tersebut maka akan lebih mudah bagi mereka untuk melebar kan sayap dalam per kulineran.

Tiga puluh menit berlalu.

Akhirnya penilaian pun keluar semua peserta yang ikut ujian itu pun berbaris rapih di sebuah aula sekolah yang telah di persiapkan untuk mengikuti ujian tersebut.

Suasana penuh ketegangan di dalam aula pun terpancar sangat kuat, karena semuanya berharap kalau mereka semuanya bisa lulus ujian ini dan bisa magang di restoran impian mereka dengan para chef senior sebagai leadernya.

Para tim penilai pun telah berbaris rapih di depan aula para chef profesional dan terkenal pun sudah berbaris dan telah menentukan penilaian siapa saja yang lolos ujian tersebut.

Dan akhirnya chef Frans sang pemilik sekolah pun yang akan memberikan pengumuman tersebut, Chef Frans pun akhirnya membacakan nama-nama para peserta yang lolos ujian tersebut, tapi nama Aletta dan Fedrik tidak disebutkan sama sekali hingga terdengar cibiran dari teman-teman yang ikut ujian tersebut.

Ada ajah sih menu aneh begitu... pake daging kuda segala udah begitu masaknya hanya bisa begitu, percuma pengen beda malah akhirnya nggak lolos mentang-mentanh adiknya yang punya sekolah dia kira bakalan lolos begitu ajah kali.

Begitu lah desas-desus yang terdengar di telinga Fedrik hingga kuping nya terasa panas dan wajahnya memerah karena menahan marah, Aletta yang berada di samping nya berusaha menenangkan Fedrik dengan menepuk-nepuk pundak Fedrik, hingga pemuda itu sempat turun amarahnya.

Tapi Chef Frans ternyata belum selesai membacakan nama peserta yang lolos ujian.

"Dan ada peserta dengan penilaian terbaik, karena menu yang mereka masak itu selain enak juga berbeda karena mereka berani mengambil menu masakan yang berbeda dari kebanyakan peserta" ucap chef Frans.

Desas-desus mulai terdengar kembali siapa kira-kira yang menjadi peserta terbaik itu.

Tapi Fedrik yang sudah kesal tidak mau mendengarkan berita tersebut dan memilih pergi meninggalkan aula karena kesal dengan pembicaraan teman-teman nya.

Saat Fedrik ingin melangkah meninggalkan Aula tiba-tiba chef Frans menegurnya.

"Fedrik mau kemana kamu? " tegur chef Frans.

"Keluar percuma disini juga karena aku nggak. lolos kan" ucap Fedrik pesimis.

"Kata siapa kamu nggak lolos, saya belum selesai memberikan pengumuman loh" ucap chef Frans.

"Terserah" Fedrik ingin melangkah keluar kembali tapi langkahnya tertahan ketika Aletta menarik tangannya dan membawanya kedalam aula lagi.

"Elu itu nggak sopan tahu kaya begitu, dengerin ajah sampe selesai udah jangan dengerin ucapan orang-orang yang pada nyinyir itu udah tenang kan ada gue yang selalu dukung elu" ucap Aletta dengan senyuman ceria.

Fedrik pun tersenyum saat melihat senyum ceria dari gadis itu.

"Kami memilih peserta dengan penilaian terbaik mereka adalah... " chef Frans menggantung Kata-kata nya.

Dan akhirnya keempat chef yang ikut menjadi tim penilai pun ikut memberikan pengumuman tersebut.

"Mereka adalah Aletta, Bela,Carlos dan Fedrik dengan menu sate daging kuda saus asam pedas" ucap kelima Chef termasuk chef Frans menyebutkan nama keduanya dengan antusias.

Aletta langsung berjingkrak dan tanpa dia sadari dia langsung memeluk tubuh Fedrik yang berada di samping nya karena gembira mendengar berita tersebut.

"Aaaaaa Fed kita menjadi yang terbaik Fed aaaaaa selamat ya Fed... selamat.... " Aletta menjerit dan terus memeluk tubuh Fedrik.

Fedrik pun tersenyum malu saat di peluk oleh Aletta, sementara itu Frans dari atas panggung melihat kejadian itu langsung mengepalkan tangan nya karena kesal melihat gadis yang di sukai nya memeluk erat tubuh adiknya di depan umum.

Sial kenapa mereka harus satu tim sih, kalau mereka tidak satu tim pasti gadis itu tidak akan memeluk tubuh adik ku kan.

Batin Frans meruntuki pemandangan yang ada di hadapan nua saat ini.

Bahkan Frans melihat untuk pertama kali nya adiknya melihat wajah gembira adiknya seperti itu saat di peluk oleh seorang gadis.

sial apa dia juga menyukai gadis itu akh menyebalkan.

Karena kesal melihat pemandangan tersebut chef Frans akhirnya pamit lebih dahulu untuk keluar dari aula dan kembali ke ruangan nya, dia berjalan dengan cepat menuju ruangan nya sebagai pemilik sekolah.

Dan semua nya pun ikut bubar tak lama setelah Chef Frans meninggalkan aula sekolah, Fedrik dan Aletta pun bubar dan berjalan bersama kearah taman sekolah, mereka terlihat lega saat ini dan menatap, langit siang ini dengan perasaan hari dalam. hati mereka.

"Le.... thanks ya... elu selalu suport gue, gue nggak tahu kalau rekan satu tim gue kalo bukan elu gimana jadinya tadi hehe"ucap Fedrik saat melihat langit siang yang cerah ini bersama ketiga kawannya.

" Hem... nggak apa-apa kok, gue seneng bisa kerja sama bareng elu kita kan tim yang kompak meski sering berdebat hehe"Aletta tersenyum ceria bak mentari siang ini.

"Aletta mau nggak elu jadi pacar gue, gue suka sama elu sejak pertama ketemu" ucap Fedrik akhirnya.

Namun Aletta hanya diam membisu saat mendengar pernyataan cinta dari Fedrik, bahkan senyum cerianya langsung hilang begitu saja saat mendengar Kata-kata tersebut yang terlontar dari mulut Fedrik.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Alfan

Alfan

semangat terus Thor, kamu luar biasa

2023-09-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!