Bab 14

Di sebuah gedung perkantoran tepatnya di ruang meeting terdapat 17belas orang termasuk CEO dan juga asistennya yang sedang mengadakan meeting mendadak di ruang tersebut membahas promosi produk terbaru keluaran perusahaan mereka.

Ketua divisi periklanan sedang menjelaskan cara iklan tersebut akan di buat, mulai dari konsep iklan tersebut yang akan menjelaskan ke gunakan dan kelebihan produk terbaru ini, dia juga akan membuat iklan yang akan tayang di TV dan juga di video streaming atau pun iklan yang akan menjalin kerja sama di media sosial dan lain sebagainya, karena zaman semakin maju iklan bukan hanya ada di televisi saja tapi mencakup seluruh bagian teknologi seperti yang kebanyakan orang gunakan saat ini seperti gadget yang selalu ada di tangan setiap orang.

Aslan yang mendengar penjelasan dari ketua tim divisi periklanan pun hanya menangguj dan sepertinya menyetujui apa yang di fikirkan oleh ketua divisi periklanan tersebut, dan berikut nya adalah promosi yang akan di lakukan oleh tim marketing, mereka juga tinggal mengembangkan promosi yang telah di promosi sukan oleh tim periklanan, mereka tetap akan mempromosikan dan menjual kepada langganan mereka yang memang telah lama menjalin kerja sama dengan mereka, selain itu mereka pun akan mengadakan pameran untuk produk terbaru ini agar menarik pelanggan dan membeli barang tersebut, dan mereka akan berusaha untuk mencapai target kalau bisa mereka akan melebihi target pasaran karena produk yang akan launcing ini sepertinya sangt menarik perhatian banyak pecinta otomotif di negeri ini hingga mereka optimistis akan menjual melebihi target.

Aslan senang mendengar penjelasan tim marketing yang sangat antuias ini lah yang di cari Aslan dari timnya semangat yang menggebu-gebu untuk meraih prestasi dan juga bonus yang tinggi.

"Baiklah kalian atur semuanya mulai dari bintang iklan untuk bagian periklanan dan juga tempat pameran untuk tim marketing, kalian harus menyerahkan proposal tersebut sebelum tanggal yang ditentukan oke... saya nggak mau meleset darin jadwal yang telah di tentukan karena pembuatan iklan kan tidak mudah, semuanya ada proses nya mulai dari shooting dan proses editing nya bukan, kalian profesional pasti sudah mengerti dengan hal ini melebihi saya"ucap Aslan dingin.

"Baik tuan muda" sahut ketua tim periklanan.

"Bagus" Aslan hanya mengangguk saja.

Sementara itu di sebuah dapur besar sekolah para siswa tata boga yang sedang mempersiapkan makanan yang akan di kirim untuk katering hari ini pun tengah sibuk dengan kelompok masing-masing, terdiri dari kelompok menu utama dan juga snack box.

Aletta, Bela,Carlos dan Fedrik kebagiaan untuk menyajikan menu utama dan menu siang ini adalah ayam rica-rica, tahu tempe goreng dan juga tumisan sayur yang terdiri dari worlel, buncis dan juga sawi hijau. Aletta dan Fedrik memegang bagian ayam rica-rica, sedangkan teman yang lainnya membuat tahu dan tempe dan juga sayuran, ada yang bagian merajang sayuran dan ada juga yang membuat bumbu, semua ada bagian masing-masing, dan mematangkan juga ada bagiannya sementara nasi sudah mereka masak di rice cooker besar.

Namun saat Aletta dan Fedrik sedang berkonsentrasi memasak ada salah satu siswi yang iri melihat kedekatan mereka berdua saat memasak padahal keduanya sama sekali berbicara selain masalah pekerjaan di dapur, Aletta yang sedang menggoreng ayam di minyak panas sedangkan Fedrik sedang menyiapkan bumbu untuk rica-rica nya tiba-tiba ada seorang siswi yang lewat dan menyenggol tubuh Aletta hingga Aletta terkena minyak panas dan juga wajan yang panas.

"Aw... " Aletta menjerit.

Fedrik yang melihat Aletta kesakitan langsung menghentikan pekerjaan nya, dia melihat kulit tangan Aletta yang terkena cipratan minyak melepuh, matanya terbelalak saat itu juga Fedrik langsung membawa Aletta ke wastafel dan menyalakan kran air agar tangan Aletta tidak melepuh parah.

"Elu diam disini gue mau ambil kotak P3K dulu" di dapur selalu tersedia kotak P3K karena kecelakaan kecil seting terjadi seperti ini.

Saat Fedrik mengambil kotak P3K tiba-tiba siswi yang menyenggol tubuh Aletta hingga tangan Aletta terkena minyak panas, langsung mencibir.

"Heuh begitu saja manja" cibir nya.

Fedrik yang mendengar itu terlontar dari teman sekelasnya langsung naik pitam.

"Jangan-jangan elu sengaja ya?!" tanya Fedrik ketus.

Siswi tersebut langsung terlihat ketakutan saat mendapatkan tuduhan dari Fedrik.

"Jangan asal nuduh ya tampan, aku tuh beneran nggak sengaja tadi bener deh" ucap siswi itu manja.

"Ck bohong lu gue benci sama cewe yang selalu tebar pesona kaya elu najis gue" maki Fedrik.

Ingin rasanya gadis yang di maki oleh Fedrik itu menangis sekencang-kencangya saat mendapatkan perkataan sepedas cabai halbanero dari Fedrik.

"Fed.... sudah jangan bertengkar kita dikejar waktu ini, mana salep nya" Aletta tiba-tiba menyela dan mendekat pada Fedrik.

"Urusan dia biar nanti gue yang urus oke" Ucap Aletta bahkan dia sampai mengerlingkan sebelah matanya pada Fedrik membuat Fedrik jadi salah tingkah sendiri.

"sekarang kita fokus sama masakan kita"lanjut Aletta yang kembali kedepan kompor yang sedang menggoreng ayam di atas wajan panas tersebut.

" Oke elu bener juga"Fedrik pun mengacungkan ibu jarinya pertanda setuju dengan perkataan Aletta.

sedangkan siswi yang tadi mencelakai Aletta langsung berwajah muram dirinya tidak Terima kalau dirinya harus di maki-maki oleh Fedrik di depan semu teman-teman nya.

Saat mereka sedang memasak tiba-tiba Chef Frans berkunjung ke dapur karena chef Frans mendapatkan kabar dari salah seorang staf katering kalau hari ini kelas adiknya mendapatkan giliran untuk memasak katering sebagai tenaga bantuan untuk katering yang memang menjalin kerja sama dengan sekolah mereka.

Chef Frans melihat kedekatan Fedrik dan Aletta saat memask bersama sungguh terlihat kompak, Aletta yang sedang menggoreng ayam sesekali membantu Fedrik yang sedang membuat bumbu dan terlihat mereka sangat kompak dalam bekerja sama.

"Mereka tampak akrab" gumam Frans.

"Sepertinya jalan ku akan mudah untuk merebut dia dari pria itu" gumamnya lagi.

Chef Frans pun mendekat pada Aletta dan Fedrik yang sedang berkonsentrasi memasak.

Chef Frans mendekat agar bisa lebih jelas dan lebih dekat melihat wajah gadis yang di sukainya ini, karena entah kenapa pesona Aletta sungguh sangat berbeda bila sudah memakai appron dan memegang pisau di tangannya, aura yang di sukai oleh Frans sebagai seorang juru masak profesional.

"Buat masakan yang enak" celetuk Frans.

Fedrik menoleh kearah suara kakaknya, dia lalu menjelaskan kepada sang kakak untuk tenang saja karena dia sudah merasakan masakan Aletta dan itu sangat enak.

Frans mengerutkan dahinya saat mendengar Fedrik merasakan masakan Aletta.

"Kapan kau makan masakan dia? " tanya chef Frans.

"Tadi waktu istirahat, dia membawakan aku bekal dan masakannya itu enak kak" jelas Fedrik.

"Apa?! bekal untuk mu?" Frans terkejut.

Frans lalu melihat kearah Aletta yang berada di depan kompor yang sedang membalik ayam yang dia goreng.

Apa dia menyukai Fedrik tidak mungkin kan dia sudah punya pacar.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!