Waktu terus berlalu tak terasa seminggu sudah berlalu setelah kejadian penyerangan kepada kedua satpam di rumah tuan Abraham oleh Zaed, saat ini kedua satpam tersebut sedang di sidang oleh tuan besar Abraham karena bisa-bisanya mereka dikalahkan oleh Zaed.
Tuan Abraham sangat geram saat melihat rekaman CCTV dirumah nya, bagaimana mudahnya Zaed masuk kedalam rumah dan dengan mudahnya Zaed melumpuhkan kedua satpam yang tidak berguna tersebut, bahkan tuan Abraham sendiri melihat bagaimana wajahnya kejam Zaed saat menarik samurai kecilnya dari balik punggung nya dan mengacungkan samurai itu kehadapan kedua satpam tersebut.
"Dasar brandal dia benar-benar seorang berandal bertampang polos sialan... " ucap Tuan Abraham geram bahkan dia sampai mengepalkan tangannya erat karena kesal menahan marah kepada Zaed.
"Ternyata Aslan punya peliharaan yang boleh juga pantas Aslan tak pernah membuangnya meski dia melakukan kesalahan" gumamnya geram.
Fikiran licik langsung menjalar kedalam otak tuan Abraham entah apa yang ada fikiran nya saat ini yang jelas dia akan membuat Aslan dan Zaed tidak bisa bersama kembali hingga Aslan kekurangan kekuatan nya.
"Tanpa Zay dia pasti kehilangan taringnya" Senyum licik langsung terpasang di wajah tuan Abraham.
Entah rencana apa yang ada difikirkan nya untuk memisahkan Aslan dari Zaed, entah kenapa dirinya sangat tidak menyukai keponakannya itu, seperti ada dendam yang selama ini tersirat di hati tuan Abraham kepada Aslan, hingga dia tak rela melihat Aslan sukses dan bahagia.
Dan akhirnya kedua satpam itu pun di pecat oleh tuan Abraham karena tidak berhasil menjalankan tugas dengan baik dan tidak bisa mencegah Zaed masuk dan menemui Aletta.
Di sisi lain Aletta yang menjalani keseharian nya seperti biasa di sekolah dia masih dapat bertemu dengan Zaed saat Zaed ada jadwal mengajar di sekolah dan hal itu tidak di ketahui oleh Tuan Abraham, entah apa jadinya bila tuan Abraham mengetahui hal tersebut, dia pasti tidak akan tinggal diam begitu saja.
Aletta dan Fedrik sibuk berdebat tentang menu daging yang akan mereka masak untuk ujian penilaian para chef profesional karena melalui ujian tersebut mereka bisa berkesempatan magang di resto ternama dan mereka akan di bimbing langsung oleh chef profesional disana.padahal menu tersebut termasuk penilaian penting dalam nilai penentuan dimana dan dengan siapa mereka nanti saat magang.
Keduanya meributkan tentang daging apa yang akan mereka masak, Aletta menginginkan menu yang tidak biasa begitu pun dengan Fedrik keduanya sibuk meributkan daging apa yang yang akan di masak nantinya. Aletta ingin memasak daging kelinci sedangkan Fedrik ingin memasak daging kuda.
"Hei sekalian saja daging harimau atau daging beruang yang elu masak Fedrik... daging kuda nyari dimana dalam waktu secepat ini? lagi pula gue belum pernah masak daging kuda nggak tahu teksturnya kaya gimana jadi nggak ngerti harus di masak apaan" ucap Aletta sewot.
"Gue punya kenalan yang bisa kasih daging kuda ke kita dan gue juga pernah sebelum nya masak itu kok waktu di luar negeri" ucap Fedrik.
"Daging kuda itu lembut dan manis pokoknya enak deh... nanti gue ajarin elu ngolah nya biar kita dapat nilai terbaik ngaco" jelas Fedrik.
"Daging kelinci mah sudah biasa cari sih yang beda kalau bisa kita pakai daging rusa sekalian kalo ada yang jual disini" ucapnya lagi.
"Sekalian ajah daging gajah Fed, pake mau ngolah daging rusa segala makin aneh fikiran nya" ucap Aletta kesal.
"Hihi kalo bisa ayo kita okeh daging gajah, or daging ikan paus ajah" semakin ngaco pendapat yang di keluarkan oleh Fedrik.
"Arghhh makin ngaco kan lu ikan paus, elu ajah sana yang nangkep bareng nelayan di laut lepas sana" semakin sewot Aletta berbicara.
Sementara Aletta dengan Fedrik sibuk berdebat kedua teman tim mereka yaitu Bela dan Carlos hanya menjadi penonton setia bukan melarai malah mereka diam saja tidak sama sekali menengahi.
Di sisi lain seorang pria telah mengadakan pertemuan di sebuah restoran mewah di siang ini dengan seorang wanita dewasa yang anggun dan cantik.
Wanita kaya dan cantik itu telah meluangkan waktunya yang berharga untuk bertemu dengan pria dewasa ini, ada sesuatu yang ingin di bicarakan nya siang ini.
Keduanya duduk berhadapan di sebuah meja untuk kalangan VIP resto tersebut, wanita cantik dan anggun tersebut memakai semua barang branded mahal mulai dari ujung kepala hingga ujung kakinya, entah berapa juta total yang dia pakai saat ini tapi yang jelas bisa bernilai ratusan juta bila di hitung semuanya.
"Maaf nona ada keperluan apa anda ingin bertemu dengan saya? " tanya pria dewasa itu dengan sopan.
Wanita cantik itu tersenyum cukup ramah pada pria yang ada di hadapan nya ini, karena pria ini begitu sopan terhadap nya.
"Maaf tuan Zaed bila saya mengganggu waktu berharga anda, tapi saya mengucapkan banyak Terima kasih kepada anda karena telah rela meluangkan waktu anda untuk bertemu dengan saya" ucap wanita tersebut dengan penuh sopan santun.
"Eh... bukankah waktu anda lebih berharga dari pada waktu saya nona Thalita Arkan, karena anda adalah CEO dari Arkan Group yang sangat terkenal dan besar" ucap Zaed sopan.
"Hehe anda bisa saja" Thalita tertawa hambar.
Zaed menunggu dan penasaran apa yang ingin di bicarakan oleh Thalita saat ini hingga dia rela membuang waktu nya yang berharga hanya untuk bertemu dengan seorang bawahan seperti dirinya.
"Baiklah tuan Zaed untuk mempersingkat waktu anda dan juga saya, langsung to the point saja kedalam pembicaraan ini, alasan saya mengundang anda hari ini kesini pasti nya ada alasan penting bukan? " ucap Thalita masih penuh teka teki.
"Saya ingin meminta bantuan anda agar anda menjauhi Aletta" ucap Thalita.
Zaed langsung terkejut fikirannya sudah berburuk sangka kepada wanita kaya raya yang ada di hadapan nya ini, saat dia menyebutkan nama Aletta secara lantang.
"Sebagai pemilik saham tersebesar di sekolah tersebut saya mempunyai kuasa besar disana,bahkan saya bisa saja mengeluarkan Aletta dari sekolah tersebut karena dekat dengan guru magangnya, dan saat dia keluar sekolah belum tentu dia bisa mendapatkan sekolah sebaik seperti sekolah ini" ucap Thalita mulai arogan.
" Saya harap anda jangan mengganggu Aletta karena seujung kuku saja anda melukainya saya tidak akan tinggal diam"ucap Zaed sopan tapi mengancam di akhir kalimat.
"Hahaha kau berani menentang ku, kau fikir kau ini siapa hah, hanya seorang bawahan saja kau sudah sombong kau tahu bahkan bos mu saja tidak ada apa-apa nya dibandingkan dengan diri ku" ucap Thalita mulai arogan.
Zaed tersenyum sinis pada Thalita.
"Jangan sombong nona karena roda itu berputar saat ini memang anda yang berada di atas tapi beberapa tahun kemudian tidak ada yang tahu roda kehidupan seseorang, permisi saya harus kembali berkeja" Zaed pamit pada Thalita.
Thalita kesal dengan perkataan Zaed karena seolah kata-katanya meledek harga dirinya.
"Dasar kurang ajar awas saja akan ku buat kau menyesal orang rendahan sialan" ucap Thalita geram.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments