Tapi saat Zaed mendekat pada Aletta tiba-tiba tuan Abraham muncul dan memasang wajah sombongnya kepada Zaed, pandangan nya sungguh mengucilkan Zaed.
Aslan yang memperhatikan dari jarak agak jauh pun akhirnya ikut berjalan kesana.
"Zay... ayo" ajak Aslan.
"Baik tuan muda permisi tuan Abraham" Zaed pun pamit pada tuan Abraham dan meninggkan Aletta bersama ayahnya.
Saat mereka menjauh dari Aletta dan tuan Abraham, Aslan ngoceh mengomeli sahabat nya.
"Seharusnya elu tahu dia nggak mungkin sendirian, kan kita habiskan meeting tadi sama bapaknya" omel Aslan.
"Maaf tuan muda saya hanya mencemaskan dia" ucap Zaed pelan.
"Heuh... paman gue juga kenapa sih jadi sombong begitu ya... apa sih yang bikin dia berubah begitu, padahal dulu dia nggak kaya begitu deh" Aslan nampak berfikir tentang paman nya yang berubah drastis itu.
Mobil pun telah tiba di lobby hotel Zaed dan Aslan pun masuk kedalam mobil, Zaed di posisi kemudi sedangkan Aslan duduk di kursi belakang, Zaed pun menginjak gas dan memacu mobil dengan kecepatan sedang menuju kantor mereka. karena masih ada yang harus mereka kerjakan setelah selesai meeting tadi.
Di perjalanan tiba-tiba ponsel Zaed berdering tanda pesan masuk kedalam ponsel tersebut, dilihat oleh Zaed ternyata itu pesan dari Aletta dia meminta maaf kepada Zaed karena kelakuan ayahnya yang sangat menyebalkan tadi di hotel tempat mereka meeting.
kak maafkan ayah ya... karena berbicara dengan nada seperti itu dengan kakak, oiya besok kalau kakak jemput aku, aku janji akan buatkan kakak makanan kesukaan kakak ☺
begitulah. isi pesan Aletta.
membaca pesan dari Aletta membuat Zaed menarik bibirnya hingga terbit lah bulan sabit disana.
Aslan yang melihat itu langsung dapat menebak siapa. pengirim pesan tersebut hingga di wajah sahabatnya bisa ada bulan sabit yang muncul.
Aslan hanya menggeleng saja karena dia sebenarnya tahu betul. bagaimana rasanya jatuh cinta, walau kisah cintanya sangat berbeda dengan kisah sahabatnya ini.
Mobil mewah berwarna hitam itu pun akhirnya sampai di area parkir kantor, mereka tiba saat senja sudah menyingsing bahkan mentari sore ini pun sudah menenggelamkan cahaya nya, dan berganti rembulan yang muncul dengan malu-malu di balik awan.
Aslan turun dari mobil. bersama Zaed, Zaed menyerahkan kunci mobil kepada petugas keamanan untuk memarkirkan mobil di area parkir kantor, mereka akan lembur sepertinya malam ini mengerjakan pekerjaan hasil meeting hari ini.
...***...
Disisi lain seorang pemuda sedang melamun di taman belakang rumahnya, saat ini kedua orang tuanya sedang di luar negeri dan merintis bisnis kuliner di sana, hingga selama beberapa tahun belakangan ini dirinya pun tinggal bersama mereka, namun saat ini dirinya memilih pulang ke tanah airnya dan menimba ilmu disekolah yang telah di dirikan oleh kakaknya.
Saat sedang melamun tiba-tiba...
"Dor... "
"Eh kakak sudah pulang? " tanya Fedrik pada Frans.
"Ya baru saja kau kenapa senyum-senyum sendiri seperti itu? " tanya Frans.
"Ah... tidak apa-apa kak hanya saja tadi mengingat hal lucu saja di sekolah bersama teman-teman ku, oia bagaimana launcing hotel dan toko bakery nya sukses kah? " tanya Fedrik.
Frans tadi menjadi bintang tamu di sebuah hotel bintang lima yang telah membuka cabang dan sebuah toko Bakery terkenal yang sedang berulang tahun turut mengundang Frans untuk mendemokan memasak di depan para tamu undangan dengan menu masakan yang praktis dan simple.
Namun antusias para tamu undangan yang menyaksikan aksi memasak chef Frans dalam menyajikan makanan sungguh sangat antusias terlebih para ibu-ibu sosial lita yang sebenarnya tidak terlalu suka memasak hanya menyukai Frans sebagai chef karena ketampanan nya.
"Apakah kakak dapat wanita cantik disana? " tanya Fedrik menggoda kakaknya.
"Apanya yang cantik semua yang datang rata-rata wanita paruh baya hahaha" Frans tertawa.
Fedrik pun ikut tertawa saat mendengar perkataan kakaknya.
Keduanya lalu berbincang-bincang di selingkuh suara tawa dari mereka, para pelayan menyaksikan keakraban kedua kakak. beradik tersebut jadinikut tersenyum karena sudah lama juga kedua tuan muda mereka ini tidak berkumpul dan berbincang sehangat ini.
"Oia bagaimana hari ini kamu disekolah dan hubungan mu dengan Aletta? " tanya Frans.
"Aku dan Aletta itu hanya berteman kak, diankan sudah punya pacar walau kami para sahabat nya itu tidak pernah tahu wujud pacarnyanitu seperti apa? " jawab Fedrik kesal.
"Tidak tahu wujud pacarnya? " tanya Frans penasaran dia ingin tahu kenapa Aletta tidak. pernah menunjukkan sosok pacarnya kepada sahabatnya tapi kepada nya dia menunjukkan itu.
"Katanya pacar nya itu seorang asisten CEK di perusahaan otomotif perusahaan tersebut milik paman Aletta dan kakak sepupu Aletta lah bos dari pacarnya itu, pacarnya itu sudah dewasa kak, aku juga terkejut saat tahu kalau dia pacaran dengan pria dewasa" jelas Fedrik.
"Apa mereka serius dalam menjalin hubungan Fed? " tanya Frans lagi dia masih penasaran.
Fedrik hanya menggidikan bahunya saja, pertanda dia tidak tahu.
"Aku tidak tahu kak, lagi pula itu semua bukan urusan ku" jelasnya yang lalu bangkit dari kursi taman belakang rumahnya dan melangkah menuju dalam rumah.
Sedangkan Frans masih terdiam di taman belakang rumah, dia masih memikirkan bagaimana caranya dia bisa masuk kedalam hubungan Aletta dengan Zaed, entah kenapa dia sangat menginginkan gadis itu.
"Apa aku minta bantuan Fedrik saja ya? dia kan teman sekelas Aletta di tambah dia duduk di bangku yang bersebelahan dengan Aletta" gumam Frans.
"Ditambah lagi Fedrik itu bersahabat dengan Aletta pasti dia bisa membantu aku dekat dengan gadis itu" Frans berguman kembali mengingat bagaimana adiknya dan Aletta slyang sangat akrab.
Tiba-tiba Frans pun bangkit dari kursi taman tersebut dan mengejar langkah adiknya yang sudah melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai atas.
"Fedrik tunggu" panggil Frans.
"Ya kak ada apa? " Fedrik pun menghentikan langkah kakinya menuju kamarnya.
"Hem...apa kau benar-benar berteman baik dengan Aletta? " tanya Frans langsung.
"Hah... apa maksud kakak sih? " Fedrik nampak bingung dengan pertanyaan kakaknya.
"Ehm... maksudnya aktivasi kakak itu kenapa kalian itu tampak akrab tapi wajah pacar Aletta saja kau tidak tahu" jelas Frans memberi alasan.
"Ya itu kan urusan pribadinya Aletta kak, aku sebagai sahabatnya menghargai itu, kecuali aku memang ada hati dengan Aletta" jelas Fedrik.
"Kau benar-benar tidak ada rasa kan dengan Aletta? " tanya Frans memastikan agar di benar-benar yakin kalau Aletta dan Fedrik itu hanya bersahabat tidak lebih.
"Ya iyalah kak masa aku bohong" Fedrik mulai kesal dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari mulut kakaknya ini, namun dirinya tidak menaruh kecurigaan sama sekian diri nya hanya berfikir kalau kakaknya ini masih belum mengijinkan nya untuk berpacaran apa lagi dengan teman satu kelasnya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments