"Kak Zay... " gumam Aletta.
Zaed yang melihat ke arah Aletta pun tersenyum pada gadis itu, membuat teman-teman sekolahnya pun ikut melihat kearah Aletta yang di berikan senyuman oleh Zaed.
Sementara Frans yang melihat itu langsung memasang wajah malas karena melihat adegan senyum-senyum yang terjadi diatas panggung.
lihat saja tidak akan aku biarkan ada yang bebas pacaran di sekolah ku.
batin Frans.
Tanpa mereka sadari ada seseorang juga yang sedang kepanasan saat melihat Zaed seolah tebar pesona di atas panggung. bahkan orang tersebut meneriaki Zaed dari bawah panggung, agar Zaed secepatnya memberikan kata sambutan.
"Pak Zaed bisa Anda cepat sediki dalam memberikan kata sambutan? karena semua murid disini juga masih harus belajar, sudah banyak waktu terbuang saat ini hanya untuk menyambut kedatangan kalian" ucap Thalita ketus.
Frans tersenyum senang saat mendengar Zaed din tegur oleh Thalita.
Zaed pun mempercepat kata sambutan dan perkenalan nya di atas panggung dan setelah itu dia pun langsung turun dari atas panggung.
Saat turun dari atas panggung, dirinya berselisih pandang dengan Frans mereka berdua terlihat sama-sama bertatapan sinis satu sama lainnya.
"Pak Zaed bisa Anda keruangan saya nanti setelah acara ini selesai" pinta Thalita.
ck... ini lagi ada apa sih kalo bukan karena Aletta males banget dah gue dateng kesini buat jadi guru.
Zaed menggerutu dalam hatinya, dia kesal dengan Thalita yang sok kuasa walau pada faktanya memang Thalita berkuasa.
Dan setelah penyembuhan di aula itu pun selesai, Zaed melangkah ken ruangan Thalita.
Tapi saat dirinya ingin melangkah keruangan tersebut, langkahnya terhenti ketika Frans menghadang jalannya wajah Frans sudah menunjukkan permusuhan saat itu juga.
“Ada apa? “tanya Zaed ketus.
“Jangan kau fikir karena kau rekomendasi dari nona Thalita kau bisa seenaknya berpacaran dengan salah satu murid ku ya?! “ancam Frans.
“Hehe iri bos jujur bener hahaha “ejek Zaed hingga membuat Frans semakin terbakar emosi.
Frans yang terbakar emosi mencengkram kerah baju Zaed dan memojokan nya di pojok dinding lorong sekolah.
Tapi Zaed terlihat santai dan tidak menanggapi emosi dari Frans dia malah tersenyum sinis hingga membuat Frans semakin naik pitam dan mencengkram kerah kemeja Zaed semakin kencang.
“Oh astaga chef sepertinya anda kebanyakan masak daging kambing dan memakannya ya hingga anda jadi darah tinggian seperti ini hihihi “Zaed semakin senang meledek Frans.
“Dasar kurang ajar”Frans semakin kesal. Sedangkan Zaed semakin bersemangat meledek nya.
Thalita yang merasa Zaed sangat lama menuju ruangannya pun akhirnya keluar dari ruangan nya dan mencari dimana keberadaan Zaed, tapi sungguh dian dibuat sangat terkejut saat melihat kerah kemeja Zaed di tarik oleh Frans dan tubuhnya di pojokan oleh Frans, hingga Thalita akhirnya berjalan mendekati Frans dan Zaed.
“Ada apa ini?! “tanya Thalita dengan suara agak tinggi.
Frans langsung melepaskan kerah kemeja Zaed dan tersenyum canggung kepada Thalita.
“Tidak ada apa-apa Nona Thalita chef Frans hanya ingin lebih dekat dengan saya, bukan begitu chef Frans? “ucap Zaed sambil tersenyum meyebalkan kepada Frans.
“Eh... Iya nona maaf saya mengganggu tamu anda”ucap Frans canggung.
Frans melirik sinis Kearah Zaed dia pun. Akhirnya pamit dari hadapan mereka berdua.
“chef... “tegur Zaed.
Frans pun menoleh saat Zaed memanggilnya.
“ingat minum obat penurun darah tinggi dan jangan kebanyakan makan daging kambing hihihi”Zaed meledek nya lagi.
Sementara Thalita yang sudah dapat menilai Zaed sejak pertama kali bertemu dengan nya waktu itu sudah tidak kaget lagi dengan sikap Zaed yang sangat cuek dan ceplas-ceplos seperti ini.
Frans yang menahan kesal hanya dapat mengepalkan tangannya erat saja, karena, mendapatkan ejekan seperti itu dari Zaed.
Dasar kurang ajar awas kau Zaed, akan ku bus tau tidak betah mengajar disini hihi.
Frans membatin dan tersenyum licik di wajah nya.
Thalita dan Zaed pun berjalan beritingan ke ruangan Thalita, dan saat disana mereka hanya berdua saja mereka pun duduk berhadapan di meja kerja Thalita.
“kau tahu alasan ku memanggilnya mu kesini karena apa? “tanya Thalita.
“Tidak”jawab Zaed singkat dia sebenarnya malas meladeni wanita yang ada di hadapannya ini.
Thalita tersenyum pada Zaed entah apa maksud dari senyuman itu Zaed pun tidak perduli.
“Aku tahu Aslan pasti akan mengirim mu kesini, tidak mungkin dia sendiri yang akan turun tangan langsung dengan urusan kecil Seperti ini”ucap Thalita anggun namun sombong.
Zaed tidak menanggapi nya dia hanya terdiam dan seolah tak mendengar kan apa yang dicuci oleh Thalita.
Thalita tahu kalau reaksi Zaed pasti akan seperti ini, dan itu yang membuat dia semakin tertarik dengan pria di hadapan nya ini.
“Zay bekerja lah untuk ku, aku akan membayar mu lebih besar dari penghasilan kamu saat bersama Aslan”bujuk Thalita.
“sebenarnya saya disini itu untuk mengajar atau untuk bekerja dengan anda nona? “tanya Zaed.
“Bila saya harus bekerja dengan anda sebaiknya anda cari kandidat lain saja, saya tidak akan mengkhianati tuan muda dan tuan besar”ucap Zaed tegas.
“Inilah yang aku suka dari mu kau cuek tapi kau juga tegas kau sangat menarik Zay”ucap Thalita yang seolah terpesona dengan Zaed.
Zaed melihat itu dengan malas, dian tahu bentuk wanita pengusaha seperti Thalita tidak akan menyerah begitu saja pada target incaran nya.
“Maaf nona tapi sebenarnya saya disini untuk jadi guru atau untuk jadi karyawan anda? “tanya Zaed cuek.
“aku sebenarnya menginginkan kau menjadi asisten ku bukan guru penjualan disini bagaimana kau mau menjadi asisten ku? “tanya Thalita.
“Hehehe kalau saya jadi asisten anda mau anda kemanakan asisten anda yang selalu mendampingi anda nona? “tanya Zaed diringi tawa.
“Mudah saja bagi ku untuk memecat nya atau memindah tugaskannya ke bagian lain Zay”ucap Thalita sombong.
“Astaghfirullahalazim yang begini nih yang saya tidak suka dari anda dan kalangan atas, kalian tidak bisa menghargai waktu dan tenaga seorang bawahan hingga seenaknya saja kalian mengambil Keputusan”Zaed mulai emosi.
Tapi Thalita semakin gemas melihat reaksi Zaed.
Dan Zaed sudah sangat ilfeel saat melihat itu lebih tepatnya jijik saat melihat kelakuan Thalita.
“Baiklah Nona saya rasa saya tidak di perlukan disini oleh karena itu saya mohon diri permisi”Zaed beranjak dari kursi yang ia duduki.
Tapi saat melangkah tangannya di cekal oleh Thalita.
“Maaf Zay maafkan aku tapi saat ini murid-murid disini memerlukan ilmu yang telah engkau kuasai jadi tetaplah mengajar disini “ucap Thalita dengan nada memohon.
Sial aku tak menyangka pria ini sungguh keras kepala dan sulit sekali di goyah kan hatinya.
Batin Thalita.
Srek...
Zaed melepaskan paksa tangannya yang di pegang oleh Thalita dia benar-benar kesal dengan kelakuan wanita ini.
“Maaf nona sebaiknya anda mencari orang lain saja jangan saya, saya tidak berbakat mengajar “tolak Zaed.
“Lantas kenapa kau mau bersedia untuk kesini? “ucap Thalita yang menahan kekesalan nya.
Thalita tetap berusaha sabar menghadapi pria supermarket cuek ini yang benar-benar sulit di taklukkan. Dia rela bersabar demi mendapatkan apa yang dia ingin kan dari Zaed.
“Itu semua karena... “Zaed tak bisa meneruskan kata-katanya karena tidak mungkin dia kan bilang kalau dia rela datang kesini karena salah satu siswi disini adalah cintanya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments