Tidak Ada Jalan Keluar

Kai mendengkus kesal saat panggilan teleponnya yang ke sepuluh tidak juga diangkat oleh Krystal. Ia tahu kalau gadis itu sedang marah karena perbuatannya di dalam mobil. Kai tidak bermaksud untuk berbuat kasar, hanya saja saat itu moodnya benar-benar tidak stabil, dan yang ada di pikirannya saat itu hanya nama Krystal.

"Ngapa lo?" Suara Chandra membuat perhatian Kai yang semula menatap layar hape kemudian beralih menatapnya.

"Gak pa-pa."

"Dicuekin lo sama dede gemes?" sambar Sean.

Kai menggeram, lalu melempar hapenya ke atas sofa di sampingnya. "Brengsek! Telepon gue gak diangkat," keluhnya.

"Lo apain dia sampe ngambek gitu?" cecar Chandra yang mulai penasaran.

"Gue ajak maen di mobil."

"Anjing!" teriak Sean refleks. "Brengsek lo kambing! Anak kecil lo ajak maen di mobil, pantes dia ngambek."

Kai menyahut, "gak sengaja."

"Mana adanya lo gak sengaja! Emang gak tau tempat lo mah!" sahut Chandra.

"Dasar gila," timpal Sean.

Kai mengusap wajahnya kasar, jika biasanya ia akan merasa santai saja saat melakukan seks dengan kasar pada perempuan manapun, tapi kali ini kepalanya terasa berat ketika memikirkan bahwa Krystal yang menjadi korban kekerasaannya.

"Gue pusing banget tadi, si Airin neleponin gue terus, ditambah bokap yang ngasih kerjaan gak tanggung-tanggung. Mood gue parah banget." jelas Kai.

Sean mencondongkan tubuhnya, menatap Kai dengan penasaran. "Jangan bilang lo maen kasar?"

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut cowok itu, ia hanya terdiam dengan tangan *** rambut, dan keterdiamanya itu menjadi jawaban mutlak atas pertanyaan Sean barusan.

"GILAAAAAAA! Dosa besar lo, Kai. Di kutuk baru tau rasa lo." Sean menggeleng-gelengkan kepalanya. "Lo tau kan dia pemula, bahkan lo sendiri cowok pertama yang nidurin dia. Kacau lo, men!"

"Gak sehat emang lo! Separah-parahnya gue nidurin cewek, gue anti maen kasar." sambar Chandra.

"Bacot lo pada!" Kai bangkit mengambil hapenya dan memasukannya ke kantong jaket. "Bukan bikin temen seneng malah nambah-nambahin beban!" Lalu melangkah ke luar ruangan VIP itu.

"Mau kemana lo?" tanya Sean.

"Beli burger," jawab Kai.

Kening Sean merengut bingung. "Buat?"

"Ngebujuk si Bocil."

Sean dan Chandra memandang kepergian Kai dengan muka nyeleneh dan jijik. Sejak kapan Kai menyebut Krystal dengan panggilan si Bocil, dan apa? Setahu mereka Kai tidak pernah sepusing ini sampai harus membujuk perempuan.

"Lo mau tarohan gak?" Chandra menatap Sean dengan alis naik turun. "Leica S typ 007, Kai bakalan jatuh cinta sama Krystal."

***

Dua bungkus burger dengan ukuran besar dan dua cup fruit tea sudah ada di tangan, serta tidak lupa dua porsi spicy chicken bite ekstra saos yang akan Kai bawa ke apartemen Krystal malam ini.

Ia sengaja membawa makanan itu untuk membujuk Krystal yang sedang marah padanya. Kai sebenarnya merasa beruntung karena Krystal bukan perempuan yang sulit untuk dibujuk. Hanya dengan sekantong junk food yang ia beli di Restoran cepat saji, gadis itu sudah melupakan marahnya dengan cepat.

"Jangan masuk!" sergah Krystal setelah mengambil kantong makanan itu. "Aku gak mau deket-deket kamu."

"Kan udah dibawain burger, itu dua loh, ekstra saos sama fruit tea." bujuk Kai.

"Aku masih kesel."

Kai menarik nafas dalam, lalu melirik jam di tanganya. "Udah tujuh jam lewat dua puluh menit lo ngambek sama gue. Masih belom puas?"

"Dan udah tujuh jam lewat dua puluh menit juga aku nahan sakit," balas Krystal masih dengan wajah ditekuk.

"Emang masih sakit?"

Pertanyaan nyeleneh milik Kai itu membuat Krystal mencebik, lalu kedua bola matanya mulai berkaca-kaca. "Kamu kasar banget tadi."

Entah sudut hati bagian mana yang membuat Kai merasakan getaran aneh ketika mata gadis itu berair.

Menyesal? Tentu tidak. Tapi ia merasa bersalah.

"Ya udah, gue minta maaf," kata Kai pelan.

"Gak ikhlas gitu minta maafnya."

Kai menghela. "Ikhlas gue."

"Bohong."

"Terus gue harus gimana?" ujar Kai putus asa.

Ia sadar betul jika harus menggunakan kesabaran ekstra saat membujuk gadis yang sedang marah. Kai terlalu amatiran dalam hal ini, jangan lupa ia tidak pernah berkomitmen sebelumnya.

"Ya usaha dong."

"Makanya biarin gue masuk. Gimana mau usaha kalo lo nahan gue di depan pintu kayak gini?" pinta Kai.

Sambil berdecak sebal, Krystal lantas membuka pintu apartemennya lebih lebar dan membiarkan Kai masuk ke dalam.

Buru-buru gadis itu membuka bungkusan plastik yang dibawa Kai tadi untuknya. "Ini banyak banget."

"Iya dong, gue bakalan beliin lebih banyak lagi kalo lo udah gak ngambek."

"Kata kamu aku gak boleh makan junk food, tapi beliinnya sampe banyak kayak gini." Krystal mengangkat burger berlapis keju dengan dua daging di dalamnya.

"Kalo gak gue beliin, lo gak akan kelar-kelar ngambeknya." keluh Kai dengan wajah masam.

Krystal sudah tidak peduli lagi dengan perkataan Kai selanjutnya. Gadis itu sibuk melahap burger keju dengan dua lapis daging di tangannya. Masa bodo soal Kai, sejak tadi perutnya sudah berdemo minta diisi.

"Pelan-pelan. Gak akan gue minta lagi." Kai memperingati sambil terus menatap gadis itu.

"Komu gok mou?" ujar Krystal dengan mulut penuh.

"Hah? Lo ngomong apa"

Gadis itu meminum fruit tea-nya untuk membantu melancarkannya menelan seluruh burger yang ada di dalam mulut.

"Kamu gak mau?" ulangnya.

Kai menggeleng. "Gak."

"Ya udah, padahal ini enak loh." lanjut Krystal sambil menggigit ujung rotinya.

Tentu hal itu diamati oleh Kai. Gadis itu terlihat begitu luar biasa hanya dari hal-hal kecil yang ia tunjukan. Apa adanya, jujur, dan tidak suka merepotkan orang lain.

Lagi-lagi sudut hatinya bergetar. Entah dorongan dari mana hingga membuat Kai rasanya ingin mencium gadis itu. Lantas yang ia lakukan selanjutnya adalah memajukan tubuhnya dan mengecup lembut kening Krystal.

Gadis itu terkesiap hingga hampir membuat burger di tangannya terjatuh. Ia mengerjap-ngerjap kecil sebelum akhirnya merasakan jika Kai telah selesai menciumnya.

"Masih sakit?" tanya Kai dengan kedua telapak tangan menangkup sisi wajah Krystal. Mata mereka saling bertemu.

"Hah?" Krystal gugup dengan wajah merona. "I—itu. emm masih, sedikit."

"Ya udah, lo istirahat aja. Gue balik ya."

Buru-buru Krystal menahan lengan Kai yang akan berdiri. "Gak nginep?"

"Lo masih sakit gitu."

"Yaa ... cuma nginep aja," ujar Krystal gugup.

"Mana bisa gue, nanti kebablasan."

Krystal menggigit bibirnya, berusaha mencari alasan untuk menahan Kai agar tetap berada di sini. Karena jujur, ia ingin sekali cowok itu menemaninya malam ini.

"Tadi aku ketemu Mas Rendi." katanya pelan, namun masih bisa didengar oleh Kai.

"Rendi? Cowok yang tidur sama Airin?" tanya Kai memastikan.

Helaan nafas kasar yang keluar dari bibir Krystal menandakan jika gadis itu tidak sedang baik-baik saja, dan Kai menyadarinya.

Rendi adalah cowok yang seharusnya mendapatkan ucapan terima kasih dari Kai, karena berkat Rendi, Krystal menyetujui penawarannya untuk melakukan seks.

Siang itu, enam bulan yang lalu.

Kai dikejutkan dengan kehadiran Krystal yang secara tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerjanya. Gadis itu menangis sesegukan dengan air mata yang sudah memenuhi hampir seluruh wajahnya.

"Lo kenapa?" tanya Kai bingung.

Krystal refleks langsung memeluk tubuh Kai. Ia terisak dengan keras sambil membenamkan wajahnya di depan dada bidang cowok itu.

"Kenapa nangis?

"Kak, aku benci Kak Airin." katanya masih dengan posisi yang sama.

"Lah ... kok bisa?"

"Aku lihat Mas Rendi di apartemen Kak Airin tadi," ungkap Krystal.

Kedua alisnya terangkat bingung. "Rendi siapa lagi? Gue gak kenal."

Krystal mengangkat wajahnya, menantap wajah Kai yang jauh lebih tinggi darinya itu. "Mas Rendi, tetangga aku yang dulu."

"Terus?"

"Aku lihat dia di kamar Kak Airin."

"Gak pake baju?" tanya Kai, dan Krystal mengangguk. "Terus masalahnya apa sama lo?"

"Aku suka sama Mas Rendi, dan Kak Airin tau, tapi dia tega banget nusuk aku dari belakang." Air matanya tumpah, Kai bisa melihat mata gadis itu yang tanpa binar.

"Emang lo pacaran sama si Rendi?" Krystal menggeleng. "Ya gak ada yang salah kalo gitu."

"Mereka salah!" teriak Krystal di sela isak tangisnya. "Kenapa Mas Rendi gak bilang kalo dia suka sama Kak Airin dari dulu! Dan hari ini Mas Rendi baru bilang sama aku kalo dia suka sama Kak Airin karena kak Airin jauh lebih dewasa sedangkan aku masih kayak anak kecil!"

Bukan masih kaya anak kecil, tapi emang masih kecil. batin Kai.

"Krystal, Rendi gak salah. Dia—"

"Aku mau," potong Krystal sebelum Kai menyelesaikan kalimatnya. "Kamu bilang mau bantu aku keluar dari rumah kan? Aku mau."

Kai tercengang. "L—lo serius?"

"Iya, aku mau tunjukin ke mas Rendi kalo aku juga udah dewasa, aku bisa hidup mandiri sama kayak kak Airin."

Kai bersorak dalam hati, pemburuannya telah selesai. Ia pikir akan sulit mendapatkan Krystal, mengingat betapa polosnya gadis itu. Tapi ternyata Krystal sendiri yang menyerahkan diri padanya.

"Lo udah pikirin ini? Tahu 'kan apa yang gue minta?"

Krystal mengangguk. "Tapi Kakak harus berhasil bawa aku keluar dari rumah itu."

"Gampang." Cowok itu tersenyum penuh kemenangan. "Asal lo gak berubah pikiran aja."

"Enggak, pokoknya aku mau bebas, aku mau hidup mandiri, biar Mas Rendi nyesel!"

"Bagus itu, lo gak salah pilih emang dateng ke gue." Kai memegang kedua pundak Krystal, menatap gadis itu dengan sorot mata meyakinkan. "Gue gak mau lo nyesel, dan lo harus ingat, sekali lo masuk, gak akan ada jalan keluar buat lo."

Seketika itu juga Krystal merasakan tubuhnya merinding. Jantungnya berdebar tidak karuan. Apakah pilihannya sudah tepat? Apa Kai bisa dipercaya?

"Iya." lirih Krystal.

Terpopuler

Comments

Shyabira🍁

Shyabira🍁

ternyata alurnya maju mundur syantik tanpa aba², untung we paham ma alur nya, klo ga bkalan ikutan korban migren we😂😂😂

2022-08-24

2

Sam Fiea Wito

Sam Fiea Wito

tarik ulur ,,, its ok

2022-01-07

0

ciby😘

ciby😘

aku suka alurnya lucu😅😅😅😅

2021-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Rahasia Kecil
2 Penawaran
3 Hanya Ciuman
4 Tidak Ada Jalan Keluar
5 Dosa
6 Sakit Hati
7 Kegilaan Ini
8 Anak Anjing
9 Terhipnotis
10 Bocil
11 Ketidakadilan
12 Caranya Sendiri
13 Telepon
14 Shit!
15 Kesal
16 Ngambek
17 Jerry, Tom, Spike
18 Sesuai Permintaan
19 Malu
20 Salah Tingkah
21 Keacuhan
22 Pengacau
23 Black Devil
24 Bahaya
25 Terkejut
26 Tak Bisa Berhenti
27 Ujian
28 Jarum pengendalian diri
29 Partner
30 Terikat
31 Pulang Bareng
32 Sepupu
33 Perasaan Aneh
34 Cemburu
35 Sesuatu
36 A Good Player
37 Berdebar
38 Hancur
39 Menanti
40 Berharap
41 Satu Jam Dua Puluh Menit
42 Yang Terbaik
43 Cantik
44 Di Ujung Jalan
45 Sudah Selesai
46 Hitam Dan Putih
47 Tidak Masuk Akal
48 Terpaksa
49 Touch It
50 Genggaman
51 Perdebatan
52 Ujian Hati
53 Merelakan
54 Merindu
55 Perasaan itu
56 Kesalahan
57 Aku Cinta Kamu
58 Bersalah
59 Besok
60 Besok (2)
61 Kecewa
62 Bantuan
63 Perjuangan
64 So Cute
65 Awal Baru
66 Kerinduan
67 Nasi Gulung Telur
68 Gagal
69 Cinta Buta
70 Usaha
71 Pengampunan
72 Restu
73 Kembali Bertemu
74 Scandal
75 Promosiiiii
76 Bonchap 1
77 Bonchap 2
78 Bonchap 3
79 Bonchap 4
80 Bonchap 5
81 Bonchap 6
82 Bonchap 7
83 Bonchap 8
84 Bonchap 9
85 Bonchap 10
86 Bonchap 11
87 Bonchap 12
88 Bonchap 13
89 Bonchap 14
90 sean
91 sean2
92 Bonchap 15
93 Bonchap 16
94 Sekilas
95 Bonchap 17
96 Bonchap 18
97 Bonchap 19
98 sekilas
99 Bonchap 20
100 T A M A T
101 S2 - Part 1
102 S2 - Part 2
103 S2 - Part 3
104 S2 - Part 4
105 S2 - Part 5
106 S2 - Part 6
107 S2 - Part 7
108 S2 - Part 8
109 S2 - Part 9
110 S2 - Part 10
111 S2 - Part 11
112 S2 - Part 12
113 S2 - Part 13
114 S2 - Part 14
115 S2 - Part 15
116 S2 - Part 16
117 S2 - Part 17
118 S2 - Part 18
119 S2 - Part 19
120 S2 - Part 20
121 S2 - Part 21
122 S2 - Part 22
123 S2 - Part 23
124 S2 - Part 24
125 S2 - Part 25
126 S2 - Part 26
127 S2 - Part 27
128 S2 - Part 28
129 S2 - Part 29
130 S2 - Part 30
131 S2 - part 31
132 S2 - Part 32
133 S2 - Part 34
134 S2 - Part 35
135 S2 - Part 36
136 S2 - Part 37
137 S2 - Part 38
138 Permisi
139 S2 - Part 39
140 S2 - Part 40
141 S2 - Part 41
142 S2 - Part 42
143 S2 - Part 43
144 S2 - Part 44
145 S2 - Part 45
146 S2 - Part 46
147 S2 - Part 47
148 Open PO Novel Scandal
149 A
150 B
151 C
152 C
153 promo lagi
154 D
155 E
156 F
157 G
158 H
159 I
160 J
161 K
162 L
163 M
164 N
165 O
166 P
167 Q
168 R
169 S
170 T
171 U
172 V
173 W
174 X
175 Y
176 Z (1)
177 TAMAT
178 After The Scandal 1
179 After The Scandal 2
180 After The Scandal 3
181 pengumuman
182 Mencintai Ansara
183 inpoohhh
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Rahasia Kecil
2
Penawaran
3
Hanya Ciuman
4
Tidak Ada Jalan Keluar
5
Dosa
6
Sakit Hati
7
Kegilaan Ini
8
Anak Anjing
9
Terhipnotis
10
Bocil
11
Ketidakadilan
12
Caranya Sendiri
13
Telepon
14
Shit!
15
Kesal
16
Ngambek
17
Jerry, Tom, Spike
18
Sesuai Permintaan
19
Malu
20
Salah Tingkah
21
Keacuhan
22
Pengacau
23
Black Devil
24
Bahaya
25
Terkejut
26
Tak Bisa Berhenti
27
Ujian
28
Jarum pengendalian diri
29
Partner
30
Terikat
31
Pulang Bareng
32
Sepupu
33
Perasaan Aneh
34
Cemburu
35
Sesuatu
36
A Good Player
37
Berdebar
38
Hancur
39
Menanti
40
Berharap
41
Satu Jam Dua Puluh Menit
42
Yang Terbaik
43
Cantik
44
Di Ujung Jalan
45
Sudah Selesai
46
Hitam Dan Putih
47
Tidak Masuk Akal
48
Terpaksa
49
Touch It
50
Genggaman
51
Perdebatan
52
Ujian Hati
53
Merelakan
54
Merindu
55
Perasaan itu
56
Kesalahan
57
Aku Cinta Kamu
58
Bersalah
59
Besok
60
Besok (2)
61
Kecewa
62
Bantuan
63
Perjuangan
64
So Cute
65
Awal Baru
66
Kerinduan
67
Nasi Gulung Telur
68
Gagal
69
Cinta Buta
70
Usaha
71
Pengampunan
72
Restu
73
Kembali Bertemu
74
Scandal
75
Promosiiiii
76
Bonchap 1
77
Bonchap 2
78
Bonchap 3
79
Bonchap 4
80
Bonchap 5
81
Bonchap 6
82
Bonchap 7
83
Bonchap 8
84
Bonchap 9
85
Bonchap 10
86
Bonchap 11
87
Bonchap 12
88
Bonchap 13
89
Bonchap 14
90
sean
91
sean2
92
Bonchap 15
93
Bonchap 16
94
Sekilas
95
Bonchap 17
96
Bonchap 18
97
Bonchap 19
98
sekilas
99
Bonchap 20
100
T A M A T
101
S2 - Part 1
102
S2 - Part 2
103
S2 - Part 3
104
S2 - Part 4
105
S2 - Part 5
106
S2 - Part 6
107
S2 - Part 7
108
S2 - Part 8
109
S2 - Part 9
110
S2 - Part 10
111
S2 - Part 11
112
S2 - Part 12
113
S2 - Part 13
114
S2 - Part 14
115
S2 - Part 15
116
S2 - Part 16
117
S2 - Part 17
118
S2 - Part 18
119
S2 - Part 19
120
S2 - Part 20
121
S2 - Part 21
122
S2 - Part 22
123
S2 - Part 23
124
S2 - Part 24
125
S2 - Part 25
126
S2 - Part 26
127
S2 - Part 27
128
S2 - Part 28
129
S2 - Part 29
130
S2 - Part 30
131
S2 - part 31
132
S2 - Part 32
133
S2 - Part 34
134
S2 - Part 35
135
S2 - Part 36
136
S2 - Part 37
137
S2 - Part 38
138
Permisi
139
S2 - Part 39
140
S2 - Part 40
141
S2 - Part 41
142
S2 - Part 42
143
S2 - Part 43
144
S2 - Part 44
145
S2 - Part 45
146
S2 - Part 46
147
S2 - Part 47
148
Open PO Novel Scandal
149
A
150
B
151
C
152
C
153
promo lagi
154
D
155
E
156
F
157
G
158
H
159
I
160
J
161
K
162
L
163
M
164
N
165
O
166
P
167
Q
168
R
169
S
170
T
171
U
172
V
173
W
174
X
175
Y
176
Z (1)
177
TAMAT
178
After The Scandal 1
179
After The Scandal 2
180
After The Scandal 3
181
pengumuman
182
Mencintai Ansara
183
inpoohhh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!