"Almira! Almira ... Bangun, Nak!" ucap Ileana melihat putrinya pingsan.
Tetapi Almira tidak merespons. Ileana panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia lalu mengambil ponselnya dan menelpon nomor darurat.
Sebelum menelepon nomor darurat, Ileana telah mencoba menghubungi Jason, tapi tidak diangkat.
"Halo, ada apa?" tanya petugas di sisi lain telepon.
"Anak saya pingsan dan tidak sadarkan diri! Tolong kirimkan bantuan segera!" Ileana menjawab dengan suara gemetar.
"Coba tenangkan diri Anda dulu, Bu. Tolong bilang kepada saya apa yang terjadi pada anak Anda," kata petugas dengan suara tenang.
"Dia terjatuh dan pingsan. Tolong kirim bantuan segera," timpal Ileana. .
"Baik, Ibu. Sekarang saya membutuhkan alamat Anda. Saya akan mengirimkan ambulans ke sana secepatnya," jelas petugas dengan sabar.
Sementara itu, melihat Almira pingsan, Calvin langsung berlari keluar rumah. Sepertinya dia tidak ingin terlibat dan bertanggung jawab dengan apa yang terjadi.
Ileana memberikan alamatnya dan duduk lemas di dekat Almira, menunggu bantuan datang. Beberapa menit kemudian, bel pintu berbunyi dan Ileana segera melarikan diri ke pintu.
"Ya, ambulans?" kata Lea dengan suara sumbang.
"Ya, saya dari rumah sakit. Boleh saya masuk?" jawab petugas keamanan.
"Silakan, gendong anak saya secepatnya," kata Ileana sambil membuka pintu.
Petugas keamanan tersebut membawa trolley berisi peralatan medis dan masuk ke dalam kamar di mana Almira terbaring dengan tidak sadarkan diri. Dia segera memeriksa kondisi Almira dan memberikan pertolongan pertama yang diperlukan.
Ileana waspada dan lantas bertanya pada petugas, "Apa yang terjadi pada putri saya?"
"Kami tidak bisa memastikan apa yang terjadi pada pasien sampai kami membawa dia ke rumah sakit dan melakukan beberapa tes. Silahkan saya bantu membawa dia ke ambulans," jawab petugas dengan suara berkaliber.
Ileana merasa cemas dan mulai menangis. Dia meletakkan tangan ke wajahnya, menangis sesenggukan . "Saya tidak yakin saya bisa menghadapi ini. Tolong selamatkan hidup putriku. Tolong bawa dia ke rumah sakit."
Petugas menghibur dan meyakinkan wanita itu bahwa semuanya akan baik-baik saja dan kemudian membawa Almira ke ambulans. Ileana membuntuti mereka dan menangis sepanjang perjalanan.
Sesampai di rumah sakit, Almira langsung dibawa ke ICU. Ileana tidak bisa masuk, sehingga dia menunggu di luar dengan cemas.
Setelah beberapa jam menunggu, dokter keluar dari ICU dan mendekatinya. "Ibu, kami sudah melaksanakan serangkaian tes, dan diagnosisnya menyatakan bahwa putri Anda selain menderita gagal ginjal juga menderita sakit jantung turunan," kata dokter dengan lembut.
"Mengapa selama ini saya tidak tahu? Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana kondisinya sekarang?" Ileana bertanya dengan suara gemetar.
"Saat ini dia masih dalam keadaan kritis dan harus dioperasi. Jangan khawatir, kami memiliki tim dokter yang ahli dalam memperlakukan kondisi seperti ini dan akan melakukan segalanya untuk menyelamatkan hidupnya," ucap Dokter dengan lembutnya.
Ileana merasa terluka dan menangis lagi. Dia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Almira. Dia segera memberi tahu Jason tentang kondisi Almira dan mengumpulkan semua kekuatan dan doa yang dia miliki untuk putrinya.
Jason datang beberapa saat kemudian. Dia langsung menemui dokter dan meminta melakukan semua yang terbaik untuk Almira, tidak peduli berapa pun biayanya.
Jason dan Ileana duduk di kursi depan ruang operasi. Wanita itu terus saja menangis. Dia sangat takut kehilangan putrinya.
"Kenapa baru menghubungiku?" tanya Jason.
"Aku sudah mencoba menghubungi kamu, Mas. Tapi tidak di angkat," ucap Ileana dengan terbata.
Jason mengerutkan dahi memikirkannya. Dia baru ingat jika ponselnya tertinggal di ruang kerjanya. Dia tadi sedang rapat. Jason memandangi wajah Ileana, dia terkejut mendapati sudut bibir wanita itu terlihat terluka dan pipinya tampak membiru. Terdapat juga darah segar yang telah mengering.
Jason menangkup kedua pipi wanita itu, menghadapkan ke wajahnya. Dia mengeram melihat wajah wanita yang dicintainya tampak berantakan.
"Apa sebenarnya yang terjadi?" tanya Jason.
"Nanti aku ceritakan, Mas. Aku saat ini hanya ingin putriku selamat," ucap Ileana.
Jason mengerti, dia lalu memeluk Ileana. Membawa tubuh wanita itu ke dalam pelukannya. Tangis Ileana akhirnya pecah dalam dekapan pria itu.
Beberapa jam kemudian, operasi dilakukan dan Ileana menunggu di luar ruang operasi dengan sakit hati. Dia bisa merasakan denyut jantungnya berdebar keras ketika dokter keluar dari ruangan operasi.
"Bagaimana kondisi putriku sekarang?" tanya Ileana dengan wajah nervous menanti jawaban.
"Dia masih dalam keadaan kritis, tetapi proses operasi berjalan sukses dan kita masih sedang menunggu beberapa hasil tes. Semoga Allah Maha Kuasa memberi kekuatan pada putri Anda untuk pulih," jawab dokter dengan sinyal semangat.
Ileana merasa lega dan berdoa untuk kesembuhan putrinya itu. Saat ini Almira berada dalam ruangan ICU. Jason dan Ileana menunggu di depan ruangan itu.
Jason pamit sebentar ke toilet. Meninggalkan wanita itu seorang diri. Dia bukannya menuju toilet, tapi menghubungi anak buahnya untuk mencari dan menangkap Calvin, membawanya ke markas. Pria itu harus bertanggung jawab dengan semua yang terjadi. Jason akan membuat perhitungan.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
semoga Jason benaran tulus sama Lea dan Almira
2023-10-13
1
Erny Manangkari
marco bukanya membatu ileana membawa almira kerumah sakit ini mala kabur dasar ayah yg tak bertanggung jawab sama anakx
2023-09-30
0
Hafifah Hafifah
dasar laki" g bertanggung jawab
2023-09-12
1