ileana mendekati ranjang putrinya. Tersenyum dengan terpaksa. Bagaimana mungkin dia mengatakan apa pekerjaannya saat ini. Almira masih sangat belia untuk mengerti tentang semua ini.
"Ibu sangat cantik. Aku tidak pernah melihat Ibu berdandan seperti ini. Apa pekerjaan Ibu sekarang?" Almira mengulangi pertanyaannya.
Ileana kembali menarik napas berat. Dia sebenarnya tidak ingin berbohong pada putrinya. Namun, jujur juga bukan yang terbaik. Digenggam tangan Almira sebagai kekuatan baginya.
"Ibu saat ini bekerja sebagai pelayan. Ibu hanya berusaha membuat setiap pelanggan puas. Jika mereka suka dengan layanan Ibu, maka uang yang di dapat akan semakin banyak. Doakan saja Ibu selalu dapat memberikan kepuasan kepada mereka," ucap Ileana dengan suara pelan. Dia tak mau ucapannya didengar Tanti sang perawat.
Almira tersenyum dan membalas genggaman tangan Ibunya. "Aku doakan semua pelanggan Ibu puas." Doa sang putri dengan tulus.
Ileana merasakan dadanya sesak. Dia tidak ada jalan lain untuk biaya pengobatan Almira yang begitu besar. Tadi dokter mengatakan biaya tambahan yang harus dia bayar sejumlah sepuluh juta. Wanita itu telah bertekad dalam hati akan memberikan pelayanan terbaik agar Jason bisa puas nantinya.
"Ibu pamit, jangan lupa makan dan setelah itu tidur yang nyenyak agar kamu bisa sembuh," ucap Ileana dengan mengusap rambut putrinya.
"Ibu hati-hati," pesan Almira. Ileana mengecup dahi sang putri sebelum melangkah pergi.
Di halaman rumah sakit telah menunggu supir Jason. Wanita itu langsung masuk ke dalam mobil. Kebetulan Ani yang ingin menjenguk Almira melihatnya. Dia berusaha mengejar, tapi mobil yang membawa Ileana keburu pergi.
"Beruntung sekali Ileana. Baru jadi penghibur langsung dapat pelanggan kelas kakap. Aku yakin pendapatannya sangat besar dari Pak Jason. Menemani dia minum saja, diberi uang hingga lima juta, apa lagi melayani di atas ranjang," ucap Ani dalam hatinya.
Di dalam mobil tangis Ileana pecah, teringat Almira. Seharusnya dia yang menemani bocah itu dalam menghadapi penyakitnya. Namun, dia bisa apa, dia juga butuh biaya yang besar untuk pengobatan putrinya itu.
"Maafkan ibu, anakku. Mungkin apa yang telah aku lakukan saat ini adalah hal yang buruk. Kamu adalah satu-satunya harta berhargaku. Jadi, aku melakukan ini bukan tanpa alasan. Maafkan aku, Anakku. Aku telah menyadari bahwa aku tidak sempurna dan meskipun aku mungkin berjuang untuk kesempurnaan, menjadi sempurna itu tidak mungkin. Jadi, maafkan setiap kesalahanku selama ini. Jangan bersedih meski tadi Ibu memeluk dirimu sejenak saja, karena yang perlu kamu tahu, HATI IBU memelukmu selamanya. Dan cinta ibu itu seperti kehidupan ini, tanpa perlu engkau minta, tanpa perlu engkau ragu, dia pasti datang dengan sendiri."
Ileana menyeka air matanya saat mobil memasuki pekarangan rumah Jason. Dia lalu memperbaiki riasannya kembali. Dengan langkah pasti, wanita itu mengikuti langkah orang suruhan Jason.
Pria itu membawa Ileana ke satu ruangan yang sangat indah. Seperti tempat istirahat. Di dalam ruangan itu juga terdapat kolam renang rmungil. Dindingnya di batasi dengan kaca tinggi menjulang hingga ke atap.
Ileana duduk di sofa yang berada dekat kolam renang. Pikirannya masih tertuju pada sang putri. Tiba-tiba seseorang memeluk tubuhnya dari belakang. Wanita itu memalingkan wajahnya, terlihat Jason yang tersenyum. Ileana terdiam sejenak, terpesona ketika pria itu tersenyum. Baru dia sadari lelaki yang dia temani kemarin sangat berkarisma. Senyumnya sangat menawan.
"Kamu sangat cantik malam ini," puji Jason.
"Terima kasih," ucap Ileana. Wajahnya tersipu malu saat pria itu memujinya. Selama pernikahannya dengan Calvin, suaminya itu tidak pernah memuji.
Mungkin karena mereka menikah karena perjodohan. Mereka telah saling mengenal dari kecil. Sehingga kedua orang tua mereka yang bersahabat nenikahkan keduanya. Mereka berpikir pasti Ileana dan Calvin akan lebih mudah dalam membina rumah tangga karena telah saling dekat. Rupanya kedekatan yang telah terjalin lama tidak juga membuat rumah tangga bebas dari masalah.
Jason duduk di samping Ileana, memeluk pinggangnya agar lebih merapat. Pria itu mengecup lehernya yang terbuka.
"Wangi ... aku mau mulai malam ini kamu hanya melayani aku saja. Tidak ada pria lain!" ucap Jason penuh penekanan.
Jason mengangkat tubuh Ileana dan memangku di pahanya. Dia memeluk pinggang wanita itu agar merapatkan tubuhnya. Jason mengecup bibirnya dengan lembut.
Ileana menarik napas. Tubuhnya terasa kaku. Dia tidak menyangka jika Jason bisa bersikap semanis ini. Pria itu mengecup seluruh bagian ditubuh Ileana. Tangannya dengan cekatan membuka pakaian yang melekat di tubuh sang wanita. Saat ini hanya tersisa pakaian dalam saja.
Ileana menatap ke sekeliling. Takut jika ada orang selain mereka berdua. Jason yang menatap ke arah wanita itu mengerti maksudnya.
"Jangan takut, tidak ada yang berani mendekati ruangan ini, apa lagi masuk. Aku ingin menghabiskan malam ini denganmu di sini," ucap Jason.
Jason menurunkan Ileana dari pangkuannya. Lalu pria itu berdiri dan membuka satu persatu kain yang menutupi tubuhnya hingga tersisa boxer.
"Kita berenang dulu sebelum bermain. Jika perlu kita bermain di dalam kolam," bisik Jason. Tubuh Ileana merinding mendengarnya. Dia belum pernah bercinta selain di ranjang dengan suaminya. Di ruang tamu saja dia tidak pernah melakukannya. Saat ini dia harus melakukan di kolam renang.
"Jika aku renang, pakaian dalamku pasti jadi basah!" ucap Ileana.
"Kalau begitu, kamu bisa tanggalkan semua. Kamu renang dalam keadaan polos saja," ucap Jason dengan entengnya.
Ileana makin terkejut mendengar jawaban dari Jason. Tapi sebagai seorang profesional, dia harus mengikuti apa yang di minta pelanggannya.
Dengan mencoba menepis rasa malu, Ileana membuka pakaian dalamnya hingga dia polos. Mata Jason memandangi tubuh wanita itu tanpa kedip. Dia lalu menggendong Ileana dan membawanya masuk ke kolam renang.
Ileana dan Jason berenang menikmati air sekitar sepuluh menit. Setelah itu dia membawa wanita itu ke tepi kolam. Jason mengukung tubuh wanita itu. Tangannya mulai nakal bermain di tubuh Ileana.
Ileana tiba-tiba teringat Almira. Saat ini dia sedang membutuhkan banyak uang untuk biaya pengobatan putrinya. Dia harus melayani Jason dengan baik agar pria itu memberikan uang yang banyak.
Tangan Ileana merayap menuju ke bagian inti pria itu. Mengelusnya agar segera bangun. Jason merasakan sensasi yang sangat menyenangkan sehingga matanya merem melek menikmati.
Tidak tahan dengan perlakuan wanita itu, Jason mengangkat tubuh Ileana ke atas di tepi kolam. Dia juga ikut naik. Tanpa menunggu lagi, pria itu langsung memasuki bagian inti tubuh Ileana dan melakukan penyatuan.
"Maafkan aku Bang, Maafkan Ibu Almira, semua yang ibu lakukan demi kamu. Jika suatu saat kamu mengetahui pekerjaan ibu saat ini, hanya satu yang ibu pinta, jangan pernah malu mengakui aku sebagai ibumu walaupun Ibu tahu ini apa yang aku lakukan ini salah," ucap Ileana dalam hatinya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
itin
keterbatasan talenta, kenestapaan punya suami pemabuk pemalas pecundang dan kebutuhan materi yang cukup besar terkadang manusia mengambil jalan yang salah. lagi² karna memang alasan kebutuhan. paham banget lah diposisi ileana
2023-10-20
0
Sugiharti Rusli
sebetulnya dengan alasan apapun hal itu terlarang yah, cuma kita lihat alurnya nanti seperti apa,,,
2023-10-13
1
🌹ᴀʏʀᴀ 🅽 🅷💕💕
entahlah..aku ngga tahu mau komen apa tentang jalan hidupmu dan almira
2023-10-08
1