Sudah dua hari Calvin tidak pulang ke rumah. Uang buat makan terpaksa Ileana berhutang di warung. Pagi ini setelah menyiapkan sarapan untuk putrinya, wanita itu masuk ke kamar untuk pamit pergi kerja sebagai buruh cuci.
Ileana terkejut saat baru mau melangkah masuk ke kamar, dia melihat putrinya muntah-muntah dengan wajah pucat. Dengan berlari wanita itu menghampiri Almira dan mengusap tengkuk putrinya agar bisa memuntahkan semua isi perutnya.
Setelah merasa agak nyaman, Almira lalu kembali tidur. Kepalanya terasa sangat pusing.
"Sayang, kamu kenapa, Nak?" tanya Ileana. Dia memegang dahi Almira, terasa sangat panas. Wanita makin kuatir. Dia lalu menggendong putrinya, berlari menuju klinik terdekat.
Saat di klinik, dia bertemu Ani. Wanita itu mengikuti Ileana yang masuk ke ruang IGD dengan berlari.
"Dokter, tolong periksa putri saya!" teriak Ileana. Dokter lalu memeriksa keadaan Almira.
Setelah setengah jam, akhirnya pemeriksaan pada tubuh Almira selesai. Dokter menganjurkan untuk rawat inap. Namun, Ileana meminta untuk rawat jalan saja.
"Bagaimana Almira?" tanya Ani. Ternyata wanita itu masih menunggu Ileana selesai.
"Dokter mengatakan dia harus di rawat. Tapi aku tidak ada uang, bagaimana aku bisa membayar biaya rumah sakitnya nanti," ucap Ileana dengan suara parau menahan tangis.
Ileana sebenarnya tidak tega melihat penderitaan putrinya itu, tapi apa daya, dia tidak ada biaya. Ani menggenggam tangan sahabatnya itu.
"Apa kau tega melihat Almira kesakitan? Bukankah kau masih bisa bekerja seperti yang aku janjikan itu? Lupakan harga diri dan kehormatanmu demi sang putri," ucap Ani.
Dia teringat ucapan madam di sana, jika wanita germo itu membutuhkan seseorang yang baru terjun ke dunia hitam ini. Ada tamu istimewa yang akan datang, begitulah yang madam katakan.
Ileana kembali berpikir setelah mendengar ucapan tetangganya itu. Sepertinya memang tidak ada jalan lain, dia harus menggadaikan kehormatannya demi sang anak.
Setelah berbincang dengan dokter, akhirnya diputuskan Almira di rawat. Ileana terpaksa membayar seorang perawat untuk menjaga putrinya itu. Sementara dia harus mulai bekerja sebagai kupu-kupu malam.
Ileana pamit dengan putrinya sebelum pergi bersama Ani. Dia telah memutuskan mengambil pekerjaan itu.
"Ibu harus kerja. Almira ditemani tante dulu di sini. Jika Almira ingin sesuatu, katakan saja dengan tante Defi," ucap Ileana.
"Iya, Bu. Hati-hati," ucap Almira dengan suara pelan. Gadis itu telah biasa di tinggal pergi ibunya untuk bekerja, sehingga tidak sulit bagi Ileana untuk mendapatkan izin.
**
Setelah melawan kata hatinya, di sini Ileana berada. Wanita itu telah dikenalkan dengan madam.
Madam memandangi Ileana dari ujung rambut hingga kaki. Dia tersenyum pada Ani.
"Good, pilihan kamu kali ini sangat tepat. Wanita ini kelihatan berkelas. Pasti Jason suka. Pria itu tidak mau wanita yang telah bekerja sebagai wanita malam. Dia selalu saja ingin stok baru," ucap Madam.
Ileana hanya diam saat madam dan Ani bicara. Dia juga kurang paham dengan apa yang diucapkan mereka berdua.
Ani lalu mengajak Ileana ke salah satu kamar. Dia mendandani wanita itu seperti yang Madam inginkan. Tidak lama datang seorang pria menjemput Ileana. Tentu saja dia takut pergi dengan pria yang tidak dikenalnya.
"Pergilah! Kau hanya perlu melayani bos mereka. Kau bukan perawan yang tidak tahu apa yang harus kau lakukan. Anggap saja kau sedang melayani suamimu," ucap Ani. Dia mengantar Ileana hingga masuk ke sebuah mobil mewah.
Dalam perjalanan, Ileana hanya diam. Dia takut dan juga ragu. Jika dia tidak melakukan ini, pastilah akan sulit mencari uang buat pengobatan.
Satu jam perjalanan sampailah mereka di sebuah rumah yang sangat mewah. Ileana berjalan mengikuti pria yang membawanya tadi. Hingga mereka berhenti di depan pintu kamar.
Pria itu mengetuk pintu, lalu pintu terbuka dengan sendirinya. Ileana menjadi kaget karena tidak ada orang di balik pintu. Mungkin pintunya menggunakan remote.
"Masuklah! Tuan telah menunggu kamu di dalam," ucap Pria itu. Setelah berkata begitu, dia berjalan menjauhi kamar.
ileana berjalan pelan memasuki kamar. Dia berhenti saat melihat kamar yang begitu luas dan besar. Mungkin sepuluh kali lebih besar dari rumah kontrakannya.
Ileana melihat seorang pria yang berdiri memandangi jalanan dari jendela. Pria itu berpakaian sangat rapi berbeda dengan suaminya. Wanita itu kembali terkejut saat pintu kamar tertutup dengan sendirinya.
Pria itu membalikan tubuhnya. Ileana memandangi tanpa kedip. Ternyata dia jauh lebih ganteng dari pikiran Ileana. Pria itu duduk di sofa yang ada di dekatnya, dengan gerakan tangan meminta Ileana mendekat.
"Kenapa kau hanya diam! Apa Madam tidak mengatakan apa pun padamu?" tanya pria itu dengan suara baritonnya.
"Sudah, Pak. Apa kita akan melakukan sekarang?" tanya Ileana dengan gugup.
"Jangan terburu-buru. Aku ingin melihat dulu, apakah kamu bisa membuat aku tertarik. Jika tidak, kita batalkan perjanjian!" ucap pria itu.
"Apa yang harus aku lakukan agar bisa menarik perhatian, Bapak?" tanya Ileana dengan lugu.
Ucapan Ileana itu mampu membuat pria itu tertawa. Dia lalu berdiri dan mendekati Ileana.
"Panggil saja aku Jason! Sekarang buka seluruh pakaianmu!" perintah Jason.
Ileana menarik napas. Dia ingat Almira yang terbaring sakit dan membutuhkan biaya. Wanita itu bertekat akan memberikan pelayanan terbaik agar pria dihadapannya ini puas. Ani tadi mengatakan jika dia suka memberi bonus yang besar, jika bisa memuaskan hasratnya.
Dengan gerakan sensual, Ileana membuka satu persatu kain yang melekat di tubuhnya. Hingga dia menjadi polos. Baru kali ini, dia terbuka begini dihadapan pria selain Calvin suaminya.
Tubuh Ileana yang putih mulus dengan bentuk tubuh bak model, membuat mata Jason memandangi tanpa kedip. Dia mendekati wanita itu. Memeluk pinggangnya dan mendekati wajah Ileana.
Jason mengecup bibir ranum Ileana, ciuman yang awalnya lembut akhirnya menuntut. Mereka saling membelit lidah. Cukup lama Jason dan Ileana bercumbu, dan akhirnya terhenti saat melihat Ileana yang sesak.
Jason langsung menggendong tubuh Ileana, dan menghempaskan ke kasur dengan lembut. Pria itu menatap intens ke tubuh Ileana.
"Aku ke kamar mandi sebentar sebelum kita mulai malam ini. Aku ingin kau memberikan pelayanan terbaikmu," ucap Jason sebelum masuk ke kamar mandi. Ileana menatap nanar ke arah pria itu. Dia menarik napas berat.
"Maafkan aku, Bang. Aku terpaksa mengkhianati kamu demi biaya pengobatan Almira," ucap Ileana dalam hatinya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
yah karena judulnya seperti itu jadi lah si Ileana melakukannya juga
2023-10-13
0
🌹ᴀʏʀᴀ 🅽 🅷💕💕
dan dosa yg kamu buat juga adalah dosa suamimu yg nggak bertanggung jwab itu
2023-10-07
0
🌹ᴀʏʀᴀ 🅽 🅷💕💕
semoga ada mukjizat agar almira nggak terjerumus dlm kubangan dosa
2023-10-07
0