Setelah mengambil foto dan video Lea dan Jason yang sedang berpelukan, Calvin berjalan pelan meninggalkan kamar dan menuruni tangga. Dia lupa takut diketahui mengintip.
Ileana dan Jason turun bersamaan. Tadi pria itu telah mengatakan akan mengantar wanita itu dan putrinya pulang.
"Sayang, kita pulang di antar Om Jason. Motor ayah tidak cukup. Lagi pula ayah tadi datang dengan tante Ani," ucap Ileana.
Ani yang mendengar Ileana akan di antar Jason, menjadi iri dan ingin merasakannya juga.
"Biar aku saja yang pulang dengan Pak Jason. Kamu dan Almira bisa boncengan di motor Calvin," ucap Ani.
Dia juga ingin merasakan naik dalam mobil mewah milik Jason. Dari awal melihat kedatangan pria itu ke tempat lokalisasi dia sudah sangat bermimpi jika Jason memilihnya sebagai teman ranjang. Namun, semua hanya tinggal mimpi. Jangankan memilih, menoleh saja dia tidak pernah.
"Bagaimana mungkin bisa, Ani. Almira juga tidak mungkin kena angin dengan perjalanan sejauh ini," ucap Ileana.
Itu bukan saja alasan agar dia masih bisa bersama Jason. Namun, memang perjalanan satu jam dengan menggunakan motor sangat rawan bagi putrinya yang sakit.
"Aku tidak mengajak kamu!" ucap Jason ketus.
"Betul yang dikatakan Ileana, biar dia dan Almira dengan mobil. Karena angin tidak baik untuk putriku," ucap Calvin. Dia berusaha meyakinkan Almira jika telah berubah.
Calvin mengajak Ani untuk pulang dengan motornya. Jason mengajak Almira dan ibunya untuk masuk ke mobil.
Jason merasa senang karena Almira setuju satu mobil dengannya. Dia merasa kebimbangan terhadap hubungan yang sedang dia bangun dengan putrinya Ileana itu. Dia tahu bahwa Almira saat ini merasa kembali canggung dan takut dengannya. Namun, dia bertekad untuk membuat hubungan tersebut menjadi lebih baik. Dia merencanakan kunjungan ke toko mainan, harapannya agar Almira merasa lebih nyaman dengannya.
Jason mengajak bocah itu mampir ke toko mainan sebelum kembali ke rumah. Awalnya Ileana menolak, tapi pria itu memaksa.
Ketika Almira keluar dari mobil, Jason memberikan senyum lembut. Tatapan bingung Almira menjadi lebih tenang saat dia melihat toko mainan baru yang dibawa Jason.
"Wow, terima kasih ya Om Jason!" Almira berkata dengan senyum berbinar di wajahnya. "Ini toko mainan baru?"
Jason mengangguk setuju. "Ya, aku tahu kamu suka mainan baru. Jadi, aku pikir ini akan menjadi baik-baik saja untuk kita berkunjung ke toko mainan dan memilih beberapa mainan baru untukmu."
Almira menatap Jason dengan penuh keheranan. "Jadi kita akan mampir ke toko mainan ini? Serius, Om Jason?"
Jason tersenyum dan mengangguk. "Ya, tentu saja. Aku pikir kita dapat bersenang-senang bersama dan memilih mainan baru yang akan membuatmu senang."
Almira mengangkat jempol kecil ke arahnya. "Baiklah, kita pergi ke sana ya?" Almira menunjuk toko mainan.
Ileana hanya mengikuti langkah keduanya. Dia sengaja menjaga jarak agar putrinya bisa kembali dekat setelah Calvin menjelekkan nama baiknya Jason.
Jason mengikuti genggaman Almira dan mereka berjalan ke toko mainan terdekat. Ketika mereka mencapai tempat tersebut, Almira dan Jason langsung berlarian dan melihat-lihat semua mainan. Almira tertawa riang dan tersenyum, dan Jason bisa merasakan bahwa ia akan senang dengan keputusannya.
Namun, ketika Almira mendekati mainan yang lebih besar, dia mulai merasa cemas dan ketakutan. Dia tertunduk dan memeluk pinggang Jason, mencari keamanan. Jason, yang merasa ada kegelisahan, meraihnya pelan dan bersandar ke tubuhnya.
"Apa yang terjadi, Almira?" Jason bertanya dengan lembut. "Apa ada yang salah?"
Almira mengangkat kepalanya pelan dan menatap ke mata Jason dengan pandangan kesedihan. "Aku takut, Om Jason. Aku takut mainan ini terlihat besar dan menakutkan."
Jason langsung mengikuti pandangan Almira dan melihat ke mainan yang sedang dipegangnya. Mainan itu memang besar, dan terlihat agak menakutkan dengan desain uniknya. Tapi Jason sah-sah saja dengan itu.
"Tidak perlu takut, Almira. Om selalu di sini untuk menjagamu. Kita bisa bermain-main dengan mainan ini bersama-sama jika itu membuatmu senang."
Almira menatapnya dengan wajah polos, "Tapi, aku takut, Om. Bukankah Om dan aku tinggal di rumah berbeda?" tanya Almira lagi.
"Walaupun kamu saat ini tinggal di rumah ayah Calvin, Om akan tetap bisa melindungi kamu dan Ibu," ucap Jason.
"Apa itu benar? Jadi papa tiri itu tidak jahat?" tanya Almira lagi.
"Itu tidak benar. Dan percayalah aku tidak akan pernah menyakiti kamu atau marah denganmu. Aku akan selalu melindungi kamu!" ucap Jason meyakinkan.
Jason merasakan kekhawatiran Almira dan merangkulnya. Dia memeluk gadis kecil itu dan bersikeras kepadanya bahwa dia tidak akan pernah jahat dan marah. Dia mengulangkannya berkali-kali, yang membuat Almira merasa lebih baik.
"Kamu akan selalu menjadi gadis kecilku, Almira. Aku akan selalu melindungi kamu untuk menjagamu dan memastikan kamu merasa nyaman."
Setelah hampir setengah jam, mereka memilih beberapa mainan baru untuk Almira dan kembali ke mobil. Almira menunjukkan hasil belanja kepada ibunya dengan bangga, dan Jason merasa senang melihat wajah keceriaan yang tak terbendung dari gadis kecil tersebut.
"Apa kamu sudah mengucapkan terima kasih dengan Om Jason?" tanya Ileana.
"Sudah, Bu. Aku akan mengucapkan sekali lagi. Terima kasih, Om. Ternyata Ayah bohong, dia mengatakan jika Om menikah dengan Ibu, akan menjadi ayah tiri yang jahat," ucap Almira dengan polosnya.
Tangan Jason tampak terkepal menahan amarah mengetahui semua hasutan Calvin. Dia akan membuat perhitungan pada pria itu.
Topik mereka beralih ke topik lain, dan Jason sangat senang merasa lebih dekat dengan Almira. Dia merasa lebih akrab dan lebih ikatan dari mereka sebelumnya, dan dia merasa berterima kasih atas kepercayaan yang Almira berikan padanya.
Sampai di halaman rumah kontrakannya Ileana, pria itu tidak keluar dari mobil. Dia hanya berpesan pada Ileana, segera hubungi dia jika Calvin menyakiti mereka.
Malam itu, Jason berjalan pulang dengan hati yang lebih ringan dan tenang. Dia bisa merasakan bahwa hubungan mereka sudah lebih erat dan dia senang dengan pencapaian tersebut. Dia merasa kepercayaan Almira sudah bertambah, dan keakraban mereka semakin meningkat.
Mereka telah menciptakan sebuah kenangan baru bersama-sama, dan Jason senang bahwa Almira sudah tidak lagi takut padanya. Dia bisa merasakan kepercayaan dan kasih sayang yang begitu besar dari Almira, dan Jason makin yakin bahwa dia telah berada di jalur yang benar untuk membangun hubungan yang sehat dan positif dengan Almira.
Calvin hanya mengintip kepergian mobil Jason dengan senyum licik. Dia telah merencanakan sesuatu untuk Ileana. Namun, Calvin tidak tahu jika Jason juga sedang menyiapkan jebakan untuknya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Nami chan
dih gataudiri
2023-12-16
0
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
klo sampai jason kalah taktik ama su calvin yg hanya modal licik aja malu dong jas
2023-10-22
0
Sugiharti Rusli
semoga Lea kuat menghadapi si Calvin dan segala provokasinya,,,
2023-10-13
1