Bab 13. Membujuk Almira

Ileana menarik napas dalam. Memandangi wajah putrinya dengan heran. Baru tadi Almira mengatakan ingin tetap tinggal di sini bersama Jason, tapi mengapa sekarang berubah pikiran.

Dengan tersenyum Ileana mendekati putrinya. Berlutut dihadapan Almira agar tingginya sejajar.

"Sayang, apa benar Almira ingin pulang dengan Ayah?" tanya Lea dengan lembut. Dia tidak mau melarang apa keinginan Almira jika itu memang dari hatinya.

Almira hanya menganggukkan kepalanya. Dia lalu menatap sang ayah. Entah apa yang putri kecil itu pikirkan. Dia tampak kebingungan.

"Almira mau tinggal dengan ayah lagi?" tanya Ileana.

"Dengan Ibu juga. Aku tidak mau Ibu menikah dengan Om Jason," ucap Almira pelan.

Ileana menarik napasnya mendengar jawaban sang putri. Dia lalu tersenyum untuk meredakan rasa di dada. Lea dapat menduga jika Almira telah dihasut pria itu.

"Baiklah jika Almira yakin ingin kembali tinggal bersama ayah. Tapi ibu ingin tahu, siapa yang mengatakan Ibu akan menikah dengan Om Jason?" tanya Almira lagi.

Jason yang mendengar semua itu mengepalkan tangannya menahan amarah. Namun, dia tidak mau gegabah dalam mengambil tindakan karena Jason sadar, dia salah, karena menyembunyikan istri orang. Dia tidak mau nama baiknya tercemar.

"Sudahlah, Lea. Jika kamu tidak mau kembali, biar aku pulang dengan Almira saja. Kamu jika ingin menjadi jal*ng jangan bawa-bawa anak. Jika ingin menjual diri, jangan libatkan putriku. Dia masih kecil. Jangan nodai dia dengan perbuatan kalian berdua. Kumpul kebo saja berdua, jangan bawa anakku!" ucap Calvin dengan nada tinggi.

"Jaga ucapanmu Pak Calvin! Justru segala ucapan dan tindakanmu yang bisa merusak mental putrimu. Kau yang selalu marah dan berlaku kasar pada istrimu itu akan terbawa ke dalam memorinya hingga dewasa," ucap Jason dengan suara tenang.

"Apa ada yang salah dengan ucapanku. Kalian memang pasangan kumpul kebo. Aku akan melaporkan kalian berdua dengan pasal perselingkuhan!" ancam Calvin.

Jason tertawa menanggapi ucapan Calvin. Walau pria itu berkata benar, tapi dia tidak takut dengan ancaman pria itu.

"Kau bisa melaporkan kami, tapi siap-siap kehilangan Lea untuk selamanya," ucap Jason dengan tegas.

Calvin terdiam, apa yang diucapkan Jadon ada benarnya. Apa mungkin Ileana akan menerima dirinya lagi setelah dilaporkan.

Jason ikutan berlutut dihadapan Almira. Tanpa Ileana duga putrinya seperti ketakutan dan memeluk paha Calvin. Dia sepertinya trauma disakiti. Dalam pikiran Almira, jika ayah kandung saja jahat apa lagi ayah tiri. Pasti lebih kejam lagi.

"Almira kenapa takut, Om tidak akan menyakiti kamu!" ujar Jason dengan heran.

"Aku tidak mau punya ayah tiri!" ucap Almira.

Ileana menarik napas dalam, dia yakin jika putrinya dihasut untuk menjauhi Jason. Namun, dia tidak ingin memperkeruh keadaan. Jika Lea mangatakan pada Jason apa yang ada dipikirannya, nanti pria itu bisa marah dan itu akan membuat Almira makin ketakutan.

"Baiklah, Sayang. Jika Almira ingin pulang, ibu susun dulu baju. Kita pulang sekarang," ucap Ileana akhirnya.

Dia lalu menarik tangan Jason, ingin bicara dengan pria itu. Ileana tidak mau jika pria itu salah paham.

"Mas, aku akan pulang. Aku ingin tahu apa maunya, Calvin. Jika aku atau Mas memaksa Almira, aku takut dia akhirnya berpikir kita jahat dan membenarkan apa yang ada dipikirannya saat ini," ucap Ileana lembut.

Dia tidak ingin Jason marah dan akan memperburuk keadaan. Pria itu seorang pengusaha muda yang sedang naik daun. Jika ada gosip buruk tentangnya, Ileana takut itu akan membuat nama Jason jelek di mata rekan bisnis mereka.

Tanpa menjawab ucapan Ileana, pria itu berjalan meninggalkan Ileana kembali menuju ke ruang tamu tempat Calvin, Almira dan Ani berada. Dia menatap wajah pria itu dengan tatapan mematikan.

Ileana mengurungkan niatnya untuk menyusun baju, dia lalu menyusul Jason menuju ruang tamu. Lea melihat jika Jason mencoba menahan amarah, itu tampak dengan tangannya yang terkepal.

"Katakan apa maumu? Kau ingin uang berapa untuk melepaskan Ileana?" tanya Jason.

Semua yang ada dirauagan itu terkejut mendengar ucapan pria itu. Calvin tampak tersenyum miring menanggapi ucapan Jason. Inilah yang dia inginkan. Pria itu masih pura-pura dan ingin bertahan agar Jason makin penasaran dengan istrinya, sehingga memberikan uang yang sangat banyak.

"Apa yang kau pikirkan? Aku tidak akan menjual istriku. Walau dia salah, aku akan memaafkan dirinya. Aku yakin ini dilakukan Ileana hanya karena khilaf," ucap Calvin.

Dia lalu mendekati istrinya Ileana yang berdiri di samping Jason. Diikuti Almira.

"Sayang, pulanglah! Aku minta maaf jika selama ini aku kasar. Aku janji akan melakukan yang terbaik untuk kamu dan Almira. Semua manusia tidak ada yang sempurna. Kita akan mencoba membuka lembaran baru. Kita mulai dari awal," ucap Calvin dengan lembut.

"Ibu, kita pulang?" tanya Almira.

Ileana terdiam sesaat sebelum akhirnya menjawab. Dia menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Kamu tunggu sebentar, tadi ini belum sempat mengambil baju kita," ujar Ileana. Dia berjalan meninggalkan ruang tamu menuju lantai atas.

Jason yang melihat Ileana berjalan menaiki tangga, mengikuti langkah wanita yang sudah mencuri hatinya itu. Dia ikut masuk ke kamar yang biasa Almira tempati.

"Kamu ingin tetap kembali dengan Calvin?" tanya Jason.

"Mas, aku harus kembali. Aku ingin tahu apa maunya Calvin. Sekalian aku juga ingin mengurus surat perceraian kami," ujar Ileana.

"Kamu masih tetap bisa mengurus perceraian dari rumah ini," ucap Jason.

"Aku tidak mau Calvin mencari masalah. Aku takut dia melakukan sesuatu yang akan membuat nama baik kamu tercemar. Aku mohon, biarkan aku pulang dulu," ucap Ileana.

Setelah semua pakaian masuk ke dalam tas, Ileana mendekati Jason. Memeluk pria itu erat. Sesungguhnya dia sudah mulai jatuh hati pada pria itu. Tanpa mereka sadari, dari balik pintu, Calvin merekam semua yang mereka lakukan.

...----------------...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***