Ileana membuka matanya. Dia heran melihat ke sekeliling. Saat ini dia ada di kamar Jason, padahal kemarin malam sehabis bermain untuk kedua kalinya wanita itu tertidur di sofa dekat kolam renang.
Ileana melihat ke samping, tidak didapati pria itu. Dia bangun dan mengambil tasnya yang berada di atas nakas. Wanita itu mengeluarkan telepon genggamnya. Dia terkejut melihat jam yang telah menunjukkan pukul tujuh pagi. Tanpa mandi, Ileana mengenakan pakaiannya kembali.
Dengan langkah cepat, wanita itu menuruni tangga. Sampai di ruang keluarga, dia melihat Jason yang sedang bicara di telepon. Ileana berdiri di samping pria itu tanpa bicara. Jason segera menutupi pembicaraannya.
"Kamu sudah bangun, Cantik," ucap Jason. Dia memeluk pinggang Ileana dan mengecup bibir wanita itu.
"Maaf, Pak. Aku harus segera kembali. Anakku sedang di rawat. Pasti dia telah menunggu kedatanganku dari tadi," ucap Ileana.
"Anakmu sakit?" tanya Jason.
"Iya, sedang di rawat saat ini," jawab Ileana.
"Kalau begitu aku ikut denganmu ke rumah sakit," jawab Jason dengan tegas.
"Tapi ...." Ileana menjeda ucapannya. Dia tidak tahu harus berkata apa. Bagaimana nanti jika Jason bertemu dengan Calvin, itu yang ada dalam pikirannya.
"Tapi, kenapa?" tanya Jason dengan dahi berkerut.
"Tak ada apa-apa, Pak. Apa Bapak tidak bekerja? Saya takut jadi merepotkan," ucap Ileana beralasan.
"Perusahaan itu milikku. Jadi terserah kapan aku mau datang."
Jason lalu mengajak Ileana berjalan menuju mobilnya. Sepanjang kaki melangkah tangan pria itu selalu di pinggang sang wanita.
Sepanjang perjalanan Jason banyak bertanya mengenai kehidupan wanita itu. Ileana akhirnya berkata jujur jika dia membutuhkan biaya untuk pengobatan putrinya, itulah alasan awalnya dia bisa terjun ke dunia hitam ini.
"Suami kamu tidak ada kerja?" tanya Jason.
"Dari awal kami menikah, Bang Calvin memang tak memiliki pekerjaan tetap. Dia hanya kerja serabutan," jawab Ileana.
Jason dan Ileana terdiam sesaat, larut dalam pikiran masing-masing. Hingga mobil memasuki rumah sakit.
Jason keluar dari mobil terlebih dahulu, dia lalu membukakan pintu untuk Ileana. Wanita itu tersenyum diperlakukan seperti itu.
Saat Jason memasuki rumah sakit, banyak mata perawat dan pasien memandangnya. Pria itu memang sangat tampan, dan yang terutama dia memiliki karisma, membuat setiap mata memandang kagum.
Jason
Ileana
Ileana yang berjalan di sebelah pria itu hanya bisa menunduk. Dia takut ada yang mengenali Jason atau pun dirinya. Bagi kalangan pebisnis pasti tahu dan kenal dengan pria itu. Dia seorang pengusaha muda ternama di kota ini.
Sebelum ke rumah sakit tadi, Ileana membeli donat dan bolu karamel kesukaan putrinya. Dia jarang dapat membeli makanan itu. Saat ini Ileana berjanji akan membelikan apa saja yang putrinya Almira inginkan.
Almira tampak telah segar. Mungkin telah dimandikan perawat. Dia sedang makan disuapi perawat itu. Melihat kedatangan ibunya, bocah cilik itu langsung berteriak.
"Ibu ...."
Ileana berjalan dengan cepat dan memeluk tubuh putrinya. Baru satu malam dia tinggalkan, rasa kangen itu tidak dapat dia bendung. Wanita itu mengecup seluruh bagian di wajah putrinya.
Begitu juga Almira, dari kemarin matanya sulit dipejamkan karena teringat ibunya. Dia takut kehilangan wanita itu.
"Aku takut Ibu tidak akan kembali," ucap Almira sendu.
"Bagaimana mungkin ibu meninggalkan kamu. Ibu hanya bekerja. Mulai besok ibu akan selalu bekerja malam dan pulang pagi. Ibu harap kamu mengerti," ucap Ileana dengan suara lembut.
"Aku akan mengerti, bukankah ibu melakukan semua ini demi aku," ucap bocah cilik itu. Pandangan matanya lalu tertuju pada Jason yang berdiri di belakang punggung ibunya. Ileana yang menyadari pandangan mata Almira lalu tersenyum.
"Siapa Oom tampan yang ada di belakang, Ibu?" tanya Almira.
Jason tersenyum mendengar ucapan bocah cilik itu. Sebelum menjawab pertanyaan putrinya, Ileana meminta perawat itu meninggalkan mereka.
"Tanti, kamu bisa istirahat sekarang. Biar aku yang jaga Almira," ucap Ileana.
"Baik, Bu. Saya pamit dulu," ucap Tanti sebelum meninggalkan kamar rawat Almira.
Almira kembali menatap pria itu tanpa kedip. Ileana mengusap kepala putrinya dengan penuh kasih sayang.
"Ini Om Jason, bos Ibu. Tadi Om Jason belikan donat dan bolu kesukaan kamu," ucap Ileana, dia lalu memperlihatkan kotak berisi makanan itu.
Almira tersenyum, merasa senang mengetahui bahwa ada seseorang yang benar-benar peduli dengannya selain Calvin ayahnya.
"Aku tahu mungkin kamu tidak memiliki selera makan saat ini, tapi aku harap kamu bisa mencoba sedikit dari ini. Rasa donat dan bolu ini sangat lezat dan pasti bisa membuatmu merasa sedikit lebih baik," ucap pria itu dengan ramah.
Ileana memandangi wajah Jason tanpa kedip. Tak percaya jika pria itu bisa seramah ini dengan putrinya.
Almira menatap bolu dan donat yang ada di depannya, merasa senang. "Terima kasih banyak, Om Jason. Aku senang bisa berkenalan dengan, Om. Aku lihat ibu tidak kecapean lagi bekerja sebagai buruh cuci. Ibu tampak cantik sejak bekerja dengan Om. Pasti Om sangat baik," ucap Almira senang.
Jason hanya tersenyum sebagai respon, kemudian dia menduduki kursi di sebelah tempat tidur Almira. Mereka kemudian mulai berbincang-bincang. Jason bercerita tentang dirinya, tentang pekerjaannya dan keluarganya. Sedangkan Almira menceritakan tentang teman-temannya, Ibunya dan bagaimana dia bisa berakhir di rumah sakit seperti ini.
Waktu terus berlalu, dan mereka terus berbicara satu sama lain tanpa henti. Almira merasa sangat bahagia karena ada seseorang yang peduli dengan dirinya. Dia tidak bisa berterima kasih kepada Jason cukup banyak atas kebaikannya. Suasana menjadi lebih menyenangkan dengan adanya pembicaraan antara Almira dan Jason.
Ileana sangat senang melihat keakraban keduanya. Dia tidak berhenti tersenyum melihat putrinya dan Jason yang tampak akrab.
"Sudah waktunya aku harus pergi, Almira," kata Jason dengan senyuman ketika waktu terus bergulir. "Aku akan kembali lagi esok hari untuk membawakanmu beberapa makanan enak lainnya."
Almira merasa sangat terharu. "Terima kasih banyak, Om Jason. Aku merasa sangat bahagia karena kamu datang menjengukku hari ini. Dan aku benar-benar menantikan kedatanganmu lagi besok."
Jason tersenyum lagi, kemudian dia berjalan keluar dari ruangan. Almira merasa lega dan bahagia. Dia gembira mengetahui bahwa dia memiliki teman yang benar-benar peduli tentang dirinya. Dengan senyum yang lebar, Almira merenungkan tentang pembicaraan mereka dan berbagai jenis makanan enak yang akan Jason bawakan untuknya besok.
Ileana mengikuti Jason dari belakang, dan saat sampai di ambang pintu Jason memberikan sesuatu. Ternyata kartu ATM dan uang tunai. Sepertinya lebih banyak dari kemarin.
"Aku akan minta orang suruhanku untuk mengurus pembayaran rumah sakit ini. Kamu jangan pikirkan itu," ucap Jason.
"Tapi ...."
"Tidak ada penolakan," ujar Jason memotong ucapan Ileana. Setelah itu dia pamit. Tanpa mereka berdua sadari, Calvin menatap dari kejauhan interaksi keduanya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
nih si Jason jatuh cinta pada pandangan pertama atau gimana yah
2023-10-13
1
🌹ᴀʏʀᴀ 🅽 🅷💕💕
semoga jason bisa melepaskan ana dari calvin
2023-10-08
1
Erny Manangkari
semoga Jason menyukai ileana
2023-09-30
0