Bab 11. Menginap Di Rumah Jason

Almira tidak berhenti mengagumi rumah kediaman Jason. Baru pertama kali dia melihat rumah semewah ini. Kepala desa tempat dia tinggal masih jauh kalah dibandingkan dengan rumah Jason.

Almira terkesima melihat rumah Om Jason yang megah. Rumah itu terdiri dari tiga lantai dengan halaman yang luas. Pohon-pohon besar dan indah tumbuh di sekelilingnya. Almira menghampiri Ibunya dan bertanya dengan semangat, "Ibu, rumah Om Jason itu indah sekali ya! Aku ingin tidur di sini!"

Ileana tersenyum mengangguk, "Ya, sayang. Kita akan menginap di sini sebentar."

"Ibu, apakah ini yang dinamakan istana?" tanya Almira dengan kagumnya.

Jason yang mendengar itu jadi tertawa, dia mendekati gadis cilik itu yang duduk di samping ibunya.

"Ini bukan istana. Hanya rumah tinggal biasa," jawab Jason.

Almira tak sabar untuk menjelajahi rumah itu secepat mungkin. Om Jason menyapa mereka. "Selamat datang di rumahku! Silakan masuk. Ayo, biar aku tunjukkan ke kalian."

Mereka masuk ke dalam rumah. Almira terpesona dengan interior rumah itu. Semua furnitur tampak begitu mewah dan indah. Rumah itu tidak terlihat seperti rumah yang dihuni oleh seorang pria lajang.

Setelah melihat-lihat seluruh rumah, Almira menemukan kamar tidur yang indah di lantai atas. "Waah, kamar ini sangat bagus! Aku ingin tidur di sini, Ibu," kata Almira sambil melompat ke atas tempat tidur.

Ileana tersenyum dan berkata, "Kita hanya menginap beberapa hari, Sayang. Kamu bisa menikmatinya, tapi ingat harus menjaga sopan santun karena kita hanya tamu," bisik Ileana mengingatkan.

Almira mengangguk mengerti. Om Jason tersenyum melihat keceriaan Almira. "Kamu bisa tidur di kamar ini selama yang kamu inginkan, Almira. Aku akan menyiapkan semuanya untuk kamu."

Almira terlihat senang sekali mendengar itu. "Terima kasih, Om! Aku sangat senang bisa tidur di sini," kata Almira sambil memeluk Om Jason.

Malam itu, Almira merasa sangat nyaman tidur di kamar yang indah itu. Pada pagi hari, Jason bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Sebelum berangkat, Om Jason menawarkan untuk membawa Almira ke kebun binatang.

Almira sangat senang mendengarnya. "Wah, boleh ya, Om! Aku suka sekali ke kebun binatang."

Mereka menikmati hari itu di kebun binatang. Almira melihat berbagai hewan yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Bocah cilik itu sangat senang dapat bermain dengan binatang-binatang di sana.

Setelah pulang dari kebun binatang, Almira merasa sangat lelah. Dia tidur nyenyak di kamar tidur yang indah itu. Pada malam hari, Om Jason membuat susu vanila untuk Almira.

"Susu vanila ini rasanya sangat enak, Om! Terima kasih," kata Almira sambil memperlihatkan senyumnya yang manis.

Om Jason tersenyum dan berkata, "Aku senang kamu suka, Almira. Kamu juga bisa minum susu vanila setiap saat selama kamu menginap di sini."

Almira terlihat sangat senang mendengarnya. "Terima kasih, Om!"

Kemudian, Om Jason mengambil gitar dan mulai memainkan lagu-lagu yang indah. Almira menikmati musik itu dan bahkan bernyanyi bersama Om Jason.

Malam itu, Almira merasa sangat bahagia. Dia merasa seperti berada di rumah baru dan merasa sangat nyaman dan hangat di sana.

Siang hari tadi, Almira tidak lupa mencoba kolam renang. Dia berenang dengan hati riang.

Di rumah kontrakannya, Calvin mengomel karena telah dua hari Ileana tidak pulang. Dia harus mencari makan ke rumah keluarga. Walau mereka tidak suka, Calvin pura-pura tidak tahu saja.

Ileana biasanya akan tetap masak walau dia tidak memberikan nafkah. Calvin masuk ke kamar dan melihat foto pernikahan mereka. Awal menikahi Ileana, pria itu sangat bahagia karena dia memang menyukai wanita itu.

Pernikahan mereka mulai ada masalah saat Calvin merasa rendah diri karena tidak bisa memuaskan istrinya. Dia sering mengalami Ej*kul*si Dini setiap kali berhubungan.

Bagi Ileana itu tidak masalah, tapi Calvin telah terlanjur merasa malu. Tiga bulan pernikahan, Ileana dinyatakan hamil. Pria itu sempat meragukan itu darah dagingnya.

Faktanya, tidak ada kaitan antara kehamilan yang tak kunjung terjadi dengan kondisi ejakulasi dini yang dialami pria. Ej*kul*si dini merupakan kondisi ketika pria tidak bisa menahan ej*kul*si lebih dari satu menit setelah penetr*si. Keluhan ini tak jarang dialami pria ketika sedang berhubungan Intim. Kondisi ini sering kali membuat pria merasa tidak percaya diri serta tidak dapat merasa puas saat berhubungan intim.

Selain itu, untuk bisa hamil, waktu yang diperlukan untuk ej*kul*si tidak terlalu penting, asalkan penetr*si ke inti tubuh wanita cukup. Kapan pun junior sang pria masuk ke dalam inti tubuh wanita saat hubungan intim tanpa pengaman dan selama ejakulasi terjadi di dalam inti tubuh wanita, selalu ada kemungkinan wanita hamil.

Mungkin itulah sebabnya Calvin sering marah dengan Almira. Dia masih meragukan putrinya itu, walau dia tidak ada bukti jika istrinya berselingkuh.

Calvin memdatangi rumah Ani. Kebetulan wanita itu sedang duduk di depan rumahnya. Dia tersenyum dengan Calvin. Sewaktu mereka bersekolah dulu, Ani memang sangat menyukai Calvin.

"Ada apa, Bang? Suntuk banget kelihatannya," ucap Ani dengan genit. Dia merubah duduknya agar pahanya terekspos.

Calvin memandangi paha Ani dengan menelan air ludah. Ani berdiri dan mengajak Calvin masuk.

"Kenapa wajahnya begini murung, Bang? Sudah lama tidak dapat jatah dari Lea, ya?" tanya Ani dengan manjanya. Dia lalu duduk dipangkuan Calvin.

Calvin menarik napas malahan hasratnya. Walau dia ada kekurangan, tapi dia juga manusia biasa yang memiliki keinginan untuk melakukan hubungan.

"Ileana sudah dua hari tidak pulang," jawab Calvin.

"Pasti dia di rumah Pak Jason. Wanita mana yang tidak mau dengan pria seperti Pak Jason. Mapan, tampan dan sepertinya sangat kuat," ucap Ani.

Calvin terdiam mendengar ucapan Ani. Dia merasa tersindir. Apakah istrinya selama ini berselingkuh karena merasa tidak pernah puas dalam berhubungan? Tanya Calvin dalam hatinya.

"Apa kamu tahu di mana rumah pria itu? Aku tidak mau dia juga mempengaruhi Almira," ucap Calvin.

"Aku akan tunjukan di mana rumah Pak Jason, tapi semua ini tidak gratis." Ani berkata sambil tersenyum licik.

"Aku tidak ada uang untuk membayar kamu," jawab Calvin lagi.

Ani memeluk leher Calvin dengan kedua tangannya. Lalu mengecup pipi pria itu. Dengan suara genit dia berbisik, "Kamu bisa membayar dengan tubuhmu, Bang. Aku telah lama bermimpi ingin bercinta denganmu. Aku juga bisa memuaskan seperti Ileana. Aku yakin tidak kalah dari istrimu itu."

Calvin tampak syok mendengar ucapan Ani. Dia bukannya tidak mau berhubungan dengan wanita itu, tapi dia malu jika Ani tahu mengenai kekurangan dirinya.

"Bagaimana, Bang. Apakah kamu bersedia menjadi teman ranjangku?" bisik Ani lagi.

...----------------...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***