Bab 9.

Belle berlari menuju halaman tempat tinggalnya. Sekian lama dia tinggal di tempat itu memang tidak ada yang berubah, dia tinggal di kamar yang pertama kali dia tempati di aula utama. Sekian lama dia menetap bahkan tidak menjelajah setengah dari mansion itu. Mengapa? tentu saja karena dari sekian banyak hal yang paling tidak dia inginkan adalah mendengar ocehan tentang dia yang hanya numpang makan dan minum gratis di tempat itu.

Kamar yang benar-benar membuat kenangan antara dia dan Eiser malam itu. Air matanya masih terus mengalir, dadanya terasa sesak kemudian dia berusaha keras untuk mengumpulkan sisa-sisa barang-barang yang di milikinya. Tidak ada sepeserpun benda yang berkaitan dengan Eiser yang dia bawa dari tempat itu. Mungkin hanya kenangan yang tersisa dalam benaknya.

Tidak ada yang menyadari hal itu karena tidak ada yang peduli dengan keberadaan Belle di tempat itu. Selain menghidangkan makanan dan minuman tidak ada yang di lakukan orang-orang dalam mansion itu untuk mengurus Belle. Mereka memilih menghabiskan waktu untuk bergosip daripada harus menemani Belle di kediaman yang sunyi itu.

Belle mengambil beberapa lembar baju dan mantel hangat. Kemudian mengambil semua harta yang dia miliki di tempat itu, karena Eiser sangat royal dia memberikan banyak kepingan perak, emas dan juga uang kertas kepada Belle. Namun ia tidak membawa satu sen pun dari harta yang di berikan oleh Eiser.

Belle menghela nafas panjang kemudian dia bergegas keluar dari tempat itu. Banyak pelayan yang mengatainya konyol karena memakai mantel tebal di musim yang panas seperti itu. Namun mereka tidak menyangka, dibalik mantel tebal itu ada beberapa pasang baju yang dia bawa.

"Nona, kamu hendak pergi kemana?" seorang penjaga pintu gerbang menghentikan Belle.

"Aku hendak beli makanan ke pasar!"

"Apa anda sudah izin dengan tuan?"

Belle menatap tajam pria yang menjaga gerbang itu, "Lihat aku? Hah, dia mengusirku begitu saja aku akan pergi sendiri jangan ada yang mengikuti aku,"

"Ta-pi nona,"

"Diam!"

Setelah berteriak Belle kembali menangis, dia berlari kencang sehingga membuat dua orang itu bingung antara mengejar Belle atau melapor kepada tuannya.

Sementara itu Dr. Brown telah memasuki ruang kerja Eiser bersama Rain, namun masih seperti sikapnya kepada Belle. Eiser membentak orang-orang itu dengan kasar, "Bukankah sudah kubilang jaga tata Krama mu,"

Dr. Brown menoleh ke arah Rain, namun Rain hanya mengangkat bahunya,

"Pantas saja nona Belle berlari dengan menangis sekencang itu, rupanya habis manis sepah dibuang, kau ini konyol sekali!"

Dr. Brown berkata dengan nada tenang, bukan sekali dua kali bagi dua orang itu menghadapi sikap aneh yang ada pada diri Eiser. Jadi bagi mereka sikap seperti itu sudah biasa, mereka tidak 'lah peduli dengan itu.

"Apa kau bilang? Belle? Kapan disini? Bukankah dari tadi hanya ada Rain?"

Dr. Brown menghela nafas kemudian melempar sebuah pena ke arah Eiser yang duduk dengan wajah pucat itu, "Kau sungguh tidak waras. Rain hanya ada satu, dia datang ke tempatku untuk menjemput ku kemari, Apakah Rain pergi tanpa pamit?"

"Tidak, aku sudah bilang kepada tuan kalau aku akan menjemputmu. Lihatlah wajah pucatnya, orang lain saja tidak bisa ditipu apalagi aku!"

Mendengar hal itu Eiser merasa bersalah, namun dia tidak berfikir jika Belle akan meninggalkan kediamannya hanya karena masalah sepele seperti itu, tanpa dia sadari hormon di dalam diri Belle saat ini sangat susah untuk di kendalikan. Dia bukan orang yang sedang berada di fase berfikir menggunakan akal namun berfikir menggunakan hati.

Dr. Brown membisikkan sesuatu kepada Rain, setelah itu Rain mengangguk dan pergi. Tanpa menunggu pemeriksaan Eiser selesai, karena dia akan taun hasil 'nya di akhir.

"Katanya kau sakit. Aku datang untuk memeriksa denyut nadi mu,"

Dr. Brown mendekat kemudian memeriksa nadi Eiser dan lain-lain. Suhu tubuh dan semuanya tidak terlewat dari pemeriksaan dokter hebat itu.

"Bukankah kau baik-baik saja? Rain menarikku hanya karena masalah sepele seperti ini! Orang sehat juga perlu dokter ya? mengganggu waktu santai ku saja! ,"

"Apakah wajahku terlihat baik-baik saja?" Eiser mendekatkan wajahnya ke depan dokter Brown, membuat dokter muda itu sedikit menjauh.

"Hanya sedikit pucat. Coba cium ini!"

Dr. Brown menyodorkan piring berisi daging dan seafood yang sudah matang itu di depan mata Eiser. Dan tak lama kemudian setelah mendapati baunya menyengat menusuk hidung Eiser akhirnya tidak tahan dan kembali berlari dan muntah-muntah.

Setelah itu Dr. Brown tidak lagi bercanda, dokter muda itu menyuruh Rain menyingkirkan makanan itu kemudian menghela nafas.

"Apa kamu pernah meninggalkan benih di rahim seorang wanita?"

Mendengar ucapan itu Eiser menatap tajam Dr. Brown seakan-akan hendak memangsa hidup sahabatnya itu. Namun Dr. Brown adalah salah satu orang yang paham dengan gaya hidup Eiser.

"Jadi begini jika benar gejala yang kamu alami ini diberi nama morning sickness. Gejala ini biasanya di rasakan oleh ibu hamil di tiga bulan pertama kehamilan, namun walaupun jarang tapi sangat mungkin suami yang merasakannya. Jadi siapa yang mengandung keponakan tercintaku?"

Mendengar hal itu Eiser menjadi sedikit gelisah, tidak ada wanita yang pernah dia tiduri kecuali kejadian tidak sengaja malam itu bersama Belle.

Namun saat dia hendak beranjak dan mencari Belle, Rain kembali dengan salah satu penjaga gerbang.

"Maaf tuan muda saya melihat nona Belinda keluar menggunakan mantel tebal. Saat saya tanya apakah sudah izin beliau hanya menangis katanya mau ke pasar,"

Mendengar hal itu Eiser tersentak kaget, jadi benar Belle yang datang menemuinya hari ini dia bahkan tidak melihat terlebih dahulu siapa yang datang dan langsung membentaknya begitu saja.

"Jangan-jangan kau dan Belinda,"

Dr Brown menunjuk Eiser dengan kepalanya sementara Rain dan pengawal itu hanya diam.

"Benar," hanya itu jawaban yang di dengar dari mulut Eiser.

"Cepat cari dia." teriak Dr. Brown dengan amarah nya yang hampir mencapai level max 100. "Kamu membentak dia? astaga. Ibu hamil memiliki hormon berbeda dengan manusia normal mungkin sekarang dia sedang melarikan diri!"

"Kalau sampai keponakanku kenapa-kenapa, walaupun kamu ayahnya aku bisa menentang kaisar dan mengebiri kamu," lanjut Dr. Brown dengan emosi yang meluap.

"Tapi nona Belle hanya pergi ke pasar tuan,"

"Kau juga pengawal bodoh kamu membiarkan seorang ibu hamil keluar sendiri. Apakah kau manusia?"

"Ibu hamil?" Pengawal itu nampak bingung, begitu juga dengan Rain. Apakah nona Belle hamil anak tuan muda? Astaga...

Dr. Brown nampak marah sementara Eiser hanya menyesali itu. Tanpa basa basi Dr. Brown menarik tangan Eiser, "Cepat ayo kita pergi!"

"Rain, siapkan kereta kuda kita pergi mencari Belle. Dan kamu pengawal, beri tahu aku jika Belle sudah kembali,"

Eiser justru masih berfikir dingin disaat seperti ini. Dia tidak berharap Belle melarikan diri, dan berharap hanya pergi ke pasar seperti kata-kata nya kepada penjaga pintu tersebut.

Namun saat ini Belle hanya berjalan tanpa tujuan dengan dadanya yang sesak, langkah kakinya terseok-seok demi menghindari orang dia masuk kedalam sebuah hutan. Hutan itu bukan hutan lindung namun hutan itu adalah hutan belantara yang mungkin tidak mungkin dipenuhi binatang buas di dalamnya.

"Kenapa aku menangis? Hah, dia hanya bersikap kasar. Bukankah sudah biasa mendapat perlakuan ini di kediaman Carlisle. Namun kenapa rasanya sakit saat ada orang yang awalnya peduli namun tiba-tiba menjadi tidak terkendali,"

Belle berisitirahat sejenak di pepohonan yang rindang, tubuhnya bukan porsi kuat untuk berjalan sejauh itu namun dia memutuskan untuk berlari dan berjalan sejauh mungkin. Karena di sini hanya ada kereta kuda yang dimiliki orang-orang tertentu serta pedati dan gerobak yang biasa digunakan sebagai angkutan umum.

Tidak ada mobil, tidak ada pesawat tidak ada kereta cepat. Semuanya benar-benar tidak ada.

Langit sudah mulai kemerahan tanda malam sebentar lagi akan segera datang. Namun Belle masih berada di hutan yang tidak tau ada bahaya apapun mengintai di sekitarnya.

Ditambah kondisi tubuhnya yang lemah akhir-akhir ini jika saja dia diterkam harimau mungkin akan langsung tewas dalam sekali terkam. Belle mendengar suara auman serigala di hutan itu benar-benar kasihan akankah dia tewas di hutan ini.

"Mengapa kau sendiri disini?,"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!