Sejak saat itu Eiser tidak lagi bertanya banyak hal tentang Belle. Begitu juga dengan Belle dia tidak ikut campur tentang kehidupan yang dijalani Eiser. Mereka saling bungkam, hanya sesekali bertegur sapa saat bertemu. Bahkan jika tidak ada kepentingan mereka enggan untuk bertegur sapa.
Pagi ini mentari telah terbit dari ufuk timur dengan indahnya, sudah sebulan Belinda Carlisle numpang makan dan tidur di mansion Eiser. Karena dia tidak bekerja dan tidak memberi kontribusi apapun, hal itu menuai pro dan kontra diantara seisi mansion. Bahkan dia tidak menikah jika ingin tinggal di tempat itu? Orang-orang selalu mempertanyakan posisi Belle di tempat itu.
"Lihatlah dia, setiap pagi hanya duduk sambil menikmati teh. Merasa seakan diri sendiri adalah tuan putri,"
"Dia tidak memiliki status, atas dasar apa dia bertingkah seakan-akan dia adalah nyonya rumah!"
"Aku tidak habis pikir, mengapa tuan Eiser membawa wanita seperti itu pulang?!"
Seorang pelayan sambil menyapu membersihkan halaman bergosip dengan temannya yang lain, mereka seakan-akan cemburu dengan ketenangan yang dimiliki Belle. Bagaimana bisa gadis itu menikmati kemewahan tanpa bekerja keras. Sementara mereka hanya untuk sesuap nasi saja harus bekerja sangat keras.
Sementara itu di sisi lain Eiser tidak bisa makan dan minum, setiap pagi dia mual dan muntah tanpa henti. Gejala itu akan berakhir saat menjelang siang hari. Dia sendiri tidak tau apa yang terjadi? Tubuhnya tiba-tiba merasakan semuanya menjadi serba tidak enak.
"Rain apa yang kau lakukan? Baumu sangat menyengat. Bisakah kamu tidak memakai wewangian ini lagi,"
Tingkah aneh Eiser membuat Rain menggelengkan kepala. Sejak kapan seorang Eiser Gallbaro menjadi anti wewangian ini. Lagipula Rain sudah memakai wewangian ini sejak lama. Bahkan dari dulu dia memakai itu dan Eiser tidak pernah mempermasalahkan hal itu.
"Kamu tidak akan bisa bekerja jika terus seperti ini. Kamu tau sudah berapa banyak pekerjaan yang terbengkalai?! Kamu ini, astaga aku sudah tidak tau lagi harus apa! "
"Aku akan memanggil Dokter Brown!"
Ketus Rain sambil melangkah pergi. Kali ini apa yang dikatakan Rain memang benar, tumpukan berkas yang menggunung terlihat dengan jelas di mata Eiser. Namun kenyataannya tetap seperti itu, dia tidak bisa bekerja dia harus bolak balik memuntahkan seluruh isi perutnya di pagi hari kecuali pada siang hari. Dan selama itu pula Eiser tidak pernah menemui Belle.
Dengan nafas terengah-engah Rain sampai di kediaman dokter Brown. Karena hari itu masih pagi tidak mungkin bagi dokter Brown sudah sampai di rumah sakit, karena dia adalah dokter pemalas dari seluruh keluarga Alexander yang sudah bekerja sebagai dokter pribadi Kaisar. Namun bukannya meneruskan gelar ayahnya sebagai dokter pribadi kaisar Dr. Brown justru memilih mengabdi pada pangeran terbuang seperti Eiser Gallbaro.
Dokter muda itu kini tengah duduk di ruang keluarga yang terdapat di kediamannya. Secangkir kopi tengah berada di dalam genggaman tangannya. Sedikit senyuman terlihat saat dia melihat Rain tengah berlari mendekatinya.
"Apa kamu sedang dikejar hantu? Hah, mana mungkin hantu tidak takut kepadamu. Aku saja merinding melihatmu,"
Dokter Brown dengan tenang mengucapkan itu, dia sambil ungkang-ungkang kaki di atas kursi yang bersampul kulit tersebut. Kurang lebih enam orang pelayan berjejer menyajikan cemilan pagi hari.
"Mengapa kau hanya diam? Oh, kamu sudah tidak tampil seperti prajurit sungguhan Rain. Bahkan keringatmu mengalir seperti sungai di musim kemarau."
Dokter Brown adalah tipikal orang yang berisik dia tidak bisa menyembunyikan apapun dari orang lain karena tipe orang yang blak-blakan namun dia tetap menjadi orang yang kompeten saat bekerja. Bisa juga membedakan antara rahasia dan bukan.
Rain menepuk pundak Dokter Brown sembari memberikan tekanan kecil, "Kamu bisa merasakan sendiri jika ingin mengetahui kekuatanku Dr. Namun, saat ini tuan sedang sakit parah! Aku datang bukan untuk mendengarkan perkataan konyol mu,"
Sejenak Dokter Brown terdiam, kemudian dia meletakkan cangkir kopinya di atas meja yang tersedia di sana, "tunggu dulu kau harusnya menjelaskan lebih jelas!" Dokter Brown menampik tangan Rain dia membalas dengan sedikit kekuatan, entah siapa Dr. Brown dia juga seseorang yang ilmu bela dirinya tidak bisa di remehkan.
"Darurat Dr. Brown, tuan muda terkena penyakit misterius. Dia benci daging dan makanan laut masih banyak juga makanan lain yamg beliau benci. Padahal dulunya tuan muda bukan orang selektif soal makanan,"
Mendengar hal itu dokter Brown berfikir. Dia menatap Rain sejenak kemudian kembali berfikir.
"Apakah Eiser mengalami itu setiap pagi hingga malam? Dan sejak kapan gejala itu terjadi?,"
"Tidak. Tuan muda hanya mengalami itu hingga pukul 11 siang hari selebihnya dia bisa makan apa saja selama itu sayur dan buah-buahan. Gejala itu berawal sekitar sepuluh hari yang lalu, "
"Baiklah-baiklah, aku tidak bisa mengabaikan atm berjalan ku walaupun hanya masalah sepele seperti ini!" Tutur Dr. Brown.
Entah kenapa Brown Alexander sangat yakin jika Eiser tidak mengidap penyakit serius. Sementara Rain sudah panik hal itu terlihat dari keringat yang bercucuran di tubuhnya, selain itu dia juga lelah karena mengerjakan lebih dari setengah pekerjaan Eiser ditambah masih harus mengurus masalah internal Mansion.
Dua orang itu berjalan sejajar, Dr. Brown pergi dengan tas medis di tangannya sementara Rain bersiap untuk mengemudikan mobil kembali ke kediaman Gallbaro.
"Tuan Brown? Kenapa anda senyum-senyum sendiri?"
Rain sendiri masih sempat melihat raut wajah Dr. Brown sambil berjalan.
Dr. Brown menoleh, Rain jauh lebih pendek darinya. Berucap Sembari sedikit menundukkan kepala, "Apa kamu sangat penasaran penyakit apa yang diderita dengan tuanmu. Jika iya, saya juga sama. Aku membayangkan raut wajah lesunya pasti membahagiakan,"
Setelah mengatakan itu Dr. Brown tertawa terbahak-bahak sementara Rain menyentil telinga Dr. Brown dan akhirnya kembali berjalan menuju halaman dimana kuda yang ia tumpangi terikat dengan baik disana.
"Jangan bercanda tuan. Ini tentang masalah kesehatan tuan kita,"
Dr. Brown terdiam ketika mendengar ucapan Rain, dia mendekatkan wajahnya kepada Rain sembari berucap "Rain kamu sangat serius saat memanggilku tuan. Bukan Dr. Brown."
Suasana menjadi sedikit canggung diantara dua orang itu. Mengapa seperti itu? Siapa Rain bagi dokter Brown?. Sudahlah bukan urusan kalian untuk memikirkannya, urusan kalian adalah mendukung penulis dengan cara klik tombol Favoritkan berikan Like, Komentar juga jangan lupa untuk follow Instagram
@septhybharata_01.
Siang itu seperti biasa Eiser duduk di ruang kerjanya sembari terus menerus minum sup jahe yang dibuatkan pelayan mansion nya.
Suasana menjadi sangat dingin berkas-berkas di depan matanya juga seakan-akan menolak untuk dia sentuh. Karena merasa bosan Belle yang sedari tadi hanya duduk di taman berjalan menuju tempat itu.
"Tuan apa yang terjadi mengapa kamu tidak pernah menyapaku lagi? Apakah benar kata pelayan jika aku hanya benalu yang menggangu hidupmu?"
Belle masuk begitu saja ke ruangan itu tanpa rasa takut. Dia merasa sangat ingin bertemu dengan Eiser walaupun sebenarnya dia enggan karena sudah di campakkan.
"Rupanya kau makin berani nona. Kamu masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu! Ini adalah kediamanku bukan kediaman Carlisle. Keluar sekarang!"
Tanpa menatap ke arah depan Eiser berteriak mengangetkan Belle yang tengah berdiri di depannya. apakah dia seburuk itu sampai Eiser berteriak sekeras itu, tak terasa air matanya mengalir. Dengan secepat kilat dia berlari keluar dari ruangan itu dengan air mata yang membanjiri pipinya.
Dalam perjalanan dia bertemu dengan Dr. Brown dan juga Rain. Namun saat dua orang itu menyapanya dia hanya diam sembari mempercepat langkah kakinya.
"Apa yang terjadi?"
Mereka berbicara bersamaan sambil bertatap muka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Gusliantini
lanjut thor semgat💪💪💪💪up nya... cerita nya bgus banget
2023-09-01
1