bab 12

"Brak." Tubuh lemas Queen di dorong keluar dari ruangan kompetisi. Semua pasang mata di sana menilainya sebagai pencuri juga pecundang.

Queen meringis, seluruh tubuhnya terasa remuk, apalagi bagian pinggang hingga bokongnya yang terhempas terlebih dahulu.

Gadis itu tidak mengerti kesalahan apa yang sudah ia lakukan, hingga mendapat perlakuan kasar.

"Penjaga!" Pria gemulai berteriak, memanggil para keamanan untuk menyeret Queen.

Segera empat pria bertubuh tinggi tegap, berlari mendekat ke arah kerumunan.

Queen berusaha bangkit dengan menahan rasa sakit. Ia kini menatap para juri di hadapannya, meminta penjelasan tentang kesalahan apa yang sudah ia lakukan.

"Usir, gadis ini keluar! Jangan biarkan dia menginjakkan kaki kotornya di perusahaan ini." Pria berwajah murka, memerintahkan para penjaga untuk mengusir Queen.

"Tuan, apa kesalahan, saya?" Queen mengelak, saat kedua tangannya mulai dicekal oleh dua orang penjaga.

Mendengar pertanyaan Queen, ketiga juri pun tersenyum remeh, melemparkan desain Queen yang baru saja gadis itu selesaikan. Sebuah desain eksklusif yang sangat menawan dalam bentuk ring. 

Sebelumnya, ketiga juri dibuat kagum dengan hasil desain Queen. Namun saat akan memberikan kesempatan kepada Queen untuk mengikuti kompetisi, sebuah informasi datang. Yang mengatakan, perusahaan perhiasan Gloria, sedang mengeluarkan desain terbaru dan sudah di sebar di berbagai media juga majalah beberapa Minggu lalu.

Refleks ketiga juri tertegun, saat melihat desain yang di maksud. Sangat mirip dengan desain Queen tadi.

Mereka pun marah, karena dipermainkan oleh seorang gadis biasa yang begitu lancang, mencuri hasil desain seorang terkenal.

"Lihatlah, kau lagi-lagi menjiplak desain perhiasan dari perusahaan Gloria. Bahkan desain tersebut sudah diterbitkan di beberapa sosial media. Dan kau begitu berani menirunya. Maaf, kami tidak menerima hasil curian, kami mencari seorang desainer dengan bakat orisinal." Juri wanita kini menjelaskan dengan aura dingin kepada Queen. Menatap gadis di depannya dengan remeh. Meskipun dalam hati ingin memaki, namun ia harus menjadi imagenya sebagai desainer bijaksana.

Queen kembali terkejut, ia tidak percaya, hasil karyanya lagi-lagi muncul sebagai karya orang lain. Padahal ia sangat yakin tidak pernah melakukan jiplakan.

Wajahnya masih tercengang, melihat ipda canggih yang berada di tangan juri wanita, melihat hasil rancangannya tadi kini wara-wiri di berbagai sosial media juga majalah ternama.

"Ini tidak mungkin. A-ku  benar-benar yang merancangnya. Mana mungkin harus sama persis." Queen hanya bisa bergumam, kedua matanya melotot melihat gambar desain yang sama dengan miliknya.

"Tidak ada yang tahu tentang ini, semua. Siapa yang melakukannya?" Queen terus bertanya dalam hati. Ia tidak bisa melakukan apapun. Percuma meyakinkan mereka yang kini menuduhnya sebagai penjahat. Tidak ada yang akan percaya dengannya. Queen hanya bisa menundukkan kepala, menahan rasa sesak yang seakan membelah tubuhnya. Sangat sakit melihat hasil desain yang dibuatnya sepenuh jiwa, kini harus dimiliki oleh orang lain. Ia bahkan dituduh sebagai pencuri.

"Pergilah, sebelum kami berubah pikiran untuk tidak membawa ini ke kantor polisi," ucap juri pria satunya yang hanya bisa diam sejak tadi. Memberikan kode kepada penjaga untuk segera membawa Queen yang sudah membuat kekacauan.

"Saya bukan pencuri. Ini benar-benar hasil karya saya!" Dengan suara tercekat, Queen masih ingin membela diri. Membersihkan nama baiknya yang sekarang digunjing sebagai penjahat.

"Cih, pencuri sepertimu mana ada yang mau mengaku," seloroh peserta lain, mendelik sinis ke arah Queen.

"Dia begitu lancang, menjiplak, karya perhiasan perusahaan Gloria. Sungguh gadis aneh ini memiliki nyali besar," sela lainnya, tidak menyangka gadis sederhana seperti Queen memiliki keberanian mengambil karya orang lain.

"Mungkin dia kehilangan akal untuk mendapatkan, uang. Bukankah, hadiah kompetisi ini sangat besar?" Ucap yang lainnya.

"Kalau begitu, kenapa dia tidak menjual diri saja," sambung peserta lain yang diikuti tawa oleh semua orang disana.

"Dasar gadis miskin. Kalau tidak memiliki kemampuan, jangan datang kesini. Lebih baik kau, datang kerumah bordir. Menawarkan diri kepada pria hidung belang." Kini Queen pun menjadi bahan lelucon di sana. Bahkan mereka merobek kertas yang terdapat hasil desain Queen, melemparkan serpihan kertas ke arah wajah gadis menyedihkan itu. Ada juga yang menyiram gadis itu dengan air sisa. Berdecih ke arahnya dan diikuti tawa penuh ejekan.

Queen pun dibawa dengan kasar oleh dua orang penjaga, yang dianggap gadis sinting dan sengaja membuat kekacauan.

Gadis itu menjadi tatapan sinis di sepanjang lorong perusahaan menuju lobby. Sungguh Queen terlihat begitu menyedihkan, ia diperlakukan layaknya seekor binatang.

Dari tempat lain, terlihat dua orang wanita beda usia kini tersenyum puas. Melihat Queen di permalukan. Rencana mereka akhirnya berhasil. Lagi-lagi keduanya berhasil mengklaim hasil desain Queen. Sebagai pengusaha perhiasan terkenal, nyonya Gloria sangat mudah untuk memanipulasi keadaan. Ia hanya butuh mengeluarkan uang banyak untuk membuat semuanya seakan sudah terjadi satu Minggu yang lalu.

"Mommy, hebat. Bisa memanipulasi keadaan seakan terjadi sebelumnya." Gadis yang di samping wanita yang berusia dewasa tampak kagum. Melihat kehebatan mommynya dalam melakukan hal kecurangan.

Wanita berdandan modis juga elegan itu tersenyum bangga. Wajah anggunnya tersirat senyum licik. Ia hanya memperlihatkan kepada putrinya, kalau kesuksesan harus dibumbui kecurigaan dan sikap munafik. Salah satunya memanfaatkan kehebatan Queen melalui sang putri. Hingga ia tidak perlu mengeluarkan uang banyak hanya untuk membeli hasil karya Queen yang begitu sempurna.

Ia bahkan meraup penghasilan dari hasil curiannya, hingga akhir-akhir ini nama perusahaannya naik daun.

"Kita perlu kelicikan dalam proses, kesuksesan, nak. So …, tetaplah, berada di dekat gadis miskin itu. Kau bisa melihat sendiri, hasil karyanya yang membuat kita hidup lebih kaya." Wanita yang bernama nyonya Gloria, mencuci pikiran putrinya agar terus mendekati Queen. Agar mereka basi terus semakin sukses.

Gadis di sampingnya terlihat mengiyakan dengan anggukan. Wajah polos dan lugunya tampak menarik, namun siapa yang tahu, hati gadis itu begitu licik. 

Beruntung ia mengirim pesan pada Queen, menanyakan keberadaan gadis culun itu. Saat mengetahui Queen sedang berada di perusahaan perhiasan terkenal, segera gadis itu menyusul Queen. 

Ia pun tersenyum misterius, saat melihat Queen menerima tantangan untuk membuat desain perhiasan eksklusif. Saat keadaan sekitar ruangan kompetisi lengah. Gadis itu menyusup ke dalam. Mencuri desain Queen dengan kamera ponselnya. Mengirimkan kepada sang mommy. Dan akhirnya, Queen pun harus menerima hinaan atas kelicikan keduanya.

"Mommy, sungguh bangga padamu, nak. Sebagai hasil kerja kerasmu hari ini. Mommy akan memberikanmu hadiah." Nyonya Gloria memuji putrinya, ia pun mengeluarkan kartu ATM lalu memberikan kepada sang putri.

Tentu saja gadis yang mengenakan pakaian dress mewah itu, bahagia. Ia bisa bersenang-senang kali ini.

"Bersenang-senanglah, hingga kau puas, nak. Sampai bertemu di mansion." Nyonya Gloria berpamitan pada putrinya. Ia meninggal kecupan di pipi gadis cantik itu. Setelahnya melangkah pergi meninggalkan gadis yang kini tersenyum puas.

"Tidak sia-sia, aku menahan rasa jijik dekat dengan gadis culun itu. Dasar gadis bodoh." Gadis itu bergumam, tersenyum miring dengan tatapan remeh ke arah Queen.

Sementara Queen kini di lempar ke luar saat tiba di lobby perusahaan. 

Queen terjerembab di jalan beraspal dengan kedua tangan juga lututnya berdarah.

Gadis itu hanya bisa menangis, wajahnya yang culun tampak semakin menyedihkan. Penampilannya sudah berantakan. Ia hanya bisa menangis menerima semua hina hari ini. 

"Kenapa aku harus terus dihina dan diperlakukan seperti ini? Apa, aku tidak berhak bahagia? Mungkin nasibku harus seperti ini?" Queen kini berjalan gontai menuju jalan raya, kepalanya terus menunduk. Meratapi nasibnya yang terus ditindas. Padahal niatnya sungguh mulia untuk mengikuti kompetisi. Ia hanya ingin mengobati kedua orang tuanya.

Queen berhenti saat berada di depan zebra cross, ia menatap kosong ke depan, mengacuhkan kendaraan yang lewat, tanpa sadar lampu hijau untuk para penyebaran menyala. Akan tetapi gadis itu tetap diam di sana dengan tatapan kosong.

Tidak jauh dari tempatnya berdiri, sosok gadis rupawan kini tersenyum jahat ke arahnya. Ia pun menginjak full pedal gas mobil mewahnya. Membunyikan klakson, agar Queen sadar dari lamunannya.

Queen terkejut, ia tersadar saat orang-orang di sekitarnya sudah berjalan. Tanpa melihat sekitar, Queen berjalan dengan terburu-buru. Mengejar lampu hijau yang sebentar lagi akan berubah warna.

"Kali ini kau tidak akan selama dariku, sialan." Gadis yang berada di balik kemudi kini semakin tersenyum jahat, perlahan ia mulai melepas kakinya di atas pedal gas. Membuat mobil itu pun melaju tidak terkendali ke arah Queen.

Queen yang sebentar lagi akan tiba di ujung jalan zebra cross, terkejut, saat orang-orang berteriak kencang ke arahnya. Betapa terkejutnya, Queen, melihat mobil kini melaju ke arahnya. 

Queen hanya bisa terpaku dengan wajah shock. Tubuhnya seakan kaku untuk bergerak. Gadis itu hanya bisa terdiam saat sedikit lagi mobil mewah itu menabraknya.

"Akh!"

"Brak!"

Di lain tempat. Tepatnya di sebuah kamar mewah, tampak terlihat kedua kelopak mata terpejam bergerak, juga beberapa jari tangannya bergerak. Bukan itu saja, tampak terlihat tanda-tanda alat vital lainnya berubah drastis. Membuat dokter juga beberapa perawatan yang berada di sana terkejut. Mereka saling menatap, melihat perubahan besar yang terdapat pada wanita yang sudah koma belasan tahun lamanya.

Segera dokter memeriksa kondisi wanita itu, kedua bola matanya melotot, menemukan sesuatu ajaib.

Tanpa mengucapkan kata perintah, ia hanya menatap salah satu perawatan untuk memanggil keluarga Efron.

Perawat itu pun berlari keluar dari kamar, menuju ruang makan di mana ia bisa mendengar keributan di sana.

"T-tuan!" Seru perawat itu dengan deru nafas memburu. Dadanya terlihat naik-turun, nafas tersengal-sengal. Dengan wajah yang masih terlihat shock.

Berhasil, membuat suasana di ruangan makan tegang juga was-was. Para pria Efron begitu ketakutan melihat wajah panik perawat di depannya. Sedangkan, nyonya Meliza dan Agnes diam-diam tersenyum senang.

"Apa dia akan membawa berita kematian, wanita sialan itu?" Ucap nyonya Meliza dalam hati. Melirik Agnes yang menarik sudut bibirnya hingga berbentuk senyum miring.

"Ada apa? Apa, sesuatu terjadi dengan, mommy?" Pertanyaan itu berasal dari mulut salah satu tuan muda Efron.

Perawat itu hanya terdiam sambil mengatur nafasnya, ia begitu sulit untuk mengucapkan kata-kata. Ia hanya menunjukkan ke arah kamar atas. 

"Katakan!" Sang perawat terkejut saat mendengar bentakan salah satu tuan muda Efron. Tubuhnya tiba-tiba lemas dan terjatuh duduk.

Melihat perawat di depannya yang tidak berdaya, Drake segera berlari menuju kamar istrinya. Tanpa memperdulikan panggilan Agnes. Disusul kedua tuan muda Efron.

"Apa mungkin nyonya Daisy meninggal, mommy?" Agnes bertanya sambil berbisik di telinga nyonya Meliza.

"Mommy berharap seperti itu. Bukankah, kita menunggu berita bahagia ini, nak? Akhirnya, sebentar lagi aku akan menjadi nyonya Efron, satu-satunya." Saking senangnya atas pikirannya tentang kematian Daisy. Nyonya Meliza bersorak kegirangan. Mengabaikan tatapan heran para pelayan.

"Mommy, jaga sikapmu," ucap Agnes, memperingati mommynya. Gadis itu juga membawa sang mommy untuk menyusul para tuan Efron.

Terpopuler

Comments

Riana

Riana

momy quen sadar ganti quen yg koma

2023-08-31

0

Biva Nurhuda

Biva Nurhuda

kasihan kamu Queen

2023-08-27

0

Neneng Yensiana

Neneng Yensiana

buat ibu meggie cpt sadar ya,karna karma TDK semanis kurma

2023-08-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!