bab 9

Suasana kini kian canggung. Nyonya Meliza bahkan menjadi kebingungan. Mendapat sikap dingin dari kedua putra kembar Drake.

Agnes dan Meliza hanya terdiam sambil berdiri. Mereka ingin kembali duduk. Namun suara teguran membuat keduanya mengurung niat.

"Di mana-mana seorang pelayan harus tahu batasannya. Tidak akan pernah duduk bersama majikan di meja makan." Gilbert berkata dingin tanpa melihat nyonya Meliza.

"Tapi …."

"Ingat batasanmu yang hanya pelayan di sini. Jangan bersikap layaknya nyonya besar. Hanya mommy yang berkuasa di sini." Gilbert kembali berkata, kali ini melirik nyonya Meliza dan Agnes.

"Paman Sam. Lain kali jangan biar seorang rendah bersikap berlebihan di kediaman ini!" Titah Gabriel kali ini.

Nyonya Meliza dan Agnes tentu saja merasa tersinggung dan tidak terima. Bahkan wanita itu menahan amarahnya.

"Bukankah, kita sekarang adalah keluarga, nak?" Dengan keberanian tingkat tinggi, nyonya Meliza bertanya sambil memperlihatkan raut keibuan.

"Cih, jangan memanggilku, nak. Aku tidak pernah memiliki ibu rendahan seperti dan aku tidak ingin," seloroh Gabriel dengan senyum sinis.

"Dasar wanita tidak tahu diri. Pergilah dan lakukan tugasmu sebagai pelayan!" Perintah Gilbert, membuat nyonya Meliza semakin menahan kata-kata kasarnya.

Saat ingin menjauh dari meja makan bersama Agnes, nyonya Meliza mendengar langkah kaki yang sangat ia kenali. Tiba-tiba senyum miring tercetak di wajah wanita itu. Melirik Agnes yang tampak ketakutan. Nyonya Meliza memerintahkan putri untuk melangkah ke arah Gilbert dan secara sengaja mendorong putrinya sendiri.

"Aku!" Pekik Agnes dengan suara nyaring. Bertepatan Drake muncul dengan wajah terkejut. Nyonya Meliza diam-diam tersenyum lalu bersorak dalam hati. Ia kembali akan melakukan sandiwara di depan anak kembar Drake. Memperlihatkan statusnya sekarang di kediaman Efron.

"Agnes!" Seru Drake yang melihat gadis itu terjerembab di lantai, tepat di bawah kaki Gilbert.

Nyonya Meliza mengedipkan sebelah matanya kepada Agnes. Seakan paham, Agnes pun memulai aksinya.

"Akh, Daddy … sakit." Agnes mengaduh kesakitan sambil memperlihatkan wajah sedih.

"Oh putriku yang malang. Begitu menyedihkannya hidup harus mendapat sikap kasar dari kakak angkat mu, sendiri. Kau putriku yang menyedihkan, harus kehilangan Daddy saat masih kecil, hanya untuk melindungi seorang ibu dari tiga putra." Nyonya Meliza memulai aksinya dengan menjatuhkan tubuhnya sendiri ke lantai, saat melihat Drake semakin mendekat. Agnes tersenyum saat tatapan matanya bertemu dengan sang mommy.

Drake terdiam sejenak, mendengar ucapan nyonya Meliza. Ia menatap kedua putranya yang tampak tidak peduli dan sibuk menikmati sarapan pagi. Gilbert bahkan memberikan perintah kepada kepala pelayan Sam untuk diam.

"Bangunlah, nak!" Pinta Drake. Menuntun Agnes bangun, merapikan rambut gadis itu yang kini berantakan.

"Daddy, jangan memarahi kakak Gilbert. Ini semua salahku yang tidak hati-hati. Mungkin, aku sudah terlalu lapar," ucap Agnes yang kini memasang wajah polos dan lugu.

Gilbert dan Gabriel hanya tersenyum sinis. Bagi mereka hal ini sudah biasa dan seakan menjadi hiburan untuk keduanya.

"Ayo, nak. Kita ke dapur belakang. Mommy akan memasak untukmu," sela nyonya Meliza, menampilkan wajah keibuan yang begitu penyayang.

Drake menukik kedua alisnya, melirik kedua putranya secara bergantian.

"Tidak perlu ke mana-mana. Duduklah disini dan sarapan bersama!" Perintah Drake, membawa Agnes duduk di kursi kosong. Disusul nyonya Meliza yang tampak puas dengan sandiwaranya.

"Jangan menyentuh milik, mommy!" Gilbert kembali bersuara dengan intonasi tegas juga tatapan dingin. Saat melihat nyonya Meliza ingin menduduki kursi makan khusus sang mommy.

"Jangan pernah, coba-coba mengotori milik mommy dengan kulitmu yang menjijikan!" Sentak Gilbert dengan nada dingin.

Nyonya Meliza hanya bisa terpaku dengan mimik kebingungan.

"Nak, biarkan dia …."

"Apa Daddy ingin memihak wanita lain selain, mommy? Ingat, tidak akan ada yang bisa mengambil hak mommy di sini. Termasuk kau!" Sentak Gilbert sambil menunjuk ke arah nyonya Meliza.

"Gilbert. Jangan berlebihan, nak," ucap Drake memperingatkan putranya.

Nyonya Meliza pun semakin di atas, mendengar ucapan Drake yang memihaknya.

"Why? Apa Daddy ingin dia melayanimu? Yang menjadi tugas mommy? Apa Daddy tidak memikirkan perasaan mommy yang sedang berjuang melawan hidup dan mati? Apa Daddy tidak mencintai, mommy lagi?! Dan ingin wanita ini melayanimu!" Gilbert bangkit, menggebrak meja makan lalu meluapkan emosinya yang sejak tadi tertahan.

Drake terdiam, ia melupakan sejenak istri tercintanya yang terbaring koma. Pria itu memerintahkan nyonya Meliza menjauh dengan tatapan mata.

"Daddy tidak akan mungkin meninggalkan mommy, dia wanita yang begitu berarti di hidup Daddy. Tidak akan pernah ada wanita yang akan mengganti posisinya. Jika ia mat, Daddy lebih baik menyusulnya." Ungkapan perasaan dalam Drake terhadap istrinya, berhasil membuat nyonya Meliza menahan kekesalan juga rasa cemburu.

Suasana pun kembali canggung, terlihat sunyi saat semua kini sedang memikirkan perasaan masing masing.

Agnes melirik nyonya Meliza yang duduk di kursi paling ujung, gadis itu mencoba untuk mencairkan suasana canggung tersebut dengan bersikap layaknya gadis manis.

"Makanlah, Daddy," ucapnya sambil memasukkan beberapa menu sarapan di piring Drake yang masih terlihat kosong.

Drake hanya mengangguk dan melayangkan senyuman. Mengelus rambut Agnes dengan sayang.

Gabriel berdecak sinis melihat sikap Agnes yang menurutnya sangat menjijikan.

"Jangan terlalu bangga dengan status palsu. Ingat, yang asli suatu saat akan kembali. Saat itu aku yang akan pertama kalinya menendangmu keluar dari sini," pungkas Gabriel yang menatap Agnes dengan kebencian.

"Gabriel!" Bentak Drake.

"Tidak masalah, Daddy. Aku hanya sedih karena kakak tidak menganggapku," sela Agnes. Menundukkan kepala seakan-akan menyembunyikan kesedihan.

"Dia adikmu, Gabriel,"

"Itu tidak akan mungkin. Adikku hanya satu dan itu bukan dia!" Sahut Gabriel. Menunjuk ke arah Agnes yang kini berpura-pura meneteskan air mata.

Drake hanya bisa menghela nafas panjang, melihat konflik pagi ini.

"Daddy tidak harus memanjakannya. Ingat dengan putri Daddy yang sebenarnya. Kita tidak akan pernah tahu kehidupan apa yang ia jalani sekarang. Bisa saja adikku hidup sengsara dan penuh kekurangan. Sedangkan dia, terus mendapat kemewahan yang seharusnya dimiliki adikku." Gilbert mengungkapkan perasaan galau selama ini. Membuat sang daddy tampak diam seribu bahasa.

Agnes dan mommynya menjadi salah tingkah. Bingung harus membuat drama apalagi.

Kembali mereka terdiam, Drake menjadi sedih mendengar ucapan putranya. Memikirkan kehidupan apa yang didapatkan putrinya, apabila dia masih hidup.

Di suasana sunyi di ruang makan, terdengar seruan dari seorang perawat yang berjaga di kamar Daisy.

"Tuan!" Seru wanita muda yang wajahnya terlihat pucat dengan nafas tersengal-sengal.

Drake dan kedua putranya segera bangkit, melihat wajah pucat perawat itu, membuat mereka ketakutan.

"Ada apa? Sesuatu terjadi dengan mommy?" Tanya Gabriel dengan tidak sabar.

Sang perawat masih terdiam sambil mengatur nafas.

"Katakan! Apa sesuatu terjadi dengan, mommy!" Gertak Gilbert saat melihat perawat hanya diam.

Membuat wanita itu terkejut dan refleks menyentuh jantungnya.

"Ny-nyonya … nyonya, d-dia …."

Drake yang tidak sabar segera berlari menuju kamar sang istri, di susul kedua putranya. Mereka terlihat ketakutan.

Sedangkan nyonya Meliza dan Agnes menjadi penasaran dengan kabar yang dibawa sang perawat.

"Mommy berharap dia mati. Agar, mommy bisa menguasai semua ini dengan status nyonya Efron yang sah." Dengan tingkat kepercayaan diri besar. Nyonya Meliza berharap agar Daisy mati.

Terpopuler

Comments

Isna Wati

Isna Wati

semoga bukan mati tapi bangun dari koma

2023-11-02

0

Riana

Riana

astagaaa😱😱

2023-08-30

0

Biva Nurhuda

Biva Nurhuda

mommy Daisy sudah mulai sadar dari komanya

2023-08-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!