Bab 10 - Saling Merasa Dihantui

...༻◊༺...

Arga dan Agni menjadi pasangan yang pulang lebih dulu. Kini keduanya sedang berada di mobil.

Sambil mengemudi, Arga memikirkan Laras. Dia tidak tahu kenapa perempuan itu terus memenuhi pikirannya. Arga bahkan merasa berat hati saat berpisah dari Laras.

'Apa yang kau pikirkan, Arga? Sukma hanyalah orang asing. Terlebih dia terlihat bahagia sekali dengan suaminya yang kaya raya itu,' batin Arga.

Di sebelahnya, sejak tadi Agni bicara. Namun tidak ada satu pun ucapannya yang didengarkan oleh Arga.

"Mas! Mas Arga!" panggil Agni.

"I-iya?" Arga akhirnya sadar dari lamunan.

"Kau mikirin apa sih? Kan aku tadi bilang singgah sebentar di warung makan ayam! Sekarang sudah kelewatan tempatnya," keluh Agni.

"Ah, benar. Maaf! Aku akan putar balik." Arga segera membelokkan mobilnya dan berhenti di warung ayam yang di inginkan Agni.

"Kau aneh sekali sejak di acara pernikahan tadi. Jangan bilang ini karena Hery?" selidik Agni sembari melipat tangan ke depan dada. Dia baru saja kembali ke mobil setelah membeli ayam goreng.

Arga terkekeh. Dia lega Agni sama sekali tak mencurigainya dengan Laras.

"Iya. Kau terlihat akrab sekali dengannya," kilah Arga. Dia bersikap seolah-olah cemburu akan hubungan Agni dan Hery.

"Ayolah, Mas. Sejak kapan kau cemburu dengan klienku? Baru kali ini kau begini. Apa ini efek dari kehamilanku?" Agni menatap Arga dengan sudut matanya.

"Mungkin. Aku harap kau bisa secepatnya menyelesaikan kasus milik Hery. Aku tak mau kita bertemu dengannya lagi." Arga berbicara dengan ekspresi serius. Tetapi dia memang benar-benar tidak mau mengulang lagi pertemuannya dengan Laras seperti tadi.

Agni tergelak kecil. "Ah... Kau lucu sekali saat cemburu begini. Aku suka!" komentarnya seraya memeluk Arga dari arah samping.

"Aku jadi pengen main," tambah Agni berbisik.

Arga memegangi tangan Agni. "Nanti kita lakukan di rumah," tanggapnya. Mereka lantas berciuman bibir secara singkat.

Sementara itu, Laras juga dalam perjalanan pulang bersama Hery. Sama seperti Arga, dia juga terus memikirkan pertemuan tak terduga tadi. Jantung Laras berdegup kencang ketika mengingat perlakuan Arga menangani lukanya.

"Setelah mengantarmu aku akan langsung pergi. Kebetulan ada rapat mendesak," imbuh Hery.

Laras sontak tersadar. Dahinya berkerut samar. "Sekarang? Bahkan di hari minggu?" tanyanya.

"Maafkan aku, Sayang. Ini sudah kewajibanku." Hery menggenggam tangan Laras. Berharap istrinya mengerti.

"Aku tak bisa berbuat apa-apa. Berhati-hatilah." Laras tak bisa menghentikan kepergian Hery. Sungguh, dia selalu merasa kesepian saat ditinggal sendirian di rumah.

"Aku mencintaimu," ucap Hery seraya mengusap puncak kepala Laras. Ia menghentikan mobil saat sudah tiba di depan rumah.

Laras segera turun dari mobil. Membiarkan suaminya pergi lagi. Ia menghela nafas panjang. Lalu melangkah masuk ke rumah dengan malas.

"Bi! Tolong siapkan air hangat di bath up untukku!" Laras ingin menenangkan diri dengan berendam di air hangat.

"Baik, Nyonya!" sahut Bi Iyem.

"Oh iya. Kau tidak perlu menambahkan sabun. Tambahkan saja bunga," ujar Laras.

"Bu-bunga?" Pupil mata Bi Iyem membesar. Sebab Laras tidak pernah mandi dengan bunga sebelumnya.

"Iya, bunga. Kenapa?" tanggap Laras dengan dahi berkerut. "Aku akhir-akhir ini menyukai wewangian yang alami," tambahnya memberi alasan.

"Baiklah, Nyonya. Tapi bunga apa yang harus aku masukkan?" tanya Bi Iyem.

"Bunga apapun asalkan harum!" perintah Laras.

"Kalau begitu aku akan membelinya terlebih dahulu," kata Bi Iyem sembari beranjak.

"Tidak perlu repot-repot beli! Minta saja ke tetangga kita. Aku lihat dia memiliki bunga mawar!" kata Laras.

"Baik, Nyonya! Permisi..." tanggap Bi Iyem.

Laras tak hirau lagi. Ia merebahkan diri ke sofa dan memikirkan tentang Arga. Kegiatan intim yang pernah dilakukannya dengan lelaki itu juga tak luput dari ingatan.

"Sial!" Laras mencengkeram rambutnya. Sementara satu tangan dia yang lain menyentuh bagian alat vital. Gairahnya tiba-tiba muncul sendiri.

Akan tetapi Laras buru-buru menjauhkan tangan dari organ intim saat Bi Iyem datang. Wanita paruh baya itu masuk ke kamar mandi untuk menyiapkan bath up.

Laras berusaha bersikap normal, dia bisa berendam setelah Bi Iyem rampung menyiapkan semuanya. Kini Laras menyendiri di kamar mandi. Ia masuk ke bath up yang dipenuhi dengan bunga mawar.

Awalnya Laras mengenakan baju renang. Namun dia melepas pakaian tersebut karena gairahnya muncul lagi. Bahkan lebih kuat dibanding tadi.

Alhasil Laras memuaskan hasratnya sendirian. Entah kenapa dia semakin bergairah ketika mengingat malam panas bersama Arga kemarin.

Bersamaan dengan itu, awan di luar tampak menggelap. Selanjutnya hujan turun dengan deras.

Laras yang telah selesai memuaskan diri, melemas di dalam bath up. "Ini tak boleh terjadi," gumamnya yang merasa miris dengan diri sendiri.

"Aku harus melakukannya dengan Mas Hery agar bisa melupakan malam itu. Jika kali ini aku hamil, aku akan mengakhiri ritualnya," tambah Laras.

Terpopuler

Comments

Supriyanto Toto

Supriyanto Toto

makin seru

2025-01-15

0

fiendry🇵🇸

fiendry🇵🇸

sepertinya perasaan mereka sdh mulai terikat kali ya

2023-10-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mendatangi Dukun
2 Bab 2 - Ritual Bergairah
3 Bab 3 - Sembuh
4 Bab 4 - Kebahagiaan Sesaat
5 Bab 5 - Bertemu Lagi
6 Bab 6 - Bukan Hal Wajar
7 Bab 7 - Pulang
8 Bab 8 - Kebetulan Yang Menegangkan
9 Bab 9 - Semakin Mengenal
10 Bab 10 - Saling Merasa Dihantui
11 Bab 11 - Hamil Lagi
12 Bab 12 - Resiko Kesalahan Malam Itu
13 Bab 13 - Keputusan Arga & Laras
14 Bab 14 - Anggap Sebagai Pertemuan Terakhir
15 Bab 15 - Memulai Dari Awal
16 Bab 16 - Masalah Di Dokter Kandungan
17 Bab 17 - Mengetahui Nama Asli Satu Sama Lain
18 Bab 18 - Ngidamnya Agni
19 Bab 19 - Ngidamnya Laras
20 Bab 20 - Keinginan Yang Tak Terelak
21 Bab 21 - Gairah Yang Menggelora
22 Bab 22 - Menemui Senopati
23 Bab 23 - Topik Tiga Hari
24 Bab 24 - Kue & Topeng Monyet
25 Bab 25 - Mengetahui Kebenaran
26 Bab 26 - Menemukan Tempat Ternyaman
27 Bab 27 - Agni Mulai Curiga
28 Bab 28 - Markas Arga & Laras
29 Bab 29 - Penyelidikan Agni
30 Bab 30 - Pencarian Hery
31 Bab 31 - Rumah Tangga Arga
32 Bab 32 - Rumah Tangga Laras
33 Bab 33 - Pengakuan Hery
34 Bab 34 - Bujukan Agni
35 Bab 35 - Menyadari Keanehan
36 Bab 36 - Kepiluan Laras
37 Bab 37 - Malam Purnama Kesekian
38 Bab 38 - Saling Curiga
39 Bab 39 - Kerjasama Hery & Agni
40 Bab 40 - Saling Bertemu
41 Bab 41 - Pengakuan Laras
42 Bab 42 - Rencana Arga & Laras
43 Bab 43 - Niat Cerai
44 Bab 44 - Perang Laras & Fita
45 Bab 45 - Perdebatan
46 Bab 46 - Memberi Kesempatan?
47 Bab 47 - Perang Laras & Hery
48 Bab 48 - Kekhawatiran Arga
49 Bab 49 - Satu-satunya Solusi
50 Bab 50 - Bulan Purnama Tanpa Ritual
51 Bab 51 - Karma?
52 Bab 52 - Mengenai Hak Asuh
53 Bab 53 - Bicara Lagi
54 Bab 54 - Tumbal Pengakhiran Ritual
55 Bab 55 - Pergi Jauh
56 Bab 56 - Karena Kue Ulang Tahun
57 Bab 57 - Cerita Di Malam Purnama
58 Bab 58 - Terenyuh
59 Bab 59 - Perkembangan Cinta Laras & Arga
60 Bab 60 - Kembali Lagi
61 Bab 61 - Gangguan Agni
62 Bab 62 - Demi Anak
63 Bab 63 - Godaan Mantan
64 Bab 64 - Membuktikan
65 Bab 65 - Pesan Misterius
66 Bab 66 - Rencana Tersembunyi
67 Bab 67 - Tentang Pernikahan
68 Bab 68 - Menyusul Rasya
69 Bab 69 - Terpaksa Memberitahu
70 Bab 70 - Menemukan Benang Merah
71 Bab 71 - Merelakan
72 Bab 72 - Dua Solusi
73 Bab 73 - Aksi Nekat Agni & Hery
74 Bab 74 - Menghilangnya Rasya
75 Bab 75 - Terungkap
76 Bab 76 - Laras & Rasya
77 Bab 77 - Belum Direstui
78 Bab 78 - Michael
79 Bab 79 - Dugaan Agni
80 Bab 80 - Rumah Yang Berdekatan
81 Bab 81 - Ingin Cepat-Cepat
82 Bab 82 - Impoten Lagi?
83 Bab 83 - Menemukan Arga & Laras?
84 Bab 84 - Kabar Baik
85 Bab 85 - Lampu Hijau
86 Bab 86 - Karma
87 Bab 87 - Semuanya Pasti Menerima Balasan [End]
88 Bab 88 - Bonus Chapter [Rasa Penasaran]
89 Bab 89 - Bonus Chapter [Adella & Deus]
90 Bab 90 - Bonus Chapter [Pasar]
91 Bab 91 - Bonus Chapter [Akhir 1]
92 Bab 92 - The Real Ending
93 NOVEL BARU!
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1 - Mendatangi Dukun
2
Bab 2 - Ritual Bergairah
3
Bab 3 - Sembuh
4
Bab 4 - Kebahagiaan Sesaat
5
Bab 5 - Bertemu Lagi
6
Bab 6 - Bukan Hal Wajar
7
Bab 7 - Pulang
8
Bab 8 - Kebetulan Yang Menegangkan
9
Bab 9 - Semakin Mengenal
10
Bab 10 - Saling Merasa Dihantui
11
Bab 11 - Hamil Lagi
12
Bab 12 - Resiko Kesalahan Malam Itu
13
Bab 13 - Keputusan Arga & Laras
14
Bab 14 - Anggap Sebagai Pertemuan Terakhir
15
Bab 15 - Memulai Dari Awal
16
Bab 16 - Masalah Di Dokter Kandungan
17
Bab 17 - Mengetahui Nama Asli Satu Sama Lain
18
Bab 18 - Ngidamnya Agni
19
Bab 19 - Ngidamnya Laras
20
Bab 20 - Keinginan Yang Tak Terelak
21
Bab 21 - Gairah Yang Menggelora
22
Bab 22 - Menemui Senopati
23
Bab 23 - Topik Tiga Hari
24
Bab 24 - Kue & Topeng Monyet
25
Bab 25 - Mengetahui Kebenaran
26
Bab 26 - Menemukan Tempat Ternyaman
27
Bab 27 - Agni Mulai Curiga
28
Bab 28 - Markas Arga & Laras
29
Bab 29 - Penyelidikan Agni
30
Bab 30 - Pencarian Hery
31
Bab 31 - Rumah Tangga Arga
32
Bab 32 - Rumah Tangga Laras
33
Bab 33 - Pengakuan Hery
34
Bab 34 - Bujukan Agni
35
Bab 35 - Menyadari Keanehan
36
Bab 36 - Kepiluan Laras
37
Bab 37 - Malam Purnama Kesekian
38
Bab 38 - Saling Curiga
39
Bab 39 - Kerjasama Hery & Agni
40
Bab 40 - Saling Bertemu
41
Bab 41 - Pengakuan Laras
42
Bab 42 - Rencana Arga & Laras
43
Bab 43 - Niat Cerai
44
Bab 44 - Perang Laras & Fita
45
Bab 45 - Perdebatan
46
Bab 46 - Memberi Kesempatan?
47
Bab 47 - Perang Laras & Hery
48
Bab 48 - Kekhawatiran Arga
49
Bab 49 - Satu-satunya Solusi
50
Bab 50 - Bulan Purnama Tanpa Ritual
51
Bab 51 - Karma?
52
Bab 52 - Mengenai Hak Asuh
53
Bab 53 - Bicara Lagi
54
Bab 54 - Tumbal Pengakhiran Ritual
55
Bab 55 - Pergi Jauh
56
Bab 56 - Karena Kue Ulang Tahun
57
Bab 57 - Cerita Di Malam Purnama
58
Bab 58 - Terenyuh
59
Bab 59 - Perkembangan Cinta Laras & Arga
60
Bab 60 - Kembali Lagi
61
Bab 61 - Gangguan Agni
62
Bab 62 - Demi Anak
63
Bab 63 - Godaan Mantan
64
Bab 64 - Membuktikan
65
Bab 65 - Pesan Misterius
66
Bab 66 - Rencana Tersembunyi
67
Bab 67 - Tentang Pernikahan
68
Bab 68 - Menyusul Rasya
69
Bab 69 - Terpaksa Memberitahu
70
Bab 70 - Menemukan Benang Merah
71
Bab 71 - Merelakan
72
Bab 72 - Dua Solusi
73
Bab 73 - Aksi Nekat Agni & Hery
74
Bab 74 - Menghilangnya Rasya
75
Bab 75 - Terungkap
76
Bab 76 - Laras & Rasya
77
Bab 77 - Belum Direstui
78
Bab 78 - Michael
79
Bab 79 - Dugaan Agni
80
Bab 80 - Rumah Yang Berdekatan
81
Bab 81 - Ingin Cepat-Cepat
82
Bab 82 - Impoten Lagi?
83
Bab 83 - Menemukan Arga & Laras?
84
Bab 84 - Kabar Baik
85
Bab 85 - Lampu Hijau
86
Bab 86 - Karma
87
Bab 87 - Semuanya Pasti Menerima Balasan [End]
88
Bab 88 - Bonus Chapter [Rasa Penasaran]
89
Bab 89 - Bonus Chapter [Adella & Deus]
90
Bab 90 - Bonus Chapter [Pasar]
91
Bab 91 - Bonus Chapter [Akhir 1]
92
Bab 92 - The Real Ending
93
NOVEL BARU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!