Misi penyamaran.

Sarah tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya saat Andreas sudah melepas helmnya,lalu kini berjalan ke arahnya. Namun, satu hal yang membuatnya bingung. Kenapa sikapnya begitu dingin seolah mereka bukanlah sepasang kekasih yang baru saja jadian. Ehm, lupa pasti ni Nona pengacaranya, dia kan lagi cosplay jadi Pak sopir dan Pak pengawal.

Andreas mendekat, lalu menundukkan kepalanya.

Sarah baru mengerti saat sang paman kini sudah berdiri di sampingnya.

"Paman," ucapnya, lalu menoleh.

Mr. Black mengangguk, kemudian lebih fokus terhadap Andreas.

"Siapa namamu, Anak muda?" tanya Mr. Black. Hal yang membuat Sarah menahan tawa di belakangnya.

"Anak muda? Si Black ini katarak matanya udah parah banget mungkin ya. Udah kepala empat begitu kok dipanggil anak muda," umpatnya dalam hati. Kan yang dinilai wajahnya, Sarah. Wajah Andreas memang nggak ada tuanya. Siapa yang menyangka jika usianya sudah memasuki kepala empat. Kamu aja klepek-klepek kayak ikan kena putas.

"Saya Gery, Tuan," jawab Andreas tanpa melihat kepada Sarah yang kini menutup mulut dengan satu tangannya.

"Kamu kenapa, sayang?" tanya Mr. Black heran saat melihat apa yang kini dilakukan oleh Sarah. Andreas sedikit mengernyitkan dahinya.

"Tiba-tiba tenggorokanku gatal, Paman. Maaf! Kalian lanjutkan saja wawancara kerjanya ya, aku izin ke kamarku dulu, persiapkan diri untuk malam ini," ucapnya berpamitan. Namun, jelas kalimatnya itu ia tujukan untuk Andreas yang kini hanya tertunduk saja, demi menghindari kecurigaan Mr. Black.

"Tugas pertamamu adalah menemani Nona Sarah menghadiri pesta di kediaman calon tunangannya malam ini. Jaga dia sebaik mungkin! Dia satu-satunya keluarga yang saya miliki," ucap Mr. Black setelah menyodorkan beberapa pertanyaan yang dengan mudah dijawab oleh Andreas tanpa rasa gugup sama sekali.

"Siap, Tuan! Saya akan menjaga Nona muda dengan segenap jiwa dan raga saya," jawabnya bersungguh-sungguh dan penuh penghayatan. Inilah saatnya ia menebus kesalahannya beberapa puluh tahun yang lalu, saat ia terkecoh dengan orang-orang Mr. Black yang menyerangnya secara brutal, namun nyatanya sang nona telah lebih dulu mereka bawa pergi.

"Kamu sepertinya sudah sangat mengenal keponakanku ini ya, Ger?" ucap Mr. Black lagi.

Duh, Andreas sedikit terkejut juga mendengarnya. Apakah dia sesemangat itu dalam menanggapi perintah dari Mr. Black tadi?

"Saya dilatih untuk rasa tanggung jawab yang besar, Tuan. Di mana pun dan dengan siapa pun saya bekerja, maka saya akan melakukannya dengan sepenuh hati. Tidak setengah-setengah," ucapnya coba membuang kecurigaan Mr. Black yang kini tersenyum menatapnya.

Malam ini Sarah sudah bersiap dengan gaun tanpa lengan dan aksen pita di pinggangnya berwarna peach. Ia berjalan menuruni anak tangga, saat sudah tiba di anak tangga yang terakhir Sarah dikejutkan oleh kehadiran Andreas yang kini sudah tampak rapi dengan stelan jas hitamnya.

"Cantik," pujinya pelan sekali. Mereka harus sangat berhati-hati dalam misi penyamaran kali ini. Sarah tersenyum, saat ia ingin membalas pujian Andreas barusan, tiba-tiba Jimmi sang pengawal muncul di hadapan mereka.

"Nona muda cantik sekali malam ini. Ada acara penting, Non? Kumpul para rekan sejawat ya, Non?" tanyanya biasa saja dengan ucapan dan pujiannya terhadap Sarah barusan. Namun, roman-romannya ada aroma hati panggang yang gosong di sini. Yang dipuji siapa yang deg-degan siapa. Deg-degan pingin marah maksudnya. Sabar Ndre, ini ujian.

"Iya, Pak. Kebetulan Paman sudah memilih Pak Gery untuk menjadi sopir dan pengawal saya mulai hari ini. Jadi Bapak di rumah saja, temani Paman Black, sepertinya beliau sangat sibuk akhir-akhir ini," ucap Sarah lalu berjalan keluar mendahului keduanya.

"Kamu sepertinya sangat akrab dengan pria berjenggot tadi. Siapa?" tanya Andreas tanpa menoleh dan memilih fokus pada jalanan yang dilaluinya.

"Dia salah satu kunci dari informasi yang sedang kita cari, Pak," jawab Sarah.

Andreas menoleh sejenak. "Apa saja yang sudah kamu ketahui dari pria tadi?"

"Namanya Jimmi, Pak. Nggak sopan ih!" gerutunya dengan wajah kesalnya.

"Terserah saya mau panggil dia apa! Yang jelas semua orang-orang Mr. Black adalah musuh untuk kita," ucap Andreas menolak penilaian Sarah.

"Semua hal yang kuketahui berasal dari dia, Pak."

Andreas mengangguk. "Itu artinya dia termasuk dalam target utama kita di rumah itu."

"Bapak betul! Dia juga yang memberitahu tentang Mr. Black yang mengadopsi diriku lalu merubah nama belakangku menjadi Michael, bukan lagi Sarah Adelio Parker."

"Kapan kita akan menggeledah gudang milik Mr. Black?" Andreas begitu bersemangat untuk segera memulai misi bersama Sarah ini.

"Kita selesaikan dulu urusan kita malam ini bersama anak ingusan itu Pak," jawab Sarah yang kini tengah memikirkan hal yang akan terjadi di kediaman Julian nanti.

"Kita jalani sandiwara ini dengan penuh keyakinan, manfaatkan semua yang menjadi kelemahan musuh-musuh kita. Metrocorp adalah sasaran dari Mr. Black. Tugas kita adalah menyelamatkan Metrocorp dari Mr. Black, lalu merebutnya kembali dari tangan pamanmu itu, si Alexander Parker," ucap Andreas penuh semangat dan keyakinan yang besar, bahwa mereka pasti bisa menyelesaikan investigasi dan misi ini dengan baik dan cepat.

"Kamu sudah tahu di mana letak kelemahan musuh-musuh kita?" tanya Andreas lagi.

"Untuk Mr. Black, aku akan memanfaatkan Jimmi, Pak. Dan untuk Metrocorp, aku akan memanfaatkan Julian yang kini sangat tergila-gila kepadaku, sepupunya sendiri. Dasar sinting!"

"Dia akan lebih sinting lagi, saat mengetahui. bahwa cintanya terhalang nama belakangnya, yaitu Parker," ucap Andreas dengan senyum smirk di bibirnya.

Mereka sudah tiba di kediaman Alexander Parker. Julian sudah menunggu kedatangannya sejak tadi. Namun, dia sedikit terkejut saat mendapati Sarah datang bersama orang yang tidak dikenal olehnya.

"Siapa dia, sayang?" tanyanya dengan bermaksud menggandeng satu tangan Sarah. Namun, Sarah buru-buru menolaknya. Andreas yang melihat hal itu langsung memberi kode lewat gerakan tangan dan matanya. Akhirnya Sarah terpaksa menerima uluran tangan Julian tersebut.

"Apakah pengawalku boleh ikut masuk ke dalam acara kita, Tuan Julian?" tanya Sarah dengan sesekali melihat ke arah Andreas.

"Tentu saja boleh, sayang. Bukankah tugasnya akan segera berakhir saat kita sudah resmi menjadi sepasang suami istri? Kurasa kehadirannya tidak akan mengurangi kebahagiaan kita malam ini," ucap Julian dengan nada merendahkan. Andreas tahu makna dari ucapan Julian tersebut. Sebenarnya Julian sangatlah keberatan dengan kehadiran Andreas di pestanya malam ini. Namun, demi memenuhi permintaan Sarah maka ia harus menurutinya dengan menyematkan kalimat sindiran di sebaliknya.

"Bagus! Satu kelemahan yang memang benar-benar harus bisa dimanfaatkan sebaik dan seefisien mungkin. Jangan sampai kami melewatkan kesempatan ini," bathin Andreas yang kini tampak sibuk memindahi seisi rumah milik Alexander Parker ini.

Pesta telah usai, Julian menunda lamarannya atas permintaan Sarah. Sarah ingin hari yang lebih spesial untuk proses lamarannya nanti. Tentunya ia berdalih ingin mengajak serta pamanya, Mr. Black dan acara tersebut ingin ia langsungkan di kediaman sang paman juga pastinya.

"Mr. Black dan Alexander Parker akan segera bertemu," monolog Andreas dalam hatinya.

"Pasti akan sangat menyenangkan," imbuhnya lagi.

🌿🌿🌿🌿🌿

Terpopuler

Comments

〈⎳ HIATUS

〈⎳ HIATUS

Dih pede betul kau Jul

2023-10-15

1

〈⎳ HIATUS

〈⎳ HIATUS

Kenapa panggilnya nggak ayang mbeb?

2023-10-15

0

〈⎳ HIATUS

〈⎳ HIATUS

Wis Kono gek operasi ganti hati ayam mesakne atimu hangus ngono

2023-10-15

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!