Mulai terkuak.

Mr. Black tidak menjawab pertanyaan Sarah secara langsung, ia hanya bermonolog di dalam hatinya. Ia curiga Sarah mulai mencurigai dirinya. Namun, ia amat sangat pandai dalam bermuka dua.

"Tentu saja urusan perusahaan dan juga bisnis yang saat ini Paman kerjakan, sayang. Ada apa dengan pertanyaanmu itu, hem?" ucap Mr. Black mengusap pelan pipi Sarah.

"Aku hanya merasa sendiri, Paman," jawabnya.

Sarah sudah bersiap dengan pakaian kantornya, dia berjalan cepat menuruni anak tangga saat sebuah deringan telepon terdengar dari arah ruang tamu.

Sarah bergegas menjawab panggilan suara tersebut. Ia terbiasa untuk tidak berbicara terlebih dahulu pada panggilan pertamanya.

"Mr.Black, saya menemukan sebuah informasi jika isu yang kita sebarkan tentang Metrocorp itu gagal, seorang pengacara muda telah berhasil menemukan bukti kebenarannya." Begitulah kalimat yang dengan lantang diucapkan oleh seseorang di ujung teleponnya. Panggilan suara berakhir tanpa Sarah harus repot- repot menimpali ucapan orang tersebut.

"Rupanya itu adalah rencana Paman Black, dan akulah yang menggagalkannya. Pasti Paman marah jika mengetahui hal ini. Ah, inilah akibatnya jika Paman sudah terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, dia terlalu mengandalkanku," ucapnya, lalu berjalan cepat menuju kendaraannya.

Sarah akan masuk ke dalam mobilnya, namun dia teringat akan berkas yang tertinggal di kamarnya. Ia pun kembali masuk ke dalam rumahnya.

Saat melintas di depan pintu kamar Mr. Black, tiba-tiba pikirannya berubah. Ia tertantang untuk mencari jawab atas kejanggalan-kejanggalan yang pernah ia temukan di dalam sana.

"Kamarnya berantakan sekali," ucapnya bermaksud membereskan beberapa kertas yang tampak berserakan di atas lantai dan juga di atas ranjang sang paman.

Pandangan matanya terhenti saat ia kembali melihat nama sang ayah di atas kertas tersebut, dan hal yang kini membuat darahnya terasa mengalir dengan cepat begitu pula dengan detakan jantungnya yang sudah tak lagi berirama, berdegup kencang adalah, "Alan Aaron Parker, Jeane Paula Parker, Sarah Adelio Parker?" Sarah membaca kembali dengan seksama ketiga nama yang kini menjadi perhatiannya.

"Apakah ini adalah namaku? Lalu, kenapa nama belakangku bukan Parker, melainkan Michael, lalu nama yang terukir di atas pusara Ayah dan juga Ibu?" tanyanya terhadap dirinya sendiri.

"Ayah, Ibu," lirihnya dengan memasukan kertas tersebut ke dalam tas selempangnya.

Sarah kembali mencari benda-benda yang mungkin bisa memperkuat dugaannya tentang kebohongan dan pengkhianatan sang paman.

Sarah kembali menemukan ketiga nama itu di belakang lukisan kecil yang menampilkan tiga orang, dengan dua orang dewasa dan satu anak kecil berambut emas.

"Apakah ini adalah diriku dan kedua orang tuaku? Jika benar demikian, Paman benar-benar telah membohongiku. Aku tidak akan memaafkan semua kebohonganmu terhadapku, Paman, tidak akan pernah!"

Sarah berlari menuju kendaraannya. Ia melakukan dengan kecepatan maksimal, hingga kini ia sudah tiba di kantor milik Alexander Parker yang tak Lain adalah pamannya sendiri.

Ia segera menemui Julian di ruangannya.

"Wah, mimpi apa aku semalam, kedatangan wanita cantik di pagi hari ini," ucapnya dengan nada yang terlihat sangat mesra.

"Boleh, aku singgah di rumahmu siang nanti, Tuan?" tanyanya tak menanggapi gombalan kuno yang baru saja diucapkan oleh seorang pecinta wanita cap kambing domba itu.

"Tentu saja boleh, sayang. Bahkan kamu harus sering-sering singgah ke rumahku. Anggap itu sosialisasi lingkungan keluarga barumu nanti."

"Ya, kamu betul, setidaknya sebelum pesta ulang tahunmu nanti aku sudah mendapat sebuah jawaban atas teka- teki nama Michael di belakang namaku," ucapnya dalam hati dengan senyum tipis di bibirnya.

"Tuan Julian, boleh aku bertanya sesuatu kepadamu?" tanyanya saat Julian tengah menuangkan minuman dingin untuknya. Mereka kini telah tiba di rumah Julian.

"Tanya saja, selagi aku bisa menjawabnya," jawab Julian, ia lalu mengulurkan minuman tersebut untuk Sarah.

"Apakah Anda masih ingat dengan putri kecil Alan Parker yang Anda panggil dengan Lio?"

"Tentu, aku masih mengingatnya, ia cantik dengan mata biru dan rambut emasnya," jawab Julian santai.

"Berarti benar dugaaanku. Sekarang aku harus bisa mencari tahu, siapa sebenarnya nama belakangku. Benarkah aku adalah putri seorang Alan Parker?" tanyanya dalam hati.

"Apakah nama kedua orang tuanya sangat mirip dengan nama ayah dan ibuku?"

Kali ini Julian sejenak menghentikan aktivitasnya, saat Sarah memberondong dirinya dengan pertanyaan yang tak berjeda.

"Ada apa ini? Kamu seperti seorang penyelidik kepolisian. Pertanyaanmu aneh," ucap Julian dengan mendekatkan tubuhnya terhadap Sarah, ia tentu ingin lebih leluasa memandaang wajah cantik pujaan hatinya ini.

"A tidak. Aku hanya sedang terkenang akan kedua orang tuaku saja. Maaf," ucapnya merasa sungkan karena sudah membuat Julian merasa curiga terhadap pertanyaan- pertanyaannya.

"Baiklah, aku akan tetap menjawabnya, tidak ada salahnya dirimu mengetahui tentang semua keluargaku," ucapnya lagi.

"Saat aku melihat nama kedua orang tuamu yang tertulis di atas pusaranya, pikiranku juga sama seperti dirimu. Hanya saja aku buru-buru mengoreksi kesalahanku dengan memperhatikan nama belakang ayah dan ibumu. Mereka bukan Parker," jawabnya berharap agar Sarah cukup bisa memahami penjelasannya ini.

"Aku yang terlalu terbawa suasana."

"Kamu akan menyandang nama Parker di belakang namamu, segera setelah kita resmi menjadi sepasang suami istri."

Sarah tersenyum.

"Tidak akan pernah! Aku akan tetap menjadi Sarah Adelio, tanpa atau dengan nama belakang suamiku nanti," monolognya dalam hati.

Sarah sudah tiba di kediaman Mr. Black. Tampak limousine milik sang paman sudah terparkir di garasinya.

"Tumben, Paman sudah ada di rumah jam segini. Biasanya juga pulangnya menjelang subuh," ucapnya saat melihat sang paman tengah menikmati coklat panasnya.

"Paman meninggalkan berkas- berkas Paman yang berserakan di dalam kamar," jawab Mr. Black dengan kembali menyesap minumannya.

"Kurasa Paman sangat membutuhkan seorang pendamping hidup, deh," ucap Sarah coba memberi saran kepada pamannya tersebut.

"Paman tidak membutuhkan itu, sayang, tidak akan pernah!" tegasnya atas saran yang diucapkan oleh Sarah.

"Kenapa Paman? Pria dan wanita itu memang diciptakan saling berpasang-pasangan. Lalu kenapa Paman berbeda?"

Mr. Black tersenyum mendapat pertanyaan tersebut dari bibir mungil Sarah, remaja yang ia rawat sejak ayahnya meninggal dunia, ya anak dari musuh terbesarnya, yaitu seorang Alan Aaron Parker. Dalam hidupnya hanya ada satu wanita yang dicintainya, maka saat wanita itu tidak ditakdirkan untuk menjadi miliknya, maka takdir lain berusaha ia ciptakan untuk si wanitanya.

"Jika aku tidak bisa memilikimu, maka hal itu juga berlaku untuk lelaki lainnya. Aku lebih bahagia mengenangmu dalam memoriku, ketimbang melihat senyum bahagiamu dengan pria lain. Kamu harus mati!" Ucapan itu kembali terngiang dalam benaknya, ucapan yang ia dengungkan 25 tahun yang lalu.

"Paman sudah memiliki kamu di dunia ini, satu orang saja Sarah Adelio Michael, sudah mencukupi hidup Paman. Lalu untuk apa mengharapkan kehadiran orang lain?"

"Aku bukan pasangan hidup Paman. Aku akan memiliki kehidupan sendiri bersama suami dan anak-anakku, Paman."

"Apakah kamu akan meninggalkan Paman seorang diri di rumah besar ini, setelah kamu menemukan jodohmu nanti? Iya, benar seperti itu sayang?"

🌿🌿🌿🌿🌿

Terpopuler

Comments

〈⎳ HIATUS

〈⎳ HIATUS

Jeng-jeng

2023-09-26

0

🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴‍☠️

🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴‍☠️

Mr. Blck mncrigakn nih

2023-09-22

0

🔴ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐

🔴ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐

wah cerdik juga ternyata Sarah, km salah telah menganggap seorang Sarah Parker bisa dimanfaatin Mr. Black
Ternyata Sarah lebih cerdik seperti kancil dr pd mu Mr. Black
sedikit demi sedikit dah mulai terkuak tentang siapa dirimu sebenarnya y, Sarah

2023-09-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!