Setelah mengetahui jika selama ini sang paman telah mengubah identitas dirinya, satu misinya yang kini tengah ia jalankan yaitu, tetap bersikap biasa saja terhadap sang paman. Dia tahu Mr. Black adalah orang yang sangat licik, segala macam cara akan dilakukan oleh Mr. Black demi memuluskan rencana jahatnya.
Sarah yakin, jika Mr. Black ini tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan dirinya, dengan begitu dapat ia simpulkan bahwa dirinya pun akan ikut ditandaskan jika ia sudah berhasil melakukan misi terbesar Mr. Black yaitu menghancurkan Metrocorp, lalu mengambil alih perusahaan yang sejatinya adalah milik ayahnya itu.
"Sungguh kejahatan yang sangat amat terencana," monolognya lagi saat Mr. Black masih saja memandang dengan tersenyum ramah kepada dirinya.
"Julian Adam Parker akan melamarku di pestanya besok malam Paman," ucapnya berbohong. Namun, ada sakit saat ia mengucapkan nama sang sepupu dalam ucapannya tadi.
"Dia sepupuku dan Tuan Alex itu adalah pamanku. Sungguh aku telah dipecundangi oleh dirimu Tuan Black," ucapnya dalam hati.
"Waw! Benarkah? Perkembangan yang sangat baik sayang. Manfaatkan momen tersebut sebagai satu babak besar dalam misi pembalasan dendam kita terhadap mereka."
Sarah menelan salivanya berulang-ulang saat Mr. Black kembali mendengungkan kalimat kehancuran untuk keluarganya itu.
"Kita? Hanya dirimu tidak denganku. Sebodoh inikah diriku? Hingga sekian puluh tahun aku baru mengetahui bangkai kebusukanmu.Hidup satu atap bersama orang yang bahkan menginginkan kehancuran keluargaku dan bukan hal yang mustahil jika diriku akan menjadi target selanjutnya," monolognya lagi.
"Tentu Paman. Aku akan menempatkan misi Paman itu di urutan teratas," ucapnya dengan menampilkan senyum palsunya.
"Bagus sayang."
Mr. Black pergi ke kantornya, sementara Sarah hari ini tidak ada jadwal hingga dia bisa beristirahat di rumah.
Ia kembali menggeledah gudang di kediaman Mr. Black ini. Namun, tak ada satu pun yang ia dapatkan kali ini.
"Sepertinya Paman memiliki tempat rahasia yang lain selain tempat ini," pikirnya, lalu memgunci ruangan tersebut, mengembalikan kunci gudang pada tempatnya semula.
Saat ia tengah berjalan menyusuri lorong di rumah ini, perhatiannya teralihkan pada sebuah ruangan persegi panjang yang terdapat gembok di depannya.
"Aku baru melihat ruangan ini. Tempat apakah ini?" ucapnya, dengan berjalan mendekat lalu dengan gerakan meraih gagang pintu. Namun, sebuah deheman menghentikan niatannya itu.
"Ehm." Sarah menoleh saat tangan sang pemilik suara tersebut meraih pundaknya.
"Paman Jimmi," ucap Sarah berusaha agar tidak terlihat terkejut di hadapan pengawal Mr. Black ini.
"Apa yang Anda lakukan di sini Nona?" tanyanya dengan sesekali pandangan matanya tertuju pada pintu yang digembok itu.
"Ruangan ini Paman. Apa Paman tahu ruangan apa ini?"
"Paman tidak tahu Nona, pernah satu kali Paman memasukinya dan isinya hanya berkas- berkas milik Metrocorp dan juga data-data pribadi milik Tuan Black. Ada apa Nona?" tanya Jimmi lagi. Syukurlah sang pengawal senior di rumah ini tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap Sarah.
Mendengar nama Metrocorp, sungguh detak jantung Sarah terasa sangat kuat berdetak saat mendengar nama perusahaan sang ayah disebutkan oleh pria itu.
"Metrocorp? Paman mengetahui sesuatu tentang Metrocorp?" Sarah semakin penasaran dengan kehidupan Mr. Black yang baru saja ia buka kebenarannya. Banyak hal yang harus ia cari tahu tentang pria yang betah hidup tanpa pendamping hingga usianya yang hampir memasuki kepala lima ini.
"Ya Metrocorp adalah perusahaan besar milik musuh Tuan Black yang kini sudah berganti kepemimpinannya semenjak sang pemilik utama meninggal akibat kecelakaan tragis yang menimpanya beberapa puluh tahun yang lalu," jawab Jimmi tanpa menaruh curiga atas pertanyaan yang diucapkan oleh Sarah tadi.
Yang dia tahu, Sarah adalah keponakan dari sang tuan besar Black Michael.
"Paman bolehkah aku bertanya sesuatu pada Paman?" tanyanya dengan senyuman manis di bibirnya membuat sang pengawal ikut tersenyum juga kepadanya.
"Tentu saja boleh cantik," jawabnya dengan gerakan bermaksud menoel dagu Sarah. Namun, Sarah buru-buru memalingkan wajahnya, hingga ia terhindar dari tangan liar pria hidung salur di depannya ini.
"Dasar kadal buntung! Lihat kening mulus langsung nggak bisa diem tangannya. Dikira aku cewek murahan. Dasar buaya grotol!" umpatnya dalam hati saat berhasil menghindar dari tangan tidak bertanggung jawab milik sang pengawal.
"Apa selama ini Paman Black tidak memiliki seorang istri dan juga anak?" tanyanya langsung pada pertanyaan utamanya.
"Setahu saya sih nggak ada ya Non. Selama ini dia hanya menjadikan wanita sebagai pemuas kebutuhan biologisnya sebagai seorang pria dewasa pada umumnya," jawab sang pengawal tanpa rasa curiga sama sekali.
"Bagus! Pria ini tampaknya tidak menaruh curiga sama sekali terhadap pertanyaanku ini. Lanjut pertanyaan yang berikutnya," bathinnya saat Jimmi masih berdiri di depannya.
"Sebaiknya kita duduk di sofa itu saja Paman!" ucap Sarah seraya duduk di sebuah kursi yang hanya cukup diduduki oleh mereka berdua.
"Itu artinya Paman Black juga tidak memiliki seorang anak atau saudara dekatnya yang lain?" tanyanya setelah kini mereka duduk di kursinya masing-masing.
"Keluarganya hanya Anda Nona," jawabnya lagi.
"Hanya aku? Bukankah beliau merupakan orang yang cukup berada di kota ini Paman?" tanya Sarah heran.
Jimmi mengangguk mengiyakan lalu menyesap lagi lintingan tembakaunya.
"Apakah Paman sudah lama bekerja untuk Paman Black?" Sarah terus menggali informasi dari pria tersebut.
"Pastinya saya tahu jika Nona diadopsi oleh Tuan Black hingga perubahan nama Nona menjadi Adelio Michael," jawabnya seolah tanpa beban dan kecurigaan sedikitpun terhadap pertanyaan Sarah tersebut. Dan hal itu tentu sangat menguntungkan Sarah.
"Apakah Paman juga mengetahui perihal kecelakaan yang menimpa ayahku?" Sarah masih memperhatikan raut wajah sang pengawal, Jimmi masih menjawab seluruh pertanyaannya dengan santai sambil sesekali ia tampak memasukan makanan ringan ke dalam mulutnya.
"Tentu Paman tahu. Ayahmu meninggal karena kecelakaan tunggal yang dialaminya, salah satu fungsi pada kendaraannya tiba-tiba saja tidak berfungsi sama sekali hingga dia harus kehilangan nyawanya saat itu juga," jawabnya lagi.
"Hanya itu yang Paman tahu?" tanyanya lagi.
Jimmi tidak menjawab dia tengah menerima panggilan suara pada ponselnya.
Sarah berpikir sejenak.
"Aku yakin pasti Paman Jimmi juga mengetahui tentang gaun pengantin Ibu yang Paman Black simpan di lemari kaca itu. Lalu cincin pengantin itu milik siapa? Jika selama hidupnya dia belum pernah memiliki seorang istri dan juga belum pernah menikah," pikirnya dalam hati, saat itulah Jimmi kembali bertanya kepada Sarah.
"Apa yang Nona tanyakan tadi? Maaf ada telepon," ucap Jimmi.
"Tentang asmara Paman Black," jawab Sarah merubah pertanyaannya tadi. Ia khawatir Jimmi akan curiga jika ia terus bertanya tentang kematian ayahnya.
"Asmara?" tanya Jimmi dengan senyum seringai di bibirnya.
"He em." Sarah mengangguk mengiyakan.
"Tuan Black mencintai istri musuhnya sendiri."
Selamat membaca.
Ikan hiu makan lemper
Tengkiyu forever 😊
🌿🌿🌿🌿🌿🌿
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴☠️
si Black mncintai ibuny Saran, mkny dia rela mngambil dn mrwat Sarah, huhh😌✌🏿🤘🏿
2023-09-26
1
🔴ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐
wah jangan jangan cinta y mm y Quen yg tak terbalas oleh Mr. Black jd kecewa Mr. Black apa kg saingan perusahaan yg paling unggul adalah peusahaan ayah y Quen makin berani deh Mr. Black
2023-09-16
1
🔴ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐
sungguh sempurna taktikmu Nr. Black samoi Jimmy orang terdekat mu saja tidak tahu siapa itu Sarah, benar2 rapat kebohongan mu Mr. Black
2023-09-16
1