Lama Sarah terdiam saat Andreas menggenggam tangannya setelah ia daratkan bibir merahnya di sana.
"Aku? Bapak bilang aku lebih dari uang dan kekuasaan, apa lebihnya?" tanya Sarah masih belum mengerti. Memang ya, orang dengan kecerdasan intelektual yang tinggi kadang-kadang kurang ahli dalam dunia percintaan dan asmara. Lihatlah Sarah! Dia bahkan belum mengerti arah pembicaraan Andreas, padahal udah dikasih stempel cap bibir merah delima di punggung tangannya.
"Saya mencintaimu, Sarah Adelio Parker," ucapnya tanpa menunggu pertanyaan lainnya dari Sarah.
Sarah terkesiap mendengar kalimat yang diucapkan oleh Andreas, ia reflek menarik tangannya.
"Saya serius lho, Pak. Kenapa Pak Andre anggapnya main-main, sih?" kesalnya dengan mengalihkan pandangan matanya ke depan. Andreas meraih kembali satu tangan Sarah lalu ia bawa ke dadanya. Menatapnya lama tanpa suara.
"Dengarkan aku! Aku sudah berjanji kepada ayahmu untuk selalu ada di sampingmu, menjagamu sampai kamu menemukan pasangan hidupmu. Maafkan aku karena pernah lalai dari tanggung jawabku waktu itu," ungkapnya dengan perasaan menyesal saat mengingat Sarah dibawa pergi oleh seorang pria yang ternyata adalah Mr. Black Michael.
"Sudah terlambat, waktunya sudah habis!" ucap Sarah menegaskan. Namun, sebuah senyum seringai tercipta di bibirnya saat melihat perubahan raut wajah Andreas yang berubah kecewa.
"Nona sudah memiliki seorang suami?" tanyanya.
"Dih! Tadi aja manggilnya aku ke kamu. Sekarang udah kembali ke racikan pabrik, Nona Sarah lagi?" ucap Sarah menyindir. Ia sebenarnya kasihan juga melihat ekspresi wajah Andreas. Akan tetapi , pria yang terlalu serius ini sepertinya harus diajak senam jantung sekali-kali. Jangan tahunya ilmu ketangkasan aja dong!
"Maaf, saya salah menduga. Saya pikir Nona masih sendiri," ucap Andreas berusaha mengalihkan rasa kecewanya. Udah over confident, eh nggak tahunya malah salah tebak. Duh malunya sampai ke ubun-ubun ya, Ndre?
"Saya belum memiliki seorang suami kok, Pak."
Andreas mendongak, raut wajahnya kembali berubah, tampak rona bahagia di sana.
"Eits, jangan buru-buru selebrasi, Pak! Aku belum selesai lho ngomongnya."
Waduh. Tahu nggak rasanya udah tinggal hap terus diambil lagi? Begitulah kiranya gambaran perasaan Andreas. Dikasih secercah harapan lalu disambar dengan petir yang berkilatan. Baiklah, kali ini dia benar-benar tengah mempraktikkan yang orang bilang sedang menunggu yang katanya indah pada waktunya.
"Aku akan dilamar oleh kekasihku malam ini, Pak," ucapnya setengah berbisik di telinga Andreas.
"Siapa, di mana?" tanya Andreas berusaha untuk tetap tenang. Jika memang ini bukan takdirnya, dia bisa apa?
"Julian Adam Parker," jawab Sarah.
"Julian Adam Parker?" Lama Andreas mencerna nama yang disebutkan oleh Sarah tadi, satu alis matanya ia tarik ke atas.
"Siapa dia? Sepupu, saudara jauh? Dan tentunya dia pasti memiliki hubungan keluarga dengan Nona. Dia menyandang nama belakang yang sama, yaitu Parker."
"Aku tahu itu, Pak!" tegasnya.
"Lalu? Untuk apa diteruskan?" Andreas memandang heran terhadap Sarah.
"Tentu saja untuk merebut Metrocorp, Pak. Mereka merebutnya setelah ayahku meninggal dunia dan aku diculik oleh Black brengsek itu," jawab Sarah kesal. Nafasnya memburu mengingat semua kelicikan Mr. Black.
Andreas menangkup kedua pipinya, saling pandang untuk memberikan kekuatan dan keyakinan.
"Aku akan menjadi rekan misimu, Nona," ucap Andreas dengan suara beratnya.
"Rekan misiku? Caranya?"
"Aku akan melamar pekerjaan sebagai sopir pribadimu, Nona. Apakah Nona bisa membantuku untuk bisa masuk ke dalam istana milik Mr. Black itu?"
Sarah tersenyum, sebuah ide muncul dalam pikirannya. Tentunya semua rencananya akan berjalan lebih mudah dengan kehadiran Andreas di dekatnya.
"Bapak harus menyamar menjadi orang lain!" ucap Sarah memberi saran kepada Andreas, Andreas mengangguk mengiyakan.
"Jangan ragukan kemampuanku, Nona. Menjadi pengawalmu dan bekerja untuk keluarga Parker, aku sudah terbiasa dengan dunia seperti itu," ucapnya meyakinkan Sarah yang kini tersenyum manis menanggapi ucapan Andreas.
"Waktunya sangat mendesak Pak, malam ini!"
"Dan kita juga harus bergerak lebih cepat, Nona. Trust me !" ucapnya dengan menggenggam kedua tangan Sarah yang tengah memandangi wajahnya.
"Kenapa? Masih meragukan kemampuanku?" tanya Andreas saat Sarah tak henti memandang wajahnya.
"Aku masih belum percaya hari ini bisa bertemu lagi sama Bapak. Rasanya seperti mimpi, bertahun-tahun aku memimpikan untuk hal yang terjadi hari ini, dan ternyata Tuhan mengatur skenarioNya dengan begitu sempurna. Tidak ada yang terlewat, semua sesuai dengan apa yang kita butuhkan."
"Ya, aku setuju dengan ungkapan itu. Lalu, bagaimana dengan diriku? Apakah ungkapan cintaku akan segera mendapatkan balasan atau hanya hatiku saja yang terus berharap?" Andreas memandang jauh ke depan. Di sana air danau tampak tenang tanpa desiran ombak.
"Apakah aku tampak sekejam itu, Pak?" ucap Sarah merasa bahwa dia tidak perlu bersusah payah menjawab pernyataan cinta Andreas.
"Kenapa menjawab pertanyaan dengan pertanyaan juga?" jawab Andreas, lalu menoleh sekilas kepada Sarah yang kini mendekatkan duduknya terhadap Andreas.
"Kenapa harus diungkapkan? Banyak cara untuk menunjukkan rasa cinta dan kepedulian kita. Tidak harus dengan mengungkapkannya lewat kata-kata cinta."
Andreas menghela nafasnya dalam-dalam. "Setidaknya buatlah aku sebagai pria normal pada umumnya, Nona."
Sarah tersenyum sebelum akhirnya bibirnya berucap juga.
"Aku juga mencintaimu, my driver, my bodyguard."
*
*
Sarah pulang ke kediamannya saat jarum jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 2 siang.
"Paman!" teriaknya saat melihat Mr. Black akan naik ke lantai dua menuju kamarnya. Mr. Black menghentikan langkah kakinya lalu menoleh.
"Apakah Paman sangat sibuk?" tanyanya dengan suara manja yang dibuat-buat. Sungguh ini bukanlah sikapnya. Akan tetapi, misi besarnya juga membutuhkan sikap yang kemenyek itu.
"Selalu, sayang. Namun, itu tidak berlaku untuk gadis cantik seperti dirimu. Ada apa? Kelihatannya ada yang ingin kamu katakan pada Paman. Katakan!"
Sarah menundukkan wajahnya, menjalin jari jemarinya.
"Aku ingin memakai jasa sopir yang merangkap sebagai pengawal juga untukku, Paman," ucapnya dengan mendongak untuk melihat ekspresi wajah Mr. Black akan permintaannya barusan.
"Sopir sekaligus pengawal? Kenapa tiba-tiba, apa ada yang berani mengusik dirimu selama tidak berada di dalam rumah ini?" tanya Mr. Black tampak khawatir.
"Hanya berjaga-jaga saja, Paman. Bukankah menjaga itu lebih baik daripada mengobati?" ucap Sarah menambahkan. Mr. Black tersenyum lalu memgangguk.
"Akan segera Paman carikan! Semoga sesuai dengan keinginanmu. Lalu, bagaimana dengan pengawal yang lama? Apakah harus kita berhentikan saja?"
Sarah terkejut mendengar pertanyaan sekaligus ide Mr. Black tersebut. Ia buru-buru menggelengkan kepalanya berkali-kali.
"Jangan Paman! Tidak baik memutus rizki orang yang bergantung kepada kita. Kasihan keluarganya. Bagaimana jika dia adalah tulang punggung dalam keluarganya itu?" ucap Sarah keberatan dan dia juga ingin Mr. Black tetap berpikir jika dia masih seperti Sarah yang dulu, sebelum semua kebusukan seorang Mr. Black diketahui olehnya.
"Paman bangga terhadap kamu, sayang. Jiwa sosialmu begitu tinggi. Lalu, apakah kamu sudah mendapatkan orang yang ingin kamu jadikan sopir dan pengawal pribadimu itu?"
"Sudah, Paman. Aku akan segera menghubunginya agar dia segera menemui Paman," jawabnya.
Tak lama setelah pangggilan suaranya berakhir, Sarah mendengar suara kuda besi milik Andreas yang berhenti di halaman rumah Mr. Black.
"Itu pasti dia yang datang, Paman. Sarah akan menjemputnya," pintanya terhadap Mr. Black yang diangguki oleh sang paman.
Sarah berlari untuk menyongsong kekasih hatinya yang baru saja turun dari kuda besinya.
"Pak Andre."
🌿🌿🌿🌿🌿☘️☘️☘️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
🔴ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐
pegangin Andreas takut y melayang seperti layangan putus semakin senang y mendengar ungkapan blasan cinta dr Sarah🤭
cieeee..,. cieee Andreas
akhirny cintamu terbalas
2023-09-26
1
🔴ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐
😅😅😅sama2 baru merasakan jatuh cinta pasti rasa y itu hati dag.. dig... dug.... der.., 😅
2023-09-26
1
🔴ᴳᴿ🐅⍣⃝ꉣꉣ𝕬ⁿᶦᵗᵃ🤎𓄂ˢᵐᴾ࿐
cap setempel bibir y salah di punggung tangan seharus di pipi,atau di jidat tanda sayang klo perlu di bibir bia Sarah kaget jantung y terasa copot😅
kode mu blm sampai ke OTK y Sarah, Andreas, msklum km orang pertama yg memperlakukan dia seperti itu🤭
2023-09-26
1