Pertemuan kedua.

"Gila, nggak terasa sudah dua tahun aja kamu memegang perusahaan itu dan perusahaan tersebut bisa berkembang dengan begitu cepat. Gue salut sama dirimu, Bro!" puji pria berambut pirang itu pada Noah.

Mereka berdua saat ini sedang berada dalam sebuah club malam yang cukup terkenal di kota. Noah tersenyum sembari menyesap cairan putih yang ada di dalam gelasnya.

Rasa manis mengalir di tenggorokan dan meninggalkan rasa panas. Noah mengernyit dalam hitungan detik, kemudian dia meletakkan kembali gelas kecil yang kosong miliknya ke atas meja.

"Bagaimana kabar Rose, aku dengar kalian akan menikah?" Noah mengalihkan pembicaraan. Dia mulai jenuh dengan obrolan itu-itu saja.

Seputar karirnya serta percintaannya yang terus menjadi konsumsi pada teman terdekatnya. Serta obrolan tentang pekerjaan dan tentang keberhasilan yang ia dapati setelah dua tahun kepulangannya dari Jerman. Obrolan yang terasa begitu membosankan baginya.

"Sebenarnya aku belum ingin menikah. Makanya aku pulang ke sini agar terhindar dari tuntutan pernikahan itu," jawab lelaki pirang itu santai. Noah menoleh.

"Kamu kabur, fredo?" Noah terkekeh mendengarnya. Sesuatu yang tak pernah dia sangka akan dilakukan temannya itu.

"Sial kenapa nasibmu dan Bryan sangat beruntung!" umpatnya pelan namun masih bisa di dengar Fredo di antara musik yang kian menghentak.

Lelaki berambut hitam kebiruan itu meraih botol vodka dan kembali mengisinya ke dalam sloki lalu menenggaknya lagi hingga habis.

"Beruntung dalam konteks apa?"

"Cinta," jawab Noah jujur.

Kalimat yang terdengar konyol untuk pria dewasa seperti dirinya. Mereka bukan lelaki remaja yang mengharapkan cinta tulus dari lawan jenis, melainkan lelaki dewasa yang hanya butuh dipuaskan has-rat liar yang tersembunyi di dalam diri.

"Jangan tak tahu diri. Cinta apalagi yang kamu maksud, jika sudah begitu banyak wanita yang menjadi koleksi pribadimu seperti kuntum bunga di rumah kaca," cibir Alfredo jengah mendengar ucapan Noah. Siapa yang tak mengenal Noah yang selalu digandrungi banyak wanita.

"Mereka semua berbeda. Mereka hanyalah gadis-gadis materialistis yang menggerogoti hartaku seperti penghisap darah. Tak ada satu pun yang tulus seperti perasaan Rose padamu," jelas Noah.

"Kamu tak tahu saja siapa Rose sebenarnya. Dia itu tipe wanita obsesif. Dan aku belum siap untuk terikat dalam sebuah hubungan. Masih banyak waktu dan sayang melewati keindahan di depan mata saat ini." Fredo mengalihkan pandangan matanya.

Noah hanya menghela napas pendek. Jiwa liar Alfredo yang meletup-letup tentu saja tak akan terima jika harus terikat dengan satu wanita. Lelaki liar itu masih ingin berpetualang dengan banyaknya bidadari dunia.

Manik mata hitam Alfredo tak sengaja melihat seorang wanita dengan rok mini yang mengekspos paha putih mulus milik wanita itu. Wanita memakai baju terbuka itu tampak menikmati minumannya seraya duduk santai. Jarak mereka begitu dekat dengan dua buah kursi kosong di tengah.

Alfredo menatap wanita itu penuh minat. Tatapan 'singa' mengintai mangsa segar yang menggiurkan. Merasa diperhatikan, wanita berambut sebahu itu pun menoleh. Mereka saling menatap nakal.

Melihat ada respon, Alfredo pun memutuskan untuk mendekati wanita cantik yang menggoda kelelakiannya dengan gestur tubuh seksi miliknya.

"Sepertinya aku mendapatkan teman kencan malam ini. Carilah wanita untuk menemanimu bersenang-senang. Malam indah ini terlalu sayang dilalui sendirian dan hanya bertemankan minuman," bisik Alfredo sambil menepuk pundak Noah pelan lalu pergi.

Noah berdecak melihat pria berambut pirang tersebut. Selama bertahun-tahun berteman, Noah tahu betul bagaimana sepak terjang kehidupan malam pria berdarah Jerman itu. Tak ada malam tanpa wanita sebagai penghangat ranjang.

Berbeda dengan Noah, walau dia juga bergonta-ganti pasangan, akan tetapi tak ada satu pun wanita yang bisa mencicipi tubuh kekarnya. Noah tak suka di sentuh oleh sembarang wanita, terutama wanita yang tidak dia hendaki. Alasan yang simple dan terlihat naif untuk ukuran pria playboy sepertinya.

"Ganteng, kok sendirian aja. Nggak mau ikut gabung denganku?" Sebuah sapuan lembut di punggung sedikit mengejutkannya. Noah menoleh pada wanita cantik yang tiba-tiba bergelayut manja padanya.

Dirinya mulai merasakan pusing akibat alkohol yang dia minum ditambah wangi parfum wanita itu begitu menyengat masuk ke dalam indra penciumannya.

Noah mendorong tubuh wanita itu menjauh. Dia merasa jijik disentuh wanita yang pernah disentuh banyak pria.

"Pergi!" usir Noah dingin.

Tatapan tajam yang dia layangkan cukup membuat wanita itu mengerti jika dirinya saat ini tak ingin diganggu oleh siapa pun.

Wanita itu bedecak kesal dengan perlakuan kasar Noah padanya sambil berlalu pergi.

Malam yang terlihat indah bagi Alfredo dan sayang untuk dilewatkan hanya seorang diri bersama minuman, namun berbeda dengan Noah. Dia hanya ingin sendiri saat ini, menikmati kesendiriannya. Justru terasa lebih nyaman.

~ ~ ~

Kabur dan menyelamatkan diri adalah kalimat yang terus berputar di otak Senja saat ini. Melihat keadaan sekitar gadis itu sangat yakin jika dirinya saat ini sedang berada di sebuah kamar hotel yang cukup mahal.

Langkah kaki Senja perlahan ke arah pintu, setelah lebih dahulu menggunakan pakaian dengan cepat dan membersihkan tubuhnya dari percikan darah.

Senja menajamkan pendengarannya untuk menguping terlebih dahulu untuk memastikan apakah ada seseorang di luar pintu sebelum membukanya.

Mungkin Tuhan berpihak padanya atau para penjahat yang tadi menangkapnya itu sedang meremehkan kemampuan bertahan hidupnya.

Tepat saat pintu terbuka, senja seketika melonjak riang di dalam hati mendapati tak seorang pun berada di depan pintu. Tak menunggu waktu lama, dia tentu langsung bergegas untuk kabur agar tak kembali tertangkap.

Tangga darurat adalah alternatif paling bijak untuk menghindari bertemu salah satu dari mereka. Senja yakin, papanya pasti menempatkan pria hitam itu untuk menjaganya agar tidak kabur. Tapi entah kenapa justru orang itu tak ada di tempatnya.

Senja berjalan begitu cepat sampai-sampai kakinya yang tanpa alas itu terasa lecet bergesekan dengan lantai. Penampilannya saat ini begitu memprihatinkan. Rambut berantakan dengan gaun pendek yang begitu ketat mengekspos bentuk tubuh indahnya seperti wanita malam penjaja kenikmatan. Menyedihkan.

Senja menitikkan air mata di tengah napasnya yang kian sesak. dia berhenti sebentar sembari mengatur nafas dengan tangan yang berpegang kuat pada railing tangga.

Senja tak tahu dirinya sudah berjalan seberapa jauh dan ini sudah tangga keberapa yang ia tapaki. Rasa haus dari tenggorokan yang kering, serta rasa capek dan letih menjalar di seluruh tubuhnya. Amarah, sakit hati serta kebencian merasuki setiap aliran pembuluh darahnya.

Senja mencengkram railing tangga begitu erat, hatinya teremas perih mendapati kenyataan orang yang begitu dirinya percaya dan menjadi tempat seharusnya dia berlindung justru menjadi orang yang mengantarkannya pada sebuah jurang kenestapaan. Dengan begitu tega dan tak berperasaan menjual dirinya bagai barang tak beharga.

Bulir bening itu mengalir deras, bersama kebencian yang kini mulai menggerogoti setiap ruang hatinya. Dendam merayapi setiap sel dalam tubuhnya.

"Cepat cari wanita itu segera!" Sebuah suara dari atas sana membuat Senja tersentak. Ia kembali panik dan melanjutkan langkah kakinya untuk terus menuruni anak tangga yang terasa masih begitu panjang.

Senja hanya mampu berdoa agar Tuhan tak terlalu kejam tehadap dirinya. Masih mau memberikan sedikit belas kasih terhadapnya dengan membantunya malam ini.

Senja terus berlari hingga tak tahu sudah berapa lama dan sejauh mana dia pergi. Sendi-sendinya lututnya bahkan sudah mau copot dari tangkainya. Telapak kakinya kebas dan mati rasa bersama napas yang terasa hampir putus di tenggorokan.

Senja berdiri untuk menarik oksigen sejenak sebelum akhirnya dia kembali berjalan dalam kegelapan malam. Di bawah guyuran hujan yang dingin mengguyur seluruh tubuhnya.

Senja  memeluk kedua lengannya yang terasa begitu dingin. Baju tipis yang dia kenakan sudah basah kuyup menjiplak lekukan tubuhnya seakan dirinya tampak setengah telanjang.

Langit tak terlalu baik padanya, bahkan dalam hati dia selalu bertanya. Untuk apa dirinya dilahirkan ke dunia ini jika pada akhirnya hanya kepedihan seumur hidup yang harus dia rasakan?

Banyak orang bilang cinta pertama anak pertama adalah papanya. Tapi bagaimana Senja bisa percaya akan adanya cinta jika cinta pertama yang dia harapkan sebagai tempat berlindung, justru selalu memperlakukannya dengan kejam.

Apakah benar jika dirinya memanglah anak pungut ataukah anak tiri yang dikatakan orang-orang padanya? Senja terus bergelut dengan pikirannya sendiri.

Senja terus melangkah gontai, bibirnya sudah balu dan bergemerutuk. Sekuat tenaga dia bertahan, tapi rasa pusing yang mulai mendera membuat matanya berkunang-kunang hingga akhirnya gelap menutupi matanya.

Dia pun jatuh lunglai ke aspal hitam yang basah tersebut. Dari arah yang berlawan. Sebuh mobil hitam yang dikendarai Noah melaju perlahan. Tak hanya efek alkohol, hujan yang begitu deras pun ikut menutupi pandangan matanya. Sesekali Noah mengerjap-ngerjapkan matanya untuk fokus pada jalan

Tepat di ujung jalan yang begitu sepi Noah memicingkan matanya. Menatap dengan serius apa yang tergeletak di tengah jalan tersebut, matanya pun langsung melebar bersamaan bunyi rem yang diinjak secara mendadak.

Ciiittt! Dug!

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

kalo udah jodoh pasti akan bertemu

2024-03-09

0

Hasbi Asidiqi

Hasbi Asidiqi

jodoh pasti bertemu.....

2023-10-16

0

Ulfa Zumaroh

Ulfa Zumaroh

Noah kmu ketemu jodohmu lgi

2023-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Jangan jual aku Papa!
2 Berlari sejauh mungkin.
3 Nasib badan.
4 Bumerang
5 Pertemuan yang tak menyenangkan.
6 15 ribu vs 186 juta!
7 186 juta bukan 186 ribu!
8 Dijual cepat tanpa perantara.
9 Pertemuan kedua.
10 Sebatang kara.
11 Tak bisa berkutik.
12 Rasa yang tersimpan.
13 Sepenggal kisah pilu.
14 Mendadak menjadi hutang.
15 Makan hati
16 Hati yang terasa penat.
17 Kembali ke neraka.
18 Cemburu itu cinta.
19 Cinta? Kamu pikir aku percaya?
20 Hati yang menderita.
21 Tiga saudara beda watak.
22 Firasat Buruk.
23 Mimpi buruk yang terulang.
24 Buntu Akal.
25 Kesepakatan yang terjalin.
26 Akulah Senja.
27 Aku mau putus.
28 Tak rela.
29 Cinta itu menyiksa.
30 Olah raga jantung di pagi hari.
31 Panas tapi bukan api.
32 Nasehat teman.
33 Nenek tua yang ikut campur.
34 Memulai rencana.
35 Jangan sebut namanya di depanku!
36 Jiwa yang terguncang.
37 Kenyataan yang menyakitkan.
38 Maju satu langkah.
39 Cari-cari kesempatan.
40 Butir bening di ujung mata.
41 Menagih janji
42 Sepenggal kisah masa lalu.
43 Misi pertama.
44 Menang sebelum perang.
45 Sebuah lamaran.
46 Cinta yang rumit.
47 Kekhawatiran Senja.
48 Penolakan Jelita
49 Sikap yang mulai berubah.
50 Ungkapan kasih sayang.
51 Protes Yonna akan sikap Jelita.
52 Terbongkarnya Rahasia.
53 Penolakan Bryan.
54 Masalah Baru yang Muncul.
55 Tabir Masa Lalu.
56 Di Mana Dia?
57 Suara Hati Ginela.
58 Ada Apa dengannya?
59 Seandainya!
60 Terima Kasih Luka.
61 Luka Itu Perih.
62 Campur Tangan Jelita.
63 Merubah Haluan Hati.
64 Cinta Itu Luka
65 Sabar dan Tahan!
66 Balada Black Card.
67 Jatuh Dapat Bonus.
68 Penilaian Sebatas Mata.
69 Liontin Kenangan.
70 Planning Orang Tua.
71 Memulai Rencana.
72 Pagi yang Menggemparkan.
73 Tidur Bersama.
74 Sidang Dosa.
75 Jatuh Tertimpa Tangga.
76 Dilema Hati.
77 Pelampiasan Hati.
78 Singa Salah Kandang.
79 Keterkejutan Yonna.
80 Ultimatum Seorang Ibu.
81 Ayo Memulainya dari Awal!
82 Hari Pernikahan.
83 Pengakuan yang Menyesakkan Dada.
84 Menuntut Talak.
85 Hati yang membiru.
86 Mutasi.
87 Duka Nestapa.
88 Hilang sandaran hidup.
89 Ada yang panas.
90 Fakta yang Mengejutkan
91 Kenyataan itu luka.
92 Rumah tangga sakinah.
93 Liburan ke Eropa.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Jangan jual aku Papa!
2
Berlari sejauh mungkin.
3
Nasib badan.
4
Bumerang
5
Pertemuan yang tak menyenangkan.
6
15 ribu vs 186 juta!
7
186 juta bukan 186 ribu!
8
Dijual cepat tanpa perantara.
9
Pertemuan kedua.
10
Sebatang kara.
11
Tak bisa berkutik.
12
Rasa yang tersimpan.
13
Sepenggal kisah pilu.
14
Mendadak menjadi hutang.
15
Makan hati
16
Hati yang terasa penat.
17
Kembali ke neraka.
18
Cemburu itu cinta.
19
Cinta? Kamu pikir aku percaya?
20
Hati yang menderita.
21
Tiga saudara beda watak.
22
Firasat Buruk.
23
Mimpi buruk yang terulang.
24
Buntu Akal.
25
Kesepakatan yang terjalin.
26
Akulah Senja.
27
Aku mau putus.
28
Tak rela.
29
Cinta itu menyiksa.
30
Olah raga jantung di pagi hari.
31
Panas tapi bukan api.
32
Nasehat teman.
33
Nenek tua yang ikut campur.
34
Memulai rencana.
35
Jangan sebut namanya di depanku!
36
Jiwa yang terguncang.
37
Kenyataan yang menyakitkan.
38
Maju satu langkah.
39
Cari-cari kesempatan.
40
Butir bening di ujung mata.
41
Menagih janji
42
Sepenggal kisah masa lalu.
43
Misi pertama.
44
Menang sebelum perang.
45
Sebuah lamaran.
46
Cinta yang rumit.
47
Kekhawatiran Senja.
48
Penolakan Jelita
49
Sikap yang mulai berubah.
50
Ungkapan kasih sayang.
51
Protes Yonna akan sikap Jelita.
52
Terbongkarnya Rahasia.
53
Penolakan Bryan.
54
Masalah Baru yang Muncul.
55
Tabir Masa Lalu.
56
Di Mana Dia?
57
Suara Hati Ginela.
58
Ada Apa dengannya?
59
Seandainya!
60
Terima Kasih Luka.
61
Luka Itu Perih.
62
Campur Tangan Jelita.
63
Merubah Haluan Hati.
64
Cinta Itu Luka
65
Sabar dan Tahan!
66
Balada Black Card.
67
Jatuh Dapat Bonus.
68
Penilaian Sebatas Mata.
69
Liontin Kenangan.
70
Planning Orang Tua.
71
Memulai Rencana.
72
Pagi yang Menggemparkan.
73
Tidur Bersama.
74
Sidang Dosa.
75
Jatuh Tertimpa Tangga.
76
Dilema Hati.
77
Pelampiasan Hati.
78
Singa Salah Kandang.
79
Keterkejutan Yonna.
80
Ultimatum Seorang Ibu.
81
Ayo Memulainya dari Awal!
82
Hari Pernikahan.
83
Pengakuan yang Menyesakkan Dada.
84
Menuntut Talak.
85
Hati yang membiru.
86
Mutasi.
87
Duka Nestapa.
88
Hilang sandaran hidup.
89
Ada yang panas.
90
Fakta yang Mengejutkan
91
Kenyataan itu luka.
92
Rumah tangga sakinah.
93
Liburan ke Eropa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!