Bab 13: Asal-Usul Negeri Kucing

Jauh sebelum ada kehidupan manusia, di suatu tempat tersembunyi di antara bintang-bintang, terdapat sebuah negeri yang dikenal sebagai Negeri Kucing. Sebuah dunia yang penuh dengan hamparan padang rumput luas, pepohonan rimbun, dan langit yang selalu bercahaya dengan warna keemasan.

Di negeri ini, tidak ada manusia. Hanya ada kucing—bukan kucing biasa, tetapi kucing yang bisa berbicara, berpikir, dan hidup seperti makhluk cerdas lainnya. Mereka membangun masyarakat mereka sendiri, menciptakan sistem pemerintahan, dan membagi wilayah sesuai dengan karakter dan sifat mereka.

Seiring waktu, kucing-kucing ini terbagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan warna bulu mereka. Masing-masing kelompok memiliki pemimpin atau raja mereka sendiri, yang bertugas menjaga keseimbangan dan mengatur rakyatnya.

Kucing Hitam – Sang Penguasa

Di antara semua kucing, kaum kucing hitam memiliki posisi tertinggi. Mereka dikenal karena kebijaksanaan, kekuatan, dan aura misterius yang membuat mereka dihormati oleh kelompok lain. Dari generasi ke generasi, mereka dipimpin oleh seorang raja yang memiliki garis keturunan kuat.

Hingga akhirnya, pada generasi ke-17, lahirlah seorang raja yang diberi nama Blackm—pemimpin tertinggi dari semua kucing hitam. Dengan kecerdasannya, ia membawa banyak perubahan bagi Negeri Kucing, membuatnya semakin maju dan berkembang.

Kucing Oren & Abu-Abu – Sang Penyendiri

Berbeda dengan kucing hitam yang suka berkuasa, kaum kucing oren dan abu-abu memilih jalan yang berbeda. Mereka adalah kucing-kucing yang memiliki jiwa bebas, lebih suka hidup tanpa aturan yang mengikat mereka.

Ketika kesempatan untuk hidup di dunia manusia muncul, mereka menolak berbaur dan malah memilih mengasingkan diri di dalam hutan. Mereka percaya bahwa dunia manusia terlalu penuh dengan intrik dan kepalsuan.

Meskipun begitu, mereka tetap menjaga hubungan dengan kaum mereka yang lain. Kadang-kadang, mereka muncul di perbatasan kota untuk berdagang atau mencari informasi, tetapi setelah itu, mereka kembali ke kehidupan liar mereka di hutan.

Kucing Putih – Pengusaha dan Pejabat

Di sisi lain, kaum kucing putih justru melihat dunia manusia sebagai ladang emas. Mereka memiliki sifat ambisius dan pintar dalam berbisnis, sehingga begitu mereka tiba di dunia manusia, mereka langsung memanfaatkan kesempatan yang ada.

Dalam waktu singkat, banyak dari mereka menjadi pengusaha sukses, pemilik perusahaan, dan orang-orang kaya yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat manusia. Mereka dengan cepat beradaptasi, membangun jaringan sosial, dan memperkaya diri dengan segala cara yang mereka bisa.

Bagi mereka, dunia manusia adalah peluang untuk berkembang dan mendapatkan lebih banyak kekuatan.

Kucing Coklat – Masih Menentukan Nasibnya

Berbeda dengan kelompok lain yang sudah memiliki jalannya masing-masing, kaum kucing coklat masih berada dalam dilema. Mereka belum sepenuhnya memutuskan apakah akan tetap di Negeri Kucing, tinggal di hutan, atau berbaur dengan manusia.

Sebagian dari mereka memilih untuk hidup sederhana, sementara yang lain mencoba berbagai cara untuk menemukan tempat mereka di dunia yang baru.

---

Ketika dimensi antara Negeri Kucing dan dunia manusia terbuka, masing-masing kelompok memiliki pilihan mereka sendiri. Ada yang menerima kehidupan manusia dengan tangan terbuka, ada yang ragu, dan ada pula yang menolaknya sama sekali.

Namun satu hal yang pasti: kehidupan mereka tidak akan pernah sama lagi.

Awal Mula Negeri Kucing – Era Black Shadow

Sebelum Negeri Kucing berkembang seperti sekarang, Black Shadow adalah raja pertama yang memimpin para kucing hitam. Ia adalah sosok yang kuat, penuh wibawa, dan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam strategi serta sihir.

Pada masa pemerintahannya, Negeri Kucing masih dalam keadaan primitif. Kucing-kucing hidup berkelompok tanpa aturan yang jelas, sering terjadi konflik antar warna, dan banyak yang masih hidup dengan naluri liar mereka. Black Shadow-lah yang pertama kali membentuk sistem kerajaan, memberikan struktur sosial yang lebih teratur, dan mengajarkan mereka tentang pentingnya kekuatan serta keseimbangan.

Ia mengajarkan para kucing untuk membangun kota-kota kecil, menciptakan hukum, dan mulai menggunakan sihir untuk menjaga keseimbangan negeri mereka. Berkat kepemimpinannya, Negeri Kucing berkembang menjadi wilayah yang makmur, di mana setiap kucing memiliki tempatnya masing-masing.

Namun, setelah ratusan tahun berlalu, setiap generasi memiliki pemimpinnya sendiri. Beberapa membawa kemajuan, sementara yang lain membuat negeri itu mengalami kemunduran. Hingga akhirnya, tibalah generasi ke-17—di mana Blackm menjadi raja baru bagi kucing hitam, melanjutkan warisan Black Shadow.

Namun, berbeda dengan para pendahulunya, Blackm menghadapi tantangan yang lebih besar: kehidupan di dunia manusia.

----

Pada masa itu, negeri tersebut dipimpin oleh Black Shadow, raja pertama yang membawa persatuan bagi seluruh kaum kucing. Sebelum kepemimpinannya, kucing-kucing di negeri itu hidup secara terpisah dalam kelompok-kelompok kecil, tidak memiliki sistem pemerintahan yang jelas. Namun, Black Shadow menyatukan mereka, membentuk sebuah kerajaan yang kuat.

Suatu hari, Dewi yang menjaga Negeri Kucing datang membawa sebuah usulan.

> "Dunia ini hanya bisa membawamu sejauh ini, tetapi ada dunia lain di luar sana—dunia manusia. Jika kalian ingin berkembang lebih jauh, aku bisa membuka jalan untuk kalian."

Black Shadow adalah raja pertama yang menerima usulan itu. Ia memahami bahwa meskipun Negeri Kucing adalah tempat yang aman, ada batasan yang tidak bisa mereka lampaui jika tetap tinggal di sana.

Dengan kekuatan Dewi, Negeri Kucing diberikan kemampuan untuk berpindah ke dunia manusia. Namun, meskipun pintu telah terbuka, Black Shadow dan generasi setelahnya tidak langsung melakukan perpindahan secara besar-besaran.

Banyak yang ragu.

Sebagian kucing masih merasa nyaman dengan kehidupan lama mereka dan tidak ingin mengambil risiko. Sebagian kecil lainnya mencoba tinggal di dunia manusia, tetapi jumlah mereka tidak cukup banyak untuk menciptakan perubahan besar.

Generasi Demi Generasi Berlalu

Setelah Black Shadow, kerajaan dipimpin oleh banyak generasi raja lainnya. Negeri Kucing tetap ada, tetapi hubungan dengan dunia manusia masih terbatas.

Hingga akhirnya, pada generasi ke-17, lahirlah seorang raja bernama Blackm.

Berbeda dengan para pendahulunya, Blackm melihat peluang besar di dunia manusia. Ia tidak ingin hanya menjadi legenda di negeri sendiri—ia ingin membawa kaumnya menuju kehidupan yang lebih maju.

Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan persiapan, Blackm akhirnya memutuskan untuk memimpin perpindahan besar-besaran ke dunia manusia.

Rahasia yang Harus Dijaga

Meskipun mereka telah hidup lama di dunia manusia, kaum kucing memiliki aturan ketat yang harus mereka patuhi. Mereka tidak boleh sembarangan menunjukkan identitas asli mereka kepada manusia biasa.

Selain itu, ada satu hal yang menjadi tantangan terbesar mereka—kutukan waktu.

> "Saat tengah malam tiba, kau akan dipaksa berubah kembali menjadi kucing."

"Di siang hari, kau hanya boleh berubah menjadi kucing maksimal tiga kali. Jika lebih dari itu, kau akan tetap menjadi kucing selama 24 jam penuh."

Aturan ini tidak bisa dilanggar, karena merupakan bagian dari syarat yang ditetapkan oleh Dewi.

Kini, meskipun mereka telah hidup di dunia manusia selama ratusan tahun, kaum kucing tetap memiliki masa lalu, identitas, dan rahasia yang harus mereka jaga.

Permasalahan Antara Kucing Oren, Abu-Abu, dan Coklat

Meskipun berasal dari Negeri Kucing yang sama, kaum kucing Oren, Abu-Abu, dan Coklat tidak pernah benar-benar akur. Mereka memiliki konflik yang telah berlangsung selama berabad-abad, bahkan sejak mereka masih hidup di Negeri Kucing sebelum berpindah ke dunia manusia.

Akar Permasalahan

Pada awalnya, Negeri Kucing dipimpin oleh Black Shadow, raja pertama kaum kucing Hitam. Di masa itu, kehidupan para kucing masih harmonis, tetapi seiring waktu, perbedaan prinsip dan cara hidup membuat beberapa kelompok mulai menjauh dari yang lain.

Kaum Kucing Oren dan Abu-Abu Mengasingkan Diri

Kaum kucing Oren dikenal keras kepala, bebas, dan tidak suka diatur. Mereka lebih suka berburu dan hidup liar di alam dibandingkan tinggal bersama manusia. Sementara itu, kaum kucing Abu-Abu lebih tenang tetapi cenderung misterius, suka menjaga rahasia, dan hanya percaya pada sesama mereka. Karena merasa tidak cocok dengan kehidupan modern dan peraturan yang ditetapkan oleh para pemimpin Negeri Kucing, mereka memutuskan untuk mengasingkan diri ke dalam hutan.

Kaum Kucing Coklat Menjadi Kaum Terbuang

Berbeda dengan kaum kucing Putih yang berkembang sebagai kaum pengusaha kaya, kaum kucing Coklat tidak memiliki keahlian atau ambisi yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan dunia manusia. Mereka tidak bekerja, banyak yang menjadi pengemis, dan beberapa bahkan beralih ke kejahatan kecil untuk bertahan hidup. Hal ini menyebabkan kaum lain memandang rendah mereka dan menjauhi mereka.

Konflik yang Berkepanjangan

Karena kaum kucing Oren dan Abu-Abu memilih hidup di hutan, mereka sering berburu untuk makanan mereka sendiri. Namun, wilayah perburuan semakin menyempit karena perkembangan dunia manusia. Suatu hari, kaum kucing Oren mulai menuduh kaum kucing Coklat mencuri hasil buruan mereka untuk dijual ke manusia. Sebaliknya, kaum kucing Coklat menuduh kaum kucing Abu-Abu menutupi kejahatan yang sebenarnya mereka lakukan.

Perselisihan semakin memanas ketika kaum kucing Abu-Abu, yang terkenal sebagai kaum yang bijak dan penuh rahasia, menolak untuk ikut campur dalam konflik itu. Mereka merasa tidak bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi, sehingga kaum Oren dan Coklat semakin berang terhadap mereka.

Kebencian yang Berlanjut

Kaum kucing Oren dan Abu-Abu menganggap kaum kucing Coklat sebagai parasit yang hanya menyusahkan dan tidak mau bekerja. Sementara itu, kaum kucing Coklat menganggap kaum Oren sebagai barbar dan kaum Abu-Abu sebagai pengecut yang hanya bisa bersembunyi di balik rahasia mereka.

Tidak ada yang mau mengalah, dan akibatnya, ketiga kaum ini terus hidup dalam kebencian satu sama lain, meskipun mereka berasal dari Negeri yang sama.

Pemecahan Masalah

Konflik ini akhirnya mencapai puncaknya ketika seekor kucing dari kaum Hitam, yang bertindak sebagai perantara antar-kaum, turun tangan untuk mencari solusi. Dia mengumpulkan perwakilan dari ketiga kaum dan memaksa mereka untuk berdialog. Setelah perdebatan panjang, mereka akhirnya menyadari bahwa ketidakpercayaan dan kebencian selama ini berasal dari kesalahpahaman yang tidak pernah diselesaikan.

Dengan bantuan kaum Hitam sebagai mediator dan beberapa kaum kucing Putih yang menawarkan pekerjaan bagi kaum Coklat, secara perlahan hubungan mereka mulai membaik. Tidak semua masalah terselesaikan, tetapi setidaknya mereka tidak lagi berkonflik sekeras sebelumnya.

Bersambung...

Episodes
1 Bab 1: Peluang Baru dan Ketidaksengajaan
2 Bab 2: Tes Tak Terduga dan Dunia Baru
3 Bab 3: Ujian Terakhir dan Keputusan Rahasia
4 Bab 4: Debat yang Panjang
5 Bab 5: Tidak jadi Marah dan Menjadi Tes Dadakan
6 Bab 6: Drama Presiden Perusahaan
7 Bab 7: Perubahan yang Tiba-tiba
8 Bab 8: Menanti Kabar dengan Penuh Harapan
9 Bab 9: Sesuatu yang Luar Biasa
10 Bab 10: Audisi Dadakan di Dapur
11 Bab 11: Apakah Mereka Monster?
12 Bab 12: Rahasia Keluarga Besar
13 Bab 13: Asal-Usul Negeri Kucing
14 Bab 14: Masa Lalu yang Kelam
15 Bab 15: Rumah yang Hampa
16 Bab 16: Cahaya di Tengah Kesendirian
17 Bab 17: Langkah yang Kembali
18 Bab 18: Kesuksesan yang Manis
19 Bab 19: Jalan Keluar yang Kecil
20 Bab 20: Bayangan di Balik Kegelapan
21 Bab 21: Bayangan di Balik Konspirasi
22 Bab 22: Permainan di Balik Dapur (Season 2)
23 Bab 23: Bonus Adalah Teman Baikku
24 Bab 24: Koki Dadakan di Rumah Utama
25 Bab 25: Bayangan yang Tak Terhindarkan
26 Bab 26: Rasa yang Tak Terungkap
27 Bab 27: Bos Gila dan Koki Pemarah
28 Bab 28: Rencana Balas Dendam
29 Bab 29: Bos Setan yang Luar Biasa
30 Bab 30: Luxia dan kutukan bonus
31 Bab 31: Terbakarnya Rasa Persaingan
32 Bab 32: Penentuan Juara Koki Terhebat
33 Bab 33: Hal Baru Sedang Terjadi
34 Bab 34: Ada Apa Dengan perasaan ini!
35 Bab 35: Apa yang Terjadi dengan Hati ini!
36 Bab 36: Kejahilan Pak Bos
37 Bab 37: Sore Hari, Ruang Pribadi Lacky
Episodes

Updated 37 Episodes

1
Bab 1: Peluang Baru dan Ketidaksengajaan
2
Bab 2: Tes Tak Terduga dan Dunia Baru
3
Bab 3: Ujian Terakhir dan Keputusan Rahasia
4
Bab 4: Debat yang Panjang
5
Bab 5: Tidak jadi Marah dan Menjadi Tes Dadakan
6
Bab 6: Drama Presiden Perusahaan
7
Bab 7: Perubahan yang Tiba-tiba
8
Bab 8: Menanti Kabar dengan Penuh Harapan
9
Bab 9: Sesuatu yang Luar Biasa
10
Bab 10: Audisi Dadakan di Dapur
11
Bab 11: Apakah Mereka Monster?
12
Bab 12: Rahasia Keluarga Besar
13
Bab 13: Asal-Usul Negeri Kucing
14
Bab 14: Masa Lalu yang Kelam
15
Bab 15: Rumah yang Hampa
16
Bab 16: Cahaya di Tengah Kesendirian
17
Bab 17: Langkah yang Kembali
18
Bab 18: Kesuksesan yang Manis
19
Bab 19: Jalan Keluar yang Kecil
20
Bab 20: Bayangan di Balik Kegelapan
21
Bab 21: Bayangan di Balik Konspirasi
22
Bab 22: Permainan di Balik Dapur (Season 2)
23
Bab 23: Bonus Adalah Teman Baikku
24
Bab 24: Koki Dadakan di Rumah Utama
25
Bab 25: Bayangan yang Tak Terhindarkan
26
Bab 26: Rasa yang Tak Terungkap
27
Bab 27: Bos Gila dan Koki Pemarah
28
Bab 28: Rencana Balas Dendam
29
Bab 29: Bos Setan yang Luar Biasa
30
Bab 30: Luxia dan kutukan bonus
31
Bab 31: Terbakarnya Rasa Persaingan
32
Bab 32: Penentuan Juara Koki Terhebat
33
Bab 33: Hal Baru Sedang Terjadi
34
Bab 34: Ada Apa Dengan perasaan ini!
35
Bab 35: Apa yang Terjadi dengan Hati ini!
36
Bab 36: Kejahilan Pak Bos
37
Bab 37: Sore Hari, Ruang Pribadi Lacky

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!