SYA 20

Emi yang menuggu hanya diam saja sampai Emi berkata lagi kepada penjual properti.”Maaf tuan kenapa anda diam saja. Apa tidak bisa memberitahukan kepada saya sejarah kelam apa yang ada di rumah ini,”ucap Emi lagi.

“Maafkan saja pengunjug,”ucap Penjual properti.

“Saya akan katakan kepada anda. Di rumah ini terjadi pembunuhan satu keluarga yang menyebabakn rumah ini murah,”ucap penjual properti.

“Apa pembunuhan satu keluarga. Tapi bukan ada rumah yang sama  sejarah kelamnya tapi kenapa hanya rumah ini hanrganya di bawah 1 juta,”kata Emi.

“Seperti yang saya katakan tadi pengunjung. Tidak hanya satu keluarga saja yang mati. Tapi pembeli dari rumah ini juga mendapatkan masalah yang sama. Mengalami hal yang sama, in sudah ke 9 kali terjadi ada yang membeli rumah ini. Tapi mereka semua terbunuh hanya dalam satu hari saja,”kata penjual properti.

“Jadi seperti itu,”kata Emi yang terdiam. Tapi melihat itu Emi merasa ada yang aneh sehingga dia memutuskan untuk memberli rumah tersebut.

“Saya akan membeli rumah ini?,”ucap Emi.

“Apa nona yakin setelah saya mengatakan semua yang terjadi pada rumah ini. Nona masih ingin membeli rumah ini,”kata penjual properti. Emi hanya menganggu saja kepada penjual. Setelah rumah yang dipilih dia melihat tanah dinegara C.

Emi yang membolak balikkan buku kateloknya untuk melihat tanah yang cocok untuk dia bisa manfaatkan. Setelah menemukan tanah yang sesuai dengan keinginan Emi dia memberikan kepada penjual properti. Sambil menuggu proses Emi melihat pulau yang ada di katalok hanya ada 5 pulau yang dijual dengan harga 5 juta ke atas.

Dimana pulau yang dilihat oleh Emi dari negara X hanya satu tapi tidak sesuai dengan keinginan Emi. Sehingga dia melihat pulau lain dinegara lain, setelah mencari ada satu pulau yang membuat Emi ingin memilikinya. “Tuan apa pulau ini sudah ada sertifikat pulaunya,”ucap Emi sambil menujuk pulau yang di inginkan oleh Emi.

“Itu sudah ada. Tapi apa anda ingin membeli pulau tersebut. Apa anda yakin dengan pilihan anda,”kata Penjual properti. Emi hanya menganggu saja tapi setelah melihat wajah dari penjual properti yang sedikit pucat. Membuat Emi bertanya,”Ada apa tuan kenapa anda terlihat tidak senang dengan pilihan saya?.”

“Bukan saya tidak suka hanya saja. Jika anda ingin membeli pulau itu harus langsung dengan pepiliknya karena ada syaratnya,”kata penjual properti yang sedikit ragu.

“Saya tidak masalah,kapan saya bisa bertemu,”kata Emi.

“Jika bisa sekarang saya akan menghubungi orangnya,”kata penjual properti.

“Tapi berapa lama saya harus menuggu. Apa saya bisa mencari makanan dulu dan berkeliling,”kata Emi.

“Tidak lama nona, orangnya akan segera datang ke sini. Tapi nona jika bisa jangan terkejut dengan pemiliknya,”kata penjual properti. Emi yang mendengar sedikit bingung dan berkata dalam hati,”Memangnya apa yang perluh ditakutkan dengan pemilik pulau ini.”

Emi yang tidak tahu hanya bisa menuggu sampai penjual properti berdiri menyambut pemilik pulau yang di inginkan oleh Emi.”Maaf tuan ada yang ingin membeli pulau anda,dia seorang wanita ini dia orangnya,”ucap penjual sambil menuju Emi.

“Halo apa anda pemilik pulau ini,”ucap Emi dengan santai.

“Itu benar, apa kamu yakin ingin membeli pulau ini. Tapi ada syarat yang harus anda penuhi jika ingin membeli pulau ini,”ucap pemilik pulau. Emi yang melihat dari atas sampai bawah orang yang didepan ini memilik aura yang bahaya.

“Kenapa anda melihat saya, apa anda takut dengan saya. Jika tidak ingin membeli pulaunya beli yang lain saja,”ucap pemilik pulau.

“Tidak, hanya saja aura anda ini sama dengan tentara bayaran yang mengantarkan saya. Apa kalian satu profesi,”ucap Emi yang begitu saja.

“Lupakan apa yang saya katakan tadi. Apa syaratnya kembali ke pulau saja,”Emi.

Pemilik pulau yang melihat wanita didepannya sedikit aneh saat melihat dirinya. Kebanyakan orang yang membeli pulaunya takut setelah bertemu dengan dirinya dan membatalkannya.”Apa anda tidak takut dengan saya,”kata pemilik pulau.

“Apa yang perlu saya takutnya saya hanya mencari ketenangan saja untuk tetap hidup,”kata Emi yang melihat dengan santai.

“Anda sangat menarik sekali, saya suka.Syaratnya mudah saja, saya akan memberikan pulau itu asalkan kami bisa tetap mengoperasikan pekerjaan kami yang ada dipulau,”kata pemilik pulau.

“Maksud anda ini ingin tinggal dipulau untuk menjalankan bisnis begitu,”kata Emi.

“Itu benar anda juga akan mendapatkan pembayaran dari kami,”ucap pemilik pulau.

“Tapi jika boleh tahu bisnis apa yang anda jalankan di pulau. Jika itu berbahaya atau merugikan saya sepertinya saya harus menolak.  Seperti yang ada tahu saya hanya wanita yang sedang hamil sedang mencari tempat untuk mencari nafkah saja untuk masa depan,”kata Emi.

“Anda tidak usah perlu tahu, itu tidak akan membahayakan anda. Jadi bagaimana?,”ucap pemilik pulau. Tapi pada saat hendak menjawab terjadi sesuatu yang tidak terduga yang membuat keduanya melihat ke arah lain.

“Apa yang terjadi disana?,”ucap Emi.

“Kurasa ada perebutan orang disana,”kata pemilik tanah. Tapi Emi yang melihat orang dengan wajah tidak asing membuat Emi berjalan mendekat. Tapi pemilik itu menghentikan Emi.

“Sebaiknya anda jangan kesana itu akan berbahaya,”kata pemilik pulau.

“Maaf tapi saya ingin melihat orang yang terluka itu seperti adik saya,”kata Emi.

“Apa yang anda katakan, pasti anda salah orang di sini banyak orang yang sama,”kata pemilik pulau. Emi yang mencoba melepaskan tangan dari pemilik pulau karena ingin ke arah kerumunan. Pemilik pulau yang merasa tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa menemani Emi.

“Baiklah asalkan aku bersama anda?,”kata pemilik pulau.

“Kenapa saya harus bersama anda,”kata Emi yang bingung.

“Karena anda adalah pelanggan saya. Aku tidak mau orang yang menjadi pelanggan pertama saya pergi begitu saja sebelum menjawab tawaran yang sudah saya berikan kepada anda barusan,”kata Pemilik pulau.

“Baiklah,”ucap Emi yang hanya bisa menerima tawaran itu. Mereka berdua yang berjalan ke arah ke ramaian. Pemilik pulau yang berjalan tanpa takut dan berkata,”Apa yang sedang kalian lakukan?.”

“Untuk apa anda ingin tahu,”ucap satu orang yang berdepat. Tapi Emi yang melihat orang yang terluka yang sedang direbutkan oleh dua belah pihak.”Bili,”ucap Emi yang berjalan ke arah Bili

Dimana Emi memastikan orang yang dia lihat itu bukan Bili. Tapi semakin dekat  Emi yakin kalau yang direbutkan oleh mereka adalah Bili.

“Bili apa yang terjadi dengan kamu, Bili bangun ini kakak,”ucap Emi yang menggoyangkan tubuh Bili. Tapi Emi yang melihat kalau tubuh bagian belakang dari Emi berdarah.

“Darah,”ucap Emi. Belum sempat untuk memeiksa kedua orang yang merebutkan Bili menarik Emi.”Hai kamu siapa dia milikku,”ucap mereka berdua. Sedangkan Emi yang mendengarnya melihat mereka berdua dengan tajam.

“Siapa yang milik kalian. Apa kalian yang melukai adiku,”kata Emi yang tadi biasa saja pendiam. Berubah setelah melihat Bili terluka apa lagi Emi selalu diperlakukan tidak baik oleh Bram. Membuat Emi sedikit ada perubahan pada dirinya yang akan melawan siapa saja yang sudah mengganggu dirinya. Lalu apa yang terjadi dengan Emi yang menatap kedua orang penjahat didepannya. Apakah Bili akan selamat dan bisakan Emi menolong Bili?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!