Setelah pertemuan itu Bram menghubungi Mira teman dari Emi untuk menayakan tentang Emi. Mira yang juga sangat antusias menceritakan kepada Bram tentang sahabatnya. Tapi Mira yang tidak tahu tentang Bram hanya mendapatkan sisi baik dari Jonet tentang siapa Bram itu. Karena Jonet juga menyembunyikan sesuatu dari Mira.
Di tempat Bram, Jonet yang seperti biasanya bermain dimana Jonet bertemu dengan orang tuanya yang dimana mereka membahas tentang seorang yang Jonet tidak kenal. Jonet bertanya siapa yang orang tua dia tanyakan tapi alhasil Bram masih saja tidak menjawab. Sehingga Jonet tidak bertanya lagi dan membahas Emi. Dimana Bram ingin mendapatkan Emi untuk kepentingan dirinya. Tapi apa usaha Bram akan mendapatkan hasil yang memuaskan tentang cita Emi.
Di sisi lain Emi yang sudah pulang saat malam itu membuka laptopnya dan mendapatkan kalau bab yang dia upload malah membuat pembaca banyak. Tepat pada posisi pertama dari semua karya yang ada Emi mendapatkan email dari editornya. Kalau sisa dari bab akan di cetak dan untuk filmnya rencananya akan dibuat dua kali.
Emi sangat senang dengan hasil yang tidak terduga itu tapi disisi lain dia tidak tahu apa semua ini akan berlancar nanti. Waktu terus berjalan dimana pertemuan yang direncanakan oleh Mira dna Jonet untuk mendekatkan Emi dan Bram berjalan lancar. Tapi Emi yang sudah sedikit ada rasa dengan Bram membuka hatinya.
Pertemuan yang kedua itu Bram dan Emi sedikit bertukar cerita dimana ada juga Mira dan Jonet yang juga asik berbincang.”Katanya darai Mira kamu tidak ingin pacarakan apa itu benar Emi,”ucap Bram. Emi yang mendengar itu hanya menganggu saja kepada Bram, tanpa berkata dia hanya menggerakan tubuhnya saja.
“Kenapa kamu tidak mau pacarakan apa ada alasannya Emi, tapi jika aku mengajaka kamu menikah apa kamu mau,”ucap Bram yang dengan berani bertanya kepada Emi. Emi mendengar perkataan itu sedikit terkejut dan tidak tahu apa yang akan dia jawab. Mira yang sempat mencuri pembicaraan mereka sempat membantu Emi.
“Jika kamu memang serius kenapa kamu tidak langsung saja datang ke tempat orang tuanya. Minta langsung dari orang tuanya jika kamu memang serius,”kata Mira yang merangkul Emi. Tapi tidak lama kemudian Emi mendapatkan pesan dari rumah kalau ada tamu untuk dia. Emi tidak tahu siapa tamu yang dimaksudkan oleh ibunya itu.
Tapi karena orang tuanya diminta untuka dia pulang hanya bisa mengakhiri pembicaraan mereka.”Ada apa Emi?,”ucap Mira yang melihat wajah Emi yang tidak biasanya.
“Maaf ya semuanya aku harus kembali ke rumah orang tuaku menyuruh aku kembali,”kata Emi.
“Tidak biasanya orang tua kamu menyuruh kamu pulang Emi,”ucap Mira. Emi juga tidak tahu hanya bisa diam saja dan segera meninggalkan mereka bertiga. Emi segera pulang dengan mobil yang dia bawa tidak lupa dia meminta maaf kepada Mira karena tidak bisa mengantar dia pulang. Mira yang tahu hanya bisa menganggu saja.
Di perjalanan pulang Emi yang juga tidak tahu kenapa orang tuanya menyuruh dia pulang hanya bisa mencari tahu. Tepat di rumah pintu sudah terbuka dimana terlihat dua orang yang tidak asing bagi Emi.”Anda bukan sutradara dan pak editor ya, kenapa malam-malam datang ke rumah saya. Ada apa ya?,”ucap Emi yang segera duduk.
“Emi mereka datang ke sini untuk melanjutan pembicaraan kita waktu itu,”ucap Azam.
“Pembicaraan yang ada di cafe waktu itu. Tapi bukan waktu itu sudah selesai semua ya,”ucap Emi yang maish tidak mengerti.
“Itu benar hanya saja anda yang sudah mengupload kelanjutan novel anda waktu itu berpikir untuk mengubah sedikit kontrakanya,”ucap Editor.
“Mengubah kontraknya yang bagaimana ya?,”kata Emi yang menuggu mereka menjelaskan.
“Kontrak awal kita anda bisa mengirim semua hasil ke novel online. Tapi kontrak itu kita ubah menjadi anda tidak bisa mengupload novel sebelum mendapatkan izin dari kami. Jika bisa novel online yang akan anda gunakan harus ada dibawah ke pemimpinan kita. Maksudnya situnya itu harus milik kita. Apa nona Emi bersedia dengan pengubahan kontraknya?,”ucap editornya.
“Saya tidak masalah tapi hanya karya yang memang saya kirim untuk anda bukan. Tapi jika ada karya lain saya bisa mengupload di situs yang biasa saja datangi,”kata Emi.
“Jika saran saya anda tidak keberatan situs anda bisa berubah untuk karya yang belum ada berikan ke situs resmi kami ini. Di sini anda juga bisa mendapatkan pengahasilan dari karya anda yang tentunya belum anda kirim ke kami,”kata Editor.
“Jika begitu baiklah saya terima, itu tapi pak sutradara datang ke sini apa juga sama,”ucap Emi ke topik lain.
“Maaf nona bukan saya datang ke sini ingin memperlihatkan naskah film yang dibuat dari novel anda apa ada kesalahan atau tidak sebelumkita memulai pembuatnya,”ucap sutradara. Emi mengambil naskah film yang sudah dibuat dari novel yang dibuat oleh Emi. Emi membaca dengan hati-hati sampai tidak ada yang keterlewatkan sedikitpun. Dimana cerita sama dan percakapaan juga sama dengan novel yang dibuat oleh Emi.
“Saya setuju dengan naskah ini tuan, tapi kapan pembuatan filmnya akan dilakukan,”kata Emi yang juga ingin tahu perkembangan film dari novelnya.
“Anda tidak usah khawatir kita sedang mencari pemeran toko dari novel anda setelah semua siap kita akan melakukan syutingnya dilokasi yang sudah dipersiapkan. Untuk kabar yang lain kami akan memberitahu anda nanti,”ucap sutradara. Emi yang sudah mendapatkan kepastian itu hanya bisa tersenyum.
Pembicaraan yang panjang sudah selesai dimana kedua tamu sudah selesai.”Kakak hebat,”ucap Bili dari belakang.
“Bili kamu belum tidur,”ucap Emi yang menoleh kebelakang. Bili menggelengkan kepalanya saja karena dia secara diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka.
“Tapi kak nanti uang itu kakak buat apa nanti,”ucap Bili. Emi yang sedikit mendengar perkataan dari Bili berpikir sambil melihat ke orang tuanya.”Ayah, ibu Bili untuk aku yang seorang penulis ini dan pembuatan film ini bisa dirahasiakan dari saudara kita dan teman Emi tidak,”ucap Emi.
“kenapa kakak mau menyembunyikan identitas kakak,”kata Bili yang tidak tahu apa yang direncanakan oleh kakaknya Emi.
“Aku hanya ingin menyembunyikan saja, kita tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Tapi jika ayah dan ibu membutuhkannya bisa dipakai, aku serahkan kepada ayah dan ibu saja uang itu,”ucap Emi.
“Apa kamu yakin dengan keputusan kamu ini Emi, bagaimana juka uang itu ayah habiskan dengan ibu kamu bersama dengan adik kamu,”kata Azam. Emi tersenyum dan menggelengkan kepalanya karena dia tidak masalah dengan semuanya.
Di tempat lain Mira yang masih tinggal berhadapan dengan Bram yang ingin tahu tentang Emi. Mira hanya bisa memberitahukan tentang Emi yang dia tahu. Bram yang sudah tahu siapa Emi hanya bisa menjalankan rencana kedua dia untuk mendapatkan Emi dan apa yang dia miliki. Untuk rencana besarnya, tapi bagaimana Emi akan masuk ke dalam perangkap Bram?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments