Malam tiba dimana Emi yang hendak pergi ke pertemuan itu mengalami masalah sehingga Emi terlambat. Tapi saat dia sampai di tempat pertemuan Emi menghubungi Mira yang dimana dia juga menayakan Emi ada dimana. Mira yang bersama dengan kawan yang lain yang sudah berkumpul tidak melihat Emi.”Hai Mira dimana Emi kenapa dia belum datang juga?,”ucap kawannya.
Tapi saat kawannya menayakan keberadaan Emi. Telepon masuk dari Emi kalau dia baru saja sampai di lokasi dan dia menayakan posisi mereka ada dimana. Mira yang memberitahukan Emi kalau mereka berkumpul di bagian belakang rumah makan. Dimana tempat itu sangat luas dan bisa berkumpul dengan banyak orang. Emi segera ke tempat dimana Mira beritahu, di dalam Emi mencari Mira.
“Itu dia Emi,”ucap salah satu kawannya yang melambaikan tangan. Mira yang menoleh segera melambaikan tangannya. Emi meminta maaf kepada kawan mereka karena sudah terlambat. Setelah meminta maaf Emi duduk didekat Mira. Mereka saling berbincang satu sama lain hingga malam tiba mereka harus kembali.
Tepat mereka berdua hendak keluar Mira melihat sosok pemuda yang tidak lain adalahh Jonet.”Hai Mira kenapa kamu ada disini?,”ucap Jonet yang juga melihat ke arah Mira.
“Jonet lama tidak bertemu, bagaimana kabar kamu,”kata Mira. Emi yang tidak tahu siapa mereka hanya menarik baju Mira yang ada disampingnya.”Maaf Emi dia adalah Jonet teman aku satu jurusan tapi dia junior aku,”ucap Mira yang memperkenalkan Emi kepada Jonet.
“Halo Emi aku Jonet dan dia temanku juga namanya Bram,”kata Jonet yang juga memperkenalkan temannya. Emi agak malu hanya tersenyum kepada mereka berdua. Tapi tatapan Bram yang melihat ke arah Emi membuat dia malu dan tidak bisa melihat ke arahnya. Sementara itu Mira yang asing berbincang dengan Jonet.
Bram yang melihat sikap Emi yang malu-malu membuat dia ada rasa suka yang tidak biasa. Tapi Bram yang tidak ingin tergesa-gesa untuk mengambil keputusan hatinya hanya bisa sedikit berbincang kepada Emi. Emi yang menjawab seadanya saja sampai Mira merangkulnya.”Hai Bram kamu jangan macam-macam kenapa temanku ya. Dia ini teman dan sahabat yang aku. Aku tidak mau kamu melukai dia,”kata Mira yang menjaga Emi.
“Tenang saja aku tidak akan melakukan hal yang jahat kok, hanya ingin bicara santai saja. Mungkin saja kita bisa kenal satu sama lain,”kata Bram yang sedikit melirik ke arah Emi. Setelah pembicaraan selesai Mira dan Emi segera kembali karena malam sudah mulai larut.
Di tengah perjalanan Mira yang melihat Emi yang sedang mengemudi membahas tentang Bram.”Hai Emi tadi kamu lihatkan kalau Bram terlihat suka dengan kamu,”ucap Mira.
“Siapa yang suka denganKU Mira, kamu jangan ambil keputusan seperti itu. Itu tidak mungkinlah dia suka dengan diriku yang tidak cantik ini,”ucap Emi yang membatasi hatinya untuk suka dengan Bram.
“Ayolah Emi kamu jangan seperti itu, sedikitlah kamu membuka hati kamu. Masak kamu akan menjombol seumur hiduo kamu,”kata Mira.
“Siapa juga yang mau menjomblo terus, hanya saja jodohku belum kelihatan saja. Kita juga tidak tahu bagaimana kepribadian Bram itu Mira,”kata Emi.
“Bagaimana jika aku mencari tahu tentang Bram, jika dia sesuai dengan keinginan kamu. Kamu bisakan bersama dengan dia, bisa saja dia adalah jodoh kamu yang selalu kamu nantikan Emi,”ucap Mira yang sedikit membujuk. Tapi pembicaraan mereka terhenti karena sudah sampai didepan rumah Mira. Emi yang melambaikan tangan ke arah Mira yang sudah masuk meninggalkan Mira. Emi yang segera melaju mobilnya untuk segera kembali. Tepat di rumah Emi masuk melihat ibunya sudah menuggu dia diruang tamu.”Mama belum tidur, apa ayah belum kembali,”kata Emi.
“Putriku sudah kembali, sana istirahat.Mama masih menuggu ayah kamu dia pulang terlambat karena ada rapat,”kata Ayan. Emi yang meninggalkan ibunya masuk ke kamar. Emi yang menyempatkan untuk membuka laptopnya untuk melihat perkembangan novel yang dia upload dan melihat juga apa ada email dari editornya yang ingin mengajukan kontrak kerja sama itu.
Emi melihat kalau dia sudah peringkat pertama dimana novel pertama dia disukai oleh banyak orang membuat dia senang. Kembali membuka email ada pemberitahuan kalau novel akan segera dicetak dan pertemuan dengan sutradara pembuat film akan diadakan besok siang. Emi yang mengiyakan memberikan lokasi pertemuannya untuk besok. Setalah semua urusan selesai Emi hendak mandi untuk melepaskan lelahnya.
Di dalam kamar mandi Emi terbanyang wajah Bram yang membuat dia sedikit teringat pertemuan hari itu. Emi yang merasa dirinya selalu mengingat wajah Bram membuat dia tidak nyaman.”Apa aku suka dengan Bram. Tapi itu tidak mungkin, dia memang tampan. Tapi aku tidak mau aku salah melangkah untuk memilih dia,”guman Emi yang masih pada pendiriannya. Selesai mandi Emi mendapatkan panggilan dari Mira yang menayakan apa besok ada acara karena Mira ingin mengajak dia jalan-jalan. Tapi Emi yang tidak bisa untuk besok menawatkan hari lain dan Mira menyetujuinya. Tapi Emi yang tidak tahu kenapa Mira mengajak dia jalan-jalan membuat dia berpikir jauh.
Tapi karena dia tidak ingin curiga dengan Mira sahabatnya dia mulai mengirim novel yang belum dia upload agar bisa dicetak. Tapi editornya itu menawarkan Emi untuk mengupload di situs yang dia kelola lebih dulu. Untuk memastian apa kelanjutan dari novel yang dia buat itu diminati oleh pembaca apa tidak.
Emi hanya mengiyakan saja mengupload sisa dari bab yang dia belum upload. Setalah dia selesai mengupload novelnya Emi membuat novel lain untuk bersediaan karyanya. Emi segera beristirahat untuk melepaskan lelahnya karena otak Emi yang bekerja keras. Waktu terus berjalan hingga waktu subuh tiba Emi yang bangun segera mengambil air wudhu. Ayah dan ibunya yang sudah bangun sudah ada di tempat sholah yang ada diruang tengah rumah mereka. Bili yang baru bangun melihat Emi yang sedang mengenakan mukena. Setelah semua berkumpul mereka mulai berjamaah bersama dimana ayah Emi yang memimpin jalannya sholat.
Selesai sholat mereka segera menyiapkan keperluan untuk hari itu karena mereka harus bekerja. Emi yang membantu ibutnya di dapur. Setelah semua makanan selesai mereka makan bersama dimana Emi berbicara tentang kontrak film akan bertemu dengan Emi nanti sore. Emi yang mengajak ayahnya pertemuan dengan sutradara dan editornya. Apa lagi tempatnya tidak jauh dari tempat ayahnya bekerja.
Setelah semua pergi Emi kembali ke kamarnya untuk menyelesaikan novel yang belum dia selesaikan. Tapi belum Emi membuak laptopnya dia mendapatkan pesan dari editornya kalau bukunya sudah selesai di cetak. Editornya yang hendak memberikan versi cetaknya kepada Emi nanti saat pertemuan. Tapi di saat yang sama juga Emi mendapatkan pesan dari Mira kalau jalan-jalannya diadakan besok. Emi yang setuju karena tidak ada agenda untuk besok. Emi sempat bertanya kepada Mira tentang lokasi jalan-jalannya. Tapi Mira tidak menjawab membuat Emi penasaran, tapi jawaban dari Mira kalau itu rahasia. Bagaimana pertemuan dengan editornya lalu bagaimana dengan novel yang baru saja di upload oleh Emi. Kejutan apa untuk Emi disaat dia bersama dengan Mira nanti?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments