SYA 12

Mira yang segera mengangkat telepon dari Bili.”Ada apa kak Mira kamu menghubungiku. Apa adalah yang yang sedang terjadi disana,”kata Bili setelah sudah terhubung.

“Kamu sekarang ada dimana Bili,”kata Mira.

“Aku ada di luar negeri kakak. Aku menghubungi kakak untuk minta tolong untuk jaga kakak aku Emi saat aku tidak ada,”kata Bili. Tapi pembicaraan mereka sudah terdengar oleh Emi yang dimana panggilan dispeker oleh Mira. Emi bisa mendengar percakapan mereka berdua.

“Kamu ada diluar negeri. Kapan kamu berangkatnya,”kata Mira.

“Aku berangkat tadi pagi dan ini baru saja sampai di bandara sedang menuggu jemputan,”kata Bili.

“Bili, kamu sudah beritahu Emi belum soal orang tua kalian berdua,”kata Mira.

“Aku masih belum mengatakan kepada kakak Emi. Aku takut jika kakak tahu dia akan sedih. Apa lagi kak Emi sedang kesulitan di rumah tadi, aku tidak tega jika memberitahu kakak saat itu,”kata Bili.

“Kesulitan yang bagaimana kamu maksudkan. Apa kamu melihat sendiri kalau Emi sedang kesulitan diakan sudah bersama dengan Bram yang menjaganya. Bili kamu sebaiknya jangan terlalu menyembunyikan dari Emi. Emi berhak tahu ayah dan ibu kalian bukan,”kata Mira yang sedikit menasehati.

“Aku maunya begitu kakak. Tapi belum waktunya,”kata Bili.

“Lalu kapan waktunya,”ucap Mira. Tapi disaat yang sama Bili tidak bisa mengatakan karena dari suaranya dia sudah dijemput. Kata yang diberikan oleh Bili sebelum terputus teleponnya adalah untuk menjaga Emi.

“Dia sudah mematikan teleponnya,”kata Mira.

“Terima kasih Mira,”kata Ermi.

“Aku yang seharusnya minta maaf kepada kamu. Apa kamu sudah merasa baikkan. Jika sudah aku akan meminta izin apa kamu boleh kembali ke rumah atau tidak,”kata Mira.

“Iya,”kata Emi yang tersenyum. Tapi di balik senyu itu Emi merasa dunia sudah hancur dengan semua kabar yang datang tiba-tiba. Tapi Emi tidak patang menyerah apa lagi dia ada keluarga baru yang harus dia jaga.

“Emi, apa benar kamu akan baik saja. Apa lagi Bram tidak ada disisi kamu,”kata Mira.

“Aku baik saja, jadi kamu tidak usah khawatir,”kata Emi.

“Tapi jika kamu merasa tidak enak dan lelah kamu hubungi aku ya. Aku akan datang ke tempat kamu apa lagi kamu sedang mengandung,”kata Mira yang merasa khawatir.

“Iya,”ucap Emi. Tapi di tempat lain Jordan yang masuk mengatakan kalau Emi boleh kembali ke rumah setelah infusnya habis. Sambil menugu itu Emi tertidur untuk memulihkan dirinya sendiri. Sementara Jordan dan Mira yang keluar dari ruangan setelah Emi tertidur. Dimana mereka tidak saling berbicara satu sama lain.

Di tempat lain Bram yang bersama dengan Jesi yang sedang liburan. Menikmati uang yang mereka dapatkan dari memeras uang orang tua Emi.”Sayang aku merasa senang usaha kita bisa berjalan lancar ini. Tapi kapan kita akan menikah dan kamu dan istri kamu kapan bercerai,”kata Jesi yang merasa ingin bersama dengan Bram.

“Kamu tunggu saja. Aku masih membutuhkan dia untuk mendapatkan warisan dari orang tua Emi,”kata Bram yang mengelus kepada Jesi. Di saat mereka sedang bersenang-senang  Emi yang di ruang rumah sakit menangis dalam hatinya.

Emi yang tidak percaya dengan kabar yang dia dapatkan dari Jordan kalau Bram hanya mempermainkan dirinya. Apa lagi Emi yang sedang mengandung anaknya. Emi yang tidak tahu harus apa, tapi anak yang dia kandung ini tidak bersalah.”Apa yang harus aku lakukan,”ucap Emi yang di dalam ruangan dimana dia menangis.

Melepaskan semua rasa sedih, frustasi dan marah yang dia rasakan. Tapi di saat yang sama Emi mulai tertidur dengan mata yang membengkak karena habis menangis. Tapi sebelum Emi melihat Mira dia menghapus dan menghilangkan bengkak dimatanya karena habis menangis setelah bangun dari tidur.

Emi yang melihat perawat yang sudah melepaskan infusnya setelah dia kembali dari kamar mandi. Mira dan Jordan yang datang masuk melihat Emi.”Emi bagamana kondisi kamu apa kamu baik-baik saja,”kata Mira yang datang mendekat.

“Iya aku baik-baik saja. Tapi kalian mau mengantaraku pulang,”kata Emi.

“Tentu saja kami yang mengantar kamu pulang. Tidak mungkin kami meninggalkan kamu sendirian di rumah sakit,”kata Jordan. Emi yang tersenyum kepada mereka berdua. Selesai dengan semuanya Emi dan Mira yang berjalan keluar dari ruang pasien. Sementara Jordan yang sudah keluar mengambil mobilnya.

Karena mereka datang dengan mobil sendiri Emi bersama dengan Mira dan di ikuti oleh Jordan dari belakang. Di perjalanan Mira yang tidak bertanya kepada Emi. Sama halnya dengan Emi yang juga tidak bertanya kepada Mira saat perjalan pulang.

Di depan rumah Emi,mereka semua keluar. Mira yang membantu Emi masuk ke dalam rumah. Tapi Mira yang melihat kondisi rumah yang biasa saja. Tapi setelah Mira mengantarkan Emi ke kamarnya dia pergi ke dapur. Mira yang membuka kulkas merasa terkejut dan kondisi didapur yang biasa saja. Apa lagi saat melihat isi kulkas yang kosong dan hanya ada air putih dingin saja.

“Bagaimana Emi hidup selama ini,”kata Mira. Jordan yang melihat Mira yang ada didapur berjalan mendekat.”Kamu sedang berguman apa Mira,”kata Jordan berjalan ke arahnya.

“Jordan kamu disini,”kata Mira.

“Iya tapi apa yang kamu katakan,”kata Jordan.

“Aku mengatakan kalau kehidupan Emi yang selama ini baik-baik saja. Tapi kenyataannya tidak seperti kita bayangkan. Apa selam ini aku salah menjodohkan Emi dengan Bram,”kata Mira yang merasa bersalah.

“Kamu tidak salah Mira,”kata Jordan yang memeluknya. Tapi dalam hati Jordan dia yang sudah bersalah dengan Mira dan Emi telah ikut berbohong bersama dengan Bram selama ini. Tapi Jordan yang juga tidak menyangka kalau Bram akan melakukan sejauh ini untuk menyiksa Emi.

Setelah Mira dan Jordan kembali ke rumah, hanya ada Emi yang di rumah sendriian. Tapi saat Emi yang melihat ke dapur dimana kulkas yang kosong sudah terisi penuh.”Pasti ini Mira yang mengisinya,”kata Emi.

Emi yang memasakan untuk mengisi perutnya. Tapi Emi juga tidak lupa untuk memberikan pesan kepada Mira untuk menayakan biaya rumah sakit dan belanja. Tapi balasaan yang didapatkan oleh Mira tidak usah dikembalikan. Emi yang merasa berterima kasih dengan Mira yang telah membantunya.

Tapi semua ini tidak bisa bertahan lama, hari demi hari Emi lalui dengan kesendirian. Dimana Bram sedang bersenang-senang dengan Jesi kekasihnya. Tapi Emi yang juga mencari tahu apa yang disembunyikan oleh Bram diruang kerjanya. Emi masuk ke dalam ruang kerja Bram yang seperti biasa dia masuk. Tapi dia tidak menemukan apa-apa.

Emi yang menghidupkan komputernya, tapi tidak melihat yang aneh sampai dia mencari di loker dan dan rak buka. Terdapat email masuk dari komputer Bram. Emi yang membuka email itu yang berisi uang bayaran karena telah membunuh orang yang bernama Ayan dan Azam.

Emi yang membacanya sedikit terkejut.”Apa ini pasti ini salah baca aku,”kata Emi yang membaca ulang. Tapi setelah dibaca berulang-ulang itu benar nama orang tua Emi yang dibunuh oleh Bram sendiri. Emi kembali mencari informasi lagi dan menulis semua yang dia dapatkan dari komputer Bram. Tapi apa Bram akan tahu setelah itu, bagaimana Emi bisa bertahan setelahnya?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!