SYA 14

Emi yang sudah mendapakan izin dari Bram untuk keluar rumah bersama dengan Mira. Tapi tidak tahu kenapa Emi merasa izin yang diberikan oleh Bram membuat dia ada hal yang aneh. Apa lagi di rumah ada Jesi. Dimana keduanya bisa saja bersama di saat Emi tidak ada. Emi yang tidak tahu kenapa hanya bisa menghela saja sampai akhirnya dia mendengar suara mobil.

“Kurasa Mira sudah datang,”ucap Emi.

“Jika kamu mau pergi sebaiknya bereskan makanan ini dulu,”ucap Bram yang menyuruh Emi. Setelah mereka berdua selesai makan Jesi yang kembali ke kamar dan Bram yang masih di ruang makan menuggu Emi selesai membereskan hidangannya.

Tapi Bram melihat Emi yang menyimpan kembali makanan yang sudah sisa dikulkas. Bram yang melihatnya merasa tidak suka dan bertanya kepada Emi. “Kenapa kamu simpan kembali, buang saja itu makanan sudah sisa juga,”kata Bram.

“Ini bisa dimakan lagi untuk nanti malam,”kata Emi.

“Untuk apa kamu bisakan buat makanan yang baru,”ucap Bram.

“Bram apa kamu lupa kamu belum memberikan uang bulanan untuk membeli bahan makanan,”kata Emi.

“Pakai uang kamu saja kenapa hanya membeli bahan makanan saja susah,”kata Bram. Tapi disaat mereka sedang berdebat Mira datang mengetuk pintu membuat keduanya bersikap baik-baik saja.”Awas saja jika kamu bilang kepada teman kamu,”kata Bram yang mengancam. Emi yang  berjalan melewatinya berhenti disamping Bram.

“Kenapa kita tidak cerai saja Bram dari pada kamu tidak menghargai aku selama ini,”kata Emi yang kemudian berjalan melewati Bram. Tapi Bram yang mendengar perkataan Emi ingin merahi tangan Emi. Tapi akan terlihat oleh Mira yang ada diluar sedang menatap mereka. Bram yang tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa melepaskan Emi.

Emi yang datang menyambut Mira yang sudah menuggu. Bram yang datang dari belakang kemudian merangkul Emi dimana sikap Bram sedikit berubah.”Mira jaga istriku dengan baik ya saat kamu pergi,”kata Bram yang penuh kasih sayang. Tapi apa yang dikatakan oleh Bram semuanya hanya kebohongan semata.

Emi yang mendengarnya seperti biasa saja. Di mana Mira dan Emi pergi ke dalam mobi kemudian Bram berkata,”Hati-hati dijalan ya.”

“Iya sayang,”ucap Emi seperti biasa saja. Kemudian mobil dinyalakan dan mulai melaju meninggalkan rumah Emi. Tapi Mira yang sudah tahu sikap keduanya berubah saat dimana Emi jatuh pinsan. Mira yang melihta itu hanya berkata,”Emi apa kamu baik-baik saja.”

“Aku baik saja, tapi Mira aku bisa minta tolong kepadamu untuk pergi ke tempat Jem,”kata Emi.

“Ke tempat Jem untuk apa kamu ingin bertemu dengan dia,”kata Mira yang saat itu tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Emi.

“Aku hanya ingin meminta tolong kepada dia saja kok,”kata Emi yang seperti biasa saja.

“Ok aku tidak masalah sih soal itu, kita pergi ke sana sekarang ya,”kata Mira yang pergi ke tempat kerja Jem teman satu universitas yang sama beda jurusan. Mira dan Emi yang pergi ke tempat Jem, tapi di tengah jalan Mira yang melihat Emi sedikit berwajah sedih membuat Mira bertanya lagi.

“Apa yang membuat kamu pikirkan Emi. Jika ada masalah kamu bisa katakan kepadaku aku ini teman kamu dan sahabat kamu loh,”kata Mira.

“Tidak ada Mira,”ucap Emi yang masih menyembunyikan semua beban rumah tangga. Sampai mereka di depan tempat kerja Jem. Mira yang turun bersama dengan Emi mereka masuk ke dalam gedung yang bertulis Serves Jem.

“Emi Mira,”ucap Jem yang melihat mereka masuk ke toko Jem.

“Jem lama tidak bertemu dengan kamu,”kata Mira yang menyapanya.

“Iya. Tapi tidak seperti biasanya kalian datang berdua. Ada apa?,”kata Jem yang merasa ada hal yang aneh dari mereka berdua.

“Kenapa kamu Jem melihat kami berdua. Apa ada yang salah,”kata Emi.

“Iya kamu Jem. Tapi aku lihat kamu sedang sibuk apa?,”kata Mira.

“Tidak aku hanya santai saja menuggu pelanggan datang. Tapi kenapa kalian berdua datang ke sini. Apa ada hal yang bisa saya bantu ini,”kata Jem yang tersenyum.

“Ada,”ucap Emi sambil memberikan tulisan kepada Jem. Jem yang mengambil catatan itu yang dimana ada tulisan bisa kamu awasi rumahku sekarang tapi tolong jangan katakan kepada Mira. Jem yang membacanya melihat ke arah Emi.

“Bisa sih, tapi ada apa Emi,”kata Jem yang merasa ada yang aneh.Jem yang tidak mau berburuk sangka hanya bisa menuggu Emi berbicara.”Apa bisa aku memberitahu kamu lewat email saja,”kata Emi.

“Tentu saja. Tapi apa ini sekarang?,”ucap Jem melihatnya. Emi hanya menganggu saja tapi ada pesan yang diberikan kepada Jem yang tertulis jangan kaget. Sedangkan Mira yang tidak tahu tulisan apa yang diberikan oleh Emi hanya bertanya.”Apa yang kalian sembunyikan kenapa aku tidak boleh tahu,”ucap Mira.

“Rahasia,”ucap Emi yang tersenyum.

“Ok aku bisa melakukanya. Tapi apa hanya ini saja,”kata Jem.

“Iya,”kata Emi. Tapi tidak lama kemudian Mira dan Emi kembali pergi dari toko Jem dan melanjutkan pergi ke makam orang tua Emi. Dimana hari itu Mira sudah janji untuk mengantarkannya. Di dalam mobil Mira masih saja melihat ke arah Emi. Tapi Emi sadar dan kembali melihatnya. “Kenapa kamu Mira?,”ucap Emi.

“Aku hanya penasaran dengan tulisan yang diberikan kepada Jem tadi,”kata Mira.

“Kamu penasaran ya, tapi maaf ya Mira belum sekarang kamu tahu,”kata Emi yang sedikit menggoda Mira.

“kenapa,”kata mira. Emi hanya terdiam saja sampai akhirnya mereka sampai dimakam orang tua Emi dikuburkan. Emi yang juga sudah membeli bunga untuk mereka berdua. Emi yang hatinya sedikit kacau berjalan bersama dengan Mira.

Mira yang melihat wajah Emi hanya bisa membantu berjalan sampai didepan nisan kedua orang tuanya. Emi duduk dan meletakan buket bunga yang dia beli.”Ayah ibu maafkan Emi baru datang sekarang,”ucap Emi yang ingin menangis. Tapi Emi tahan karena dia tidak ingin melihat orang tuanya khawatir dengan dirinya di dunia.

Emi yang berdoa membacakan surat Al Fatikah dan surat yasin untuk kedua orang tuanya. Dimana Emi merasa menyesal karena tidak bisa mengantarkan orang tuanya disaat hari pertama. Tapi didepan nisan orang tuanya Emi. Melihat kenangan saat mereka bersama dan berkumpul bersama sebelum Bram ada. Tapi setelah Bram masuk ke dalam kehidupannya semuanya berubah membuat mereka saling tidak bertemu kembali.

Kehidupan yang tidak bisa terulang kembali hanya akan mendapatkan luka yang tidak terlupakan saja. Setelah selesai dengan doa yang disampaikan kepada orang tua Emi. Emi berdiri dan melihat Mira yang ada dibelakangnya melihatnya.

“Ayo kita pergi,”ucap Emi yang sudah selesai. Emi yang sempat melihat nisan orang tuanya sebelum dia pergi meninggalkan makam.”Emi apa kamu baik-baik saja,”kata Mira yang memeluk Emi. Dimana saat mereka didepan pintu Emi langsung menangis karena tidak bisa membendung rasa sedihnya. Tapi apa yang akan direncanakan Bram untuk Emi setelah dia tahu tentang Emi yang hamil?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!