Emi yang dengan perlahan dan percaya diri membuka filenya yang di kirim oleh Jem tampak video di dalam rumah Emi. Emi membuka satu video itu dimana dia melihat Bram dan Jesi duduk berdampingan. Dimana Bram sangat mesrah dengan Jesi. Tapi di posisi itu Bram mencium Jesi membuat hati Emi sakit. Emi masih melanjutkan melihat videonya sampai akhir. Video pertama yang menujukan adegan ciuman Bram dan Jesi dan Emi melanjutkan videoa kedua yang hendak ingin dibuka oleh Emi.
Hati Emi yang sangat sakit membuat dia tidak bisa menahannya, tapi karena kondisi dia harus stabil untuk kandungannya dia tetap sabar. “Bram kenapa kamu melaukannya semua ini kepadaku apa lagi kita akan mendapatkan keluarga baru. Tapi sikap kamu kepadaku sudah membuat aku harus memilih antara berpisah atau tetap bersama dengan kamu,”guman Emi. Emi menghela nafas dan kembali membuka Video kedua yang tampa di ruang tamu yang ternyata adalah orang tua Bram sedang berkunjung.
Orang tua Bram yang melihat Jesi sangat senang dan menciumnya. Hingga terdengar suara pembicaraan yang mengatakan.”Bram sampai kapan kamu dengan wanita kumuh itu. Dia sudah tidak ada gunanya lagi bersama dengan kamu,”ucap ibu mertua dari Bram.
“Tante jangan berkata seperti itu. Mungkin saja Bram masih berduli dengan Emi,”kata Jesi yang seperti melindungi Emi. Tapi wajahnya terlihat kalau Emi hanya bersikap baik saja kepada orang tua Bram.
“Lihat Jesi masih baik menuggu kamu sampai kamu sukses seperti ini,”kata ibu mertua dari Bram.
“Aku tahu ibu tidak suka dengan Emi. Aku juga tidak mau berlama-lama tunggulah aku mendapatkan warisan dari Emi,”kata Bram. Emi yang mendengarnya terteguk kejut dengan ucapan Bram yang dia dengar.
“Apa maksudnya ini hanya menuggu warisan dari orang tuaku,”kata Emi yang tersenyum melihat ke layar. Dimana Emi mendengar juga kata kalau Bram juga akan menceraikannya setelah membunuh anak yang dia kandung itu.
“Aku hanya ingin anak dari rahim Jesi saja,”ucap Bram yang mencium Jesi dengan mesrah. Emi yang tidak sangkup untuk mendengarnya menyimpannya kembali untuk nanti dia lihat. Karena waktu dia menutup videonya Mira datang dengan wajah lelah.
“Mira kamu sudah kembali. Apa yang sudah terjadi didepan sana?,”kara Emi yang seperti tidak terjadi apa-apa. Tapi Emi yang menahan rasa sakit itu menatap Mira.
“Maaf Emi lama ya. Di depan tadi ada kecelakaan bus. Jadi aku membantu mereka lebih dulu. Tapi sebelumnya Emi maaf ya aku tidak bisa mengantarkan kamu pulang,”ucap Mira karena ada tugas sebagai dokter menyelamatkan orang yang terluka.
“Tidak apa-apa. Kalau gitu aku akan ikut dengan kamu sampai rumah sakit. Nanti setelah ini aku akan kembali dengan taksi,”kata Emi.
“Baiklah, sekali lagi maaf ya Emi,”ucap Mira yang merasa bersalah.
“Iya tidak ada-apa,”ucap Emi. Dimana Mira melanju memutar balik mobilnya mencari jalan lain. Untuk samapi di rumah sakit dimana korban kecelakaan akan di antarkan ke rumah sakit terdekat. Mira Yang sudah mendapatkan panggilan untuk datang ke rumah sakit X untuk membantu para korban. Mobil mulai melaju dengan kecang, Mira yang sempat melihat ke arah emi. Terlihat Emi sedikit berbeda membuat Mira ingin bertanya. Tapi kondisinya tidak cocok untuk Mira bertanya karena pikirkan Mira juga ada di rumah sakit dengan semua pasien yang akan datang.
Perjalanan menuju rumah sakit membutuhkan 1 jam mereka ada di depan rumah sakit. Mira memakirkan mobilnya dan segera pergi ke dalam. Setelah meminta maaf ulang kepada Emi yang tidak bisa mengantarkan pulang.
Emi hanya menganggu saja sampai akhirnya sosok Mira sudah masuk ke dalam gedung rumah sakit. Setelah itu jumlah ambulan bermunculan mengantarkan korban kecelakaan.”Semoga kamu selamat ya Mira,”kata Emi. Tidak tahu kenapa ucapan itu tersampaikan oleh Mira didalam yang melihat ke arah pintu dengan pasien didepannya.
Mira yang merasa kalau pertemuan dengan Emi ini adalah yang terakhir untuknya.”Dokter Mira,”ucap perawat yang memanggilnya. Mira kembali tersadar dan mulai memeriksa pasien. Sementara Emi yang menuggu taksi di depan rumah sakit.
“Kurasa itu dia korban yang harus kita celakai,”ucap tentara bayaran. Bram yang sudah mengirim tentara bayaran untuk membunuh Emi. Emi yang merasa ada pergerakan yang aneh dari mobil yang tidak jauh dari Emi berdiri.
“Mobil itu kenapa aku merasa ada yang aneh ya,”ucap Emi.
Emi yang mencoba untuk tenang dan tidak ke kabar. Emi menghubungi Jem. Jem yang saat itu ada didekat Emi melihat dia sedang berdiri sedang menelepon seorang.”Bukan itu Emi sedang apa dia,”ucap Jem. Tapi diwaktu yang sama Emi menelopon dia membuat Jem datang ke arahnya.”Ada apa Emi kamu menghubungiku,”kata Jem yang sudah ada didepan Emi berhenti.
Jem yang membuka jendela baru menyapanya melihat ke arahnya.”Jem,”ucap Emi yang tersenyum. Dimana Jem memberikan tumpangan kepada Jem.”Makasi Jem,”kata Emi.
“Itu tidak masalah. Tapi kenapa dengan kamu terlihat tegang,”kata Jem.
“Jem bisa kamu bawa aku ke markas kamu. Aku rasa ada yang mengikutiku mobil di belakang terlihat aneh,”kata Emi. Jem yang melihat ke kaca belakang memang ada mobil yang sedang terparkir.
“Baiklah,”kata Jem yang tahu rasa takut Emi. Karena Jem juga sudah melihat dan mendengar percakapan suaminya dengan selingkuannya untuk membunuh Emi dan anaknya. Jem yang mulai melaju kendaraannya.
“Emi apa kamu yakin tidak apa-apa,”ucap Jem.
“Mau bilang apa lagi, kamu juga sudah tahu bukan. Tapi Jem bisa kamu antarkan aku ke rumah orang tuaku yang kosong,”kata Emi.
“Baiklah. Tapi apa kamu tidak ingin pulang ke rumah suami kamu ini,”kata Jem. Emi hanya menggelengkan kepalanya saja. Hingga akhirnya Jem hanya menurut saja diperjalanan menuju rumah Emi. Mereka masih di ikuti oleh mobil yang ada di belakang.
“Kurasa apa yang kamu katakan benar Emi. Mereka mengikuti kamu, tapi apa kamu akan baik saja jika pergi sendirian disana,”kata Jem.
“Aku akan baik saja,”kata Emi yang sudah memiliki rencana lain. Untuk melindungi anak yang dia kandung. Emi harus membuat sebuah adegan dimana juga bisa membahayakan dirinya sendiri. Tapi untuk menghilang dari Bram Emi harus melakukan rencana yang disusun sebelum Bram kembali.
“Kita sudah sampai Emi. Tapi apa kamu yakin akan menginap di sini. Orang tua kamukan sudah tidak ada dan Bili juga ada diluar negeri,”kata Jem yang sedikit gelisah.
“Aku hanya minta kamu untuk pergi Jem. Aku bisa mengurus semuanya, aku ada rencana. Tapi mungkin ini adalah terakhir kita bisa bertemu Jem. Makasi ya untuk semuanya dan hari ini juga,”kata Emi.
“Kenapa kamu berkata seperti akan meninggalkan dunia ini saja Emi,”kata Jem. Tapi Emi hanya tersenyum saja sampai akhirnya Emi turun dan mobil yang mengikuti mereka yang tidak terlihat saat masuk ke komplek rumah orang tuanya.
Jem yang melihat Emi masuk sebelum dia pergi menjauh dari rumahnya. Jem yang pergi dan melihat tidak ada mobil yang mengikutinya. Tapi tidak tahu kenapa Jem merasa ada hal yang ganjil sehingga Jem menuggu di depan posko penjaga untuk berjaga-jaga. Tapi apa yang direncanakan oleh Emi?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments