Emi yang memakan semua yang bisa dia makan. Sambil Emi membersihkan lantai, Emi hanya bisa menahan rasa sakitnya. Selesai makan Emi ke dapur dan melihat isi kulkas yang sudah kosong.”Kurasa aku harus belanja hari ini,”kata Emi. Emi yang pergi ke kamar melihat dompet yang hanya ada 200 ribu saja yang ada.
“Apa bisa aku membeli sayuran dan barang yang sudah habis dengan uang ini. Apalagi pajak listrik belum dibayar, uang sewa rumah belum lunas,”kata Emi yang menghela nafas.
“Kurasa aku harus bicarakan ini semua kepada Bram,”kata Emi yang tidak mau harus bicara dengan Bram semua kebutuhan yang belum selesai. Tapi dalam hatinya apa Bram tidak akan marah jika Emi bertanya kepadanya dan meminta uang.
Emi yang menghela nafas dan melihat ada laptop yang dia bawa. Emi yang bisa menghibur dirinya dengan membuat novel yang dia bisa.Tapi dengan nama pena yang berbeda dari pena pertama yang dia buat.”Tapi jika aku pikirkan uang dari karya pertama belum aku ambil ya apa lagi hasil dari filmnya juga. Apa aku bisa gunakan itu,”kata Emi yang kembali terseyum.
“Tapi lebih baik aku bicara dengan Bram dulu untuk meminta uang. Diakan sudah menjadi suamiku,”kata Emi. Tapi Emi belum sempat membuka laptopnya dia pergi keluar untuk belanja bahan yang ada dulu saja dengan uang 200 ribu.
Emi yang menaiki sepeda montor mulai melanju dan pergi ke pasar terdekat untuk membeli sayuran. Di pasar Emi segera pergi mencari barang yang sudah kosong di rumah seperti sapun cuci sabun pakaian, bahan makanan, dan bumbu. Tapi melihat uang yang dia bawa hanya bisa mengambil pokok saja yang penting seperti bumbu yang sudah kosong. Emi yang segera pergi membeli bumbu yang sudah habis seperti gula, garam, bumbu yang lain. Setelah ada sisa uang dia belikan sabun dan perlengkapan mencuci dan mandi.
“Masih ada 60 ribu aku beli beras dan lauk yang murah saja apa ya,”kata Emi. Karena beras di rumah sudah habis, jadi Emi pergi untuk membeli beras dengan harga 50 ribu. Emi yang merasa senang dengan mendapatkan beras yang ada ditangannya. Karena masih ada 10 ribu Emi beli sayuran dan tempe yang harganya cukup murah dari tempe 2 ribu untuk yang panjang sauran sawi 5 ribu masih ada 3 ribu untuk dibelikan tahu.
Emi merasa lega karena dia bisa membeli dengan uang 200 ribu. Selesai dari pasar Emi kembali ke rumah. Tapi melihat rumah yang masih berantakan Emi segera membersihkannya. Setelah menjelang siang hari ada waktu untuk Emi untuk istirahat. Tapi sembari istirahat Emi melihat ponselnya tidak ada panggilan atau pesan yang biasanya dia dapatkan dari Bram.
“Kenapa dia tidak menayakan apa aku sudah makan apa belum ya. Apa Bram sedang sibuk ya di kantor. Tapi melihat sikap dia yang sudah berbeda dari dulu membuat aku bertanya kenapa dia bersikap dingin kepadaku ya,”kata Emi yang mencari tahu.
Tapi jika hanya pikirkan saja Emi mencoba untuk bertahan dengan kondisi yang ada. Emi yang berpikir kalau Bram sedang mengalami kesulitan saja. Malam tiba Emi yang sudah menyiapkan makan malam menuggu Bram pulang.Tapi Bram tidak kunjung pulang, apalagi Emi sudah lapar.
Emi yang mencoba menghubungi Bram tapi tidak diangkat.”Kenapa tidak diangkat,”ucap Emi yang memutuskan untuk makan lebih dulu. Selesai Emi makan tapi Bram belum kembali ke rumah.”Kenapa dia belum balik juga,”kata Emi sambil membereskan makanan untuk ia simpan agar bisa dihangatkan kembali.
Emi yang menuggu sambil menulis satu novel untuk dia upload. Sampai di tengah malam Bram masih saja belum kembali Emi hanya bisa kembali ke kamar. Apa lagi Emi sudah selesai dengan novel baru yang akan dia upload di aplikasi yang bisanya.
Emi yang tertidur di ruang tamu karena masih menuggu Bram kembali. Tapi saat subuh datang Emi yang terbangun melihat ke kamar tidak ada Bram.”Apa dia tidak pulang kemarin,”kata Emi yang melihat ke layar ponselnya tapi tidak ada kabar dari Bram.
“Kemana sih Bram membuat aku gelisah saja,”kata Emi. Sampai terdengar suara azan subuh Emi segera mengambil air wudhu dan mulai menjalankan shalat subuh. Dimana Emi berdoa agar rumah tangganya berjalan dengan baik dan tidak ada hal yang buruk terjadi.
Emi yang selesai berdoa mengambil ponselnya dimana sudah tersambung. Emi segera bertanya kepada Bram ada dimana. Tapi yang Emi bukan suara Bram dia mendengar suara wanita yang mengangkatnya. Emi kembali melihat ke layar apa dia salah menelopon tapi tidak.
“Halo apa Bram ada,”kata Emi.
“Siapa ya kamu?,”ucap wanita yang bersama dengan Bram saat itu.
“Aku istrinya, anda ini siapa,”kata Emi yang masih bersikpa positif. Tapi pada saat yang sama Bram mengambil ponselnya dari Jesi yang tiba-tiba.
“Ada apa kamu menghubungiku,”kata Bram yang tegas.
“Aku hanya bertanya kenapa kamu tidak pulang.Apa kamu masih ada dikantor, lalu wanita yang mengangkat telepon tadi siapa,”ucap Emi yang bertubi-tubi untuk mengurangi rasa curiganya.
“Itu bukan urusan kamu. Terserah aku mau pulang atau tidak. Kamu itu menganggu tahu tidak,”kata Bram yang tiba-tiba mematikan ponselnya. Emi yang terdiam kembali bersujud dan menangis di hadapan sang pencipta.”Aku berharap ini bukan apa yang aku pikirkan dia pasti rekannya,bukan selingkuhannya,”batin Emi yang masih bersikap positif. Emi yang menghapus air matanya segera pergi ke dapur dan menyipakan makanan yang kamarin yang masih ada.
Sementara di tempat lain Bram yang merasa kesal memeluk Jesi.”Kenapa kamu kesal seperti itu Bram, bukan tadi istri kamu,”kata Jesi sambil mengelus kepala Bram.
“Istri apanya aku hanya memanfaatkan dia saja untuk mendapatkan uang yang dia miliki. Apa lagi bisnis yang aku jalankan sudah sukses dan maju dengan bantuan ayah Emi,”kata Bram.
“Jika urusan kamu sudah selesai dengan istri kamu. Kapan kamu akan menikah denganku, bukan kamu sudah janji akan menikah denganku. Ayah dan ibu juga sudah tidak sabar untuk kita bersama,”kata Jesi yang lembut.
“Kamu tunggu saja waktu yang tepat ya sampai semua apa yang aku inginkan menjadi milikku dan menghancurkan orang tua Emi.Apa lagi Bili itu kurasa dia sedikit curiga denganku,”kata Bram yang sudah sedikit menghancurkan usaha milik ayahnya.
Emi yang tidak tahu akan itu hanya bisa menjalankan kegiatan biasanya. Tapi di pagi dimana Emi mendapatkan suara wanita dari ponsel Bram. Dia kedatangan Bili yang datang berkunjung suara ketukan yang membuat Emi tersadar dari lamunannya. Emi berjalan menuju pintu dan melihat Bili.
“Bili kenapa kamu ada disini, kamu datang bersama dengan siapa?,”ucap Emi yang melihat sekitarnya
“Kakak apa kakak baik saja,”ucap Bili yang sedikit menyembunyikan sesuatu. Emi yang juga menjawab dengan kebohongan hanya menganggu saja. Tapi melihat Bili yang tidak baik saja aku hanya bertanya kepada Bili.
“Bili apa yang terjadi dengan kamu. Bagaimana kabar ayah dan ibu, maaf aku belum sempat datang ka rumah Bram terlalu sibuk dan aku juga tidak bisa pergi karena beberapa urusan,”kata Emi yang sedikit berbohong kepada Bili.
“Kakak tidak usah khawatir kami baik saja.Tapi kakak kenapa tubuh kakak seperti kering kurus. Apa kak Bram tidak memberikan kakak makan,”kata Bili.
“Kata siapa dia tidak memberikan dia makan. Aku selalu makan kok hanya saja aku lagi diet saja. Tapi bagaimana kabar ayah dan ibu,”kata Emi. Tapi tatapan Bili memalingkan ke arah lain, Membuat Emi sedikit curiga dan bertanya lagi. Tapi apa yang disembunyikan oleh Bili dan bagaimana Bram melakukan semuanya?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments