Helen dan Nenek Julia datang ke dapur, mereka melihat masakan Nayna dan juga Merlin sudah siap saji. Mereka pun meminta keduanya untuk menyajikan di atas meja makan serta membantu menyiapkan meja tersebut dengan alasan itu adalah tugas istri.
Diam-diam asisten rumah tangga merasa senang, makan malam kali ini mereka libur.
Tak lama kemudian Helen masuk sambil menggandeng tangan suaminya. Ia langsung mengajaknya pergi ke kamar dan membersihkan diri sebelum mereka makan malam bersama.
Nayna sendiri berpamitan untuk meminjam kamar tamu karena ini sudah masuk waktu maghrib. Nenek Julia mengantarnya, Nayna juga meminjam mukena yang ada untuk bisa ia gunakan. Dengan senang hati Nenek Julia memberikannya satu miliknya dan katanya itu untuk Nayna saja.
'Dia adalah calon cucu menantu yang paling cocok untuk mendampingi Hero. Rumah ini akan sangat diberkahi jika dikaruniai menantu seperti dirinya. Hero memang tidak salah memilih pasangan, walaupun selama ini ia begitu picky dan selektif tapi pilihannya memang bukanlah yang sembarangan orang!'
Hero baru saja sampai di rumah dan langsung mencari-cari keberadaan Nayna, namun yang ia temukan di ruang tamu hanyalah Merlin yang sedang bermain ponsel. Mendengar suara Hero, Merlin langsung melepaskan ponselnya dan berdiri dengan memasang senyuman manis serta wajah yang sudah segar karena ia baru saja mencuci mukanya.
"Hero, kamu sudah pulang. Ayo sini duduk, istirahat dulu sebelum kita makan malam bersama," ajak Merlin namun Hero hanya menatapnya sekilas kemudian pria itu melangkah menuju ke lantai dua.
Wajah Merlin langsung suram. Hero menjadikannya bagai makhluk tak kasat mata.
"Lihat saja nanti, kamu pasti akan bertekuk lutut di hadapanku," gumam Merlin sambil menatap lekat punggung hero yang semakin menjauh.
Tiga puluh menit kemudian semua sudah berkumpul di ruang makan, termasuk Hero yang baru saja datang dan ia melihat Nayna sedang menyajikan makanan. Langsung saja Hero mendekati Nayna dan menarik pinggangnya lalu ia memeluknya dengan erat, tak lupa satu kecupan ia berikan di dahi Nayna.
Wajah Nayna terasa panas, pipinya pun bersemu merah, ia bahkan khawatir Hero bisa mendengar degup jantung yang begitu kencang.
'Ada apa dengan diriku? Apa yang sudah terjadi, mengapa rasanya seaneh ini? Wahai jantung, mengapa kamu berdetak begitu cepat? Aku tidak sedang melakukan lari maraton, berhentilah berdetak kencang seperti ini, kamu sungguh memalukan! gerutu Nayna dalam hati
Demi mengalihkan perasaannya dan agar Hero tidak mendengar degub jantungnya serta tidak melihat pipinya yang sudah bersemu merah, Nayna pun mengalihkan fokus Hero.
"Ingat Tuan, Anda baru saja memeluk dan mencium saya dan itu artinya—"
"Tenang saja, aku udah tahu dan kamu bakalan dapat bonus," bisik Hero.
"Apalagi kalau malam ini masakanmu bisa memuaskan keluargaku, kamu bakalan dapat bonus yang besar dua kali lipat karena tadi siang satu kamu berhasil membuat keluargku yakin kalau kita ini memiliki hubungan."
Padahal dia sudah sangat senang dengan sikap Nayna padanya dan juga keberhasilan Nayna yang membuat keluarganya yakin dengan hubungan mereka. Namun gadis ini tetap saja terus mengingatkan dirinya akan perjanjian itu.
Tubuh Hero seakan tidak terima, ia berharap satu kali saja Nayna tidak perlu mengungkit masalah perjanjian. Ia tahu, tidak ada yang gratis untuk hubungan mereka.
Di sisi lain ada Merlin yang mengepalkan tangannya karena tidak suka melihat keintiman Hero dan juga Nayna. Sangat jelas sekali terlihat mereka adalah pasangan yang saling mencintai dan tidak mungkin terpisahkan.
Di sini dia yang lebih dulu dijodohkan dengan Hero, walaupun Nayna adalah wanita pertama yang dicintai oleh Hero akan tetapi Merlin akan terus berusaha untuk mendapatkan Hero seutuhnya. Merlin sangat percaya diri sebab sudah menggenggam restu dari calon ibu mertuanya.
Harusnya restu dari Helen adalah poin plus untuknya, bukan? Selanjutnya tinggal mengurus perasaan Hero.
"Ayo kita makan, jangan terus bermesraan seperti itu, membuat kami iri saja!" tegur Nenek Julia padahal dirinya sendiri begitu senang melihat Hero memperlakukan wanita yang diakui sebagai kekasihnya itu.
"Wah, siapa yang memasak menu ini? Apakah dia sangat mengetahui kalau ini adalah makanan favoritku dan juga istriku? Apa kamu yang menyuruhnya untuk memasak ini, Helen?" tanya Galang dengan begitu antusias melihat makanan yang disajikan di atas meja.
Inilah alasan Helen begitu kaget ketika melihat Nayna memasak semua menunya tadi, semua itu adalah makanan favorit Galang dan juga dia. Hatinya tergugah untuk memilih Nayna sebagai seorang menantu, akan tetapi janjinya terhadap Jovanka membuat Helen harus sportif dalam hal ini.
'Silakan saja kamu berbangga hati Nayna, karena sebentar lagi masakanmu akan menjadi masakan terburuk yang pernah disajikan di rumah ini. Bahkan mungkin gembel di luar sana tidak akan mau menyentuh masakan yang kamu masak. Selanjutnya jadilah aku pemenang tantangan ini, karena walaupun rasa masakanku mungkin tidak sesedap masakan koki di rumah ini, akan tetapi itu lebih baik daripada masakan kelebihan gula dan garam.'
Merlin tertawa dalam hati setelah ia mengingat kembali bagaimana dirinya membuat masakan Nayna menjadi tak karuan rasanya. Ia bahkan tadi sempat mencicipi sedikit dan itu membuatnya muntah-muntah saking tidak enaknya rasa dari makanan tersebut.
Helen mulai menyajikan makanan di atas piring milik suaminya dan kali ini karena sudah diberitahu ini adalah tantangan memasak, maka mereka akan mencoba dulu satu per satu masakan tersebut sebelum menghabiskannya.
"Nay, masakanmu yang mana, Sayang?" tanya Hero dengan begitu manjanya.
'Sa-sayang?'
Nayna sempat terkejut tetapi hanya sesaat. Ia menunjuk masakannya hingga membuat Galang dan Hero terkejut.
"Oh jadi faktor orang dalam rupanya," ledek Galang yang mengira jika Nayna memasak sesuai arahan Hero.
"Oh tentu saja tidak dong, Pi. Nayna mana tahu makanan favorit kalian dan lagi pula tantangan memasak ini tidak diberitahu sebelumnya," bantah Hero.
Kembali dalam hati Hero memuji kekasih kontraknya ini. Nayna sangat bisa diandalkan, ia berharap bisa membuat keluarganya yakin tetapi ia juga pelan-pelan berharap ia tidak jatuh dalam permainannya sendiri.
Hero berusaha mengingkari!
Galang tertawa, ia bisa melihat bagaimana Hero selalu berusaha membela dan melindungi Nayna. Galang semakin yakin jika Hero memang menjalin hubungan serius dan mengapa tidak jika mereka nantinya menikah. Nayna good looking dan good girl.
Merlin menatap tak sabaran pada semua anggota keluarga Arkenzie yang akan menikmati makanan dari masakan Nayna. Semua terlihat seolah dibuat slow motion .
Wajah Merlin terlihat hampir meledakkan tawanya ketika melihat mata semua orang melotot dengan sempurna saat mencicipi masakan Nayna.
"Masakan ini ... kenapa rasanya—"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
wiemay
enak sekali...
nayna kemungkinan tdi cuma alibi mau ke kamar mndi
2023-09-15
0