"Ma-masak?" tanya Merlin dengan suara yang terdengar lirih.
Bagaimana mungkin dia memasak sedangkan memegang alat masak saja dia tidak pernah. Merlin tidak pernah terjun langsung untuk memasak dan dia hanyalah penerima saja dan kini dia diminta untuk masak, tentu saja ini sangat meresahkannya.
Nayna sendiri terlihat tenang, ia sudah terbiasa memasak namun ia tidak tahu makanan apa yang menjadi favorit keluarga ini.
"Biasanya membuat suami itu semakin cinta dengan cara menyenangkan perutnya dan membuatnya selalu merasa dimanja oleh istrinya. Bukankah Hero menginginkan istri seperti itu? Jika tidak pandai memasak, untuk apa Hero menjadikannya istri. Dia bisa memesan makanan atau pergi ke restoran," ucap Nenek Julia sedikit menyindir Merlin.
Sangat jelas terlihat jika Nenek Julia mengidolakan Nayna. Ia sangat suka pribadi Nayna yang sederhana, persis seperti yang diinginkan oleh Hero. Sedangkan Merlin, Nenek Julia merasa Merlin sangat manipulatif dan juga begitu manja. Sangat tidak cocok jadi ibu rumah tangga seperti yang diinginkan oleh Hero.
"Sayang, kamu bisa memasak, 'kan?" tanya Helen dengan suara berbisik.
Merlin menelan salivanya dengan susah payah. Dengan berat hati ia mengangguk menyanggupi keinginan calon mertuanya itu. Restu sudah ia dapatkan hanya saja ia harus bisa memenangkan tantangan karena ada wanita lain di sini yang juga menjadi pilihan Hero langsung.
"Ya sudah ayo kita ke dapur sekarang," ajak Nenek Julia.
Nayna sangat bersemangat dan Merlin justru tengah memikirkan apa yang harus ia lakukan. Sesampainya mereka di dapur rupanya sudah ada bahan masakan yang disediakan. Para pelayan bagian dapur langsung menyingkir dan membiarkan nyonya rumah dan calon nyonya muda itu mengeksplorasi diri mereka.
"Silakan masak sesuatu dari bahan-bahan yang sudah disediakan. Ini untuk makan malam bersama ya," ucap Helen kemudian ia mengajak mertuanya untuk duduk di teras samping sambil menikmati teh hangat.
Nayna mulai memilih beberapa bahan masakan, ia akan membuat masakan yang sederhana dan juga masakan spesial karena ia tahu orang kaya terkadang seleranya aneh.
Merlin memperhatikan Nayna dalam kebingungannya. Nayna sudah mulai mencuci beberapa sayur dan bahan masakan lainnya sedangkan ia masih diam di tempat.
'Apa aku lihat saja tutorial memasak di YouTube? Ah ya, benar sekali!'
Merlin mengambil ponselnya di dalam tas lalu ia mencari tutorial memasak, memilih masakan ala hotel bintang lima.
Keduanya sangat serius dengan bahan-bahan mereka masing-masing. Merlin juga sudah menemukan apa yang hendak ia masak karena yang ia tonton sesuai dengan bahan masakan yang ada, walaupun ia kesulitan membedakan beberapa bumbu masakan dan juga sayuran.
Aroma masakan mereka tercium hingga ke teras di mana kedua nyonya rumah ini sedang bersantai. Mereka jadi begitu tidak sabar menunggu masakan itu selesai dan mencicipinya.
"Bu, aku mau ngabarin Mas Galang sama Hero biar mereka pulang cepat dan makan masakan calon mantu. Biar mereka bisa ikutan menilai," ucap Helen dengan bersemangat.
"Cepat kamu kabari mereka," ucap Nenek Julia tak kalah antusiasnya. Dalam hati ia berharap Nayna bisa memenuhi ekspektasinya.
Helen dengan bersemangat menelepon suaminya dan bergantian dengan Hero. Anaknya yang sedang sibuk dengan rapat sore ini justru harus dibuat melipir dulu karena panggilan tersebut membuatnya deg-degan. Hero takut terjadi sesuatu pada Nayna sehingga telepon dari maminya secepat kilat diterimanya.
"Ada apa Mi?" tanya Hero dengan perasaan tak menentu.
"Gini lho, dua bakal calon menantu Mami lagi asyik masak di dapur. Kamu jangan lupa pulang cepat untuk makan malam, biar kamu tahu masakan siapa yang masuk dalam kategori calon istri yang kamu inginkan. Mami sih jagoin Merlin ya," ucap Helen yang mendapat tatapan tak suka dari Nenek Julia.
"Nayna dong!" protes Nenek Julia.
Hero menghela napas, ia merasa lega karena bukan hal buruk yang akan maminya sampaikan.
"Ya sudah, setelah meeting selesai Hero akan langsung pulang," ucapnya kemudian ia menutup panggilan tersebut.
'Nay, semoga kamu sukses ya bikin hati keluargaku senang. Tetapi ... kalau nanti mereka suka sama kamu terus mereka tahu kalau kita cuma sandiwara, gimana?'
Hero mendadak kehilangan kepercayaan dirinya. Ia kembali ke ruangan untuk melanjutkan rapat agar ia bisa segera kembali ke rumahnya dan melihat Nayna.
....
Helen berjalan ke dapur dan melihat keduanya sedang serius dengan alat masak mereka. Masakan Nayna terlihat menggugah selera dari aromanya, sedangkan masakan Merlin aromanya cukup enak namun Helen tidak yakin dengan bumbu yang dimasukkan calon menantu favoritnya itu.
"Nay, kamu masak apa nih?" tanya Helen sambil memerhatikan Nayna yang sedang mengaduk-aduk masakannya.
"Nay masak tumis kangkung, sup asparagus, ayam saos Padang dan juga telur balado, Tante," jawab Nayna.
Mata Helen terbelalak, ia takjub sekaligus heran dan juga menerka-nerka apakah ini semua adalah bisikan dari Hero.
"Kenapa masak itu, Nay?"
Nayna menatap Helen, ia merasa calon mertua-mertuaannya ini tidak suka dengan masakan itu atau seperti ada sesuatu yang membuatnya bertanya akan hal tersebut. Ada rasa ragu di hati Nayna menjawab akan tetapi masakannya sudah hampir selesai.
"Menyesuaikan sama bahan masakan yang ada, Tante. Maaf kalau bukan selera, saya tidak tahu makanan kesukaan setiap anggota keluarga," jawab Nayna masih berusaha terlihat tenang.
Helen hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum tipis. Ia kemudian menghampiri Merlin. Ia menatap aneh pada masakan tersebut akan tetapi ia mencoba meyakinkan dirinya kalau masakan calon menantu pilihannya itu adalah yang terbaik dan akan berhasil memenangkan tantangan kali ini.
"Kamu masak apa Merlin?" tanya Helen lagi.
Merlin menatap masakannya kemudian ia menjawab pertanyaan dari Helen. "Ini capcay sama ayam teriyaki, Tante."
Helen hanya mengangguk, ia kemudian berpamitan karena ingin segera mandi dan bersiap menyambut kedatangan suaminya. Nenek Julia sendiri sudah berada di kamarnya.
Beberapa menit kemudian masakan keduanya sudah siap dan tertata di meja dapur. Masakan Nayna terlihat sedap dan menggugah selera hanya saja penyajiannya kurang estetik. Sedangkan masakan Merlin terlihat begitu cantik dengan hiasan daun selada dan juga tomat dan lain-lainnya. Persis seperti penyajian yang ia tonton tadi.
"Nona Merlin, saya permisi ke toilet sebentar," ucap Nayna.
Merlin hanya menatap Nayna sekilas kemudian ia melirik ke arah masakan itu. Timbul niat jahat di pikirannya untuk membuat Nayna kalah dalam tantangan ini.
"Seenggaknya walau makanan aku rasanya kurang, masakan Nayna harus dibuat hancur. Enak saja mau memenangkan posisi milikku, jangan mimpi!"
Merlin pun mengambil gula dan garam kemudian ia mencampurkannya ke dalam masakan Nayna.
"Ha ha ... kau akan kalah Nayna ...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
iyel
moga ada CCTV
2023-09-25
0
Chiisan kasih
jahat banget sih
2023-09-15
0
'"d'azZam'🍁💞
waaahh Mak lampir main curang nih
2023-09-15
0