Hampir Ditabrak

Hero tersenyum meremehkan saat Merlin tidak langsung menjawab keinginannya. Ia yakin sekali Merlin tidak akan mau melakukannya. Dia seorang CEO di perusahaannya sendiri dan juga seorang pewaris bisnis milik orang tuanya, tidak mungkin akan setuju untuk melepas kariernya. Tidak akan mungkin juga seorang wanita workaholic mendadak menjadi ibu rumah tangga hanya karena masalah perjodohan. Sangat mustahil jika Hero pikirkan kembali.

Di ruang keluarga itu suasana menjadi senyap, tidak ada yang berani membuka suara karena mereka menanti Merlin atau Hero yang mengutarakan pendapat mereka lagi. Hero sendiri sudah merasa selesai dengan pembahasan malam ini karena ia yakin seribu persen Merlin tidak akan mau melepas pekerjaannya.

"Bukankah semua bisa dibicarakan baik-baik?" tanya Jovanka, ia tentu saja sangat setuju dengan keinginan Hero sebab anaknya memanglah harus menjadi ibu rumah tangga yang baik, istri yang mampu melayani suaminya dan tidak sibuk dengan dirinya sendiri.

Helen mengangguki ucapan Jovanka, ia yakin hal ini masih bisa dibicarakan lagi. Helen sudah mentok kepada Merlin yang akan menjadi menantunya begitupun dengan Jovanka yang sangat ini menjadikan Hero sebagai menantunya.

"Begini saja, kalian melakukan pendekatan dulu. Bicara dari hati ke hati dan temukan solusi terbaik untuk kalian berdua. Bukan hal yang mudah jika mendadak Merlin melepaskan semua pekerjaannya. Semua butuh waktu dan proses yang tidak gampang," ucap papi Hero -- Galang Arkenzie.

Merlin menyetujui ucapan Galang tersebut dan Hero hanya mengangkat kedua bahunya dan juga sebelah alisnya. Bagi Hero, perjodohan ini selesai sampai di tahap ini saja karena Merlin masih perlu waktu untuk berpikir sedangkan yang ia harapkan adalah wanita yang langsung setuju dengan syaratnya apabila memang ingin menikah. Toh Hero tidak akan kekurangan hanya untuk menafkahi. Dan atau, Merlin bisa mengatakan jika ia hanya akan menjadi pemantau bisnisnya saja, selebihnya ia menjadi ibu rumah tangga biasa.

Menurut Hero, kunci suksesnya sebuah rumah tangga dan kunci memiliki anak dengan sikap baik dan sukses berawal dari pendidikan ibu mereka. Baiknya sang ibu mendidik akan membuat anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik akan tetapi sebaliknya, jika sang ibu mendidik asal-asalan maka sikap anak tersebut akan sulit ditebak dan diatur. Ibu adalah pendidikan dasar bagi anaknya, menuruti Hero Arkenzie.

Setelah lebih dari dua jam mereka berbincang-bincang, keluarga Quinn pamit pulang dan Hero langsung bersikap dingin kembali.

"Ini yang terakhir mami menjodohkan Hero. Aku bisa Mi nyari jodoh sendiri. Aku tidak kekurangan satupun sehingga wanita tidak ingin menikah denganku. Hanya saja belum waktunya, Mi. Hero masih harus fokus pada pekerjaan biar nanti ketika menikah Hero bisa memberikan yang terbaik untuk anak-istri dan kalian semua. Hero juga tidak ingin wanita seperti Merlin, dia itu sama saja seperti Hero. Jika kami berdua sibuk bekerja maka siapa yang akan mengatur rumah tangga? Hero juga berani jamin dia tidak akan mau memiliki anak secepatnya sedangkan kita juga butuh pewaris. Biarkan aku mencari jodohku sendiri sesuai dengan keinginanku sendiri."

Tidak ada yang menyahuti ucapan Hero karena tidak ada yang salah dari ucapannya. Nenek Julia bahkan sangat mendukung keinginan Hero tersebut. Seperti Helen sang menantu, dulunya ia adalah sekretaris dari Galang di perusahaan dan setelah mereka memutuskan untuk menikah, Helen sendiri yang memutuskan untuk berhenti bekerja demi mengurus rumah tangga.

Tak jauh berbeda dengan Merlin, di kamarnya ia berteriak marah karena penolakan Hero. Tidak menyangka saja Hero memberi syarat yang mustahil akan Merlin lakukan. Ia adalah pemilik aset Quinn dan ia tentu tidak akan berbagi dengan adik tirinya dari ibu yang berbeda. Baginya hanya ia pewaris sah keluarga Quinn, tidak mungkin ia lepas semua kejayaan ini hanya untuk seorang Hero. Tapi masalahnya ia juga sudah tertarik pada pria dingin itu.

"Merlin, jangan seperti itu Nak. Kau masih bisa mendapatkannya dan ikuti saja dulu maunya. Buat dia jatuh cinta padamu dan bertekuk lutut, setelah itu kau pasti bisa menguasainya dan ketika dia sudah menjadi budak cinta, dia pasti akan menuruti segala keinginanmu. Semua hanya masalah waktu," ujar Jovanka yang masuk ke dalam kamar putrinya.

Merlin mencoba meredakan amarahnya, dalam hatinya ia membenarkan ucapan mommynya. Ia tersenyum dan mengangguk hingga membuat Jovanka ikut tersenyum.

.

.

"Ck!"

Hero berdecak saat mobilnya berhenti tiba-tiba, ia tahu pasti terjadi masalah dengan mesin mobilnya dan ia tidak punya waktu untuk membawanya ke bengkel dan juga untuk memesan taksi online. Kebetulan di seberang jalan ada pangkalan ojek, Hero berniat naik ojek saja karena tempat meeting tak begitu jauh lagi.

Sambil mengecek pesan yang masuk, Hero menyeberang jalan dan karena fokusnya pada ponselnya, ia hampir saja ditabrak oleh pengendara motor jika orang itu tidak mengerem dadakan.

Ponsel Hero jatuh dan terlindas ban motor, ia syok bukan main dan mulai bersiap memarahi pengendara motor tersebut.

"Anda bisa bawa motor tidak?!" bentak Hero.

Orang tersebut membuka helmnya dan nampaklah wajah cantik dengan rambut panjang sebahu tergerai. Wajah imut itu terlihat memerah menahan amarah.

"Harusnya yang marah itu saya karena Anda menyeberang jalan sambil memainkan ponsel. Lain kali kalau ingin bunuh diri ya jangan disini, di rel kereta sana! Mengganggu pekerjaan orang saja. Atau Anda ini modus ya, biar saya ganti rugi dan Anda mendapatkan keuntungan. Maaf ya, tapi saya bukan orang yang mudah dibodohi!" sungutnya, gadis cantik itu bernama Nayna.

Mata Hero membulat sempurna, ia yang tadinya marah justru kini dimarahi kembali oleh seorang gadis kecil. Tidak mau kalah, Hero kembali memarahinya dan mencoba menakut-nakutinya.

"Berani sekali kau gadis kecil mengataiku penipu. Aku ini Hero Arkenzie, CEO sukses yang tidak kekurangan apapun! Kau pikir aku penipu! Aku tidak mau tahu, kau harus mengganti rugi apalagi ponsel mahalku sudah kau rusakkan dan itu harganya lebih mahal dari motor bututmu ini. Ganti rugi cepat!" tandas Hero dan Nayna melirik ke arah ponsel mahal yang kini layarnya sudah retak sebab terlindas ban motornya.

Seketika Nayna kesulitan untuk menelan salivanya. Ia tentu pernah mendengar nama CEO tersebut hanya saja tidak pernah bertemu. Akan tetapi karena ia tidak mau mengganti rugi sebab ia tidak punya banyak uang dan ia merasa tidak bersalah dalam hal ini, Nayna kembali memebranikan dirinya untuk mengelak.

"Saya tidak bersalah dan Anda yang salah karena menyeberang jalan sambil memainkan ponsel. Minggir, saya mau pergi dan Anda kalau ingin bunuh diri ya pergi sana yang jauh. Oh ya saya tahu, Anda pasti baru saja jatuh miskin ya sampai sefrustrasi ini. Sabar tuan, Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya," ucap Nayna merasa iba.

Bola mata Hero hampir saja melompat keluar dari kedua matanya mendengar ucapan Nayna. Ingin rasanya ia meneriaki gadis ini namun setelah ia perhatikan wajahnya cukup cantik walau tidak se-glowing Merlin. Namun kecantikan alami itu sangat sedap dipandang dan tidak membosankan.

"Kau mau ganti rugi atau aku laporkan pada polisi? Kau pilih saja. Dan ya, kau pasti tahu orang-orang kaya sepertiku sangat gampang memainkan hukum. Sekarang terserah padamu," ancam Hero dengan seringai tipis di bibirnya.

Bola mata Nayna bergerak gelisah, ia tentu tahu ucapan Hero itu tidak main-main dan benar adanya jika seorang Hero Arkenzie pasti bisa memutar balikkan fakta.

"Saya tidak punya uang untuk mengganti rugi, Tuan. Saya hanya pedagang online dan bahkan bisa dibilang saya ini reseller," ucap lirih Nayna.

Hero menghela napas, "Aku tahu kau tidak mampu! Lagi pula aku tidak meminta ganti rugi dengan uang karena uangku sangat banyak!"

Sombong sekali dia! cibir Nayna dalam hati.

"Lalu?"

Hero menyeringai, "Jadilah kekasih kontrakku dan besok aku menunggumu di kantorku. Kita akan membicarakannya besok dan sekarang kau antar aku ke lokasi meeting dan tidak boleh membantah!"

"Hah?!"

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

kecerdasan anak itu nurun dari ibunya, aku setuju sama Hero nih😍

2023-09-13

0

Chiisan kasih

Chiisan kasih

oh jadi ini yg mantre nantinya

2023-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!