Acara Selamatan

"Kok ramai suara di depan bang?". Tanya khaira.

Nofri yang memasuki kamar kurang pukul sepuluh, mendapati istrinya belum tidur.

"Kenapa belum istrahat?. Besok kamu mengantuk kan tidak lucu?". Ujar Nofri tidak menjawab pertanyaan istrinya.

"Belum mengantuk bang, juga di luar terdengar orang berbicara.

Tapi saat mau keluar aku lihat tante sudah tidur di ruang tengah dengan dua orang ibu-ibu. Dan lampu ruang tengah juga sudah dimatikan.

Tidak jadi aku kedepan untuk melihat ada apa". Jelas Khaira.

"Oo, di depan sepupumu mengajak dua orang pemuda untuk ronda sekalian kumpul- kumpul.

Katanya biasa setiap warga yang mengadakan pesta sering mengajak kumpul sambil pemuda untuk berjaga". Jelas Nofri.

Tidak mau mengatakan yang sebenarnya. Kekacauan barusan.

"Benar sih bang. Tapi biasa kumpul pemuda itu jika pesta besar, yang banyak barang berharga diletakan diluar.

Seperti orgen dan alat musik yang datang malam.

Tapi di perumahan ini aman saja biasanya kok bang". Jelas Khaira.

"Mungkin mereka sekedar ingin kumpul saja, kan semua kenalan sepupu kamu juga". Jelas Nofri.

Khaira mengangguk saja. Mungkin sepupunya itu ingin punya teman ngobrol.

Akhirnya khaira dan Nofri tidur, untuk istirahat.

Ini malam kedua mereka tidurvsatu ranjang. Masih risih dan malu-malu.

Bahkan mereka mengisi sisi tempat tidur berseberangan.

Walau tidur berjarak, tapi tidur mereka nyenyak. Tidak terganggu satu sama lain.

Menjelang subuh, khaira terbangun terlebih dahulu. Dan dia pun meregangkan tubuhnya. Karena tidur miring semalaman.

"Mua untuk merias kamu nanti pukul delapan datang. Biar santai sedikit pagi ini.

Keluarga besar akan datang pukul sebelas kurang". Ujar Nofri, yang ternyata sudah bangun.

"Abang kekamar mandi duluan. Abang mau ke mesjid subuh nya. Kan belum azan subuh". Ujar Nofri bangkit.

"Baik bang. Belum masih sekitar lima belas menit lagi Azan". Jawab khaira.

"Abang mau dibikinin kopi atau teh". Tambah khaira.

"Air hangat saja". Jawab Nofri

Diapun bangkit dari tidur untuk keluar menuju kamar mandi.

Gita mengiringi Nofri keluar, untuk mengambil air hangat dari dispenser. Dengan gelas tangkai bertutup.

Dan membawanya kekamar meletakan diatas meja.

Lalu dia merapikan tempat tidur, yang sedikit berantakan di tiduri.

Setelah suaminya berangkat menuju masjid, bersama om dan ayah khaira.

Khaira pun keluar dari kamar. Untuk mandi dan bersih-bersih badan. dan melaksanakan sholat subuh.

Setelah sholat subuh para ibu-ibu sudah sibuk di dapur. Memanaskan lauk, juga memasak sayuran tambahan yang harus di masak pagi saat acara syukuran.

"Jangan ikut berberes dan masak Ra. Kamu siapkan saja sarapan untuk suami dan ayah kamu.

Makanan dan minum untuk sarapan sudah tante taruh di meja, kamu tinggal suguhkan ke ruang depan tempat mereka duduk". Ujar tante Khaira.

"Baik tante". Ujar Khaira.

Dia membawa minuman dan cemilan untuk sarapan.

"Sekalian kamu sarapan Ra. Sebentar lagi kamu di rias". Ujar tante dari dapur.

Pukul sebelas, keluarga besar dari Nofri datang kerumah Khaira. Sebagai menantu baru mereka.

Karena pernikahan Nofri dan Khaira secara mendadak. Maka kedatangan keluarga besar sangat meriah.

Mereka membawa barang hantaran dan pernak pernik penganten, seperti acara lamaran.

Karena pernikahan sudah terlaksana dua hari yang lalu.

Maka mereka membawa hantaran langsung kerumah menantu baru. Rumah Khaira.

Khaira sang menantu baru di rias penganten, walau bukan memakai baju penganten.

Khaira dan Nofri memakai pakaian senada. Khaira memakai gamis borkat warna armi dan Nofri memakai jas lengkap berwarna sama.

"Selamat ya Nofri, khaira. Semoga kalian menjadi keuarga sakinah mawaddah, warrohmah".

Begitu ucapan keluarga besar dan kerabat Nofri.

Mereka di sambut oleh keluarga besar khaira, yang lebih di wakili oleh tante dan tetangga dekat saja.

Menyambut dan menjamu keluarga besan, hingga mereka makan bersama menikmati jamuan yang terhidang.

Banyak cerita dan kenangan baru yang tercipta. Pada kedua keluarga baru kedua penganten.

Kebersamaan itu berlangsung hingga menjelang sholat zuhur. Bahkan beberapa kerabat Nofri ada juga yang datang selesai sholat Zuhur.

Semua kerabat berfoto bersama dengan kedua penganten yang ikut duduk bersama dengan keluarga.

Dan berakhir berfoto bersama di depan pelaminan kecil berhias bunga.

Setelah sholat Zuhur, beberapa kerabat juga sudah banyak yang pulang setelah sholat bersama di mesjid dekat perumahan khaira.

Menjelang sore, para tetangga khaira juga bergantian datang ke acara syukuran pernikahan khaira.

Karena khaira termasuk dikenal warga anak yang baik dan suka menyapa jika kebetulan lewat.

Maka, para tetangga dengan senang hati datang memberi selamat kepadanya.

Walau hanya mengundang dengan pesan dari mulut ke mulut oleh tante dan tetangga yang ikut sibuk menyiapkan acara selamatan ini.

Ramai tetangga yang datang dengan senang hati. Bahkan sampai sore, menjelang magrib.

Dibalik kebahagiaan kedua penganten dan keluarga yang sibuk menjamu. Ada yang sangat kesal dengan kebahaguaan itu.

Yaitu. Mimi dan anaknya. Ibu tiri dan saudara tiri Khaira.

Dia dan anaknya tidak bisa masuk kedalam rumah yang mereka tempati selama lima tahun terakhir.

Tadi dia di usir secara kasar oleh keamanan dari depan rumah.

Walau keamanan kenal dengannya, tapi pesan dari ayah khaira dan om khaira. yang mengatakan kalau tidak mengizinkan ibu tiri dan saudara tiri khaira untuk masuk ke sana.

Membuat dia mengamuk serta mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor.

.

.

.

Episodes
1 Berusaha Menolak
2 Masih Nego
3 Sah
4 Pesta
5 Aku Mengantuk
6 Gagal Besanan
7 Sebelum Sah
8 Istri
9 Sarapan Pagi
10 Berkunjung
11 Tempat tidur baru
12 Kedatangan Keluarga Ibu Tiri
13 Permintaan Yulia
14 Pergi
15 Perawatan
16 Rencana
17 Persiapan
18 Menyelesaikan Kekacauan.
19 Acara Selamatan
20 Di Ceramahi Tetangga
21 Kedatangan Ibu Tiri
22 Bercerita
23 Diam
24 Ayah Bercerita
25 Pilihan Untuk Ibu Tiri
26 Marah
27 Keputusan Ayah
28 Pulang ke Rumah Mertua
29 Tamu tidak Diundang
30 Petuah dari pak Adrian.
31 Bersiap
32 Bulan Madu
33 Memindahkan Barang
34 Jalan Sore
35 Berebut kamar
36 Menikmati Sunset
37 Mencari Makanan
38 Ayah
39 Tidak Bisa Tidur
40 Warung Ayah
41 Akhirnya
42 Gagal Motoran
43 Bukan Sarapan
44 Ambisi Yulia
45 Lagi
46 Kecelakaan
47 Rencana
48 Motoran
49 Pengusiran
50 Yulia Menyusul
51 Belum Berkemas
52 Saat Berkemas
53 Telfon Tengah Malam
54 Operasi
55 Pengakuan.
56 Kedatangan Mertua
57 Ayah Khaira
58 Rencana Pak Adrian
59 Ke Apartemen
60 Cincin
61 Nofri Marah
62 kenapa kamu disini
63 Kosan Ayah
64 Sedih
65 Apa Mungkin
66 Siapa Dia
67 Perdebatan
68 Saling Diam
69 Masih Diam
70 Pulang
71 Dirumah Mertua
72 Minta Izin
73 Pergi
74 Ayah Pindah?
75 Amukan Ibu Tiri
76 Kewarung Ayah
77 Pura-Pura?
78 Rencana Khaira
79 Ayah Setuju
80 Yulia
81 Masih Yulia
82 Kesibukan Baru Khaira
83 Hamil?
84 Minta Pendapat Ayah
85 Rencana Pulang Kampung
86 Bertemu Di Jalan
87 Lihat Ruko Baru
88 Nofri
89 Om Khaira Turun Tangan
90 Pindah
91 Kesibukan
92 Nofri
93 Dirumah Nenek
94 Keterangan Pak Rt
95 Jebakan Yulia
96 Aksi Nofri
97 Perdebatan kakek
98 Kemarahan Kakek
99 Kewarung Khaira
100 Pulang Ke Warung
101 Mulai Membalas
102 Kerumah Khaira
103 Tidak menemukan
104 Apa Wanita Itu Khaira?
105 Cemas
106 Gagal Bertemu.
107 Sedih
108 Kecewa Lagi
109 Sakit Perut
110 Apa?
111 Bertemu
112 Bayi Kembar
113 Jangan Ganggu
114 Tawa Khaira
115 Yulia Lagi
116 Penolakan Nofri
117 Petuah Dari Papa
118 Kejujuran Nofri
119 Yulia Malu
120 Suami Istri
121 Biarkan Saja
122 Berdebat
123 Di Kunjungi Teman
124 Penyesalan Yulia
125 Acara
126 Usilnya Nofri
127 Ambisi Yulia
128 Bertambah Malu
129 Amukan Mama Yulia
130 Bertemu
131 Penyakit Yulia
132 Curhat
133 Tangis Yulia
134 Rencana
135 Hari - Hari Yulia
136 Nofri
137 akhirnya
138 Rutinitas
139 END
140 Extra part 1
141 Extra part 2
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Berusaha Menolak
2
Masih Nego
3
Sah
4
Pesta
5
Aku Mengantuk
6
Gagal Besanan
7
Sebelum Sah
8
Istri
9
Sarapan Pagi
10
Berkunjung
11
Tempat tidur baru
12
Kedatangan Keluarga Ibu Tiri
13
Permintaan Yulia
14
Pergi
15
Perawatan
16
Rencana
17
Persiapan
18
Menyelesaikan Kekacauan.
19
Acara Selamatan
20
Di Ceramahi Tetangga
21
Kedatangan Ibu Tiri
22
Bercerita
23
Diam
24
Ayah Bercerita
25
Pilihan Untuk Ibu Tiri
26
Marah
27
Keputusan Ayah
28
Pulang ke Rumah Mertua
29
Tamu tidak Diundang
30
Petuah dari pak Adrian.
31
Bersiap
32
Bulan Madu
33
Memindahkan Barang
34
Jalan Sore
35
Berebut kamar
36
Menikmati Sunset
37
Mencari Makanan
38
Ayah
39
Tidak Bisa Tidur
40
Warung Ayah
41
Akhirnya
42
Gagal Motoran
43
Bukan Sarapan
44
Ambisi Yulia
45
Lagi
46
Kecelakaan
47
Rencana
48
Motoran
49
Pengusiran
50
Yulia Menyusul
51
Belum Berkemas
52
Saat Berkemas
53
Telfon Tengah Malam
54
Operasi
55
Pengakuan.
56
Kedatangan Mertua
57
Ayah Khaira
58
Rencana Pak Adrian
59
Ke Apartemen
60
Cincin
61
Nofri Marah
62
kenapa kamu disini
63
Kosan Ayah
64
Sedih
65
Apa Mungkin
66
Siapa Dia
67
Perdebatan
68
Saling Diam
69
Masih Diam
70
Pulang
71
Dirumah Mertua
72
Minta Izin
73
Pergi
74
Ayah Pindah?
75
Amukan Ibu Tiri
76
Kewarung Ayah
77
Pura-Pura?
78
Rencana Khaira
79
Ayah Setuju
80
Yulia
81
Masih Yulia
82
Kesibukan Baru Khaira
83
Hamil?
84
Minta Pendapat Ayah
85
Rencana Pulang Kampung
86
Bertemu Di Jalan
87
Lihat Ruko Baru
88
Nofri
89
Om Khaira Turun Tangan
90
Pindah
91
Kesibukan
92
Nofri
93
Dirumah Nenek
94
Keterangan Pak Rt
95
Jebakan Yulia
96
Aksi Nofri
97
Perdebatan kakek
98
Kemarahan Kakek
99
Kewarung Khaira
100
Pulang Ke Warung
101
Mulai Membalas
102
Kerumah Khaira
103
Tidak menemukan
104
Apa Wanita Itu Khaira?
105
Cemas
106
Gagal Bertemu.
107
Sedih
108
Kecewa Lagi
109
Sakit Perut
110
Apa?
111
Bertemu
112
Bayi Kembar
113
Jangan Ganggu
114
Tawa Khaira
115
Yulia Lagi
116
Penolakan Nofri
117
Petuah Dari Papa
118
Kejujuran Nofri
119
Yulia Malu
120
Suami Istri
121
Biarkan Saja
122
Berdebat
123
Di Kunjungi Teman
124
Penyesalan Yulia
125
Acara
126
Usilnya Nofri
127
Ambisi Yulia
128
Bertambah Malu
129
Amukan Mama Yulia
130
Bertemu
131
Penyakit Yulia
132
Curhat
133
Tangis Yulia
134
Rencana
135
Hari - Hari Yulia
136
Nofri
137
akhirnya
138
Rutinitas
139
END
140
Extra part 1
141
Extra part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!