"Panggilah suami kamu, kita sarapan bersama-sama". Perintah Bu Eva pada menantunya.
Khaira setelah berbincang dengan Nofri tadi, dia turun kebawah untuk bantu-bantu.
Walaupun tidak tahu apa yang akan di bantu. Suasana pesta masih terlihat di dalam dan luar rumah.
Masih terpasang pelaminan dan tenda di luar, juga hiasan dinding dan langit-langit di dalam rumah.
Yang penting kebawah dulu. Tidak enak berdiam diri di dalam kamar.
Tapi saat sampai di bawah, di lantai dua ruko ini. Dimana ruang tidur, ruang keluarga, dapur dan juga beberapa ruangan berada.
Khaira mendapati beberapa keluarga besar bosnya itu sedang berkumpul. Sedang menikmati sarapan.
"Baik bu". Ujar khaira.
Dia kembali kelantai tiga dimana kamar tidur mereka berada. Juga ada dua kamar lagi di sana. Mungkin kamar adik-adik suaminya.
"Bang. Ibu menyuruh bergabung untuk sarapan bersama". Ujar Khaira oada suaminya.
Nofri yang sedang memangku laptopnya melihat kearah istrinya.
Lalu menganggukan kepalanya.
Dia paham, banyaknya keluarga besarnya tentu membuat istrinya risih dan malu.
"Ayo". Ujarnya.
Mematikan dan meletakan laptop yang sedang dia operasikan.
Mereka beriringan menuju ruang keluarga yang banyak keluarga besar berada. Sedang sarapan sambil berbincang.
Para kerabat memang banyak yang menginap disini setelah pesta kemaren.
Bukan rumah mereka jauh. Tapi memang sering berkumpul untuk tidur bersama dimana ada saudara yang mengadakan pesta dan hajatan.
Sebagai bentuk kebersamaan. Ucap nenek Nofri waktu itu.
"Mari bergabung". Ujar kakek Nofri yang duduk paling ujung.
Mereka duduk lesehan di ruang tengah lantai dua ruko ini.
"Baik kek". Jawab Nofri
Duduk berdampingan dengan Khaira. Menu sarapan sudah terhidang di tengah. Ada nasi goreng, aneka kue juga kopi atau teh.
Semua sudah di hidang dalam piring untuk satu porsi. Tinggal kita ambil saja mana yang kita suka.
Teh dan kopipun sudah di tuang dalam gelas. Pilih mau teh atau kopi saja.
"Abang mau apa?". Tanya khaira pada suaminya.
"Kopi. Sama kue saja". Ucap Nofri.
Maka Khaira mengambilkan satu gelas kopi dan satu piring kue lengkap yang sudah tersedia.
"Kamu mau apa key?". tanya bu Eva.
"Aku ambil sendiri bu". Ujar khaira mengambil satu piring nasi goreng lengkap.
Dia biasa makan nasi tiap pagi. Karena dia bekerja dan tidak boleh dengan perut kosong.
Minumnya dia mengambil satu gelas air putih, yang juga terletak di sana.
Dia menyuap nasi goreng dengan santai, Beberapa para perempuan juga banyak yang makan nasi goreng.
Mereka berbincang sambil sarapan.
"Enak ya nasi gorengnya?". Tanya Nofri pada Khaira.
"Enak. Abang mau aku ambilkan nasi goreng juga?". Tanya Khaira.
"Coba punya kamu saja. Aku tidak suka makan berat pagi hari". Jawab Nofri.
Menarik piring nasi goreng milik istrinya. Dan menyuap beberapa suap kemulutnya.
Khaira melonggo saja, melihat suaminya memakan nasi goreng miliknya.
"Enak". Ujarnya.
"Key, tolong tambah telur mata sapinya". ujar Nofri.
Maka Khaira mengambilkan yang di minta suaminya.
"Nasinya juga mau tambah bang?". tanya khaira.
Karena nasi khaira tadi tinggal kurang setengah piring.
Nofri mengangguk. Maka Khaira menambah dua sendok lagi nasi gorengnya.
"Tambah satu lagi, kita kan berdua makannya". ujar Nofri.
"Buat abang saja. Saya sudah kenyang". Jawab khaira.
"Berdua". Ucapnya.
Khaira terpaksa menambah nasi nya satu sendok lagi.
"Kerupuk juga". Ujarnya.
Maka, jadilah mereka makan berdua, satu piring satu sendok. Bergantian menyuap nasi goreng hingga habis.
Walaupun Khaira awalnya sedikit risih, tapi melihat suaminya santai. Diapun makan dengan santai juga.
Semua juga tidak mempedulikan. Seolah paham dengan penganten baru itu.
Selesai sarapan, khaira membantu membawa piring kotor kedapur. Kerabat Nofri, suaminya sangat mudah bergaul dengan Khaira.
Walau sebagian dari mereka belum mengenal Khaira, tapi mereja bercengkrama seolah sudah kenal lama.
"Aku senang kamu mau menjadi istri Nofri key.
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika Nofri menikah dengan Yulia yang hamil. Pasti kami menganggab anak itu milik Nofri". Ujar salah satu srpupu Nofri yang khaira kenal.
Karena dia dan suaminya sering berkunjung ke toko.
"Iya. Untung ketahuan yulia itu hamil sebelum akad. Dan Nofri terselamatkan dari tanggung jawab yang bukan pekerjaannya.
Parah Yulia itu. menipu kita semua dengan wajah cantiknya". Tambah yang lain.
Khaira hamya mendengar saja. Tidak mau menanggapinya. Sebab bukan ranahnya, walau sekarang dia istri Nofri.
Biarlah semua mereka yang berbicara dan menyimpulkan.
Semua kerabat Nofri yang perempuan sibuk di dapur.
Mereka beres-beres peralatan sisa-sisa pesta kemaren.
Keluarga pak Adrian tidak nenggunakan jasa catering sepenuhnya. Masih ada juga menu yang mereka masak.
Pihak katering hanya menyiapkan alat makan dan semua perlengkapan di depan. Juga beberapa tenaga kerja untuk menata hidangan.
"Kamu kedepan saja key, biar kami yang beres-beres". Ujar Salah satu kerabat bu eva.
"Aku di sini saja bu. Babtu-bantu". Ujar Khaira.
"Tidak usah. Kamu ke depan saja. Mertua kamu dan suami kamu sedang membicarakan kaoan akan kerumah orang tua kamu.
Tidak mungkin kan keluarga kita tidak akan berkunjung kerumah orang tuamu.
Paling tidak untuk bersilaturahmi antar besan". Ujar ibu-ibu itu.
"Harus ya bu?". Tanya khaira.
Karena pasti ibu tirinya tidak akan mau menanggapinya. Dia itu sangat perhitungan dengan uang dan waktu.
Apalagi untuk Khaira, yang sangat tidak dia suka.
"Kemaren sebelum ayahmu pulang, kami sudah berbicara dengan ayah dan keluarga om kamu.
Mereka menerima kunjungan kita, walau hanya sederhana, keluarga ayahmu dan tetangga saja". Jelas ibu itu.
"Apa tidak merepotkan ya bu?".
"Tidak key. Makanya jamu kedepan, ikut mendengar yang akan di diskusikan". Ujar ibu itu.
Mendorong Khaira menuju pintu penghubung ruang tengah dan ruang belakang.
Ternyata benar, mereka sedang membicarakan waktu untuk berkunjung ke rumah orang tua Khaira.
"Sesuai pembicaraan kemaren dengan ayah dan om khaira, kita akan kesana dua hari lagi". Ujar kakek Nofri.
Khaira mendengar apa yang disuruh dan akan di kerjakannya oleh kakek Nofri.
Keputusannya, mereka berdua akan berkunjung kerumah orang tua Khaira nanti siang.
Untuk menyampaikan pesan yang sebenarnya kemaren sudah dibicarakan.
Kedatangan Khaira dan Nofri kerumah orang tuanya berdua adalah sebagai kunjungan pertama setelah menikah.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments