Menyelesaikan Kekacauan.

"Rasakan kalian, jangan kalian rasa aku akan berdiam saja. Tidak akan aku biarkan kalian berbahagia.

Tunggu saja besok, akan aku buat kekacauan lebih. Ini baru peringatan buat kalian". Gumam Mimi.

Ya. Yang membuat kekacauan tadi adalah ibu tiri Khaira. Bersama anak sulungnya.

"Aku tidak suka ayah menghabiskan uang untuk pesta kak khaira ma.

Pasti ujung-ujungnya aku tidak bisa kuliah". Ujar adik tiri khaira.

Adik tiri khaira yang sekarang kelas tiga sma. Dan tahun depan akan nasuk kuliah.

"Kita buat anak sialan itu akan di benci suami dan mertuanya. Jangan kamu kira mama meberima saja.

Tidak. Dia harus menderita. Kalau bisa dia di cerai setelah mereka pesta besok". Geram ibu tiri khaira.

"Aku akan rayu bang Nofri itu ma. Biar dia mencapakkan kak Khaira itu.

Sebel aku, mentang-mentang dapat suami kaya. padahal hanya sebagai penganti saja.

Cantikan juga aku dari dia. Kampungan juga iya". Jawab adik tiri khaira yang paling besar.

"Ide bagus liona. Kamu harus bikin dia sengsara". Ujar mama tiri khaira.

"Akan Liona buktikan ma. Selama ini saja ayah lebih mendengar aku dari pada kak khaira.

Tidak terima aku mah. kuliah aku bisa terhambat gara-gara dia". Ujar Liona.

"Katanya hanya selamatan dan kunjungan besan, tapi mereka malqh menyewa tenda bagus untuk pesta.

Bilang saja mereka tidak ingin kita berada di rumah. malah main usir". Kesal ibu tiri khaira.

Ibu tiri khaira yang selalu memantau keadaan rumah, sangat kesal saat siang itu ada pekerja wo memasang tenda bagus di halaman rumah tempat tinggalnya yang terusir.

Makanya dia mengajak putri sulungnya untuk merusak tenda dan hiasan di halaman itu.

Mereka baru saja lari dari rumah ayah khaira, setelah mengacak-acak tenda dan pelaminan kecil untuk acara besok.

Hingga malam itu terpaksa ayah Khaira minta beberapa pemuda untuk beronda di depan rumahnya.

Pihak wo pun terpaksa memperbaiki hiasan tenda dan pelinan yang di rusak.

Untung hanya di berantakan, tidak ada yang di pecahkan atau di robek. Jadi cukup di rapikan saja lagi.

Sesuai usulan Nofri, pihak wo dan beberapa pemuda untuk beronda.

Bahkan besok akan menempatkan keamanan di depan, agar ibu tiri dan saudara tiri khaira tidak diizin kan masuk.

Demi kelancaran acara.

Ayah dan om khaira tahu, yang melakukan kekacauan itu ibu tiri dan adik tiri khaira.

itu laporan dari tetangga yang rumahnya di ujung jalan dekat rumah ayah khaira saat melihat kedua wanita itu berlari menjauhi rumah ayah khaira.

Karena penasaran, orang itu pergi melihat kerumah ayah khaira. Dan alangkan terkejutnya, saat melihat kekacauan.

Orang itulah yang memanggil ayah khaira tentang kekacauan tenda di depan rumah.

Padahal mereka semua sedang makan di dalam, dan Pintu masuk juga terbuka.

Mungkin karena mereka berbincang sambil makan, maka tidak mendengar kekacauan yang kedua orang itu lakukan. merusak hiasan tenda.

Saat tetangga itu datanglah mereka terkejut. melihat keluar, Tenda dan teras sudah berantakan.

Dari tetangga itu pula yang mengatakan, melihat bu Mimi istri pak Amin dan anaknya berlari berdua dari rumah mereka.

Tapi kejadian itu tidak di ketahui oleh Khaira. Karena saat ayah khaira dan para pria keluar di penggil tetangga. Gita sedang membereskan piring kotor ke dapur.

Dan saat selesai beres-beres, Nofri menyuruh istrinya itu untuk istirahat di kamar.

Dengan alasan dia tidak boleh kena angin malam. Juga karena besok Khaira harus tetap segar menerima ucapan selamat dari tetangga dan kerabat yang datang.

Bahkan saat Khaira ingin menawarkan untuk membuat kopi, nofri menolaknya. Katena dia juga ingin cepat beristirahat setelah mengobrol sebentar.

Kurang pukul sepuluh malam, perbaikan kerusakan hiasan selesai di rapikan. Bahkan hiasan di buat lebih cantik.

Dengan di tambahnya spot foto dan lampu. Biar meriah.

"Untung mobil kamu tidak di sini nak Nofri. Kalau tidak, pasti mereka merusaknya juga". Ujar Om khaira.

"Iya bang. Untung tadi abang suruh jemput oleh orang rumah abang". Tambah sepupu Khaira.

"Mobil itu akan di pakai papa besok. Untuk membawa kerabat ke sini. Makanya supir toko aku suruh membawa pulang". Jelas Nofri.

"Tapi kok tante mimi begitu ya, mau merusak tenda pernikahan anaknya, walau anak sambung.Tega sekali dia". Ujar anak om khaira yang kecil.

"Sebenarnya marahnya pada paman. Yang melarang dia pulang ke sini.

Paman yang melarang pulang karena dia tidak mau ikut membantu untuk acara syukuran ini.

Kalau di biarkan disini nanti akan bikin kacau.

Kemaren kalian lihatkan kamar khaira". Jelas Ayah Khaira.

Sebenarnya dia malu, ini aib rumah tanggamya. Tapi Nofri sang menantu juga tahu masalah saat Nofri dan Khaira akan ijab qobul.

Ibu tirinya itu dengan tegas menolak pernikahan itu. Tapibjika dia di jasih uang akan dia kerjakan.

Hal itu yang membuat ayah khaira bersikap tegas, yang biasa tidak pernah membantah istrinya itu.

Tapi karena malu pada calon besan, makanya secara langsung dia megusir istri dan anak tirinya untuk pergi saja.

Hingga malamnya ayah khaira dan ibu tirinya itu betengkar hebat. Hingga paginya ayah khaira menyuruh ibu tirinya untuk pulang kerumah orang tuanya.

dan tunggu sampai selesai acara delamatan ini. akan di selesaikan di hadapan keluarga besar.

.

 .

.

Episodes
1 Berusaha Menolak
2 Masih Nego
3 Sah
4 Pesta
5 Aku Mengantuk
6 Gagal Besanan
7 Sebelum Sah
8 Istri
9 Sarapan Pagi
10 Berkunjung
11 Tempat tidur baru
12 Kedatangan Keluarga Ibu Tiri
13 Permintaan Yulia
14 Pergi
15 Perawatan
16 Rencana
17 Persiapan
18 Menyelesaikan Kekacauan.
19 Acara Selamatan
20 Di Ceramahi Tetangga
21 Kedatangan Ibu Tiri
22 Bercerita
23 Diam
24 Ayah Bercerita
25 Pilihan Untuk Ibu Tiri
26 Marah
27 Keputusan Ayah
28 Pulang ke Rumah Mertua
29 Tamu tidak Diundang
30 Petuah dari pak Adrian.
31 Bersiap
32 Bulan Madu
33 Memindahkan Barang
34 Jalan Sore
35 Berebut kamar
36 Menikmati Sunset
37 Mencari Makanan
38 Ayah
39 Tidak Bisa Tidur
40 Warung Ayah
41 Akhirnya
42 Gagal Motoran
43 Bukan Sarapan
44 Ambisi Yulia
45 Lagi
46 Kecelakaan
47 Rencana
48 Motoran
49 Pengusiran
50 Yulia Menyusul
51 Belum Berkemas
52 Saat Berkemas
53 Telfon Tengah Malam
54 Operasi
55 Pengakuan.
56 Kedatangan Mertua
57 Ayah Khaira
58 Rencana Pak Adrian
59 Ke Apartemen
60 Cincin
61 Nofri Marah
62 kenapa kamu disini
63 Kosan Ayah
64 Sedih
65 Apa Mungkin
66 Siapa Dia
67 Perdebatan
68 Saling Diam
69 Masih Diam
70 Pulang
71 Dirumah Mertua
72 Minta Izin
73 Pergi
74 Ayah Pindah?
75 Amukan Ibu Tiri
76 Kewarung Ayah
77 Pura-Pura?
78 Rencana Khaira
79 Ayah Setuju
80 Yulia
81 Masih Yulia
82 Kesibukan Baru Khaira
83 Hamil?
84 Minta Pendapat Ayah
85 Rencana Pulang Kampung
86 Bertemu Di Jalan
87 Lihat Ruko Baru
88 Nofri
89 Om Khaira Turun Tangan
90 Pindah
91 Kesibukan
92 Nofri
93 Dirumah Nenek
94 Keterangan Pak Rt
95 Jebakan Yulia
96 Aksi Nofri
97 Perdebatan kakek
98 Kemarahan Kakek
99 Kewarung Khaira
100 Pulang Ke Warung
101 Mulai Membalas
102 Kerumah Khaira
103 Tidak menemukan
104 Apa Wanita Itu Khaira?
105 Cemas
106 Gagal Bertemu.
107 Sedih
108 Kecewa Lagi
109 Sakit Perut
110 Apa?
111 Bertemu
112 Bayi Kembar
113 Jangan Ganggu
114 Tawa Khaira
115 Yulia Lagi
116 Penolakan Nofri
117 Petuah Dari Papa
118 Kejujuran Nofri
119 Yulia Malu
120 Suami Istri
121 Biarkan Saja
122 Berdebat
123 Di Kunjungi Teman
124 Penyesalan Yulia
125 Acara
126 Usilnya Nofri
127 Ambisi Yulia
128 Bertambah Malu
129 Amukan Mama Yulia
130 Bertemu
131 Penyakit Yulia
132 Curhat
133 Tangis Yulia
134 Rencana
135 Hari - Hari Yulia
136 Nofri
137 akhirnya
138 Rutinitas
139 END
140 Extra part 1
141 Extra part 2
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Berusaha Menolak
2
Masih Nego
3
Sah
4
Pesta
5
Aku Mengantuk
6
Gagal Besanan
7
Sebelum Sah
8
Istri
9
Sarapan Pagi
10
Berkunjung
11
Tempat tidur baru
12
Kedatangan Keluarga Ibu Tiri
13
Permintaan Yulia
14
Pergi
15
Perawatan
16
Rencana
17
Persiapan
18
Menyelesaikan Kekacauan.
19
Acara Selamatan
20
Di Ceramahi Tetangga
21
Kedatangan Ibu Tiri
22
Bercerita
23
Diam
24
Ayah Bercerita
25
Pilihan Untuk Ibu Tiri
26
Marah
27
Keputusan Ayah
28
Pulang ke Rumah Mertua
29
Tamu tidak Diundang
30
Petuah dari pak Adrian.
31
Bersiap
32
Bulan Madu
33
Memindahkan Barang
34
Jalan Sore
35
Berebut kamar
36
Menikmati Sunset
37
Mencari Makanan
38
Ayah
39
Tidak Bisa Tidur
40
Warung Ayah
41
Akhirnya
42
Gagal Motoran
43
Bukan Sarapan
44
Ambisi Yulia
45
Lagi
46
Kecelakaan
47
Rencana
48
Motoran
49
Pengusiran
50
Yulia Menyusul
51
Belum Berkemas
52
Saat Berkemas
53
Telfon Tengah Malam
54
Operasi
55
Pengakuan.
56
Kedatangan Mertua
57
Ayah Khaira
58
Rencana Pak Adrian
59
Ke Apartemen
60
Cincin
61
Nofri Marah
62
kenapa kamu disini
63
Kosan Ayah
64
Sedih
65
Apa Mungkin
66
Siapa Dia
67
Perdebatan
68
Saling Diam
69
Masih Diam
70
Pulang
71
Dirumah Mertua
72
Minta Izin
73
Pergi
74
Ayah Pindah?
75
Amukan Ibu Tiri
76
Kewarung Ayah
77
Pura-Pura?
78
Rencana Khaira
79
Ayah Setuju
80
Yulia
81
Masih Yulia
82
Kesibukan Baru Khaira
83
Hamil?
84
Minta Pendapat Ayah
85
Rencana Pulang Kampung
86
Bertemu Di Jalan
87
Lihat Ruko Baru
88
Nofri
89
Om Khaira Turun Tangan
90
Pindah
91
Kesibukan
92
Nofri
93
Dirumah Nenek
94
Keterangan Pak Rt
95
Jebakan Yulia
96
Aksi Nofri
97
Perdebatan kakek
98
Kemarahan Kakek
99
Kewarung Khaira
100
Pulang Ke Warung
101
Mulai Membalas
102
Kerumah Khaira
103
Tidak menemukan
104
Apa Wanita Itu Khaira?
105
Cemas
106
Gagal Bertemu.
107
Sedih
108
Kecewa Lagi
109
Sakit Perut
110
Apa?
111
Bertemu
112
Bayi Kembar
113
Jangan Ganggu
114
Tawa Khaira
115
Yulia Lagi
116
Penolakan Nofri
117
Petuah Dari Papa
118
Kejujuran Nofri
119
Yulia Malu
120
Suami Istri
121
Biarkan Saja
122
Berdebat
123
Di Kunjungi Teman
124
Penyesalan Yulia
125
Acara
126
Usilnya Nofri
127
Ambisi Yulia
128
Bertambah Malu
129
Amukan Mama Yulia
130
Bertemu
131
Penyakit Yulia
132
Curhat
133
Tangis Yulia
134
Rencana
135
Hari - Hari Yulia
136
Nofri
137
akhirnya
138
Rutinitas
139
END
140
Extra part 1
141
Extra part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!