'Saya terima nikah dan kawinnya khaira kharunisha binti....
...".
"Bagaimana saksi?
Sah
Sah
Sah
Semua yang hadi di mesjid besar itu mengucapkan alhamdillah, sambil mengamini dia dari pak penghulu.
Setelah itu Khaira dan Nofri menandatangani berkas yang ada.
"Untuk surat nikahnya harap menunggu dua minggu ya pak. Karena berkasnya baru hari ini di masukan". Ujar pak penghulu pada pak Adrian.
"Baik pak. Kami akan datang ke kantor bapak untuk menanda tangani berkas, juga akan mengambil buku nikan anak saya". Jawab pak Adrian.
Bos Khaira pak Adrian, sekarang sudah menjadi mertua, duduk di sebelah anaknya.
Sementara ayah khaira duduk di samping khaira.
Mata Khaira sudah berkaca-kaca dari tadi. Dia berusaha untuk menahannya.
Begitu juga dengan ayah Khaira. Dia menahan air matanya untuk tidak turun.
Selesai menanda tangani berkas. Semua melakukan foto dengan beberapa keluarga yang datang.
Di pihak Khaira hanya ayah.juga ada adik ibu, yaitu paman Khaira bersama istrinya. Juga ada dua anak laki-laki pamannya. sepupu khaira.
Karena di kota ini hanya ada paman itu keluarga ibunya khaira.
Sementara keluarga ayahnya yang asli kota ini tidak satupun yang datang.
Mungkin ayahnya tidak memberi tahu. Khawatir jika akan membuat masalah.
Karena keluarga ayah kurang baik sikapnya pada khaira semenjak ayah khaira menikah lagi.
Saat berfotopun hanya ayah dan paman beserta istrinya. Ibu sambung khaira tidak kelihatan.
Entah kemana bersama ketiga anaknya.
Selesai foto-toto tadi, khaira yang sudah menjadi istri Nofri. Diarak oleh keluarga menuju rumah pak Adrian.
Mau bagaimana lagi. Keluarga Khaira kan tidak punya persiapan menyambut menantu.
Karena memang Khaira diminta menikah dengan putra bosnya, ubtu mengantikan calon menantu yang ternyata sudah hamil.
Semua keluarga dan kerabat yang datang menyaksikan akad pernikahan sedang menikmati menu yang di hidangkan.
Tadi sebagian dari mereka mempertanyakan kenapa penganten wanitanya berganti.
Kerabat yang sudah tahu memberi tahu yang bekum tahu.
Banyak yang mendukung pergantian calon menantu pak Adrian. Juga ada beberapa kebetatan.
Tapi, mereka tidak bisa berbuat apa. Mereka juga tidak mau nama baik keluarga mereka tercoreng.
Kerabat pak Adrian yang menerima Khaira rata-rata yang sudah kenal dengan Khaira. Khaira yang baik dan ramah sangat di sukai oleh orang yang sering bertemu dengannya.
"Selamat ya Ra. tidak menyangka kalau kamu menikah mendadak begini". Ujar sepupu Khaira.
Mereka menyalami khaira, yang sedang duduk sendiri di pelaminan. Karena Nofri suaminya sedang berbasa basi dengan kerabat yang lain.
Setelah sempat tadi menerima ucapan selamat dari kerabat, juga berfoto.
Saat mereka sampai di rumah, mereka langsung makan bersama. Baik keluarga dekat maupun teman dan kerabat, semua menikmati hidangan yang tersedia.
Acara pesta untuk tamu undangan akan dilaksanakan setetelah sholat Zuhur.
"Iya. Aku saja sampai bolos kuliah mendengar telefon ayah kamu.
Tidak percaya kalau kamu menikah.
Tapi mendengar cerita ayah tadi, aku paham. Dan semoga kamu bahagia dan juga langeng ya". Ujar sepupu Khaira yang lain.
Sepupu khaira anak pamannya itu memang sedang kuliah keduanya.
"Terima kasih bang atas do'anya". Jawab khaira.
Khaira sangat dekat dengan sepupunya itu. Karena mereka saudara dekat.
Tidak berapa lama Nofri menaiki pelaminan. Dimana Khaira duduk ditemani oleh kedua sepupunya.
"Hai bang. Kenalkan jami sepupunya Khaira". Ujar salah satu sepupu khaira.
"Ibra..
"Sandi..
Mereka berdua menyalami Nofri. Berkenalan.
"Nofri". Ujar Nofri menyambut salam sepupu istrinya dengan tersenyum.
Setelah berbasa basi dan berfoto. Sepupu Khaira pun turun dari pelaminan. masih ada kerabat yangbingi berfoto dan memberi ucappan selamat pada mereka.
Khaira yang tidak percaya kalau dia sudah menjadi istri, masih cangung untuk bersikap di atas pelaminan.
Dia hanya tersenyum saat menerima ucapan selamat. Juga saat berfoto.
Dengan srnyuman kaku, dan sedikit di paksakan.
"Hey bocah. Kalau senyum itu yang ikhlas. Nanti foto kamu jelek di posting orang". Ujar Nofri sedikit berbisik.
Khaira hanya memandang suami nya itu sekilas.
"Jangan bikin malu. Kelihatan sangat terpaksa menikah. senyumnya kaku". Ujar Nofri.
Dari tadi Khaira hanya senyum lepas saat ada kerabat yang dia kenal. Sedangkan yang kurang dia kenal dia agak canggung.
"Baik, aku akan senyum. Tapi jangan panggil aku bocah. Umur ku sudah lebih dua puluh tahun.
Dan juga, nanti kalau aku senyum jangan bilang aku bahagia karena menikah dengan kamu". Ujar Khaira.
Lalu dia tersenyum manis pada Nofri. Bahkan saat ada yang mengajaknya berfoto, Khaira menangapinya dengan senyum ramah.
Hingga Nofri yang tadi kesal karena wajah Khaira yang kakuvsedikit senyum.
Sekarang malah dia kesal karena selalu tersenyum pada tamu. Tapi saat melohat Nofri, khaira hanya memandang sekilas saja.
Saat berfoto berduapun khaira yang tadi kesal di bilang kaku. Berfito dengan enerjik dan ceria.
Hingga Nofri lah yang diminta juru foto untuk bersiap dan tersenyum..
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments