Dari selesai sholat Zuhur, para ibu-ibu di dapur sibuk memasak menu untuk acara besok.
Ketujuh ibu-ibu itu memang sudah ahli dalam bidang masak-memasak untuk kondangan.
Karena mereka biasa di bentuk sebagai panitia memasak saat ada tetangga yang akan mengadakan acara.
"Segarnya sup buah ini". Ujar seorang ibu.
Menyeruput sup buah yang Khaira buat.
"Tahu saja kamu ra, kami kehausan". tambah yang lain.
Ikut menyuap sup bush kemulutnya.
"Di tambah lagi bu. Ini masih banyak lho". Ujar khaira.
Semua menikmati sup buah sambil bekerja didapur.
Tadi khaira di suruh oleh suaminya untuk membeli buah-buahan.
Maka Khaira membuat sup buah untuk pekerja yang sedang sibuk di rumahnya.
Walau isinya tidak selengkap sup buah yang di jual.
Ada buah apel, buah pir, semangka, dan mangga. Dan si siram sirup dan kental manis. Dan pecahan es batu.
Tapi sudah membuat segar tenggorokan para ibu yang sedang memasak.
Tidak hanya untuk yang di dapur di buat khaira. untuk yang bekerja di halaman juga tidak ketinggalan.
Di halaman depan ada pihak wo memasang tenda.
Ternyata Nofri memesan tenda untuk di pasang di depan rumah.
Juga ada pelaminan kecil. Yang berhiasan bunga di sudut teras. Karena halaman di susun jejeran kursi.
"Bang. Ini mah seperti pesta benaran bang". Ujar Khaira.
Saat memberikan semangkok sup buah buat suaminya.
Nofri ikit mengatur dan membeti tahu pihak tenda dimana tempat bunga dan spit foto.
"Kan memang pesta pernikahan key. Memangnya kita besok mau apa?". Tanya Nofri.
Dia dengan santai menyendok sup buah kemulutnya.
"Iya sih bang. Tapi kan kita hanya selamatan dan kunjungan keluarga abang". Jawab Khaira.
"Kan tetangga juga diundang, untuk acara selamatan. Tidak salah juga kita tidak menjamu dengan hiasan bagus". Jawab Nofri.
Dia ingin di rumah mertuanya juga ada suasana pesta. Walau di sebut acara selamatan dan kunjungan keluarga.
Tidak ingin ada ada yang menganggab kalau Khaira hanya pengganti. Yang hanya dimanfaatkan.
Juga ingin membuat khaira di pandang baik oleh terangga dan keluarga besar khaira.
Tidak menikah dadakan, karena sebuah kecelakaan kenakalan remaja.
Sebab khaira mendadak saja menikah, apalagi dengan anak pemilik toko tempat Khaira bekerja.
Pasti akan membuat cerita beragam di sekitar perumahan dan para tetangganya. Makanya Nofri menghindari pembicaraan buruk tentang khaira dari mereka.
Semua pernak-pernik tenda, kursi dan perlengkapannya sudah selesai menjelamg magrib.
Begitu juga dengan memasak. Masakan aneka lauk untuk besok juga sudah selesai. Berbagai menu lauk untuk hidangan sudah masak masak.
Dan besok pagi tinggal menghangatkan dan membuat sayur.
Selain aneka lauk dan sayur, aneka kue dan agar-agar juga sudah selesai di masak.
"Ajak semua makan dulu Ra". Ujar Tante khaira.
"Baik tante". Ujar khaira.
Tadi, selesai sholat magrib, yang laki-laki pergi sholat ke musholla dalam perumahan ini.
Pihak wo juga sudah pulang dari menjelang magrib. Karena sudah selesai memasang tenda.
"Ayo makan dulu, biar cepat istirahatnya". Ajak ayah khaira.
"Ayo". Ujar mereka.
Dan mereka makan malam bersama.
Para ibu-ibu tadi mereka pulang sebentar. Untuk mandi pulang kerumah mereka. Juga membawa makanan untuk makan malam keluarga mereka yang di tinggal dari pagi.
Rumah mereka masih berada di perumahan ini.
Mereka akan kembali ke rumah ayah khaira nanti. menjelang subuh. memanaskan makanan untuk acara selamatan besok.
juga akan memasak menu yang lain. Sepeeti sayur atau lauk tambahan.
Om dan tante khaira sudah semenjak kemaren menginap di rumah ayah khaira.
Juga kedua sepupu khaira Tidur di sini. Di ruang tamu rumah ayah khaira.
"Kamu tidurlah terlebih dahulu. Kami maubberbincang sebentar". Ujar Nofri pada istrinya.
"Baik bang". Jawab khaira.
Setelah khaira memasuki kamarnya. Nofri berbibcang dengan sepupu khaira, anak om khaira.
"Aku rasa kita harus berjaga di depan. Takutnya orang gila tadi datang lagi.
Malah nanti bikin yang berbahaya". Ujar salah satu sepupu khaira.
"Apa orangnya kalian kenal?". Tanya Nofri.
"Kurang tau juga. Kan kita tadi sedang di dalam". Jawabnya.
"Apa sebaiknya kita panggil beberapa pemuda untuk ronda di sini. Biar orang itu tidak bjsa membuat kekacauan". Usul sepupu khaira yang lain.
"Boleh Juga. Nanti kita sediakan kopi dan cemilan". Ujar yang satu.
"Biar aku telfon pihak wo untuk merapikan kembali. Kalau boleh, aku akan minta mereka ikut ronda disini". Ujar Nofri.
"
Tadi saat mereka sedang makan malam bersama, ada seseorang yang masuk kepekarangan.
Memberantakan tenda dan hiasan pelaminan kecil yang ada di teras. Kursi meja yang sudah tersusun juga ada yang di balikkan.
Untung hanya di berantakin saja. Tidak ada kerusakan yang parah pada peralatan tenda.
Tali ikat kain tenda di lepas, bunga-bunga di serakan, kursi dan meja di balikan. Juga papan bunga yang ada di pinggir jalan depan rumah juga di copoti. Hingga tulisannya bertaburan di bawah.
Papan bunga itu ucapan dari toko milik pak Adrian, juga ada dari teman Nofri.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments