Bab 17 Drama Shamil

Apa yang Indri inginkan, dengan sigap Nadi mengantar Indri ke lapak pedagang yang Indri mau. Dari daging, ayam, hingga sayuran, yang Indri inginkan, semua sudah masuk kantong belanja.

"Bagaimana tante, semua yang tante mau sudah dibeli?" Nadi memastikan.

"Alhamdulillah, Nad. Sepertinya sudah semua. Makasih banyak Nad."

"Aku juga senang bisa bantu tante."

"Setelah kamu antar tante pulang, kamu harus coba kopi buatan tante."

"Sepertinya nggak bisa tante, aku sebatas antar tante pulang ke rumah Zella aja ya."

"Ayolah Nad, izinkan orang tua ini berterima kasih dengan menjamu kamu."

"Bagaimana kalau tante ku ajak ke desa baru kami? kita nostalgia di sana, kita masak-masak bareng." Ide Nadi.

"Bukan tante nggak mau, tapi tante harus jemput Tifa dan jaga dia selama Zella jualan."

"Jam 1 Tifa kan pulang, aku jemput Tifa dan tante sekalian jemput anak aku."

"Naik motor ini muat?" Indri membayangkan motor ini dinaiki empat orang.

"Kalau tante bersedia, aku jemput pakai transportasi lain."

"Baiklah, ayo antar tante ke rumah Zella, nanti ketemu lagi saat jam pulang Sekolah."

Setelah mengantar Indri ke rumah Zella, Nadi berusaha mengingat jalan menuju rumah Zella.

"Yakin nggak mau mampir Nad?"

"Lain kali tante, aku izin permisi dulu. Soalnya hari ini ada kunjungan bos besar kami."

"Masya Allah ... sekarang udah punya bos ya."

"Kita lanjutkan lagi obrolannya tant, aku permisi. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam, Nad."

Indri bergegas menyimpan barang belanjaan yang baru dia beli di pasar. Dia baru saja membuka pintu rumah, saat yang sama Akhsan juga baru sanpai.

"Mama? kapan datang?" Akhsan meletakan motornya, dan segera salim pada mertuanya.

"Tadi malam, mama izin menginap lama di sini ya, mama ingin menikmati masa cuti mama bersama anak dan cucu."

"Tentu boleh ma, aku senang mama berkenan tinggal sama kami."

"Lho, kamu nggak kerja San?"

"Kerja ma, tadi aku pergi kerja dari rumah ibu. Tapi ada yang ketinggalan di rumah, mau di pakai pula buat laporan."

"Ya sudah, ambil sana barangmu, segera balik ke kantor."

"Iya ma."

Meminta Akhsan segera berangkat bukan suatu perhatian, jujur ... hatinya sangat nyeri melihat wajah yang telah menorehkan luka di hidup putrinya. Namun Indri masih berpegang ini bukan kesalahan Akhsan sepenuhnya.

Aku baik sama kamu, karena aku masih mengingat nasihat mama mertuaku, kalau kamu adalah laki-laki terbaik, karena kamu baik, wajar saja banyak wanita yang ingin memiliki kamu. Biar waktu yang menjawab semua ini. Jika kamu menyakiti putriku memang keinginanmu, maafkan aku mama, aku mendukung keputusan Zella untuk berpisah dari Akhsan.

"Lho, kok mama masih di luar?"

Indri tersentak, dia berusaha mengumpulkan kesadarannya. "Nggak apa-apa, sana berangkat. Mama mau simpan belanjaan buat di masak nanti sore."

"Zella mana ma?"

"Kamu lupa kalau Zella jualan?"

"Terus mama ke pasar pakai apa?"

"Ini zaman canggih, bukan zaman batu, tinggal klik transportasi yang kita inginkan akan tiba."

Semua orang kini sibuk dengan aktivitas masing-masing. Indri memasukan belanjaannya sebagia ke freezer dan sebagian di chiller. Sedang beberapa sayur dia biarkan di suhu ruang. Sedang Zella dan Alea mulai menyiapkan tempat jualan mereka.

"Sambal udah dibungkus Al?" Zella memastikan.

"Sudah Zell."

"Kalau semua sudah siap, kamu pulang aja nggak apa-apa. Kan kamu ada bisnis lain juga yang perlu kamu awasi."

"Kamu jualan sendiri bisa?"

"Insyha Allah aku bisa Al, aku nggak ngusir, tapi beneran aku siap jualan sendiri."

Alea terpaksa meninggalkan Zella, karena ada beberapa usaha lagi yang dia pegang dan harus dia awasi. Sedang Zella, saat ini merasa lebih lega, karena putrinya ada yang mengawasi.

Tiba-tiba ada motor yang berhenti di depan lapak Zella.

"Maaf Kakak, jualannya siap 30 menit lagi. Ini masih menyiapkan yang lain," sambut Zella lembut.

"Beneran Zella istri Akhsan ternyata, aku kira salah lihat."

"Kak Neha?" Zella segera menghampiri saudara sepupu Akhsan.

"Ya ampun Zell, kenapa kamu jualan begini? Aku beneran nggak nyangka yang bersihin gerobak kontainer ini tadi kamu!"

"Ya emangnya ada yang salah Kak?"

"Ya salah lah, kamu harusnya cari usaha yang lebih keren, ini malah jualan di tepi jalan! Bikin malu suami dan keluarga aja!"

"Aku usaha loh Kak, bukan mencuri. Mengapa aku harus malu?"

"Begini nih yang aku bingung sama tante Mayang. Perempuan begini dia cinta mati banget!" Wanita itu segera pergi meninggalkan lapak Zella.

Zella tidak ambil pusing, dia fokus dengan usahanya. "Semoga hari ini Allah mendatangkan pelanggan yang lain, dan Kak Taufik nggak mampir."

***

Setelah mengantar Indri, Nadi memacu cepat motornya menuju perkebunan. Sesampai di sana, beberapa peternak yang bekerjasama dengan perusahaan yang sama, sudah berkumpul di tempat yang biasa dipakai untuk rapat.

"Kemana aja kamu Nad? Kok lama?" tanya Taufik.

"Aku tadi ketemu tante Indri, terus aku antar beliau belanja. Kasian, dia tidak tahu pasar di kota itu."

Mendengar nama Indri, Taufik menatap tajam pada Ayahnya. "Ku harap Bapak nggak ada niat mengganggu tante Indri lagi. Kalau Bapak nekad mendekati tante Indri, pastinya banyak kehidupan yang terganggu karena kemarahan ibu."

"Ibumu saja yang terlalu cemburu. Bapak tidak pernah mendekati mamanya Zella setelah dia meminta cerai, dia benci sama Bapak karena merasa Bapak tipu. Tapi saat Bapak nggak sengaja ketemu sama Indri, ibumu ngamuk kayak orang kesurupan."

"Ya itu salah Bapak dulunya, karena mengkhianati ibu."

"Bapak rasa kamu tahu bagaimana posisi Bapak dulu. Ibumu, wanita yang menjadi istri Bapak karena perjodohan, sedang mama Zella, wanita yang Bapak nikahi karena Bapak cinta. Apakah enak jalani kehidupan pernikahan tanpa cinta?"

Taufik terdiam, sangat jelas Ayahnya menyentil kehidupan yang dia jalani saat ini.

"Bapak rasa kamu sudah tahu jawabannya. Lalu bagaimana perasaanmu ketika kamu bertemu lagi wanita yang menundukkan hatimu?"

"Mohon maaf, karena kedatangan saya mengganggu pekerjaan kalian. Saya rasa kalian sudah tahu maksud kedatangan saya kali ini."

Perhatian semua orang tertuju pada laki-laki yang berdiri di depan. Taufik dan Bapaknya pun harus menyudahi pembicaraan mereka.

Nadi menyentil bahu Taufik. "Celaka Juragan. Aku udah terlanjur undang tante Indri ke perkebunan aku." bisik Nadi.

"Kebun kamu sama kebun Bapak jauh, semoga aja tante Indri, Bapak, dan ibuku tidak bertemu."

***

Kegiatan pagi tenang seperti ini yang Shamil suka. Tidak perlu repot menyiapkan sarapan. Tidak perlu takut ketahuan kalau selama ini yang memasak adalah tetangga belakang rumahnya. Setiap Shamil menyiapkan makanan, rasanya dia berada di arena yang membuat jantung terpacu. Karena takut ketahuan Akhsan kalau itu bukan masakannya.

Shamil begitu ceria pagi ini, melakukan pekerjaan pun terasa menyenangkan. Kegiatannya seketika terhenti karena mendengar handphonenya menerima pesan. Shamil segera membaca pesan itu.

*Amma, sore ini aba nggak mampir ya. Nggak enak kalau nggak pulang, karena ada mertua aba di rumah.

Shamil semakin bahagia. Dia tersenyum sumringah sambil mengetik pesan balasan untuk Akhsan.

\=Rasanya Amma ingin menggembok jalur tamu ini, setiap ada tamu, Amma merasa sendirian. Selalu saja ada alasan aba buat ninggalin amma.

Pada ketikan pesannya, Shamil terkesan sedih, namun pada kenyataannya, dia bahagia. Setiap ada tamu bulanan, Akhsan pasti pulang lebih cepat ke rumahnya. Tapi tidak masalah bagi Shamil, selama mudah meraih tujuan utamanya.

*Jangan begitu Amma, aba nggak datang bukan karena nggak bisa finish sama Amma, beneran aba nggak enak kalau pulang malam karena ada mertua aba.

Shamil tersenyum puas membaca pesan Akhsan. Dia yakin berhasil membuat Akhsan merasa serba salah. Shamil segera memblokir nomor Akhsan. Agar Akhsan semakin merasa tidak tenang memikirkannya.

Terpopuler

Comments

Tri Oktifatun

Tri Oktifatun

ternyata oh ternyata Shamil pinter bgt melukai hati orang 😏

2023-10-10

0

Riana

Riana

astagaaa pinterr bangett ya shamil membolak balik hati lelaki😅😅bisa berguru ini sama shamil🤣🤣🤣

2023-10-10

0

Muzaata Alenmiyu

Muzaata Alenmiyu

gimana ini thor kelanjutannya 🙄 rumit juga permasalahan masa lalu kedua ortu zella dan taufik sama spt zella dan taufik sendiri 🤦🏼‍♀️😔

2023-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8 Teman Masa Kecil
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11 Ikhlaskan Masa Lalu
12 Bab 12
13 Bab 13 Titip Salam
14 Bab 14 Warisan
15 Bab 15 Firasat Seorang Ibu
16 Bab 16 Rencana
17 Bab 17 Drama Shamil
18 Bab 18 Rencana Indri
19 Bab 19 Misi Dimulai
20 Bab 20 Bau
21 Bab 21 Percaya
22 Bab 22 Tragedi
23 Bab 23 Elisa
24 Bab 24 Tulang Rusuk Jadi Tulang Punggung
25 Bab 25 Sumber Rasa Sakit Itu
26 Bab 26 Ibu Sakit
27 Bab 27 Berjasa?
28 Bab 28 Rongsokan
29 Bab 29 Tante itu siapa?
30 Bab 30 Menggila
31 Bab 31 Tawaran
32 Bab 32 Cerai
33 Bab 33 Hadiah dari Ayah
34 Bab 34 Rumah
35 Bab 35 Kesepian
36 Bab 36 Takut Nikah
37 Bab 37 Kemarahan Zella
38 Bab 38 Sadis
39 Bab 39 Kamu Dipecat!
40 Bab 40 Mereka Menipuku
41 Bab 41
42 Bab 42 Makin Bahagia
43 Bab 43 Di Rumahkan
44 Bab 44 Kami Sudah Bercerai
45 Bab 45 Ranti Vs Shamil
46 Bab 46 Lamaran?
47 Bab 47 Ditolak
48 Bab 48 Membangun Kembali Mimpi
49 Bab 49 Ide Gila Ranti
50 Bab 50 Jalani Aja Dulu
51 Bab 51 Gatot (Gagal Total)
52 Bab 52 Penipu Sebenarnya
53 Bab 53 Shamil Penipu
54 Bab 54 Kesempatan
55 Bab 55 Bensin dan Api
56 Bab 56 Pelakor
57 Bab 57 Kemarahan Ibu
58 Bab 58. Didiamkan Sahabat
59 Bab 59 Tak Kenal Sehari
60 Bab 60 Salah Faham
61 Bab 61 Memangnya Kita Siapa?
62 Bab 62 Hutang Jasa
63 Bab 63 Syarat?
64 Bab 64 Sebuah Kepercayaan
65 Bab 65 Meninggalkan Demi Menyelesaikan
66 Bab 65 Sebatas Mimpi
67 Bab 66 Ikhlaskan
68 Bab 67 Mimpi
69 Bab 68 Zella ... Munaroh
70 Bab 69 Jubae vs Elisa
71 Bab 70 Tak Punya Urusan
72 Bab 71 Karena Anak Bu Jubae
73 Bab 72 Itu Sudah Biasa
74 Bab 73 Mama Mengerti
75 Bab 74 Bukan Salah Kamu
76 Bab 75 Tidak Mengerti
77 Bab 76 Tak Semudah Itu
78 Bab 77 Balas Dendam Itu ...
79 Bab 78 Tak Berdaya
80 Bab 79 Pulang lah
81 Bab 80 Sendirian Di Masa Tua
82 Bab 81 Perempuan Paling Cantik
83 Bab 82
84 Bab 83 Dukungan Ayah
85 Bab 84 Bukan Zella
86 Bab 85
87 Bab 86 Dilabrak
88 87 Dia Anakku
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8 Teman Masa Kecil
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11 Ikhlaskan Masa Lalu
12
Bab 12
13
Bab 13 Titip Salam
14
Bab 14 Warisan
15
Bab 15 Firasat Seorang Ibu
16
Bab 16 Rencana
17
Bab 17 Drama Shamil
18
Bab 18 Rencana Indri
19
Bab 19 Misi Dimulai
20
Bab 20 Bau
21
Bab 21 Percaya
22
Bab 22 Tragedi
23
Bab 23 Elisa
24
Bab 24 Tulang Rusuk Jadi Tulang Punggung
25
Bab 25 Sumber Rasa Sakit Itu
26
Bab 26 Ibu Sakit
27
Bab 27 Berjasa?
28
Bab 28 Rongsokan
29
Bab 29 Tante itu siapa?
30
Bab 30 Menggila
31
Bab 31 Tawaran
32
Bab 32 Cerai
33
Bab 33 Hadiah dari Ayah
34
Bab 34 Rumah
35
Bab 35 Kesepian
36
Bab 36 Takut Nikah
37
Bab 37 Kemarahan Zella
38
Bab 38 Sadis
39
Bab 39 Kamu Dipecat!
40
Bab 40 Mereka Menipuku
41
Bab 41
42
Bab 42 Makin Bahagia
43
Bab 43 Di Rumahkan
44
Bab 44 Kami Sudah Bercerai
45
Bab 45 Ranti Vs Shamil
46
Bab 46 Lamaran?
47
Bab 47 Ditolak
48
Bab 48 Membangun Kembali Mimpi
49
Bab 49 Ide Gila Ranti
50
Bab 50 Jalani Aja Dulu
51
Bab 51 Gatot (Gagal Total)
52
Bab 52 Penipu Sebenarnya
53
Bab 53 Shamil Penipu
54
Bab 54 Kesempatan
55
Bab 55 Bensin dan Api
56
Bab 56 Pelakor
57
Bab 57 Kemarahan Ibu
58
Bab 58. Didiamkan Sahabat
59
Bab 59 Tak Kenal Sehari
60
Bab 60 Salah Faham
61
Bab 61 Memangnya Kita Siapa?
62
Bab 62 Hutang Jasa
63
Bab 63 Syarat?
64
Bab 64 Sebuah Kepercayaan
65
Bab 65 Meninggalkan Demi Menyelesaikan
66
Bab 65 Sebatas Mimpi
67
Bab 66 Ikhlaskan
68
Bab 67 Mimpi
69
Bab 68 Zella ... Munaroh
70
Bab 69 Jubae vs Elisa
71
Bab 70 Tak Punya Urusan
72
Bab 71 Karena Anak Bu Jubae
73
Bab 72 Itu Sudah Biasa
74
Bab 73 Mama Mengerti
75
Bab 74 Bukan Salah Kamu
76
Bab 75 Tidak Mengerti
77
Bab 76 Tak Semudah Itu
78
Bab 77 Balas Dendam Itu ...
79
Bab 78 Tak Berdaya
80
Bab 79 Pulang lah
81
Bab 80 Sendirian Di Masa Tua
82
Bab 81 Perempuan Paling Cantik
83
Bab 82
84
Bab 83 Dukungan Ayah
85
Bab 84 Bukan Zella
86
Bab 85
87
Bab 86 Dilabrak
88
87 Dia Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!