Bab 20 Bau

Setelah ibunya dan Tifa pergi bersama Alvin, Zella kembali ke dalam rumah. Melihat kulkasnya penuh dengan bahan makanan, Zella hanya bisa menghela napasnya melihat bentuk perhatian ibunya untuk anak, menantu, dan cucunya.

Untuk makan malam kamu dan akhsan, kamu masak sendiri ya.

Zella teringat pesan ibunya, sejenak dia merenung.

Masak buat Akhsan? Masa bodoh tentang dia!

Zella mengambil sayur dan menumisnya untuk dirinya sendiri. Saat ini Zella hanya tertarik dengan sayur sebagai teman menikmati sepiring nasi. Dulu memasak buat Akhsan adalah hal yang menyenangkan, sebelum subuh, Zella selalu berkutat di dapur untuk sarapan dan bekal Akhsan. Saat Akhsan akan pulang, dia bersiap membuat gorengan atau kue sebagai cemilan, lanjut masak lagi untuk makan malam. Rasanya kegiatan itu sangat indah, apalagi jika dia mencoba menu baru, rasanya dug-dug'an menanti komentar Akhsan apakah masakannya enak atau tidak. Setelah Akhsan menggores luka di hatinya yang tidak terkira, dalam kamus keseharian Zella, dia sudah mencoret nama Akhsan.

Selesai menumis, Zella segera menikmati makanannya, lalu melanjutkan kembali pekerjaan yang begitu membosankan. Menyetrika baju kemeja dan lainnya, yang biasa Akhsan gunakan untuk bekerja.

"Assalamu'alaikum!" salam Akhsan.

"Wa'alaikum salam," sahut Zella.

Mendengar suara dari ruang laundry, Akhsan segera berjalan menuju tempat itu. "Kok sepi? Mama sama Tifa mana?"

"Mama dijemput majikannya buat menemani dia selama di desa Arum Baru, majikan mama ada pekerjaan di sana. Tifa juga di bawa mama, karena majikan mama siap antar jemput Tifa sekolah selama mereka di sana." Perhatian Zella tetap tertuju pada baju yang dia setrika.

"Ma ... Abah di sini, kalau bicara sama abah, dilihat abahnya. Memangnya lebih tampan papan setrikaan ya dari wajah abah?"

Zella menulikan pendengarannya, dia tetap fokus pada pekerjaannya.

"Ma ...." Perlahan Akhsan mendekati Zella.

"Jangan mendekat!" ucap Zella tegas.

"Kenapa?" Akhsan menganggap peringatan Zella sebuah candaan.

"Aku keringetan, badanku bau. Jadi sebaiknya jangan dekat-dekat!" ucap Zella.

"Bau? Santai aja, lagian sudah biasa cium bau badanmu." Akhsan langsung memeluk Zella dari belakang.

"Biasa aku bau?!" Zella melepaskan pelukan Akhsan dengan kasar.

"Mama kenapa sih? Kok dari kemaren berubah banget?"

Zella melepas colokan setrikaannya, lalu mendekati Akhsan dengan kemarahannya. "Bisa kamu perjelas katamu barusan? Kamu bilang sudah terbiasa aku bau?"

Akhsan baru menyadari Zella benar-benar marah padanya, sorot matanya itu seakan terlihat kobaran api di dalamnya. "Ya-- Ya-- emang bener kan, udah biasa aku cium bau badan mama." Akhsan terbata. Dia sangat kaget dengan reaksi Zella, selama ini Zella tidak pernah bersikap seperti ini.

"Owh ... begitu? Badanku selalu bau? Jadi kau sudah biasa? Tapi bisa ingatkan aku kira-kira kapan aku mendekatimu dengan keadaan di mana aku masih bau badan?"

"Mama ... jangan begini Abah takut." Akhsan berusaha merangkul Zella, namun gagal karena Zella menepis kasar tangan yang ingin merangkulnya.

"Ma ... jangan marah, abah cuma bercanda."

"Berchandyaaaa?" Zella meledek Akhsan dengan nada bercanda yang viral. "Oh maaf, aku nggak bisa anggap ini bercanda. Karena ini adalah harga diri. Seketika harga diriku terasa dibanting begitu keras ketika suamiku mengatakan aku bau!"

"Kok kamu baperan gini?"

"Aku baperan?!" Zella tertawa hambar. "Kamu tahu perjuangan aku agar selalu wangi dekat kamu? Aku rela nggak jajan demi beli minyak wangi yang aku beli per mili agar selalu wangi di dekatmu, dan aku hanya mengenakan minyak wangi jika dekat kamu, saat kamu ingin bekerja, sebisanya aku sudah rapi dan wangi, apalagi saat menemani kamu di kamar, aku nggak pernah dekatin kamu saat ada aroma aneh di tubuhku, sebisaku aku mendekat dalam keadaan terbaik sebisaku!" Zella berusaha menahan ledakan kemarahan dalam dirinya.

"Saat aku bau pun aku sadar, dan aku memintamu untuk jaga jarak denganku jika aku belum wangi, bisa-bisanya kamu mengatakan terbiasa mencium bau badanku?"

"Ya maaf, aku beneran bercanda aja tadi, aku sadar kamu selalu wangi di dekat aku."

Zella mengambil gelas kaca yang berisi sedikit air putih di dekatnya. Zella melempar gelas itu ke sisi ruangan, sontak membuat Akhsan terperanjat.

"Maaf? Setelah kau berikan aku rasa sakit, dengan maaf apakah sakit itu bisa hilang?"

Zella membungkuk mendekati pecahan kaca itu. "Maaf, aku cuma bercanda banting kamu," ucap Zella pada pecahan gelas kaca. Terlalu dekat dengan pecahan itu, hingga tak sengaja dia terinjak salah satu pecahan kaca, membuat lantai itu seketika diwarnai warna merah. Zella tidak merasa kakinya terluka, karena ada rasa sakit yang lebih besar membuat luka kecil itu tidak berarti.

"Lihat? Apa kata maaf berarti setelah kamu menghancurkan sesuatu?"

"Ma, kaki kamu terluka." Akhsan menarik Zella agar menjauh dari pecahan gelas itu.

"Itu hanya luka kecil, sedang aku terluka oleh luka yang lebih besar." Zella menepis tangan Akhsan dan segera pergi meninggalkan ruangan itu.

Akhsan berusaha memahami 'luka yang lebih besar' yang Zella katakan. Namun Handphonenya terus bergetar. Membuat Akhsan menepikan pemikiran itu. Dia segera menerima panggilan telepon dari adiknya.

"Iya Ran?"

"Kakak nggak baca hebohnya grup chat keluarga kita?"

"Aku sibuk Ran, belum bisa manjat chating di sana."

"Pantas saja, cepat baca, kalau sudah baca, ku rasa Kakak tahu harus bertindak apa!" Ranti segera memutuskan sambungan telepon mereka.

Akhsan segera membuka grup chat keluarganya. Sangat banyak pesan yang menyudutkan Zella, bahkan banyak foto yang menjadi bahasan keluarganya karena Zella berdagang di tepi jalan dengan gerobak container.

Sejak siang mereka menjadikan Zella bahan gibahan mereka, apakah ini yang Zella maksud dengan luka yang lebih besar? Batin Akhsan.

Dretttt!

Handphone Akhsan menerima satu pesan.

*Sebaiknya Kakak perintahkan Zella berhenti berdagang, bikin malu keluarga tau nggak!

Akhsan menghela napasnya membaca pesan Ranti. Dia segera mengetik pesan balasan.

\=Sudah dari kemaren, tapi Kakak malah diceramahin. Nanti pelan-pelan Kakak ajak dia bicara.

Dretttt!

*Wah parah! Kata ibu dia wanita sholehah, begini wanita sholehah? Berani membantah perintah suaminya? Aku nggak sabar nunggu ibu pulang, mau aku aduin kelakuan menantu kesayangannya itu, eh ralat! Maksudku anak emas! Pesan balasan Ranti.

Akhsan menyimpan handphonenya, dia segera mencari Zella. Dari suara yang terdengar, jelas Zella berada di kamar mereka. Akhsan segera mendekat.

"Dek, maafin aku."

Zella menulikan indra pendengarannya, baginya saat ini Akhsan tidak ada. Zella sadar perilakunya ini salah. Namun rasa sakit yang menjeratnya membuat dia melupakan peran sebagai istri.

"Zella!" Akhsan kehabisan sabar menghadapi istrinya.

Zella tetap pada urusannya, merasa apa yang dia butuhkan sudah lengkap, Zella membawa semuanya menuju kamar Tifa.

"Kenapa kamu membangkang seperti ini Zella?! Aku pulang kerja capek! Lapar! Bukan nawarin makan atau siapin makan buat aku, kamu malah anggap aku nggak ada!"

"Bukannya beberapa bulan terakhir kamu nggak pernah makan malam di rumah? Apa karena adanya mamaku? Jangan takut, mamaku nggak ada di rumah, sana ngaji seperti biasa."

"Tapi aku terlanjur pulang Zell, kamu nggak hargain aku banget ya!"

Zella membanting pintu kamar Tifa, hal ini semakin membuat Akhsan geram.

"Zella! Kalau kamu begini aku tinggalin kamu! Aku pergi dan nggak akan pulang!" kecam Akhsan.

Pintu kamar perlahan terbuka, Akhsan tersenyum puas, dia yakin Zella takut jika dirinya tidak pulang, karena Zella hanya bisa bergantung padanya.

"Nggak mau pulang lagi?" ucap Zella lirih.

"Buat apa aku pulang, kalau kamu bersikap begini sama aku."

"Owh ... kalau nggak mau pulang lagi nggak apa-apa, nggak ada yang nyarii juga, so ... silakan!" Zella kembali membanting pintu kamar, sontak Akhsan terperanjat dengan jawaban Zella dan bantingan pintu itu.

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

mantap Della. ayo suami terus terang sdh selingkuh

2025-03-10

0

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

Bagusss Zell... emang gue pikirin😅😅

2023-10-18

0

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

Masih saja nggak sadar dengan kesalahan yang kamu buat Akhsan, dasar pembohong ulung😡😡

2023-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8 Teman Masa Kecil
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11 Ikhlaskan Masa Lalu
12 Bab 12
13 Bab 13 Titip Salam
14 Bab 14 Warisan
15 Bab 15 Firasat Seorang Ibu
16 Bab 16 Rencana
17 Bab 17 Drama Shamil
18 Bab 18 Rencana Indri
19 Bab 19 Misi Dimulai
20 Bab 20 Bau
21 Bab 21 Percaya
22 Bab 22 Tragedi
23 Bab 23 Elisa
24 Bab 24 Tulang Rusuk Jadi Tulang Punggung
25 Bab 25 Sumber Rasa Sakit Itu
26 Bab 26 Ibu Sakit
27 Bab 27 Berjasa?
28 Bab 28 Rongsokan
29 Bab 29 Tante itu siapa?
30 Bab 30 Menggila
31 Bab 31 Tawaran
32 Bab 32 Cerai
33 Bab 33 Hadiah dari Ayah
34 Bab 34 Rumah
35 Bab 35 Kesepian
36 Bab 36 Takut Nikah
37 Bab 37 Kemarahan Zella
38 Bab 38 Sadis
39 Bab 39 Kamu Dipecat!
40 Bab 40 Mereka Menipuku
41 Bab 41
42 Bab 42 Makin Bahagia
43 Bab 43 Di Rumahkan
44 Bab 44 Kami Sudah Bercerai
45 Bab 45 Ranti Vs Shamil
46 Bab 46 Lamaran?
47 Bab 47 Ditolak
48 Bab 48 Membangun Kembali Mimpi
49 Bab 49 Ide Gila Ranti
50 Bab 50 Jalani Aja Dulu
51 Bab 51 Gatot (Gagal Total)
52 Bab 52 Penipu Sebenarnya
53 Bab 53 Shamil Penipu
54 Bab 54 Kesempatan
55 Bab 55 Bensin dan Api
56 Bab 56 Pelakor
57 Bab 57 Kemarahan Ibu
58 Bab 58. Didiamkan Sahabat
59 Bab 59 Tak Kenal Sehari
60 Bab 60 Salah Faham
61 Bab 61 Memangnya Kita Siapa?
62 Bab 62 Hutang Jasa
63 Bab 63 Syarat?
64 Bab 64 Sebuah Kepercayaan
65 Bab 65 Meninggalkan Demi Menyelesaikan
66 Bab 65 Sebatas Mimpi
67 Bab 66 Ikhlaskan
68 Bab 67 Mimpi
69 Bab 68 Zella ... Munaroh
70 Bab 69 Jubae vs Elisa
71 Bab 70 Tak Punya Urusan
72 Bab 71 Karena Anak Bu Jubae
73 Bab 72 Itu Sudah Biasa
74 Bab 73 Mama Mengerti
75 Bab 74 Bukan Salah Kamu
76 Bab 75 Tidak Mengerti
77 Bab 76 Tak Semudah Itu
78 Bab 77 Balas Dendam Itu ...
79 Bab 78 Tak Berdaya
80 Bab 79 Pulang lah
81 Bab 80 Sendirian Di Masa Tua
82 Bab 81 Perempuan Paling Cantik
83 Bab 82
84 Bab 83 Dukungan Ayah
85 Bab 84 Bukan Zella
86 Bab 85
87 Bab 86 Dilabrak
88 87 Dia Anakku
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8 Teman Masa Kecil
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11 Ikhlaskan Masa Lalu
12
Bab 12
13
Bab 13 Titip Salam
14
Bab 14 Warisan
15
Bab 15 Firasat Seorang Ibu
16
Bab 16 Rencana
17
Bab 17 Drama Shamil
18
Bab 18 Rencana Indri
19
Bab 19 Misi Dimulai
20
Bab 20 Bau
21
Bab 21 Percaya
22
Bab 22 Tragedi
23
Bab 23 Elisa
24
Bab 24 Tulang Rusuk Jadi Tulang Punggung
25
Bab 25 Sumber Rasa Sakit Itu
26
Bab 26 Ibu Sakit
27
Bab 27 Berjasa?
28
Bab 28 Rongsokan
29
Bab 29 Tante itu siapa?
30
Bab 30 Menggila
31
Bab 31 Tawaran
32
Bab 32 Cerai
33
Bab 33 Hadiah dari Ayah
34
Bab 34 Rumah
35
Bab 35 Kesepian
36
Bab 36 Takut Nikah
37
Bab 37 Kemarahan Zella
38
Bab 38 Sadis
39
Bab 39 Kamu Dipecat!
40
Bab 40 Mereka Menipuku
41
Bab 41
42
Bab 42 Makin Bahagia
43
Bab 43 Di Rumahkan
44
Bab 44 Kami Sudah Bercerai
45
Bab 45 Ranti Vs Shamil
46
Bab 46 Lamaran?
47
Bab 47 Ditolak
48
Bab 48 Membangun Kembali Mimpi
49
Bab 49 Ide Gila Ranti
50
Bab 50 Jalani Aja Dulu
51
Bab 51 Gatot (Gagal Total)
52
Bab 52 Penipu Sebenarnya
53
Bab 53 Shamil Penipu
54
Bab 54 Kesempatan
55
Bab 55 Bensin dan Api
56
Bab 56 Pelakor
57
Bab 57 Kemarahan Ibu
58
Bab 58. Didiamkan Sahabat
59
Bab 59 Tak Kenal Sehari
60
Bab 60 Salah Faham
61
Bab 61 Memangnya Kita Siapa?
62
Bab 62 Hutang Jasa
63
Bab 63 Syarat?
64
Bab 64 Sebuah Kepercayaan
65
Bab 65 Meninggalkan Demi Menyelesaikan
66
Bab 65 Sebatas Mimpi
67
Bab 66 Ikhlaskan
68
Bab 67 Mimpi
69
Bab 68 Zella ... Munaroh
70
Bab 69 Jubae vs Elisa
71
Bab 70 Tak Punya Urusan
72
Bab 71 Karena Anak Bu Jubae
73
Bab 72 Itu Sudah Biasa
74
Bab 73 Mama Mengerti
75
Bab 74 Bukan Salah Kamu
76
Bab 75 Tidak Mengerti
77
Bab 76 Tak Semudah Itu
78
Bab 77 Balas Dendam Itu ...
79
Bab 78 Tak Berdaya
80
Bab 79 Pulang lah
81
Bab 80 Sendirian Di Masa Tua
82
Bab 81 Perempuan Paling Cantik
83
Bab 82
84
Bab 83 Dukungan Ayah
85
Bab 84 Bukan Zella
86
Bab 85
87
Bab 86 Dilabrak
88
87 Dia Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!