Bab 9

Ketika Gavin kembali hari sudah malam. Gavin tadi pagi masih menggunakan mobil milik Siera jadi ia masih membawanya ketika pulang. Ia memarkirkan mobil Siera digarasi bagian samping. Kemudian pria itu masuk.

"Gavin." panggil Siera. Pria yang menampakkan wajah lelah itu mengarahkan pandangan ke arah Siera.

"Hm." sahut Gavin berdehem. Pria itu menghampiri Siera yang memanggilnya.

"Ada apa?" tanya Gavin. Pria itu menyandarkan punggungnya di sandaran sofa seraya menarik dasi yang sejak pagi menyekiknya agar sedikit longgar.

"Makasih." kata Siera.

"Makasih? Untuk?" Tanya Gavin menaikkan satu alisnya.

"Ini adalah rumah impianku dulu. Dan kau membelikannya untukku. Aku sangat berterima kasih untuk itu." kata Siera berseru senang.

"Kau tidak perlu berterima kasih. Aku membeli rumah ini untuk diriku sendiri." kata Gavin.

Seketika wajah Siera berubah jelek.

Ish.

"Kau jangan terlalu percaya diri." kata Gavin kemudian pria itu mengacuhkan Siera yang sudah kesal setengah mati karena ucapan Gavin yang membuatnya sakit hati.

Pria itu melangkah dengan acuh menuju kamarnya sementara Siera memanyunkan bibirnya seraya mendelik ke arah punggung lebar yang sedang menaiki tangga.

Dia kira rumah itu pembelian Gavin untuk dirinya, Siera merasa senang karena Gavin perduli padanya tetapi ternyata pria itu hanya mementingkan dirinya sendiri.

"Nyonya, makanan sudah siap." kata salah satu pelayan memberi tau.

"Hm, tolong panggilkan tuan untuk ikut makan malam." perintah Siera.

Pelayan itu pun pergi ke lantai dua menjalankan tugas memanggil majikannya. Sementara Siera pergi ke meja makan menunggu Gavin.

Tok tok

Terdengar ketukan di pintu ketika Gavin baru saja menyandarkan punggungnya.

"Ada apa Siera?" pekik pria itu lalu ia tertegun kala yang berdiri di pintu bukanlah Siera melainkan pelayan muda yang sangat cantik. Pria itu memerhatikannya dari ujung rambut hingga kaki. Tampak pelayan itu mengenakan dress pelayan yang sangat pendek. Sangat terlihat jelas kulit putih wanita itu terekspos begitu nyata.

"Siapa kamu?" tanya Gavin melotot tajam pada wanita itu.

Wanita itu menundukkan kepalanya karena takut akan tatapannya.

"Saya pelayan disini tuan. Saya hanya ingin mengatakan jika makan malam sudah siap, nyonya sudah menunggu anda dibawah." kata pelayan itu.

"Hm, kau pergilah." kata Gavin memperbolehkan pelayan itu pergi.

Setelah pelayan pergi Gavin menghela nafas. "Sial. Kenapa dia memanggil pelayan yang begitu muda. Apakah dia tidak tau kalau aku akan tergoda imanku." gerutu Gavin dengan marah.

Sebelum makan malam, Gavin menyegarkan dirinya lebih dulu. Mengganti pakaian rumahan dengan celana bahan casual yang dipadukan dengan kaos putih yang pas. Setelah itu ia menyusul Siera di meja makan yang sudah menunggunya.

"Gavin ayo makan." kata Siera.

Gavin pun bergegas menarik kursi dan duduk di sana. Mereka berdua mengambil makanannya sendiri.

Setelah makan Siera memilih duduk di ruang tengah, pelayan menyeduhkan teh dan membawakan camilan ringan. Nampak Gavin juga menyusulnya setelah menghabiskan sebatang rokok di teras samping.

"Siera." panggil Gavin.

Nampak Siera tidak perduli dengan panggilan Gavin, ia masih marah karena persoalan tadi.

"Siera, aku memanggilmu." kata Gavin kesal.

"Aku gak budeg, bicara saja yang ingin kau bicarakan." kata Siera tetap menatap layar lebar dihadapannya.

Karena merasa diacuhkan Gavin pun mematikan layar tivi. Sehingga Siera menoleh dan menatap tajam ke arah Gavin.

"Gavin!" pekik Siera geram.

"Aku bilang mau bicara sama kamu." kata Gavin tidak mengindahkan.

"Bicara ya bicara tapi jangan matiin hiburan aku." Kata Siera mencoba menghidupkan tivi. Tetapi Gavin menyembunyikan remote tivi di belakang tubuhnya sehingga Siera kesulitan untuk meraih remot itu.

Akhirnya Siera menyerah. "Oke, bicara apa?" kata Siera.

"Kenapa kau merekrut pelayan yang muda muda. Tidakkah kau merekrut pelayan yang setengah baya saja." kata Gavin.

"Bukankah itu pilihanmu, aku hanya menerimanya asalkan kinerja bagus apa salahnya." kata Siera.

"Tau tidak jika diantara mereka bisa saja menggoda imanku. Terlebih mereka mengenakan seragam yang minim."

"Lalu aku harus bagaimana, mereka sudah disediakan dari jasa pelayanan aku hanya memperkerjakan sesuai aturan." kata Siera.

"Kau keras kepala sekali. Besok mereka harus diganti saja dengan setengah baya." kata Gavin merendahkan suaranya.

"Terserah kau." kata Siera.

Gavin pun beranjak dan menelepon jasa pelayan untuk mengganti mereka dengan wanita setengah baya saja. Ia tidak mau di anggap selingkuh di dalam rumahnya sendiri. Sebagai pria terhormat itu ia tidak ingin melakukan hal itu di dalam rumah. Setidaknya ia melakukannya dengan wanita lain dihotel saja. Bukannya ia menghormati keberadaan Siera dirumahnya. Tetapi takutnya jika ada wanita murahan yang nekat dan akan mendatanginya setiap hari. Dan dia pasti tidak akan mengalami hari yang damai.

Selesai menelpon. Gavin melewati Siera. "Besok pelayan muda itu akan kembali dan akan digantikan dengan wanita separuh baya. Itu akan lebih baik dengan kinerjanya dari pada wanita muda itu." kata Gavin.

"Hm." dehem Siera sebagai jawaban. Ia malas menjawab perkataan Gavin yang selalu membuatnya kesal.

Gavin hendak melakukan lembur kerja. Ia teringat sesuatu. Sebelum melangkah ia melirik Siera yang diam. "Buatkan aku kopi, aku mau lembur malam ini." kata Gavin.

"Suruh saja pelayan, bagaimanapun mereka tetap harus digaji." kata Siera dengan suara sinis.

Gavin menatap tajam Siera. "Jika pelayan itu yang menyajikan jangan berteriak ketika aku menyentuhnya. Kau tau jelas jika aku tidak bisa dengan daun muda."

"Coba saja kalau kau berani." tantang Siera.

Gavin pun memanggil pelayan dan menyuruhnya membuatkan kopi. "Lihat saja satu jam ke depan apakah kau akan tahan." kata Gavin kemudian ia berlalu pergi.

Dan benar saja. Dengan temperamen Gavin yang suka memainkan wanita, pelayan itu mendesah setiap kali pahanya di sentuh. Bahkan Gavin tidak bisa melepas cecapan yang menggodanya.

Wanita muda itu duduk di pangkuan Gavin karena Gavin menarik wanita itu, Gavin dengan sengaja menyentuh pahanya. Awalnya wanita itu takut. Dengan ancaman Gavin wanita itupun menurut.

Gavin memainkan perannya sementara wanita muda itu menerima setiap sentuhan yang diberikan. Sekali kali wanita itu mendesah pelan. Bahkan jemari Gavin beberapa kali menyentuh bagian sensitif wanita itu. Membuat wanita muda itu menggelinjang nikmat.

Tepat saat Siera menyadari kalau wanita yang diperintahkan Gavin tidak kunjung keluar, ia pun merasa gelisah.

Siera ragu sebentar sebelum akhirnya wanita itu membulatkan tekadnya untuk pergi ke ruang kerja milik Gavin.

"Gavin!" teriak Siera.

Seketika pagutan Gavin dengan wanita muda itu terlepas. Wanita muda itu mendorong dada Gavin karena terkejut padahal Gavin tidak ingin dilepaskan.

Melihat Siera yang berdiri menatapnya, wanita muda itu meminta untuk di lepaskan. Tetapi Gavin enggan melepasnya. Tangan pria itu masih asyik mengelus bagian sensitif wanita muda itu sehingga tubuhnya menggelinjang.

"Kamu, cepat pergi!" perintah Siera, tatapannya memanas karena wanita itu masih begitu enggan melepaskan diri.

"Maaf nyonya, a...aku..."

"Sudahlah Siera, aku sudah setengah basah. Jika kau menginginkan dia pergi apa kau siap menggantikannya." kata Gavin tanpa mau melepas wanita muda itu.

"Kau gila Gavin." kata Siera berapi api. Karena pelukan Gavin masih begitu erat, Siera maju dan menarik wanita itu hingga terlepas.

"Nyonya maafkan saya." kata wanita itu memohon dengan berlutut di lantai meminta belas kasihan.

"Pergilah." kata Siera.

"Terima kasih nyonya." kata wanita itu lalu terbirit birit pergi dari sana.

Senyum kemenangan muncul diwajah Gavin. Sementara Siera sudah dongkol setengah mati.

"Kau sangat menjijikkan Gavin." kata Siera emosi.

"Aku sudah bilang, jika kau tak menuruti perkataanku maka aku tidak akan segan lagi." kata Gavin.

Siera memalingkan muka dan pergi dari ruang kerja Gavin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!