Tuduhan Tak Beralasan

Pernikahan tanpa cinta, disepanjang hidup Alan tak pernah berfikir jika takdir akan membawanya pada satu situasi dimana kehidupannya seakan terikat pada satu hubungan yang sejatinya tak ia ingini. Dipaksa bekerja dibidang yang tak ia suka kemudian dinikahkan dengan gadis yang tak ia cinta. Sungguh, seakan takdir tak pernah berpihak padanya.

Dilara cantik, dan Alan akui akan hal itu. Akan tetapi kecantikan paras tak menjamin kecantikan hati serta prilaku. Tubuh sintal serta gaya berpakaian Lara yang cukup terbuka, rupanya membuat pria itu merasa jijik. Bahkan Alan pun sanksi jika gadis yang ia nikahi beberapa hari lalu itu masih dalam keadaan suci dan belum pernah terjamah oleh pria mana pun.

Dalam diam Alan tersenyum miring.

"Kau datang saja karna Kakek yang membawamu, jadi aku rasa sepak terjangmu pun tak berbeda jauh dari Kakekku."

Hary Wirdo Hutomo, pria senja yang juga merupakan Kakek dari Alan tersebut rupanya termasuk dalam golongan pria yang gemar bergonta ganti pasangan. Sejak muda, Hary sudah mengenal dunia malam dan pesta minuman bahkan saat pria tersebut sudah memiliki seorang istri.

Karmila, perempuan biasa yang dinikahi Hary karna cinta. Sosok perempuan lembut yang sudah memberikan Hary seorang putra tampan. Mila, begitulah perempuan itu kerap disapa. Kesabaran dan ketenangannya saat mendampingi serta menghadapi sikap Hary yang semaunya sendiri, cukup diacungi jempol. Akan tetapi, Mila angkat tangan dan memilih mundur saat Hary berulang kali tertangkap basah tengah berselingkuh. Mila memilih berpisah namun sayangnya tak mampu merebut hak asuh anak dari sang mantan suami, Hary.

Herlan Wirdo Hutomo, putra semata wayang Hary, dan Karmila yang juga merupakan Ayah kandung dari Alan Wirdo Hutomo.

Kehidupan pernikahan sang Ayah pun tak berbeda jauh dari sang Kakek, bahkan berakhir lebih tragis saat sang Ibu memilih kabur bersama pria lain yang merupakan kolega bisnis Ayahnya sendiri.

Dunia memang kejam. Sejak pengkhianatan sang Istri, akal fikiran Herlan terguncang. Pria itu depresi dan sampai saat ini masih menjalani perawatan disebuah rumah sakit jiwa.

Kehidupan pernikahan dari keluarganya, cukup membuat Alan trauma, dan memilih untuk tak ingin memiliki pasangan hidup. Akan tetapi, Hary bergerak lebih cepat dari yang Alan kira. Mencari seorang gadis untuk dijadikan pencetak para penerus Alan Wirdo Hutomo junior.

Alan tak habis pikir, bagaimana juga Dilara mau dinikahkan dengan dirinya. Bisa saja karna uang, mengingat Zaman sekarang cinta bukanlah modal utama dalam membangun rumah tangga. Perbanyak saja harta, maka perempuan macam apa pun dalam sekejab mata dapat kau dapatkan.

Bukan, tetapi yang jadi ganjalan terberat Alan saat ini, akan bermuara kemana rumah tangga yang ia bangun bersama Lara nanti. Jika dirinya, kemungkinan besar sampai mati pun tak akan pernah bisa merasakan getaran cinta pada Lara. Sedangkan untuk lara yang kemungkinan besar mau menikah dengannya karna harta, lalu bagaimana andaikata suatu saat nanti bisnis keluarganya bangkrut sampai tak memiliki apa-apa, akankah Lara sudi untuk tetap menyandang status sebagai istrinya.

Serasa dilema setiap Alan memikirkan tentang hidupnya. Ingin lari namu Alan bukanlah pencundang yang begitu saja meninggalkan seseorang gadis yang sudah ia nikahi. Biarlah, untuk sejenak kiranya ia bisa menyesuaikan diri. Akan tetapi ia pun tak ingin memaksa hati, sebab gadis yang sudah ia halali sama sekali tak ia cintai.

💗💗💗💗💗

Hari demi hari berlalu. Kehidupan pernikahan Alan dan Lara sama sekali tak mengalami kemajuan. Alan tetap kukuh pada pendirian, acuh dan selalu menghindari sang Istri mesku pun keduanya tinggal di rumah yang sama. Sedangkan Lara, perempuan Ayu dan bertubuh sintal itu terbilang tak lelah dalam mengerjar cinta suaminya. Makian serta umpan yang Alan tujukan untuknya, sama sekali tak diambil hati. Penolakan bahkan pengusiran Alan pun tak ditanggapi, sampai pria itu geram sendiri. Sebenarnya terbuat dari apa hati Lara sampai mentalnya begitu kuat menerima gempuran penolakan bertubi-tubi darinya.

Malam ini, sama seperti malam-malam biasanya, Dilara terlihat mengenakan gaun tipis kebesarannya. Sepulang bertugas, Alan yang disambut penampilan paripurna sang istri sontak membuang wajah. Entahlah, sampai detik ini Alan masih merasa jijik pada sang istri terlebih ketika berpakaian seperti ini.

"Sudah kubilang, buang semua pakaian menjijikanmu itu tetapi kenapa kau masih saja memakainya?." Tanya Alan dengan suara dingin. Sementara Dilara, perempuan itu bukannya takut namun tetap memasang wajah santai. Ia bahkan memainkan rambutnya, menggulungnya dengan tangan berniat untuk menggoda Alan.

"Malam ini begitu panas, jadi aku rasa memakai pakaian seperti ini adalah tidakan yang tepat." Dilara menjawab santai. Suaranya yang merdu terdengar mendayu. Lembut nan tenang dan membuat siapa pun yang mendengar akan terhanyut di dalamnya, hanya saja hal tersebut tak berlaku bagi Alan.

"Kau istriku, jadi aku berhak mengaturmu. Jika aku tak suka melihat apa pun yang kau pakai, maka aku wajib menegurmu. Seperti saat ini, aku tak suka melihatmu berkeliaran di rumahku dengan pakaian semacam ini, jadi aku berhak melarangmu untuk tak lagi memakainya."

"Loh, memangnya kenapa," jawab Lara cepat dengan memasang wajah cemberut. Perempuan kini bergerak mendekati tubuh sang suami, mulai mengerakkan tanggan untuk menyentuh dada bidang yang masih berbalut kemeja itu dengan bola mata sesekali mengerjap indah. Berusaha membuah Alan tergoda dan terlena dalam buainya. "Aku sudah nyaman berpakaian seperti ini. Lagi pula, bukankah kaum pria menyukai saat istrinya berpakaian seperti ini. Seksi dan menggoda." Lara berbisik ditelinga Alan sementara kedua tangannya berusaha memeluk tubuh prianya dari belakang.

"Stop, Lara!." Alan berontak. Melepaskan tangan sang istri yang melingkar di pinggangnya. "Berhentilah untuk terus menggodaku. Sudah kubilang, aku tak mencintaimu dan sampai kapan tak ada yang bisa merubah pendirianku."

"Tapi kita sudah menikah, Honey. Kita sudah sah menjadi suami istri. Tidak ada salahnya bila bermesraan. Kau pasti tak lupa jika sampai saat ini kita masih belum melakukan ritual malam pertama." Lara tak terima saat Alan melepas paksa pelukannya. Perempuan itu bahkan bergerak lebih lebih liar. Menyentuh kedua pipi Alan dan bersiap untuk mencium bibirnya.

"Siial, apa yang kau lakukan?." Akibat terkejut dengan aksi spontanitas Lara, Alan sampai mendorong tubuh Lara menjauh dan hampir membentur meja. Lara yang juga tak kalah terkejut, sempat meringis akibat rasa sakit saat tubuhnya terjatuh di lantai. "Aku bilang menjauhlah. Apa kau bilang tadi, ritual malam pertama?." Alan tergelak. "Cuih, aku bahkan tak yakin jika kondisimu masih per*wan saat ini."

"Alan!." Suara seseorang dari arah belakang mengejutkan pasangan suami istri yang tengah terlibat perang dingin.

Alan, yang masih berusaha menetralkan deru nafas itu menatap ke arah sumber suara sampai menemukan sesosok pria senja yang sedang menatapnya penuh amarah.

"Apa karna kau suaminya jadi berhak memperlakukan Dilara sesukanya!." Suara Hary terdengar tajam. Alan sampai melengos dan berani menatap wajah kakeknya. "Aku menikahkan Lara denganmu bukan untuk menjadikannya sebagai pelampiasan amarahmu." Hary berniat untuk membimbing Lara untuk bangkit namun perempuan itu dengan tegas menolak.

"Ingat, kalian adalah suami istri yang sepatutnya saling menyayangi. Aku tau jika kalian menikah karna permintaanku tetapi pernikahan ini pun bukan untuk bahan lelucon yang bebas untuk kalian tertawakan. Setidaknya hargailah akad suci ini, dan terutama untukmu, Alan. Berhenti melemparkan tuduhan pada seseorang tanpa barang bukti, terlebih pada istrimu sendiri."

Baik Lara atau pun Alan, tak menanggapi. Keduanya diam, membiarkan Hary mengeluarkan segala bentuk protes lewat kata-kata. Setidaknya, mungkin dengan berbicara panjang lebar, sedikit banyak dapat mengeluarkan beben yang selama memenuhi pikir.

Tbc.

Yuk merapat yuk. Jangan pernah skip bacaan ya. Hayati kata perkata agar tetap masuk dalam bab terbaca. Terimakasih

Terpopuler

Comments

yesi yuniar

yesi yuniar

pedes banget mulutnya alan 🤭🤭

2023-08-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!