16. bantuan sederhana

"Tentu saja, kalau begitu makanlah, Ibu sudah capek-capek mencarikan makanan ini untuk kita. Oh iya, aku akan turun untuk membantu ibu di dapur ya, kamu di sini saja. pasti di dapur sangat berantakan akibat ulah nenek sihir itu." Ujar Nakula kepada adiknya.

Ia pun langsung beranjak turun dari tempat tidur, kemudian bergegas ke dapur berniat untuk membantu ibunya bersih-bersih. Ternyata Sadewa tak mengindahkan apa yang dikatakan oleh sang kakak, malahan Ia juga ikut-ikutan turun dari tempat tidur mereka dan menyusul Kakak dan ibunya di dapur.

"Ibu... Apakah ada yang bisa Kakak bantu lagi... Soalnya nenek sihir itu memecahkan banyak barang di tempat kita. Nakula takut ibu akan kerepotan mengerjakannya sendiri."

Anara yang memang sedang membereskan beberapa barang pecah akibat ulah dari Dieng Sari langsung mengalihkan pandangannya ke arah sang anak pertama. Sementara tungku sudah dinyalakan api dan di atasnya sedang memasak sesuatu.

"Sayang.. bukannya tadi ibu mengatakan untuk kalian istirahat saja. Kenapa malah ke sini... Nggak papa Ibu bisa membersihkan semuanya, kakak dan adik kembali tidur saja ya.." ujar anara kepada Putra pertamanya.

Nakula pun langsung menatap bola mata saat ibu kemudian berkata.

"Ibu, biarkan kami membantu untuk membersihkan rumah. Lagi pula Ibu pasti capek kan baru pulang dari hutan dan juga membawa barang yang begitu banyak." Ujar Nakula sambil menunjuk keranjang yang penuh dengan bahan makanan yang mereka peroleh dari dalam hutan. Anara yang melihat perhatian anak pertamanya pun langsung tersenyum, tapi tiba-tiba ia kembali dikejutkan dengan kedatangan Sadewa.

"Loh.. kok adek ikutan juga... Sudah Ibu tidak apa-apa.. mendingan adik dan kakak kembali tidur aja lagi ya.. jangan lupa, air putih yang Ibu taruh di dekat adik dan kakak diminum... Biar nanti adik dan kakak cepat pulih dan bisa serta boleh membantu ibu. Tapi untuk sekarang Ibu tidak mengizinkan adik maupun kakak untuk membantu ibu di dapur, tugas Adik sama Kakak hanyalah istirahat dan kembali pulih. Oke !!!" Ujar anara sambil mengangkat sebelah tangannya dengan membuat huruf o. Nakula pun tersenyum dan langsung membalas Apa yang dilakukan oleh sang ibu.

"Oke bu. Kalau begitu Nakula dan Sadewa kembali ke tempat tidur dan beristirahat sesuai dengan ibu katakan. Tapi nanti kalau Ibu capek, suruh Nakula aja ya, nanti Nakula akan pijitin ibu...." Ujar Nakula dengan senyum senang di bibirnya. Anara pun langsung menganggukkan kepalanya menyetujui usul anak itu.

"Baiklah, Ibu janji. kalau nanti Ibu capek ibu akan menyuruh kakak untuk memijit dan mengurut punggung ibu. Sudah kakak dan adik sana balik tidur.." ujar anara lagi.

Setelah itu, Nakula pun langsung menghadap ke arah sang adik dan menggandeng tangannya membawanya berlalu dari dapur. Keduanya dengan patuh berjalan menuju tempat tidur yang hanya dipisahkan oleh beberapa helai daun rumbia yang sudah disatukan. Sementara anara langsung melanjutkan pekerjaannya.

tapi, tiba-tiba Susilawati datang dengan membawa makanan untuk mereka. ia berjalan dari belakang. karena ia yakin, kalau anara pasti berada di dapur, terbukti dengan asap yang mengepul dari atas gubuk itu.

"anara.." sapanya. anara yang masih fokus membersihkan rumah nya itu, langsung mengarahkan pandangannya ke arah Susilawati.

" eh.. sus.." ujar anara. Susilawati pun masuk dan sekaligus meletakkan makanan yang ia bawa di atas meja lapuk itu.

"maaf ya Ra. kami ada sedikit makanan untuk kalian. ibu pikir, kamu pasti terpukul dan pasti tidak akan masak. makanya, ibu membagi ini untuk kalian. diterima ya Ra." ujar Susilawati dengan tulus.

anara pun tersenyum melihat ketulusan itu. ia pun langsung mengambil seikat daging mentah yang ia ambil dari dalam ruang dimensi nya, berharap itu yang akan ia masak hari ini. tapi, lebih baik memberikan nya saja pada keluarga Susilawati.

"ambil ini. terima kasih karena sudah menghawatirkan kami " ujar anara sambil menyerahkan daging tersebut, yang sepertinya itu adalah daging ayam Susilawati pun sempat menolak, tapi dipaksa oleh anara.

"kalau begitu, terima kasih banyak Ra. kalau kamu butuh apa-apa, jangan sungkan untuk memberi tahu kami. mana tau, kami bisa bantu. kalau begitu aku pamit ya " ujar Susilawati. anara pun mengangguk kepalanya. selepas Susi meninggalkan gubuk reot mereka, anara pun kembali mengerjakan pekerjaan.

***

Sementara di posisi lain, tepatnya di posisi adiwilaga bagaspati. Dirinya saat ini sedang termenung mengingat apa yang ia alami saat ini setelah bertemu dengan adiknya.

Adiwilaga mengingat betapa dinginnya tatapan sang adik dan sorot mata yang menyiratkan kebencian kepada dirinya. Ada perasaan tidak nyaman dalam hati Adiwilaga ketika mendapati saudari perempuan satu-satunya melayangkan tatapan kebencian terhadapnya.

"Aku tahu, aku salah. Aku yang membuat mu seperti ini. Tapi, setelah hari ini, dan mendapati kenyataan, dan juga melihat tatapan dingin mu. Entah kenapa, hati ini malah tidak terima." Monolog adiwilaga. Ia menarik nafasnya dengan berat.

sekilas tentang adiwilaga.

Adiwilaga, adalah tuan muda ke dua dari kediaman Adipati cayapata Bagaspati yang merupakan seorang pemimpin dari kemiliteran. Adiwilaga juga merupakan saudara kandung satu-satunya milik Anarawati, mereka terlahir dari wanita sah, istri dari ayahnya.

Tapi, sayang nya, adiwilaga Sama sekali tak memperhatikan dan memperdulikan saudarinya itu. Ia tau kalau sang adik ditindas dan berujung dengan hukuman. Tapi, adiwilaga selalu mengatakan bahwa, itu adalah hal yang wajar.

Begitu juga dengan nyonya Sawitri mahamisi, ibu dari mereka berdua, ia tak sedikitpun memperdulikan putrinya itu. Karena waktu melahirkan, ia hanya menginginkan anak laki-laki, tapi ternyata yang lahir adalah anak perempuan, saat itu, nyonya Sawitri menyerahkan pengurusan anak itu kepada selir Dewi suhita, selir ke dua dari sang suami.

Selir Dewi suhita sendiri Begitu sangat menyayangi Anarawati, walaupun ia juga memiliki seorang putra yang harus di urusnya, tapi dengan senang hati menerima Anarawati masuk kedalam kehidupan nya..

Ketika musibah yang menimpa anara saat itu, selir Dewi suhita sedang tidak berada di sisi Putri nya, ia sedang melakukan perjalanan ke kuil yang jaraknya berhari-hari dari sana, ia berangkat bersama dengan putranya.

Saat itu, ia juga telah mengajak anara untuk ikut pergi bersama, tapi anara menolak dengan lembut. Dan sampai sekarang, selir Dewi suhita dan putra nya tidak tau keberadaannya, mereka tidak kembali lagi setelah pergi ke kuil, mereka hanya menemukan beberapa onggok pakaian saja.

setelah pengawal cayapata melakukan pencarian, dan dengan mudahnya, cayapata menyimpulkan kalau selir ketiganya dan sang putra telah meninggal dunia. Adipati cayapata pun menutup kasus tersebut tanpa menindak lanjuti. Miris bukan.

Saat itu, adiwilaga diperintahkan oleh sang Adipati untuk melakukan patroli bulanan ke setiap batasan wilayah kerajaan barang sebrangan ini. Entah kenapa, tali kekang kuda malah menuntut nya berjalan ke arah Desa buangan.

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

Hhhmm 🙃🙃🥰🥰🥰

2024-03-09

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-02-20

1

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

Thor keyakinan MC ceweknya ap sekarang 🤔🤔🤔

2023-09-28

4

lihat semua
Episodes
1 1. awal sebelum kejadian
2 2. berpindah waktu
3 3. bersikap baik
4 4. sifat ibu yang berubah
5 5. buruan pertama
6 6. dapat ruang dimensi
7 7. memasak hasil buruan
8 8. membagikan makan malam di malam hari
9 9. berjanji akan merawat keduanya
10 10. baju baru untuk Nakula dan Sadewa
11 11. pergi kehutan bersama para warga buangan
12 12. buah rambutan yang manis
13 13. Amarah anara
14 14. terkejut dengan perubahan anara
15 15. bekas pukulan nenek sihir
16 16. bantuan sederhana
17 17. Adiwilaga
18 18. memulai dengan membaca buku
19 19. bibi cantik
20 20. aroma wangi dari sabun
21 21. ingin jalan-jalan
22 22. wajah cantik siapa ini ??
23 23. mitra kerjasama
24 24. dipatenkan
25 25. keadilan untuk anak kecil
26 26. sombong tapi penakut
27 27. tiga anak malang
28 28. memandikan bayi
29 29. herbal skincare
30 30. berjanji untuk mendidik dengan baik
31 31. membagikan bibit tanaman
32 32. desa buangan berubah menjadi desa yang sejuk
33 33. menangkap udang jumbo
34 34. langsung tepar
35 35. mandi dan nyebur
36 36. mayat berlumur darah
37 37. merawat
38 38. pamannya ngak makan Bu..??
39 39. tersadar
40 40. ingin berpura-pura
41 41. mirip
42 42. obat berbentuk bulat
43 43. saling suruh menyuruh
44 44. apa itu di punggung kalian ??
45 45. orang orang buangan yang melahirkan inovasi
46 46. di sambut baik
47 47. mencoba buah matoa dan lengkeng liar
48 48. hari panen
49 49. bukan raja sebenarnya
50 50. mengetahui
51 51. drama sang pangeran
52 52. rancangan mesin penggiling padi
53 53. pergi ke kota Raja
54 54. mengambil hasil
55 55. benda asing yang dikerumuni
56 56. membeli batu-bata dan tanah perekat
57 57. di cemaskan
58 58. membantu
59 59. menangis kerena bawang
60 60. pipi memerah
61 61. anara merasakannya sejak pertama kali
62 62. cemburu kah..??
63 63. meminta
64 64. pengantaran batu bata
65 65. tak di persulit
66 66. sampai kapan
67 67. raja widura
68 68. apa maksudnya
69 69. aku tidak takut
70 70. siapa yang mengutus pembunuh ??
71 71. sifat sebenarnya
72 72. lama-lama bisa gila
73 73. membawa permaisuri
74 74. terlalu rakus dengan kekuasaan
75 75. ditolak perempuan
76 76. kapan ayah kembali ??
77 77. sangat ingin bertemu cucu
78 78. apa ini istana ??
79 79. nasehat
80 80. misi yang berjalan sempurna
81 81. ingin bertemu dengan anak-anak
82 82. ingin meminta maaf
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. awal sebelum kejadian
2
2. berpindah waktu
3
3. bersikap baik
4
4. sifat ibu yang berubah
5
5. buruan pertama
6
6. dapat ruang dimensi
7
7. memasak hasil buruan
8
8. membagikan makan malam di malam hari
9
9. berjanji akan merawat keduanya
10
10. baju baru untuk Nakula dan Sadewa
11
11. pergi kehutan bersama para warga buangan
12
12. buah rambutan yang manis
13
13. Amarah anara
14
14. terkejut dengan perubahan anara
15
15. bekas pukulan nenek sihir
16
16. bantuan sederhana
17
17. Adiwilaga
18
18. memulai dengan membaca buku
19
19. bibi cantik
20
20. aroma wangi dari sabun
21
21. ingin jalan-jalan
22
22. wajah cantik siapa ini ??
23
23. mitra kerjasama
24
24. dipatenkan
25
25. keadilan untuk anak kecil
26
26. sombong tapi penakut
27
27. tiga anak malang
28
28. memandikan bayi
29
29. herbal skincare
30
30. berjanji untuk mendidik dengan baik
31
31. membagikan bibit tanaman
32
32. desa buangan berubah menjadi desa yang sejuk
33
33. menangkap udang jumbo
34
34. langsung tepar
35
35. mandi dan nyebur
36
36. mayat berlumur darah
37
37. merawat
38
38. pamannya ngak makan Bu..??
39
39. tersadar
40
40. ingin berpura-pura
41
41. mirip
42
42. obat berbentuk bulat
43
43. saling suruh menyuruh
44
44. apa itu di punggung kalian ??
45
45. orang orang buangan yang melahirkan inovasi
46
46. di sambut baik
47
47. mencoba buah matoa dan lengkeng liar
48
48. hari panen
49
49. bukan raja sebenarnya
50
50. mengetahui
51
51. drama sang pangeran
52
52. rancangan mesin penggiling padi
53
53. pergi ke kota Raja
54
54. mengambil hasil
55
55. benda asing yang dikerumuni
56
56. membeli batu-bata dan tanah perekat
57
57. di cemaskan
58
58. membantu
59
59. menangis kerena bawang
60
60. pipi memerah
61
61. anara merasakannya sejak pertama kali
62
62. cemburu kah..??
63
63. meminta
64
64. pengantaran batu bata
65
65. tak di persulit
66
66. sampai kapan
67
67. raja widura
68
68. apa maksudnya
69
69. aku tidak takut
70
70. siapa yang mengutus pembunuh ??
71
71. sifat sebenarnya
72
72. lama-lama bisa gila
73
73. membawa permaisuri
74
74. terlalu rakus dengan kekuasaan
75
75. ditolak perempuan
76
76. kapan ayah kembali ??
77
77. sangat ingin bertemu cucu
78
78. apa ini istana ??
79
79. nasehat
80
80. misi yang berjalan sempurna
81
81. ingin bertemu dengan anak-anak
82
82. ingin meminta maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!