Aryani mengerjab-erjabkan matanya ketika samar-samar ia mendengar suara tangis pilu seseorang. Tampaknya, suara ini berada dari seorang bocah.
(kenapa berisik sekali. seperti ada anak yang menangis.) batin Aryani.
Dengan susah payah, karena Aryani yang masih merasa lelah langsung memaksakan membuka kedua matanya. Ia sedikit tertegun karena mendengar suara tangis yang sepertinya berada di dekatnya. Ia juga sekejap menatap langit-langit rumah yang sepertinya sudah bolong-bolong itu. Aryani pun langsung terkejut melihat itu semua.
(Weh !!! ini di mana weh..!! bukannya tadi, aku jatuh ke jurang ya.. kenapa malah kesini..) Batin Aryani. Ia pun langsung melihat ke arah pojokan di mana asal suara tersebut.
disana Ia melihat dua bocah yang sangat kurus tampak sedang meringkuk dan saling memeluk satu sama lain. Satunya menangis pilu, dan yang satunya lagi hanya memeluk dan tanpa berekspresi apapun. melihat kedua anak tersebut, Aryani langsung mengerutkan keningnya.
(siapa anak-anak ini. Kenapa mereka berada di sini dengan keadaan yang sangat memprihatinkan.) batin Aryani melongos melihat kedua anak tersebut.
sebelum ia beranjak dari tempat duduknya, Ia mengamati kondisi dan keadaan di sekitar nya. dan alangkah terkejut dirinya ketika menyadari sesuatu yang begitu asing.
"hah..!! ini.. ini baju model apa ini..?? kenapa aku tiba-tiba memakai pakaian yang seperti ini..??" monolog Aryani lagi. Ia mengamati bentuk tubuhnya yang terbalut dengan pakaian tersebut. tapi, Aryani tidak menemukan jawaban apapun di sana.
Aryani yang memang belum mengetahui apa-apa itu pun langsung beranjak bangun dari posisi tidur yang sepertinya tidak etis itu. Dirinya tidur di sebuah lantai kotor yang Bahkan tak beralasan sekali.
(tunggu tunggu, bukannya aku tadi jatuh ke dalam jurang ya, tapi kenapa bisa sampai ke sini..??) Aryani mulai berpikir lagi.
(Apa yang terjadi..!! seharusnya aku sudah mati kan, atau diselamatkan warga kali ya. tapi pakaian ini..-) batin Aryani lagi sambil mengamati pakaiannya.
tapi, tiba-tiba, Sekelembat ingatan-ingatan masuk ke dalam kepalanya berputar-putar seperti film. Aryani pun mengerang kesakitan tak tertahan, namun ia berusaha untuk tetap menjaga kesadarannya walaupun sangat sulit.
"Sial !! apa-apaan ini !! Sakit anjing..!!" Erang Aryani kala itu. Ia memegang kepalanya yang berasa seperti dihantam palu dengan kuat sehingga mampu membuat orang meninggal saat itu juga.
Karena tidak tahan, akhirnya Aryani kembali dibuat pingsan setelah insiden itu. Kedua anak-anak yang melihat aksi tersebut tentu saja tak bergerak dan merasa takut. Takut mereka melakukan kesalahan lagi.
Cukup lama Ariani tidak sadarkan diri, dan selama itu pula anak-anak itu tak beranjak dari tempat mereka. Perlahan Aryani mulai meraih kembali kesadarannya. Ia kembali menatapi langit-langit rumah yang sudah bolong-bolong itu. kemudian ia langsung tersadar.
(Gila !! Aku melakukan Time travel ke dunia kuno, tepatnya di kerajaan barang sebrangan. dan saat ini, tubuh ini diusir oleh keluarganya dan berakhir di desa pembuangan. Dan lebih gregetnya lagi, aku menjadi seorang ibu dari dua anak kembar yang selalu disiksa sama ibu kandung mereka.. ini orang punya masalah apa sih..) batin Aryani. Aryani masih memegang kepalanya yang masih berdenyut.
(sial !! padahal aku sama sekali tidak berpengalaman jika berurusan dengan anak-anak. suka sih suka..) batin Aryani lagi.
ia kembali mengumpulkan kesadarannya. Setelah itu, ia bangkit duduk dan melihat kedua anak itu yang sepertinya ketakutan melihatnya. Melihat pemandangan yang seperti itu membuat Ariani meringis.
dalam bayangan yang berputar-putar di kepalanya dan yang berhasil Ia tangkap, bahwa tubuh ini selalu berlaku sangat kejam kepada anak-anaknya. dan hal itulah yang membuat Aryani itu tidak habis pikir.
Bagaimana mungkin, ada seorang ibu kandung yang tega menyiksa anak-anaknya seperti itu. Tapi, ia juga marah kepada takdirnya, Kenapa Ia sampai ke tempat yang benar-benar tak terbayangkan olehnya sama sekali. Melihat anak-anak itu yang sepertinya ketakutan membuat naluri kasih sayang menjalar hangat ke dalam sanubari Aryani.
(apa yang harus aku lakukan kepada anak-anak ini.... aduh kacau sekali hidupku, ketimbang harus mengurus anak-anak lebih baik aku memilih untuk menjelajahi keindahan alam saja. benar-benar sangat merepotkan.) batin Aryani lagi. kali ini Ia memang bingung harus melakukan apa. namun kalau meninggalkan anak-anak sendirian, tentu saja Aryani tidak tega. Ia tidak akan sampai hatimu lakukannya. akhirnya Aryani mencoba untuk berdamai.
"Hm... Anak-anak kemari.." panggil Aryani kepada kedua bocah tersebut dengan suara pelan serta senyum mengembang di bibirnya.
Namun, walau bagaimanapun Aryani bertindak hangat, kedua bocah itu tetap tak bergeming di tempat mereka. Walaupun jiwa dalam raga tersebut diisi oleh jiwanya, Tapi tetap saja, jasad yang ia tempati adalah milik Ibu mereka yang kejam. Mendapati kenyataan yang seperti itu lagi-lagi Aryani hanya mampu meringis dalam hati.
(Bagaimana cara membujuk anak-anak ini.. karena sepertinya mereka cukup trauma mendapati perlakuan yang benar-benar sangat tidak manusiawi dari ibu kandung mereka.) Aryani pun mulai memikirkan Bagaimana cara meluluhkan kedua anak itu. Aryani melihat kedua anak yang sangat kurus kerempeng dan tak terurus itu, lagi-lagi naluri kasih sayang keluar dan menyeruak dalam hatinya.
(apa anak-anak ini tidak makan.. kurang ajar kamu anarawati. tega sekali kamu melakukan hal itu kepada anak-anakmu.) batin anara lagi ikut menjerit. Aryani pun mencoba menarik nafasnya pelan dan perlahan ia keluarkan.
"Anak-anak... Jangan takut pada ibu... Ibu minta maaf atas semua yang ibu lakukan.." Ujar Aryani dengan wajah memelas. kali ini hanya cara itu yang harus ia lakukan terlebih dahulu.
Anak-anak itu tentu saja tercengang melihat sikap sang ibu yang tiba-tiba berubah hanya dalam beberapa saat saja. mereka tidak percaya akan hal itu, Karena mereka telah belajar, dari banyaknya pengalaman yang telah mereka alami dari sang ibu. jadi mereka tak merasa luluh mendengar penuturan Ibu mereka yang tiba-tiba lembut itu.
Mereka tetap Tak bergerak dan tak bergeming dari tempat mereka. Aryani kini pasrah untuk membujuk keduanya. Ia bukanlah sosok jiwa yang tahu bagaimana cara menghibur anak-anak.
suka sih suka kepada anak-anak, tapi kalau sudah untuk menghibur, dirinya lebih memilih untuk angkat tangan. Ia akan memikirkan Bagaimana caranya nanti membujuk anak-anak kayak itu. yang terpenting sekarang, Ia hanya memikirkan Bagaimana cara memberikan kedua anak ini makan. Karena sepertinya kedua anak ini kelaparan, orang lain pun dapat menebak kalau kedua anak ini kelaparan dengan hanya melihat bibir mereka yang pecah-pecah dan juga kering.
Karena Aryani merasa kasihan. Ia langsung mencoba berdiri dari posisinya saat ini yang masih duduk di lesehan di lantai yang kotor. Ternyata badannya cukup kuat walaupun terlihat kusam.
Ia langsung bergegas ke dapur ingin melihat apa yang bisa dimasak untuk mengganjal perut mereka saat ini. sesampainya Aryani di dapur, Ia tak melihat bahan yang bisa dimasak selain segenggam sayur hijau di sana.
bahkan Aryani sudah mencari ke sana kemarin, barangkali masih ada bahan-bahan yang ditempatkan di lain tempat. tapi, satupun tak Aryani temukan keberadaan bahan-bahan untuk memasak. Aryani menghentikan aksinya Dan meletakkan kedua tangannya di atas pinggang.
sekilas tentang Anarawati anak dari Adipati cayapata. Anarawati, sebelum mengalami kejadian seperti ini, ia dulunya adalah seorang gadis yang baik dan penurut, tapi sekaligus bodoh. ia akan dengan mudah dimanfaatkan oleh orang lain. itu ia lakukan agar bisa mendapatkan kasih sayang ibu dan kakaknya yang sedari kecil tak terlalu menghiraukannya. suatu ketika, dirinya dijebak karena kebodohannya sendiri, sampai ia mengandung, dan berakhir di desa pembuangan. anara Begitu Sangat membenci hidupnya, sampai akhirnya ia melahirkan dua anak yang tidak berdosa. saat itu lah, rasa benci dan amarahnya ia lampiaskan kepada anak-anak itu. sampai akhirnya jiwa Aryani mengambil alih tubuh itu.
"Bagaimana bisa kenyang. Tak ada apapun yang bisa dimasak di tempat ini. Hanya ada seikat sayur hijau ini. Mana pemilik tubuh ini benar-benar tak bekerja lagi.!!" Seru Ariani lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
ira yang beruntung & kaya raya
kasihan dua2nya..
mungkin kena baby blues jd kek gitu ibunya.
2024-09-05
0
Ray
Jatuh cinta pada bacaan pertama😍🙏
2024-07-19
0
Ida. Rusmawati.
/Smile/
2024-03-31
2