2. berpindah waktu

Aryani mengerjab-erjabkan matanya ketika samar-samar ia mendengar suara tangis pilu seseorang. Tampaknya, suara ini berada dari seorang bocah.

(kenapa berisik sekali. seperti ada anak yang menangis.) batin Aryani.

Dengan susah payah, karena Aryani yang masih merasa lelah langsung memaksakan membuka kedua matanya. Ia sedikit tertegun karena mendengar suara tangis yang sepertinya berada di dekatnya. Ia juga sekejap menatap langit-langit rumah yang sepertinya sudah bolong-bolong itu. Aryani pun langsung terkejut melihat itu semua.

(Weh !!! ini di mana weh..!! bukannya tadi, aku jatuh ke jurang ya.. kenapa malah kesini..) Batin Aryani. Ia pun langsung melihat ke arah pojokan di mana asal suara tersebut.

disana Ia melihat dua bocah yang sangat kurus tampak sedang meringkuk dan saling memeluk satu sama lain. Satunya menangis pilu, dan yang satunya lagi hanya memeluk dan tanpa berekspresi apapun. melihat kedua anak tersebut, Aryani langsung mengerutkan keningnya.

(siapa anak-anak ini. Kenapa mereka berada di sini dengan keadaan yang sangat memprihatinkan.) batin Aryani melongos melihat kedua anak tersebut.

sebelum ia beranjak dari tempat duduknya, Ia mengamati kondisi dan keadaan di sekitar nya. dan alangkah terkejut dirinya ketika menyadari sesuatu yang begitu asing.

"hah..!! ini.. ini baju model apa ini..?? kenapa aku tiba-tiba memakai pakaian yang seperti ini..??" monolog Aryani lagi. Ia mengamati bentuk tubuhnya yang terbalut dengan pakaian tersebut. tapi, Aryani tidak menemukan jawaban apapun di sana.

Aryani yang memang belum mengetahui apa-apa itu pun langsung beranjak bangun dari posisi tidur yang sepertinya tidak etis itu. Dirinya tidur di sebuah lantai kotor yang Bahkan tak beralasan sekali.

(tunggu tunggu, bukannya aku tadi jatuh ke dalam jurang ya, tapi kenapa bisa sampai ke sini..??) Aryani mulai berpikir lagi.

(Apa yang terjadi..!! seharusnya aku sudah mati kan, atau diselamatkan warga kali ya. tapi pakaian ini..-) batin Aryani lagi sambil mengamati pakaiannya.

tapi, tiba-tiba, Sekelembat ingatan-ingatan masuk ke dalam kepalanya berputar-putar seperti film. Aryani pun mengerang kesakitan tak tertahan, namun ia berusaha untuk tetap menjaga kesadarannya walaupun sangat sulit.

"Sial !! apa-apaan ini !! Sakit anjing..!!" Erang Aryani kala itu. Ia memegang kepalanya yang berasa seperti dihantam palu dengan kuat sehingga mampu membuat orang meninggal saat itu juga.

Karena tidak tahan, akhirnya Aryani kembali dibuat pingsan setelah insiden itu. Kedua anak-anak yang melihat aksi tersebut tentu saja tak bergerak dan merasa takut. Takut mereka melakukan kesalahan lagi.

Cukup lama Ariani tidak sadarkan diri, dan selama itu pula anak-anak itu tak beranjak dari tempat mereka. Perlahan Aryani mulai meraih kembali kesadarannya. Ia kembali menatapi langit-langit rumah yang sudah bolong-bolong itu. kemudian ia langsung tersadar.

(Gila !! Aku melakukan Time travel ke dunia kuno, tepatnya di kerajaan barang sebrangan. dan saat ini, tubuh ini diusir oleh keluarganya dan berakhir di desa pembuangan. Dan lebih gregetnya lagi, aku menjadi seorang ibu dari dua anak kembar yang selalu disiksa sama ibu kandung mereka.. ini orang punya masalah apa sih..) batin Aryani. Aryani masih memegang kepalanya yang masih berdenyut.

(sial !! padahal aku sama sekali tidak berpengalaman jika berurusan dengan anak-anak. suka sih suka..) batin Aryani lagi.

ia kembali mengumpulkan kesadarannya. Setelah itu, ia bangkit duduk dan melihat kedua anak itu yang sepertinya ketakutan melihatnya. Melihat pemandangan yang seperti itu membuat Ariani meringis.

dalam bayangan yang berputar-putar di kepalanya dan yang berhasil Ia tangkap, bahwa tubuh ini selalu berlaku sangat kejam kepada anak-anaknya. dan hal itulah yang membuat Aryani itu tidak habis pikir.

Bagaimana mungkin, ada seorang ibu kandung yang tega menyiksa anak-anaknya seperti itu. Tapi, ia juga marah kepada takdirnya, Kenapa Ia sampai ke tempat yang benar-benar tak terbayangkan olehnya sama sekali. Melihat anak-anak itu yang sepertinya ketakutan membuat naluri kasih sayang menjalar hangat ke dalam sanubari Aryani.

(apa yang harus aku lakukan kepada anak-anak ini.... aduh kacau sekali hidupku, ketimbang harus mengurus anak-anak lebih baik aku memilih untuk menjelajahi keindahan alam saja. benar-benar sangat merepotkan.) batin Aryani lagi. kali ini Ia memang bingung harus melakukan apa. namun kalau meninggalkan anak-anak sendirian, tentu saja Aryani tidak tega. Ia tidak akan sampai hatimu lakukannya. akhirnya Aryani mencoba untuk berdamai.

"Hm... Anak-anak kemari.." panggil Aryani kepada kedua bocah tersebut dengan suara pelan serta senyum mengembang di bibirnya.

Namun, walau bagaimanapun Aryani bertindak hangat, kedua bocah itu tetap tak bergeming di tempat mereka. Walaupun jiwa dalam raga tersebut diisi oleh jiwanya, Tapi tetap saja, jasad yang ia tempati adalah milik Ibu mereka yang kejam. Mendapati kenyataan yang seperti itu lagi-lagi Aryani hanya mampu meringis dalam hati.

(Bagaimana cara membujuk anak-anak ini.. karena sepertinya mereka cukup trauma mendapati perlakuan yang benar-benar sangat tidak manusiawi dari ibu kandung mereka.) Aryani pun mulai memikirkan Bagaimana cara meluluhkan kedua anak itu. Aryani melihat kedua anak yang sangat kurus kerempeng dan tak terurus itu, lagi-lagi naluri kasih sayang keluar dan menyeruak dalam hatinya.

(apa anak-anak ini tidak makan.. kurang ajar kamu anarawati. tega sekali kamu melakukan hal itu kepada anak-anakmu.) batin anara lagi ikut menjerit. Aryani pun mencoba menarik nafasnya pelan dan perlahan ia keluarkan.

"Anak-anak... Jangan takut pada ibu... Ibu minta maaf atas semua yang ibu lakukan.." Ujar Aryani dengan wajah memelas. kali ini hanya cara itu yang harus ia lakukan terlebih dahulu.

Anak-anak itu tentu saja tercengang melihat sikap sang ibu yang tiba-tiba berubah hanya dalam beberapa saat saja. mereka tidak percaya akan hal itu, Karena mereka telah belajar, dari banyaknya pengalaman yang telah mereka alami dari sang ibu. jadi mereka tak merasa luluh mendengar penuturan Ibu mereka yang tiba-tiba lembut itu.

Mereka tetap Tak bergerak dan tak bergeming dari tempat mereka. Aryani kini pasrah untuk membujuk keduanya. Ia bukanlah sosok jiwa yang tahu bagaimana cara menghibur anak-anak.

suka sih suka kepada anak-anak, tapi kalau sudah untuk menghibur, dirinya lebih memilih untuk angkat tangan. Ia akan memikirkan Bagaimana caranya nanti membujuk anak-anak kayak itu. yang terpenting sekarang, Ia hanya memikirkan Bagaimana cara memberikan kedua anak ini makan. Karena sepertinya kedua anak ini kelaparan, orang lain pun dapat menebak kalau kedua anak ini kelaparan dengan hanya melihat bibir mereka yang pecah-pecah dan juga kering.

Karena Aryani merasa kasihan. Ia langsung mencoba berdiri dari posisinya saat ini yang masih duduk di lesehan di lantai yang kotor. Ternyata badannya cukup kuat walaupun terlihat kusam.

Ia langsung bergegas ke dapur ingin melihat apa yang bisa dimasak untuk mengganjal perut mereka saat ini. sesampainya Aryani di dapur, Ia tak melihat bahan yang bisa dimasak selain segenggam sayur hijau di sana.

bahkan Aryani sudah mencari ke sana kemarin, barangkali masih ada bahan-bahan yang ditempatkan di lain tempat. tapi, satupun tak Aryani temukan keberadaan bahan-bahan untuk memasak. Aryani menghentikan aksinya Dan meletakkan kedua tangannya di atas pinggang.

sekilas tentang Anarawati anak dari Adipati cayapata. Anarawati, sebelum mengalami kejadian seperti ini, ia dulunya adalah seorang gadis yang baik dan penurut, tapi sekaligus bodoh. ia akan dengan mudah dimanfaatkan oleh orang lain. itu ia lakukan agar bisa mendapatkan kasih sayang ibu dan kakaknya yang sedari kecil tak terlalu menghiraukannya. suatu ketika, dirinya dijebak karena kebodohannya sendiri, sampai ia mengandung, dan berakhir di desa pembuangan. anara Begitu Sangat membenci hidupnya, sampai akhirnya ia melahirkan dua anak yang tidak berdosa. saat itu lah, rasa benci dan amarahnya ia lampiaskan kepada anak-anak itu. sampai akhirnya jiwa Aryani mengambil alih tubuh itu.

"Bagaimana bisa kenyang. Tak ada apapun yang bisa dimasak di tempat ini. Hanya ada seikat sayur hijau ini. Mana pemilik tubuh ini benar-benar tak bekerja lagi.!!" Seru Ariani lagi.

Terpopuler

Comments

Ida. Rusmawati.

Ida. Rusmawati.

/Smile/

2024-03-31

1

nurliana

nurliana

Awal yg seruu 😊

2024-03-09

0

eva

eva

waaahhh.. baru Nemu yang plot nya kayak gini..
semangat lanjuuutttt.. 🌹🌹

2024-03-07

4

lihat semua
Episodes
1 1. awal sebelum kejadian
2 2. berpindah waktu
3 3. bersikap baik
4 4. sifat ibu yang berubah
5 5. buruan pertama
6 6. dapat ruang dimensi
7 7. memasak hasil buruan
8 8. membagikan makan malam di malam hari
9 9. berjanji akan merawat keduanya
10 10. baju baru untuk Nakula dan Sadewa
11 11. pergi kehutan bersama para warga buangan
12 12. buah rambutan yang manis
13 13. Amarah anara
14 14. terkejut dengan perubahan anara
15 15. bekas pukulan nenek sihir
16 16. bantuan sederhana
17 17. Adiwilaga
18 18. memulai dengan membaca buku
19 19. bibi cantik
20 20. aroma wangi dari sabun
21 21. ingin jalan-jalan
22 22. wajah cantik siapa ini ??
23 23. mitra kerjasama
24 24. dipatenkan
25 25. keadilan untuk anak kecil
26 26. sombong tapi penakut
27 27. tiga anak malang
28 28. memandikan bayi
29 29. herbal skincare
30 30. berjanji untuk mendidik dengan baik
31 31. membagikan bibit tanaman
32 32. desa buangan berubah menjadi desa yang sejuk
33 33. menangkap udang jumbo
34 34. langsung tepar
35 35. mandi dan nyebur
36 36. mayat berlumur darah
37 37. merawat
38 38. pamannya ngak makan Bu..??
39 39. tersadar
40 40. ingin berpura-pura
41 41. mirip
42 42. obat berbentuk bulat
43 43. saling suruh menyuruh
44 44. apa itu di punggung kalian ??
45 45. orang orang buangan yang melahirkan inovasi
46 46. di sambut baik
47 47. mencoba buah matoa dan lengkeng liar
48 48. hari panen
49 49. bukan raja sebenarnya
50 50. mengetahui
51 51. drama sang pangeran
52 52. rancangan mesin penggiling padi
53 53. pergi ke kota Raja
54 54. mengambil hasil
55 55. benda asing yang dikerumuni
56 56. membeli batu-bata dan tanah perekat
57 57. di cemaskan
58 58. membantu
59 59. menangis kerena bawang
60 60. pipi memerah
61 61. anara merasakannya sejak pertama kali
62 62. cemburu kah..??
63 63. meminta
64 64. pengantaran batu bata
65 65. tak di persulit
66 66. sampai kapan
67 67. raja widura
68 68. apa maksudnya
69 69. aku tidak takut
70 70. siapa yang mengutus pembunuh ??
71 71. sifat sebenarnya
72 72. lama-lama bisa gila
73 73. membawa permaisuri
74 74. terlalu rakus dengan kekuasaan
75 75. ditolak perempuan
76 76. kapan ayah kembali ??
77 77. sangat ingin bertemu cucu
78 78. apa ini istana ??
79 79. nasehat
80 80. misi yang berjalan sempurna
81 81. ingin bertemu dengan anak-anak
82 82. ingin meminta maaf
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. awal sebelum kejadian
2
2. berpindah waktu
3
3. bersikap baik
4
4. sifat ibu yang berubah
5
5. buruan pertama
6
6. dapat ruang dimensi
7
7. memasak hasil buruan
8
8. membagikan makan malam di malam hari
9
9. berjanji akan merawat keduanya
10
10. baju baru untuk Nakula dan Sadewa
11
11. pergi kehutan bersama para warga buangan
12
12. buah rambutan yang manis
13
13. Amarah anara
14
14. terkejut dengan perubahan anara
15
15. bekas pukulan nenek sihir
16
16. bantuan sederhana
17
17. Adiwilaga
18
18. memulai dengan membaca buku
19
19. bibi cantik
20
20. aroma wangi dari sabun
21
21. ingin jalan-jalan
22
22. wajah cantik siapa ini ??
23
23. mitra kerjasama
24
24. dipatenkan
25
25. keadilan untuk anak kecil
26
26. sombong tapi penakut
27
27. tiga anak malang
28
28. memandikan bayi
29
29. herbal skincare
30
30. berjanji untuk mendidik dengan baik
31
31. membagikan bibit tanaman
32
32. desa buangan berubah menjadi desa yang sejuk
33
33. menangkap udang jumbo
34
34. langsung tepar
35
35. mandi dan nyebur
36
36. mayat berlumur darah
37
37. merawat
38
38. pamannya ngak makan Bu..??
39
39. tersadar
40
40. ingin berpura-pura
41
41. mirip
42
42. obat berbentuk bulat
43
43. saling suruh menyuruh
44
44. apa itu di punggung kalian ??
45
45. orang orang buangan yang melahirkan inovasi
46
46. di sambut baik
47
47. mencoba buah matoa dan lengkeng liar
48
48. hari panen
49
49. bukan raja sebenarnya
50
50. mengetahui
51
51. drama sang pangeran
52
52. rancangan mesin penggiling padi
53
53. pergi ke kota Raja
54
54. mengambil hasil
55
55. benda asing yang dikerumuni
56
56. membeli batu-bata dan tanah perekat
57
57. di cemaskan
58
58. membantu
59
59. menangis kerena bawang
60
60. pipi memerah
61
61. anara merasakannya sejak pertama kali
62
62. cemburu kah..??
63
63. meminta
64
64. pengantaran batu bata
65
65. tak di persulit
66
66. sampai kapan
67
67. raja widura
68
68. apa maksudnya
69
69. aku tidak takut
70
70. siapa yang mengutus pembunuh ??
71
71. sifat sebenarnya
72
72. lama-lama bisa gila
73
73. membawa permaisuri
74
74. terlalu rakus dengan kekuasaan
75
75. ditolak perempuan
76
76. kapan ayah kembali ??
77
77. sangat ingin bertemu cucu
78
78. apa ini istana ??
79
79. nasehat
80
80. misi yang berjalan sempurna
81
81. ingin bertemu dengan anak-anak
82
82. ingin meminta maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!