4. sifat ibu yang berubah

Sadewa yang menyadari kalau ternyata Ibu mereka tak kebagian, langsung menghentikan aksinya tersebut. Dan menelan sayuran yang masih tertahan di mulutnya dengan susah payah. Mereka berdua pun langsung menunduk merasa bersalah dengan apa yang mereka lakukan.

"Ibu maafkan kami. Karena kami terlalu rakus Ibu tak kebagian makanan sama sekali. Tidak apa-apa kalau ibu mau memukul dan menghukum kami.." ujar mereka dengan kepala tertunduk.

Aryani yang menyadari hal itu, di mana anak-anak itu masih merasa takut dengan perlakuan Ibu mereka dulu langsung mengangkat sebelah tangannya dan membelai lembut kepala kedua bocah kembar itu.

"Tidak apa-apa sayang. Ibu bahagia karena kalian masih mau berbicara dengan ibu dan juga bersedia memakan makanan yang ibu masak. Mulai sekarang, hidup Ibu hanya untuk Nakula dan Sadewa. Jadi tidak perlu takut seperti itu ya. Tapi juga harus mempunyai sifat belas kasih kepada sesama. Namun untuk saat ini Nakula dan Sadewa tidak salah, dan ibu juga tidak akan marah." Ujar Aryani sambil mengelus kepala kedua bocil itu bergantian.

Mendengar penuturan lembut Ibu mereka, keduanya pun sontak mengangkat kepala dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Apakah ibu beneran tidak akan menghukum kami...?" Tanya Nakula lagi.

Ia seolah tidak percaya melihat perubahan ibunya. Padahal baru beberapa waktu yang lalu ibunya mengamuk kesetanan memarahi dan memukuli mereka. Sampai akhirnya sesuatu terjadi kepada Ibu mereka yang menyebabkan dirinya terjatuh dan pingsan.

Ya, saat itu anarawati sedang memarahi kedua anaknya akibat mengambil makanan tanpa sepengetahuan dirinya. Karena kedua saudara ini merasa lapar. dikarenakan Ibu mereka tak pernah sekalipun memperhatikan pola makan mereka dan juga memberikan mereka makan tepat waktu. akhirnya keduanya memutuskan untuk mencuri.

Sehingga saat itu anarawati mengamuk kesetanan memarahi keduanya, sampai ia tidak sengaja, kakinya tersandung sesuatu sampai akhirnya terjatuh dengan keras hingga berakhir dirinya pingsan. barangkali kejadian yang dialami oleh anarawati yang asli karena doa kedua anaknya.

Satu hal yang tidak mereka sadari bahwa, saat itu juga anarawati yang asli telah meninggal dunia dan dengan digantikan langsung oleh Aryani mayora yang tidak mengetahui apa-apa.

Mendapati pertanyaan Putra pertama dari anara yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri. Aryani langsung menggelengkan kepalanya Dan tersenyum. Ia dapat melihat sorot mata terluka yang dipancarkan oleh kedua bocah kecil yang sangat kurus kerempeng itu.

"Tentu saja. Ibu tidak akan memarahi kedua anak ibu. Mulai sekarang mari kita hidup dengan baik dan saling melengkapi ya.." ujar Aryani lagi kepada kedua bocil itu. tak lupa, ia juga memberikan senyum terbaiknya.

Dengan perasaan ragu, kedua bocil itu pun langsung menganggukkan kepala mereka. Setidaknya, hari ini mereka tidak mendapat hukuman dari ibu mereka. Aryani yang menyadari bahwa mangkuk-mangkuk di depan mata mereka telah kosong melompong, dengan cekatan, ia langsung membersihkannya.

(tidak apalah, aku akan menjaga dan merawat anak-anak ini.) batin Aryani lagi.

dirinya langsung membersihkan tempat tersebut dan menyuruh anak-anaknya untuk menunggu dirinya di tempat lain yang lebih bersih. Sementara dia sendiri, setelah itu akan mencoba keluar untuk mencari apa saja yang bisa mereka makan untuk malam nanti.

"Nakula, Sadewa. Setelah ini ibu akan keluar untuk mencari makanan di dalam hutan. Barangkali ada beberapa tumbuhan yang bisa kita makan. Nah, untuk kedua anak ibu. Tetap berada di dalam rumah sampai Ibu kembali. Jangan ke mana-mana ya.." ujar Aryani lagi sambil mengusap lembut kepala keduanya. mendengar penuturan Anara, Nakula pun mendongak dan melihat kearah sang ibu.

"Ibu. apakah sebaiknya Nakula ikut mencari makanan bersama ibu..? bukankah Ibu pernah bilang, bahwa kami harus mandiri dan mencari makanan kami sendiri. Kalau ibu sendiri yang pergi cari makanan yang bisa dikonsumsi di malam hari, Lalu bagaimana dengan kami bu..??". Tanya Nakula lagi.

Aryani yang terkejut mendengar penuturan Nakula Yang sepertinya benar-benar berpikiran dewasa sebelum waktunya, ia dibuat tercengang. Ia kembali meraungi beberapa ingatan yang ditinggalkan oleh sang pemilik tubuh. di mana anak-anaknya juga wajib pergi untuk mencari makan sendiri, jika mereka tidak ingin kelaparan.

[ingat ya. kalian berdua itu harus mencari makanan kalian sendiri. agar kalian tidak selalu. merepotkan ku.] teriaknya dalam bayangan itu.

Menyadari akan hal itu, Aryani lagi-lagi menghela nafasnya dengan kasar. sungguh ibu yang begitu kejam. kalau seandainya Ibu mereka yang kejam itu ada di depan matanya, barangkali Ariani akan membejek-bejek orang tersebut.

"Tidak sayang. Ibu akan pergi mencari makanan untuk kita bertiga. Jadi Nakula dan Sadewa tetap berada di rumah, jadi anak yang baik dan tunggu sampai Ibu pulang mengerti..." Ujar Aryani lagi.

Karena nyatanya mereka berdua tidak mendapatkan izin dari sang ibu. Kedua anak tersebut pun langsung mengurungkan niatnya untuk mengikuti Ibu Mereka pergi ke hutan mencari bahan makanan yang akan mereka konsumsi di malam hari.

"Baiklah Bu. Nakula dan Sadewa akan menjadi anak baik dan juga menunggu sampai Ibu pulang dari hutan.." ujar Nakula lagi.

Sementara Sadewa hanya mengamati pembicaraan keduanya. Matanya sangat dalam memandangi sifat ibunya yang tiba-tiba berubah menjadi baik dan lembut seperti ini. Jujur dalam hatinya berkali-kali ia meminta agar sifat ibunya tidak kembali seperti semula.

"Baiklah kalau begitu. Ibu pergi dulu. Tutup pintu rumah rapat-rapat dan jangan membukakan pintu Jika ada yang mengetuk selain Ibu. paham ya.." ujar Aryani lagi dan langsung dibalas anggukan kepala dari Nakula.

Setelah Aryani memberikan sedikit nasihat kepada Nakula dan Sadewa, kini ia mulai beranjak meninggalkan kediaman bobrok itu.

Tujuannya saat ini adalah hutan. Ia berharap dapat menemukan sesuatu di dalam hutan. Apalagi hobi yang selama ini dia miliki tiba-tiba menyeruak. Ia melihat beberapa gunung yang tidak terlalu tinggi namun belum terjamah oleh manusia itu seolah menentangnya ingin ditaklukkan.

"Tidak Ariani. Kamu ke hutan fokus mencari bahan makanan untukmu dan kedua bocah yang ditinggalkan pemilik tubuh. Sekarang kamu merasuki tubuh seorang ibu yang kejam dan harus bertanggung jawab." Monolog Aryani kepada dirinya sendiri agar tak tergoda melihat gunung-gunung yang menjulang tinggi dan meminta untuk segera ditaklukkan.

"baiklah, aku nanti akan pergi tracking bersama dengan anak-anak nanti. tunggu mereka agak besar sedikit " ujar Aryani. ia mengatakan hal itu hanya untuk menenangkan jiwa petualangannya. setelah itu, ia melanjutkan perjalanan nya.

***

Aryani mayora adalah seorang gadis pekerja keras dan juga sudah memiliki gelar S2 di jurusan pariwisata dan geografi. karena itu, ia sangat menyenangi alam dan mempelajari. sekaligus bisa menghasilkan cuan. dirinya di zaman modern memang tak banyak kepandaian, namun Aryani mayora dapat belajar dan tangkapan otaknya bisa dengan cepat. ia juga mudah dan cepat menyesuaikan diri dimana pun ia berada.

Sementara itu, untuk saat ini, anara (Aryani mayora) sama sekali tidak berpikir tentang dunianya. Ia hanya berpositif thinking saja. Dirinya yang tiba-tiba berada di dunia antah-berantah ini, dan juga merasuki seorang ibu kejam, barang kali ini adalah takdir nya. ia yakin, suatu saat pasti ia akan kembali. namun, satu hal yang tidak ia ketahui, kalau ternyata di zamannya, ia telah meninggal.

tapi, Keyakinan itulah yang anara (Aryani mayora) miliki, sehingga tak harus membuat nya bersedih. Namun, jika memang, takdirnya kembali kemasa ini, maka ia juga harus menerimanya. Walaupun dalam hati tidak bisa menerima. Tapi, memang harus bagaimana lagi.

Kembali lagi kepada Aryani yang telah melakukan perjalanan waktu ke zaman kuno.

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

Ceritana cukup bagus.. Semoga seterusna bagus 😊

2024-03-09

2

eva

eva

semangaaattt... kereeennn

2024-03-07

1

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

keinget sesuatu gw

2023-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. awal sebelum kejadian
2 2. berpindah waktu
3 3. bersikap baik
4 4. sifat ibu yang berubah
5 5. buruan pertama
6 6. dapat ruang dimensi
7 7. memasak hasil buruan
8 8. membagikan makan malam di malam hari
9 9. berjanji akan merawat keduanya
10 10. baju baru untuk Nakula dan Sadewa
11 11. pergi kehutan bersama para warga buangan
12 12. buah rambutan yang manis
13 13. Amarah anara
14 14. terkejut dengan perubahan anara
15 15. bekas pukulan nenek sihir
16 16. bantuan sederhana
17 17. Adiwilaga
18 18. memulai dengan membaca buku
19 19. bibi cantik
20 20. aroma wangi dari sabun
21 21. ingin jalan-jalan
22 22. wajah cantik siapa ini ??
23 23. mitra kerjasama
24 24. dipatenkan
25 25. keadilan untuk anak kecil
26 26. sombong tapi penakut
27 27. tiga anak malang
28 28. memandikan bayi
29 29. herbal skincare
30 30. berjanji untuk mendidik dengan baik
31 31. membagikan bibit tanaman
32 32. desa buangan berubah menjadi desa yang sejuk
33 33. menangkap udang jumbo
34 34. langsung tepar
35 35. mandi dan nyebur
36 36. mayat berlumur darah
37 37. merawat
38 38. pamannya ngak makan Bu..??
39 39. tersadar
40 40. ingin berpura-pura
41 41. mirip
42 42. obat berbentuk bulat
43 43. saling suruh menyuruh
44 44. apa itu di punggung kalian ??
45 45. orang orang buangan yang melahirkan inovasi
46 46. di sambut baik
47 47. mencoba buah matoa dan lengkeng liar
48 48. hari panen
49 49. bukan raja sebenarnya
50 50. mengetahui
51 51. drama sang pangeran
52 52. rancangan mesin penggiling padi
53 53. pergi ke kota Raja
54 54. mengambil hasil
55 55. benda asing yang dikerumuni
56 56. membeli batu-bata dan tanah perekat
57 57. di cemaskan
58 58. membantu
59 59. menangis kerena bawang
60 60. pipi memerah
61 61. anara merasakannya sejak pertama kali
62 62. cemburu kah..??
63 63. meminta
64 64. pengantaran batu bata
65 65. tak di persulit
66 66. sampai kapan
67 67. raja widura
68 68. apa maksudnya
69 69. aku tidak takut
70 70. siapa yang mengutus pembunuh ??
71 71. sifat sebenarnya
72 72. lama-lama bisa gila
73 73. membawa permaisuri
74 74. terlalu rakus dengan kekuasaan
75 75. ditolak perempuan
76 76. kapan ayah kembali ??
77 77. sangat ingin bertemu cucu
78 78. apa ini istana ??
79 79. nasehat
80 80. misi yang berjalan sempurna
81 81. ingin bertemu dengan anak-anak
82 82. ingin meminta maaf
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. awal sebelum kejadian
2
2. berpindah waktu
3
3. bersikap baik
4
4. sifat ibu yang berubah
5
5. buruan pertama
6
6. dapat ruang dimensi
7
7. memasak hasil buruan
8
8. membagikan makan malam di malam hari
9
9. berjanji akan merawat keduanya
10
10. baju baru untuk Nakula dan Sadewa
11
11. pergi kehutan bersama para warga buangan
12
12. buah rambutan yang manis
13
13. Amarah anara
14
14. terkejut dengan perubahan anara
15
15. bekas pukulan nenek sihir
16
16. bantuan sederhana
17
17. Adiwilaga
18
18. memulai dengan membaca buku
19
19. bibi cantik
20
20. aroma wangi dari sabun
21
21. ingin jalan-jalan
22
22. wajah cantik siapa ini ??
23
23. mitra kerjasama
24
24. dipatenkan
25
25. keadilan untuk anak kecil
26
26. sombong tapi penakut
27
27. tiga anak malang
28
28. memandikan bayi
29
29. herbal skincare
30
30. berjanji untuk mendidik dengan baik
31
31. membagikan bibit tanaman
32
32. desa buangan berubah menjadi desa yang sejuk
33
33. menangkap udang jumbo
34
34. langsung tepar
35
35. mandi dan nyebur
36
36. mayat berlumur darah
37
37. merawat
38
38. pamannya ngak makan Bu..??
39
39. tersadar
40
40. ingin berpura-pura
41
41. mirip
42
42. obat berbentuk bulat
43
43. saling suruh menyuruh
44
44. apa itu di punggung kalian ??
45
45. orang orang buangan yang melahirkan inovasi
46
46. di sambut baik
47
47. mencoba buah matoa dan lengkeng liar
48
48. hari panen
49
49. bukan raja sebenarnya
50
50. mengetahui
51
51. drama sang pangeran
52
52. rancangan mesin penggiling padi
53
53. pergi ke kota Raja
54
54. mengambil hasil
55
55. benda asing yang dikerumuni
56
56. membeli batu-bata dan tanah perekat
57
57. di cemaskan
58
58. membantu
59
59. menangis kerena bawang
60
60. pipi memerah
61
61. anara merasakannya sejak pertama kali
62
62. cemburu kah..??
63
63. meminta
64
64. pengantaran batu bata
65
65. tak di persulit
66
66. sampai kapan
67
67. raja widura
68
68. apa maksudnya
69
69. aku tidak takut
70
70. siapa yang mengutus pembunuh ??
71
71. sifat sebenarnya
72
72. lama-lama bisa gila
73
73. membawa permaisuri
74
74. terlalu rakus dengan kekuasaan
75
75. ditolak perempuan
76
76. kapan ayah kembali ??
77
77. sangat ingin bertemu cucu
78
78. apa ini istana ??
79
79. nasehat
80
80. misi yang berjalan sempurna
81
81. ingin bertemu dengan anak-anak
82
82. ingin meminta maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!