...SELAMAT MEMBACA...
Di balik kegelapan hutan, seorang anak lelaki berusia sekitar 15 tahun tersentak ketika aura yang amat ia kenali terpancar dari jarak beberapa kilometer dari posisinya. Mata ambernya menyala di kegelapan sementara rambut kuning sebatas bahunya berkibar ketika angin berembus kencang, ia berlari bagai kilat dan menyalip beberapa pohon. Namun, di hutan itu banyak sekali monster nokturnal seperti kelelawar raksasa jadi langkahnya melambat karena harus membunuh makhluk-makhluk itu.
“Sial, aku terlambat. Itu jelas aura, Master. Walau tidak terlalu kuat aku yakin ini aura mengintimidasi Master.”
Vico, salah satu iblis terkuat dan merupakan salah satu Pilar Penjaga Diabolus tersebut sudah sampai di sumber aura, namun hanya ada puluhan jasad monster teronggok.
“Kamu berkeliaran tidak jelas lagi, Vico?”
Wanita berambut cokelat panjang bergelombang dengan gaun hitam ketat membungkus tubuh molek muncul di belakang Vico, namanya adalah Briana, dia wakil ketua Pilar Penjaga Diabolus. Sejak sepakat mengikuti rencana Algrus, Vico berkeliaran di luar Diabolus untuk menghilangkan kesedihan dan kemarahan.
Briana sendiri tidak bisa berbuat apapun kecuali memantau karena ia pun hampir tidak bisa mengendalikan diri sejak masternya ditidurkan sementara waktu.
“Master! Aku baru saja menangkap aura Master!” Vico menyentuh erat tangan kiri Briana, matanya berkaca-kaca penuh harap dan keyakinan.
Briana mengembuskan napas. “Aku sudah mengatakannya berulang kali, Vico. Master akan segera bangun jika semua ras sudah kita taklukkan, ini semua demi Master. Jangan terlalu larut dalam kesedihanmu.”
Rahang Vico mengeras. Dia tidak akan lupa bagaimana Algrus mencabut pedang dari jantung Femina dengan alasan semua itu demi kebaikan masternya. Femina begitu terobsesi untuk menjalin hubungan dengan ras lain tapi para ras selalu melampiaskan kebencian dan kemarahan bahkan ketika ras yang coba didekati melukai Femina, masternya itu tidak marah sekalipun justru berkata ‘Lupakan saja. Itu berarti usahaku belum cukup’
“Sekarang kembalilah ke Diabolus,” perintah Briana.
Vico melirik dingin Briana sebelum berkelebat ke arah berlawanan dari Diabolus.
...***...
Esok harinya, serangga beracun yang diberi nama ‘Gras’ menjadi lebih besar ukuran tubuhnya, tak hanya itu Seana pun tidak lagi menaruhnya di botol kaca karena Gras ternyata lebih cerdas dari perkiraannya bahkan serangga itu memiliki kesadaran seperti manusia.
“Aku mungkin akan pergi ke akademi beberapa hari lagi, jadi selama aku tidak ada kamu harus menjaga orang-orang di Paviliun ini. Kamu mengerti, Gras?” tanya Seana.
Gras menggeliat, pertanda paham dan patuh.
“Nona muda.”
Frena masuk dan Gras langsung bersembunyi di bawah ranjang. Neve sengaja menyembunyikan keberadaan Gras dari penghuni istananya kecuali pada Eleos karena dua makhluk berbeda itu telah jadi rekan.
“Ada apa?”
“Hari ini Anda akan pergi ke Sanctia Pantodynamos bersama Pangeran Ronav dan Pangeran Lucas.”
“Aku? Kenapa?”
“Sepertinya Paus mengundang Anda untuk mengunjunginya.”
Seana mengembuskan napas lalu duduk di bangku berhadapan meja rias, membiarkan Frena mulai merias wajah serta penampilan.
“Wah, imutnya.”
Lucas mencubit gemas pipi gembil Seana sesaat memasuki kereta kuda menuju Sanctia. Tidak berontak, Seana hanya diam di pangkuan Ronav, membiarkan Lucas di bangku seberang menyiksa pipi tembamnya.
Sampai di Sanctia, Paus langsung menyambut Seana penuh suka cita begitu pun para pendeta muda lainnya. Seana diperlakukan begitu istimewa bahkan dibeberapa waktu gadis kecil itu diminta menemui orang-orang sakit yang memohon kesembuhan. Berpikir dari pada menyia-nyiakan kekuatan suci tersebut, tidak masalah jika melakukan penyembuhan sukarela di Sanctia, dengan begini reputasinya akan meningkat.
“Terima kasih! Anda sungguh dewi kecil kekaisaran ini.”
Semua orang yang telah mendapat kesembuhan menggosok kedua tangan berkali-kali di hadapan Seana. Sementara gadis kecil tersebut sebisa mungkin menahan senyum puas sedangkan Ronav yang sejak tadi memperhatikan adiknya tertawa kecil sambil memperingati bahwa Seana tidak boleh berpuas diri dan harus memetik banyak nilai moral dari kegiatan yang dihabiskan di Sanctia hari ini.
“Kamu mau kemana?” Lucas angkat sebelah alis.
Seana menoleh lesu lalu menunjuk sembarang arah. “Mau lihat-lihat.”
Lucas baru hendak buka suara lagi tapi niatnya segera diketahui oleh Seana. “Aku mau sendiri, sebaiknya Kak Lucas pergi menemui mereka, tidak bagus terlalu dingin pada gadis-gadis itu.”
“Hm?” Lucas menelengkan kepala sejenak sebelum menoleh ke belakang, mendapati gadis-gadis di Sanctia menatap malu-malu ke arahnya.
Walau terlihat begitu aneh dan menjengkelkan saat bersamanya, Seana menyadari bahwa sikap Lucas pada orang luar terlalu kasar dan acuh. Pria itu tidak peduli banyak hal dan terlalu fokus pada apa yang membuatnya tertarik. Kulit pucat dengan iris merah yang menggoda, Lucas justru terlihat seperti bangsa iblis, bukan manusia. Mata dan kepribadiannya itu menjadi faktor utama para wanita menggilainya setelah Ronav Hesar.
Lucas mendengus, tidak ada yang menarik kecuali Seana. Dari kesebelas saudaranya, hanya Seana yang membuatnya tertarik, gadis kecil itu menyimpan banyak rahasia dan segala tindakannya selalu di luar nalar.
“Tidak, aku akan tetap menemanim—eh?”
Lucas berkedip dua kali, Seana sudah tidak ada di hadapannya padahal dia hanya melihat ke belakang seperkian detik. Sambil tertawa pendek, Lucas segera berkelebat untuk mencari Seana, adik bungsu imutnya itu pasti belum terlalu jauh karena memiliki kaki pendek.
“Huh, aku selamat.” Seana mengembuskan napas.
“... tapi dimana ini?”
Seana mendapati dirinya berada di area kurang terawat dalam Sanctia. Tempat itu dipenuhi bunga liar cantik, patung-patung dekoratif dewa pun dililit tanaman merambat walau begitu, tempat itu dipenuhi hewan seperti kumbang, kupu-kupu, semut, dan beberapa hewan kecil lainnya.
“Wah, tempat ini yang terlihat sangat hidup dan indah di Sanctia.” Seana berdecak kagum.
“Baru kali ini aku dengar pujian untuk tempat ini.”
Seana tersentak mendengar celetukan seseorang, menoleh kanan kiri akhirnya mendapati pemuda tampan duduk di salah satu tepian kolam kering sambil memangku seekor kucing berbulu kuning bersih dengan puncak kepala bertanduk keemasan, itu makhluk suci.
“Anak itu ...,” Seana berusaha mengingat, “Ah, dia yang berdiri di belakang Paus saat pembaptisanku.”
Pemuda itu adalah Theodoros Silvanus, sosok yang digadang-gadang akan menjadi Paus selanjutnya. Mata emas yang bersinar tajam milik Theo membuat Seana bergidik seperti pertama kali bersitatap, mata pemuda itu seolah menembus hingga ke dalam jiwa.
Theo berdiri dan membiarkan mahkluk sucinya kabur entah kemana, sementara dia mendekati Seana. Mata Theo memiliki kemilau yang indah dan menampilkan kesan keagungan namun pemuda itu menatap Seana begitu dingin. “Kenapa makhluk sepertimu sepertimu berada dalam tubuh gadis ini?”
“Apa?” Jantung Seana berdenyut sangking kagetnya mendengar perkataan Theo.
Sebelah tangan Theo bergerak mencekal batang leher Seana, hanya sentuhan yang longgar hanya saja sorot mata Theo membuat Seana bergidik ngeri, mata indah emas itu jelas bukan mata biasa melainkan mata yang bisa melihat segalanya.
Theodoros Silvanus diberkati oleh Dewa Penglihatan ‘Helios’ umumnya Dewa itu disebut sebagai Dewa Matahari.
“Kamu mungkin akan menjadi malapetaka bagi dunia ini, jadi mati sajalah.” Theo berujar tanpa belas kasih.
Ini pertama kali bagi Seana menghadapi aura intimidasi luar biasa dari manusia, tingkat kekuatan Theo diluar batas manusiawi.
Perlahan Seana merasa telapak tangan yang mencekal batang lehernya panas, pria itu sungguh hendak membunuhnya sedangkan sekadar buka mulut saja sukar bagi Seana apalagi berniat kabur.
“Sial! Apa aku akan mati disini? Tidak! Aku tidak boleh mati disini sebelum memperbaiki segalanya!” Seana berteriak dalam hati, matanya berkaca-kaca merasakan lehernya seperti terbakar perlahan dari dalam, sangat sakit.
“Sialan! Apa yang sedang kamu lakukan pada adikku!”
...BERSAMBUNG ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Itzz Moon 1408
d luar nurul ini
2024-02-11
1
Annis Quinnipiac
kapan up lagi kak
2024-01-13
0
ms. S
cerita nya menarik bgt, diluar cerita pada umunya. good job
2024-01-12
0